Anda di halaman 1dari 2

MEKANISME DEHIDRASI

Hipertonisitas CES, kelebihan konsentrasi zat terlarut di CES, biasanya berkaitan dengan
dehidrasi atau keseimbangan negatif 𝐻2 𝑂 bebas.

Penyebab hipertonisitas (Dehidrasi) :

 Insufisiensi pemasukan 𝐻2 𝑂, seperti yang terjadi pada perjalanan di gurun pasir atau
kesulitan menelan,
 Pengeluaran 𝐻2 𝑂 yang berlebih, seperti yang dapat terjadi pada keringat, muntah, atau
diare berlebih (meskipun baik 𝐻2 𝑂 maupun zat terlarut keluar selama keadaan-keadaan
ini, 𝐻2 𝑂 relatif lebih banyak hilang sehingga zat terlarut yang tertinggal menjadi lebih
pekat), dan
 Diabetes inspidus, penyakit yang di tandai oleh defisiensi vasopressin.

Vasopresin (hormon antidiuretik) meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan koligentes


terhadap 𝐻2 𝑂 dan dengan demikian meningkatkan konservasi air dengan mengarungi
pengeluaran air melalui urin. Tanpa vasopressin yang adekuat pada diabetes insipidus, ginjal
tidak dapat menahan 𝐻2 𝑂 karena organ ini tidak dapat mereabsorbsi 𝐻2 𝑂 dari bagian distal
nefron. Pada pasien diabetes insipidus menghasilkan hingga 20 liter urin yang sangat encer per
hari, dibandingkan dengan normal 1,5 liter/hari. Kecuali jika asupan 𝐻2 𝑂 mengimbangi
pengeluaran 𝐻2 𝑂 di urin, pasien akan cepat mengalami dehidrasi.

Arah dan gajala yang terjadi akibat perpindahan air selama hipertonisitas. Jika kompartemen
CES menjadi hipertonik, 𝐻2 𝑂 berpindah keluar sel melalui osmosis ke dalam CES. Karena 𝐻2 𝑂
keluar, sel menciut. Hal yang mengkhawatirkan adalah penciutan bermakna neuron-neuron otak
dapat mengganggu fungsi otak, yang dapat bermanifestasi sebagai kekacauan mental dan
irasionalitas pada kasus ringan dan kemungkinan delirium, kejang, atau koma pada kondisi
hipertonik yang parah.

Hal yang lebih serius dengan gejala saraf adalah gangguan sirkulasi akibat berkurangnya volume
plasma yang berkaitan dengan dehidrasi. Gangguan sirkulasi dapat berkisar dari penurunan
ringan tekanan darah hingga syok sirkulasi dan kematian.
Gejala yang lebih umum lain muncul bahkan pada kasus dehidrasi ringan. Sebagai contoh, kulit
kering dan mata cekung menunjukkan lenyapnya 𝐻2 𝑂 dari jaringan lunak di bawahnya, dan
lidah menjadi kering dan retak karena sekresi liur tertekan.

DERAJAT DEHIDRASI MENURUT WHO

Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat


Keadaan Umum Baik, Sadar Gelisah, Rewel Lesu, Lunglai, Tidak
Sadar
Mata Normal Cekung Sangat Cekung
Air Mata Ada Tidak Ada Kering
Mulut dan Lidah Basah Kering Sangat Kering
Haus Tidak Haus Haus, Ingin minum Tidak Bisa minum
banyak
Turgor Kulit Kembali Cepat Kembali Lambat Kembali Sangat
lambat

SUMBER

Sherwood, LZ., 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC, hal 591-593

Anda mungkin juga menyukai