Anda di halaman 1dari 27

PERHITUNGAN RODA GIGI

PRA PERENCANAAN RODA GIGI

Ir. Muktar, M.T.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL


Sistem Internal Spur Gear
1. Diametral pitch(P) adalah banyaknya gigi untuk tiap satu inchi dari
diameter lingkaran pitch. Diametral pitch ini hanya merupakan harga
secara hipotesis saja yang harganya tidak bisa diukur. Akan tetapi
pengertiannya sangat penting untuk mempertimbangkan proporsi
jumlah gigi. P = N/D = z/D
N = z =jumlah gigi
D = diameter lingkaran pitch/diameter tusuk
2. Modul (m) adalah panjang dari diameter lingkaran pitch untuk tiap
gigi. Satuan untuk modul adalah milimeter.
M = D/N
3. Circular Pitch(CP) adalah jarak arc yang diukur pada lingkaran pitch
dari salah satu sisi sebuah gigi ke sisi yang sama dari gigi yang
berikutnya.
CP = D/N= /P= Modul(m)
4.Addendum(Add) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada
ujung puncak dari gigi.
Addendum= 1/P= Modul
5. Kelonggaran (Clearance) adalah jarak radial dari ujung puncak
sebuah gigi roda gigi yang satu ke bagian dasar dari gigi roda gigi
yang lain untuk suatu pasangan roda gigi. Harga-harga standar dari
clearance ini adalah :
Harga-harga standar dari clearance ini adalah :
0.157/P = 0.157m atau 0.250/P = 0.250m atau 0.400/P = 0.400m
6. Deddendum(Dedd) adalah jarak radial dari lingkaran pitchsampai
pada dasar dari gigi.
Deddendum= Addendum+ Clearance
= 1.157m atau
= 1.250m atau
= 1.400m atau
7. Diameter blank (blank diameter) adalah jarak yang panjangnya sama
dengan diameter lingkaran pitchditambar dengan dua addendum.
Blank diameter= D + 2 Addendum
D = Nm
Add = m
Blank diameter= D + 2 Addendum
D = Nm
Add = m
Blank diameter= Nm + 2m = (N + 2) m =(N+2)/P
8. Ketebalan gigi adalah jarak tebal gigi yang diukur pada lingkaran pitch
dari satu sisi ke sisi yang lain pada gigi yang sama Secara nominal dapat
ditentukan tebal gigi sebagai berikut :
Tebal gigi nominal = ½ Circular Pitch(CP) = /2DP = x m/2
9. Working depth adalah kedalaman yang diukur dari batas adendum gigi
yang satu terhadap adendum gigi pasangannya atau jarak clearance.
10. Untuk sudut tekan (pressure angle) biasanya dibuat sama dengan
20° dan 14½°. Sedangkan tinggi gigi atau kedalaman gigi (teeth depth)
umumnya dibuat 2.25 kali modul untuk roda gigi dengan sudut tekan 20°.
Sedangkan untuk roda gigi dengan sudut tekan 14½°kedalaman giginya
dibuat sama dengan 2.157 modul (m).
11.Untuk jarak antara pusat kedua roda gigi dari pasangan roda gigi
dapat dihitung bila jumlah gigi dari kedua roda gigi dan diametral pitchnya
sudah diketahui. Dengan demikian perhitungan jarak antara pusat roda
gigi dapat ditentukan dengan :
N1+N2 / (2 x P)
Dimana:N1 = jumlah gigi roda gigi penggerak
N2= jumlah roda gigi yang digerakkan
P = diametral pitch= N/D
12. Dari gambar dibawah juga bisa dijelaskan tentang hubungan antara
diameter lingkaran dasar dengan diameter lingkaran pitchdan sudut
tekan roda gigi.
Segitiga ABC, AB/AC = cos
= Rb/RP
Rb = Rpcos
Db = Dcos
Dimana:
Db = diameter lingkaran dasar
D = diameter lingkaran pitch
atau = sudut tekan, (200 atau 14½0)
13. Jarak sumbu poros :
2a 2.a.i
d1  d2 
1 i 1 i

d1 =diameter pitch gigi 1 (mm)


d2 =diameter pitch gigi 2 (mm)
m = modul gigi
a = jarak sumbu poros (mm)

14. Diameter kepala ( dk )


dk = (z + 2 ) x m = d1 + 2m
dk = (z + 2) x m = d2 + 2m

15. Diameter kaki ( df )


df =(z - 2 ) x m = d1 - 2m
df = (z - 2 ) x m = d2 - 2m
16. Kelonggaran puncak ( ck )
ck = 0,25 x m

17. Kedalaman pemotongan ( H )


H = 2 x m + ck

18. Faktor bentuk gigi ( Y )


Pada variasi kecepatanya, apabila kecepatan tinggi maka semakin besar
pula variasi beban atau tumbukan yang terjadi. Digunakan untuk
perhitungan fv .
Lihat tabel faktor bentuk gigi dari buku Dasar Pemilihan dan Perencanaan
Elemen Mesin; Sularso, Suga)
Y1 = …….
Y 2 = ……
Tabel Faktor Bentuk Gigi ( Y )

Jumlah gigi (z) Y Jumlah gigi (z) Y


10 0,201 25 0,339
11 0,226 27 0,349
12 0,245 30 0,358
13 0,261 34 0,371
14 0,276 38 0,383
15 0,289 43 0,396
16 0,295 50 0,408
17 0,302 60 0,421
18 0,308 75 0,434
19 0,314 100 0,446
20 0,320 150 0,459
21 0,327 300 0,471
22 0,333 Batang gigi 0,484
19. Faktor Dinamis (fv)
Koreksi karena pengaruh kecepatan ini diberikan dalam bentuk faktor
dinamis yang tergantung pada kecepatan keiling dan ketelitian
sebagaimana terdapat pada persamaan berikut :

Ft
fv 
 b bmY

b = Lebar sisi gigi yang diperlukan atas dasar perhitungan kekuatan


permukaan.
Ft
b
m = modul FH
Tabel Faktor Dinamis (fv)

Kecepatan rendah (v = 0,5 – 10 m/s) 3


fv 
3 v
Kecepatan sedang (v = 5 – 20 m/s) 3
fv 
6v

Kecepatan sedang (v = 20 – 50 m/s) 5,5


fv 
5,5  v
Harga b
Pada umumnya harga b ditetapkan antara (6-10)m, untuk daya besar
antara (10-16)m. Roda gigi dengan sisi yang sangat lebar cenderung
mengalami deformasi, khususnya juga bekerja sebagai pinion, terutama
jika ketelitian rendah dan mempunyai kesalahan dalam pemasangan,
sehingga distribusi tekanannya pada sisi gigi tidak merata. Jika dari suatu
perhitungan kekuatan ternyata diperlukan perhitungan kembali dengnan
mengambil bahan lain termasuk perlakuan panas atau merubah modul.

Ft
b
FH
20.Pemeriksaan Terhadap Lenturan
Pemeriksaan roda gigi terhdap lenturan ini merupakan awal dari pemilihan
beban yang akan digunakan dalam perencanaan, sehingga perencanaan
aman untuk digunakan, berikut adalah formulasi dalam menentukan
tegangan tersebut adalah :
Ft
b 
f v bmY
Dimana : b : Tegangan lentur (kg/mm²)
Ft : Gaya tangensial (kg)
b : Lebar gigi (mm)
m : modul
21.Bahan Roda Gigi
Pada dasarnya pemilihan roda gigi tidak lepas dari bahan yang digunakan,
akan tetapi pemilihan bahan roda gigi pada umumnya dipilih berdasarkan
kekuatan tarik, tegangan lentur dan beban digunakan atau dikenakan.
Bahannya yaitu antara lain :
1. Besi cor
2. Baja cor
3. Baja karbon
4. Baja paduan dengan reinforcement
5. Baja chrom nikel
6. Perunggu logam, perunggu phospor dan perunggu nikel

Ft
Persamaan beban lentur maksimum : b 
f v bmY
Tabel Tegangan Lentur yang Diizinkan pada Roda Gigi
Kelompok Lambang Kekuatan Kekerasan (Brinell) Tegangan Lentur
bahan bahan tarik yang diizinkan
Besi Cor FC 15 15 140 – 160 7
FC 20 20 160 -180 9
FC 25 25 180 – 240 11
FC 30 30 190 - 240 13
Baja Cor SC 42 42 140 12
SC 46 46 160 19
SC 49 49 190 20
Baja karbon S25C 45 123 – 183 21
untuk S35C 52 149 – 207 26
konstruksi S45C 58 167 - 229 30
mesin
S 15 CK 50 400 (dicelip dingin 3C
Baja paduan
dalam minyak)
dengan
SNC 21 80 600 (dicelup dingin 35 – 40
pengerasan kulit
SNC 22 100 dalam air) 40- 55
Baja Chrom SNC 1 75 212 – 225 35 -40
nikel SNC 2 85 248 – 302 40 – 60
SNC 3 95 269 -321 40 – 60
Perunggu 18 85 5
logam delta 35 -60 - 10 -20
Perunggu 19 -30 70 -100 5–7
phospor 64 -90 180 - 260 20 – 3-
Perunggu nikel
Dammar phenol 3-5
22. Beban permukaan yang diijinkan per satuan lebar gigi
Perhitungan beban permukaan yang diijinkan per satuan lebar gigi dapat
diperoleh dari persamaan :

2.z 2
F ' H  f v . k H . d1 . ..........(kg / mm)
z1  z 2

Dimana : kh : factor tegangan kontak (lihat tabel)


d1 : diameter lingkaran jarak bagi
fv : factor dinamis
Tabel Faktor Tegangan Kontak Pada Roda Gigi
23. Kecepatan Linear Roda Gigi
Kecepatan keliling merupakan kecepatan yang dicapai roda gigi dalam satu
meter per detik. Berikut adalah persamaan yang menyangkut hal tersebut
adalah :
 .d1 .n1
v
60.1000

Dimana : v : Kecepatan Linear roda gigi (m/s)


d1: Diameter lingkaran jarak bagi (mm)
n1 : Putaran mula roda gigi (rpm)
24. Gaya Tangensial Roda Gigi
Gaya tangensial adalah gaya yang diperoleh dalam arah keliling atau
tangensial, gaya ini dapat diketahui dari gambar dan beberapa persamaan
berikut :
102 Pd
F1  Dimana Pd  f c P
v

Dimana : v : kecepatan keliling/ Kecepatan Linear roda gigi (m/s)


Pd : daya rencana (kW)
F1 : gaya tangensial (kg)
fc : faktor koreksi (Tabel Sularso, daya rata-rata)
fc : faktor koreksi (Tabel Sularso, daya rata-rata)
Contoh :
Daya yang akan ditransmisikan, P ( kW ) putaran poros penggerak, n1 (
rpm )
P = 2.5 HP Catatan: 1 PS = 0.735 kW
n1 = 1200 rpm 1 HP = 0.746 kW
P = 2.5 HP x 0.746 kW = 1.865 kW
Jika faktor koreksi adalah fc (Tabel)=1.2 , maka daya rencana Pd (kW)
sebagai acuan.Pd = fcP=1.2 x 1865 = 2238 [kW]

Tabel Faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan, fc.

Daya yang ditransmisikan fc


Daya rata-rata yang diperlukan 1,2 – 2,0
Daya maksimum yang diperlukan 0,8 – 1,2
Daya normal 1,0 – 1,5
Kekuatan Tekuk (bending strength) Roda Gigi

Mc ( Ft L )t / 2 6 Ft
   3
 2
I bt / 12 bt

Earlier Stress Analysis of the Gear Tooth was based on


A full load is applied to the tip of a single tooth
The radial load is negligible
The load is uniform across the width
Neglect frictional forces
The stress concentration is negligible

This equation does not consider stress concentration,


dynamic effects, etc.
SOAL:
Dari data perencanaan diketahui hal sebagai berikut:
Putaran Crank Shaft n1 = 100 rpm, dan putaran pada pulley n2 = 10 rpm.
Jumlah gigi pinion z1 = 10, jumlah gigi wheel z2 = 30. Daya yang
ditransmisikan 1 HP (0,736 kW). Modul 2

Rencanakanlah ukuran-ukuran roda gigi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai