Anda di halaman 1dari 9

GOESTY BASS

MARLIN
Konvensi Internasional tentang Standards of Training, Certification
Episode Teknologi Mesin Perikanan
and Watchkeeping (STCW),kapal
(Mengenal mensyaratkan
& mesin bahwa setiap pelaut harus
kapal)
menjalani “program pengenalan" dan "pelatihan dasar keselamatan" yang
meliputi pengetahuan dasar menghadapi kebakaran, pertolongan pertama
tingkat dasar, teknik mempertahankan hidup dan keselamatan
pribadi, serta tanggung jawab sosial. Keselamatan yang berlaku untuk
semua kapal pada semua ukuran. Tidak ada batasan tonase untuk
mengikuti pelatihan ini. Hal ini berlaku juga untuk semua anggota awak
kapal dan tidak ada persyaratan pendidikan minimal.

Pelaut menyadari dan memahami akan bahaya bekerja di laut


(kapal) dan dapat merespons dengan tepat dalam keadaan darurat. Baik
teman – teman pelaut, saya akan mencoba memberi sedikit gambaran apa
itu Basic Safety Training (BST), Advanced Fire Fighting (AFF) dan Survival
Craft & Rescue Boats (SCRB).

1
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Apa itu Basic safety training??? SebelumnyaGOESTY
perlu saya BASS
jelaskan
MARLIN
kepada teman-teman semua apa itu basic safety training (BST) dan
pentingnya BST Episode
bagi yangTeknologi Mesin
ingin menjadi Perikanan
pelaut.
(Mengenal kapal & mesin kapal)
Basic Safety Training atau yang biasa disingkat BST adalah latihan
keselamatan dasar bagi para pelaut pemula yang bertujuan memberikan
pembekalan dan pemahaman serta antisipasi apabila suatu saat terjadi
kecelakaan atau keadaan darurat di laut sehingga para pelaut dapat
menolong dirinya sendiri maupun orang lain dan dapat mengurangi resiko
sekecil apapun.

Kecelakaan kapal dapat berupa :

1.Terbakarnya sebagian kapal atau seluruhnya.


2.Terjadinya tabrakan baik tabrakan sesama kapal atau dengan dermaga
atau batu karang.
3.Terjadinya kebocoran lambung kapal yang dapat mengakibatkan
tenggelamnya kapal.

Berbagai kecelakaan yang saya sebutkan diatas sangat


membahayakan karena itu untuk mengantisipasi bagi para pelaut pemula
harus memahami tentang :

- Cara menggunakan alat penolong dan penyelamat diatas kapal.


- Cara memberikan pertolongan kepada orang lain yang mengalami
kecelakaan.
- Persiapan dan tindakan yang harus dilakukan seorang pelaut dalam
suatu kecelakaan,seperti sebelum dan sesudah terjun kelaut dari
kapal dalam penyelamatan diri.
- Tindakan selama berada di air/mengapung dilaut.
- Tindakan dalam menaiki sekoci/perahu penolong dan selama berada
di sekoci.
- Tindakan menolong orang lain dalam membantu menaiki sekoci dan
menolongnya selama diatas sekoci.

2
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Materi Basic Safety Training ada 4 hal yang di ajarkan mengacu pada
GOESTY BASS
kurikulum dan regulasi International Maritim Organisation ( IMO) dengan
MARLIN
model course sebagai berikut:
Episode Teknologi Mesin Perikanan
- (Mengenal
Personal survival kapal & mesin kapal)
technique
- Fire Prevention and fire fighting
- Personal safety and responsibility
- Elementary First aid

Baiklah teman-teman itulah secara singkat pengertian mengenai Basic


safety training dan nanti akan saya jelaskan secara singkat satu per satu
dibawah ini mengenai materi yang diajarkan basic safety training.

A. Personal survival technique.

Adalah tehnik bertahan hidup personal meliputi pengenalan simbol-simbol


dan cara penggunaan alat-alat keselamatan dikapal seperti sekoci (life
boat),pelampung(lifebuoy),pakain pelindung panas(thermal protective
aids),perahu karet(life raft) dll.

B. Fire Prevention and Fire fighting


Adalah tindakan pencegahan kebakaran dan cara memadamkan
kebakaran dikapal. Materi yang diajarkan meliputi pemahaman mengenai
jenis-jenis kebakaran dan penyebabnya serta alat yang dipakai untuk
memadamkan berbagai jenis kebakaran.Juga diajarkan tehnik
memadamkan api dan bertahan hidup ketika terjadi kebakaran
3
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
GOESTY BASS
MARLIN
Episode Teknologi Mesin Perikanan
(Mengenal kapal & mesin kapal)

C. Personal Safety and Responsibility


Adalah pengetahuan tentang keselamatan personal dan tugas yang
harus dilakukan ABK mengantisipasi keadaan darurat apabila terjadi
kecelakaan biasanya dikapal sudah disusun struktur organisasi yang jelas
untuk setiap ABK mendapat tugas masing-masing sesuai posisi dan
jabatannya dikapal apabila terjadi keadaan darurat.

D. Elementery First Aid.


Adalah pengetahuan tentang tehnik pertolongan pertama yang
diberikan kepada orang ketika terjadi kecelakaan dikapal sebelum
mendapat pertolongan medis,biasanya materi yang diajarkan meliputi
tehnik dasar pertolongan pertama,cara menangani korban,pengenalan
jenis kecelakaan,system kerja organ tubuh manusia.

4
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Advanced Fire FightingGOESTY
MARLIN
(AFF) BASS

Episode Teknologi Mesin Perikanan


(Mengenal kapal & mesin kapal)

Seorang petugas pemadam kebakaran (juga dikenal sebagai


petugas pemadam kebakaran) adalah penyelamat yang ekstensif terlatih
dalam pemadam kebakaran, terutama untuk memadamkan api berbahaya
yang mengancam properti dan penduduk sipil atau alami, dan untuk
menyelamatkan orang-orang dari situasi berbahaya, seperti kendaraan
runtuh atau bangunan terbakar atau jatuh. Di beberapa daerah, mereka
juga dilatih di Emergency Medical Services (EMS) dan beroperasi ambulans
selain menjadi petugas pemadam kebakaran.

Kompleksitas kehidupan industri modern dengan keunggulan yang


lebih besar dari bahaya telah menciptakan peningkatan keterampilan yang
dibutuhkan dalam teknologi pemadam kebakaran dan perluasan
kewenangan petugas pemadam kebakaran-penyelamat. Layanan api, atau
kebakaran dan penyelamatan layanan, juga dikenal di beberapa negara
seperti pemadam kebakaran atau pemadam kebakaran, adalah salah satu
dari tiga layanan darurat utama. Pemadam kebakaran dan petugas
pemadam kebakaran telah menjadi mana-mana di seluruh dunia, dari
wildlands ke daerah perkotaan, dan kapal kapal. Menurut kamus Merriam-
Webster, kata Inggris pemadam kebakaran telah digunakan sejak tahun
1903. Dalam beberapa dekade terakhir telah menjadi istilah yang lebih
disukai, menggantikan pemadam kebakaran, karena wanita juga berfungsi
sebagai petugas pemadam kebakaran, dan juga karena pemadam
kebakaran jangka dapat memiliki arti lain , termasuk seseorang yang
menetapkan, stoke, atau cenderung kebakaran, terutama di perapian yang
ditunjuk -. kebalikan dari peran pemadam kebakaran.

5
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Di banyak negara, sementara sebagian besar petugas pemadam
kebakaran relawan, petugas pemadam kebakaranGOESTY juga dapat BASS
digunakan
MARLIN
sebagai pekerja penuh waktu dan dibayar gaji. petugas pemadam
Episode
kebakaran relawan (yangTeknologi Mesin
secara teoritis tidakPerikanan
dibayar) dan ditahan petugas
(Mengenal kapal & mesin kapal)
pemadam kebakaran (atau petugas pemadam kebakaran tambahan, yang
dibayar untuk waktu tertentu mereka bertugas, yaitu, permanen paruh
waktu pemadam kebakaran karir) bertugas sebagai diperlukan. [3] Di
negara-negara seperti Inggris Raya, penggunaan pemadam kebakaran
dipertahankan tambahan standar. Di Portugal, misalnya, penggunaan
pemadam kebakaran relawan adalah standar, bersama dengan petugas
pemadam kebakaran karir. Di Australia ada brigade relawan yang
merupakan layanan pedesaan sebagian besar belum dibayar, meskipun
secara tradisional mereka dibayar oleh majikan mereka jika berteriak
selama jam kerja biasa.

Survival Craft and Rescue Boat (SCRB)

Seperti tertuang dalam Standards of Training, Certification and Watch


keeping for seafares atau STCW 1978 amandemen 1995, Survival Craft and
Rescue Boat atau SCRB tertuang dalam section A-VI/2. SCRB dapat
diartikan sebagai pengetahuan tentang pesawat/craft keselamatan dan
kapal penyelamat. Yang dimaksud dengan survival craft adalah pesawat
keselamatan berupa sekoci, dan sekoci karet. Sedangkan rescue boat
merupakan kapal penyelamat yang biasanya digunakan pada saat terjadi
peristiwa MOB atau Man Overboard (orang yang terjatuh dari atas kapal
dan terapung di laut). Setiap kapal yang berlayar berdasarkan SOLAS 1974
Chapter III, setiap kapal harus dilengkapi dengan 6 macam peralatan dan
pesawat keselamatan sebagai berikut:

• Life Boat (sekoci penolong)


• Life Raft (rakit penolong)
• Life Buoy (pelampung penolong)
• Buoyant Apparatus (alat-alat pelampung lainnya~life ring,etc*
• Life Jacket (rompi penolong)
. Line Throwing Apparatus (alat pelempar tali)
6
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Life Boat biasanya terbuat dari bahan Fiberglass dan dilengkapi
GOESTY BASS
dengan motor serta perlengkapan
MARLIN keselamatan lainnya (air kemasan,
makanan/biscuit, signaling
Episode device (parachute
Teknologi flares, hand flares, smoke,
Mesin Perikanan
(Mengenal
mirror, dsb). Tergantung kapal
besar & mesin
kecilnya kapal)
life boat, untuk kapal pesiar rata
rata satu life boat dapat mengangkut kurang lebih 150 orang penumpang
pada saat emergency dan dapat digunakan untuk tender service
(mengangkut penumpang dari dan ke pier/pelabuhan pada saat kapal
anchor) dengan maximal angkut 75 orang penumpang.

Life Raft yang digunakan di kapal biasanya terbuat dari bahan karet
dan dibungkus kapsul, bersifat inflatable serta ditempatkan di geladak
kapal terbuka dan hanya diikat dengan automatic release. Kegunaan dari
automatic release ini adalah untuk melepaskan life raft secara otomatis
pada saat kapal tenggelam di bawah air laut kurang lebih setelah mencapai
kedalaman 2-4 meter. Dengan demikian life raft dapat mengembang di
permukaan air laut dan dapat digunakan oleh para penumpang yang
selamat. Perlengkapan keselamatan juga terdapat pada Life Raft (rakit
penolong) seperti pada life boat.

7
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Pada saat terjadi situasi emergency seperti kebakaran atau kapal
GOESTY BASS
mengalami kecelakaan yang mengakibatkan
MARLIN kapal akan tenggelam, Kapten
kapal/Nahkoda akan memberikan
Episode Teknologipengumuman melalui PAS atau Public
Mesin Perikanan
Announcement(Mengenal
System yang kapal
dapat di&dengar
mesin kapal)rauangan di dalam
diseluruh
kapal. Apabila Nahkoda memerintahkan untuk meninggalkan kapal atau
abandon ship, kapten akan membunyikan alarm sebagai berikut:

Abandon Ship alarm : seven short blast followed by one long blast repeated
at least three times atau tujuh bunyi pendek diikuti dengan satu bunyi
panjang diulang minimal 3 kali.

Fire Alarm : one short one long sounded three times and repeated
continously with announcement atau satu pendek satu panjang diulang
tiga kali dan dilanjutkan berkesinambungan diikuti pengumuman dari
anjungan/bridge.

Setelah mendengar alarm tersebut setiap crew yang bertugas


hendaknya melakukan tugas seperti apa yang tertera pada mustering list
atau assignment dari Chief Officer atau Kapten. Untuk crew yang bertugas
pada saat mendengar abandon ship alarm diharapkan menuju kamarnya
dan berpakaian hangat serta mamakai lafe jacket dan menuju ke muster
station dan melakukan tugas masing masing ( boat commander dan
assistantnya memeriksa penumpang dan mengechek kelengkapannya~life
jacket dan presensi~). Setelah semua penumpang dinyatakan siap dan
sekoci siap beroperasi maka penumpang mulai embark ke sekoci dengan
dihitung keras berdasarkan nomor urut dan diatur oleh assistant boat
commander tempat duduknya. Setelah itu sekoci diturunkan dan secara
otomatis bowsing tacle akan terlepas dari tali pengaitnya setelah sekoci
menyentuh permukaan laut.

Setelah sekoci launching di air maka sekoci tersebut menjauh dari


kapal induk untuk menghindari ikut terisapnya sekoci kedalam laut pada
saat kapal tenggelam. Pada saat didalam sekoci seluruh penumpang
diberikan seasick pills atau obat anti mabuk untuk menghindari adanya
penumpang yang mabuk laut. Kemudian sekoci menarik life raft dan
mengumpulkannya menjadi satu serta berpatroli keliling sekitar
tenggelamnya kapal induk untuk memastikan tidak ada penumpang
selamat yang tidak terselamatkan atau terlewatkan. Setelah itu seluruh life
raft di posisikan di tengah dengan di kelilingi oleh seluruh sekoci. Air
minum berupa paket kecil 0.5 liter/person/day diberikan setelah 1x24 jam,
sedangkan makanan berupa biscuit yang mengandung kalori tinggi. Apabila
makanan telah habis maka fishing gear dipergunakan untuk memancing
ikan di laut.

8
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
Apabila kehabisan air minum, secara darurat penumpang dapat
GOESTY BASS
mengumpulkan embun pada pagi hari dan menempungnya serta
MARLIN
menampungEpisode
air hujan sebanyak
Teknologi banyaknya (sekoci dan rakit penolong di
Mesin Perikanan
desain untuk(Mengenal kapal & mesin
dapat mengoptimalkan kapal)
penjaringan air hujan sebanyak
banyaknya.

Itulah hal hal utama yang perlu diketahui dalam pelatihan Survival
Craft and Rescue Boat yang harus diketahui dan diterapkan oleh tiap tiap
pelaut dalam mengantisipasi keadaan gawat darurat di atas kapal.

Untuk anda senior pelaut tentunya anda sudah pernah melakukan


dan tahu apa itu Survival Craft dan Rescue Boat. Hope this article is usefull
for all of you and may God Bless you all. Cheers....

Demikian teman-teman penjelasan singkat yang saya rangkum


mudah-mudahan bisa memberikan gambaran ketika teman-teman sekalian
ingin menjadi pelaut. Secara lebih detailnya biasanya nanti sudah ada
kerjasama dari agency dengan perusahaan penyedia training BST, seperti
training khusus BST yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Perikanan
Banyuwangi (BPPP Banyuwangi) Jl.Raya Situbondo, KM.17, Desa Bangsring,
Kec. Wongsorejo, Banyuwangi – Jawa Timur. (0333)510688

# Sertifikat ketrampilan yang wajib dimiliki oleh para pelaut di


samping sertifikat formal. Diantaranya adalah:
1. Basic Safety Training (BST)/Pelatihan Keselamatan Dasar
2. Advanced Fire Fighting (AFF)
3. Survival Craft & Rescue Boats (SCRB)
4. Medical First Aid (MFA)
5. Medical Care (MC)
6. Tanker Familiarization (TF)
7. Oil Tanker Training (OT)
8. Chemical Tanker Training (CTT) 9. Liquified Gas Tanker Training (LGT)
10. Radar Simulator (RS)
11. ARPA Simulator (AS)
12. Operator Radio Umum (ORU) / GMDSS
9
Balai Diklat Perikanan Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai