Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1 Umum
1. 100% Beban Maksimum (BM 100) sesuai BMS7-C2 Bridge Design Code
Bagian 2 : Beban Jembatan 14 Mei 1992
1. Gelagar utama : SM490YA/YB JIS G 3106 atau ekivalen (Fymin = 360 MPa).
3. Baut dengan kekuatan tinggi : M20 Grade F10T acc. JIS B1186; M16 Grade
8.8 acc. JIS B1180; Grid 8.8
4. Lantai beton : minimum fc’=35 Mpa (kuat tekan silinder) atau setara dengan
K-350 kg/cm2 (Kuat tekan kubus).
Semua komponen dan baut set digalvanis celup panas sesuai ASTM
A123/A123M-00 untuk melindungi komponen dari korosi.
1. Kotak Perkakas 1
2. Palu / martil 1 Kg 2
4. Kunci ring 18 , 19 mm 2
5. Kunci ring 24 , 27 mm 2
6. Kunci ring 30 , 32 mm 2
9. Meteran 5 m 3
20. Puli 3
3. Balok kayu sebagai penahan komponen dan bagian struktur yang diangkat.
5. Dongkrak hydrolic Tipe A:6×30 Ton, Tipe B 5×30 Ton, panjang langkah
(stroke) 100 - 150 mm, dengan kunci pengaman.
Untuk mengontrol geometri jembatan dan mengontrol lawan lendut yang sesuai
dengan yang diperlukan maka dibutuhkan instrument pengukur ketinggian dan kru
yang ahli mengoperasikan peralatan tersebut.
Penopang sementara bisa dilepas bila beton lantai telah mencapai minimal
75% dari 28 hari untuk mencapai kekuatan karakteristik minimum atau
setidaknya 4 minggu setelah pengecoran.
Baut-baut yang disuplai adalah lengkap dengan baut, mur, dan dua
ring, dikemas dalam drum atau peti. Baut-baut disuplai dengan jumlah
untuk jembatan dan 3% dari setiap ukuran baut disuplai sebagai cadangan
untuk mengatisipasi kehilangan atau kerusakan selama pemasangan.
Setiap baut, mur dan ring yang tersisa setelah jembatan selesai, harus
dibersihkan dari gemuk dengan MoS2, disortir dikemas dan dikembalikan
kepada pengawas dengan mencantumkan rincian kandungan di luar
kemasan.
Baut, mur dan ring suplai dalam keadaan galvanis. Baut-baut harus
disimpan dilokasi dalam tempat terlindung yang kering dan bersih di atas
permukaan tanah untuk menghindari kotoran dan kerusakan karena air.
Mur harus disuplai dengan bagian ulir terlapisi MoS2. Baut, mur dan ring
harus diperiksa sebelum penggunaannya dari kerusakan, kotoran,
kontaminasi da oksidasi yang berlebih pada ulirnya. Baut yang demikian
harus diganti dan tidak boleh dipakai. Agar bisa dikencangkan secara
benar dimana pelumas sudah dihilangkan atau diperintahkan oleh
pengawas, ulir dari mur harus dikuas dengan sedikit pelumas MoS2
sebelum perakitan. Pelumas dan kondisi permukaan ulir mempengaruhi
momen puntir untuk mencapai kekencangan baut. Baut yang demikian
harus dikalibrasi dengan alat uji Wilhelm-Skidmore untuk mendapatkan
momen puntir yang diperlukan untuk mencapai kekuatan kekencangan
baut.
2. Panjang Baut
Panjang baut ditunjukkan dalam gambar 4.4 bagian baut dan part list.
Sebagai contoh, baut M20×75 berarti baut dengan ulir metric berdiameter
20 mm dengan panjang 75 mm.
4. Perakitan
5. Pengencangan baut
1. Penopang sementara
e. Cek ke-sikuan dari dua gelagar yang terpasang dan arahnya terhadap
arah jalan dan atur posisinya bila diperlakukan. Atur gelagar pada arah
melebar/ melintang sehingga pelat bantalan yang dilas ke gelagar
berada di atas lubang slot yang tersedia di abutmen sehingga dasar
bantalan bisa dipasang dan di grouting kemudian.
Beton lantai dicor pada bekisting kayu. Bekisting harus stabil, kaku
dan cukup kuat untuk menahan beton cair tanpa mengalami deformasi
berlebihan. Pemasangan dan gambar detil dan metodenya harus
disediakan oleh Kontraktor Pekerjaan Sipil.
Gambar 4.13 Pasangan scafolding yang akan dilepas setelah umur beton 28
hari
Dongkrak semua gelagar secara serentak pada satu abutmen sampai
ganjal kayu pada penopang sementara tidak menumpu dan
memungkinkan untuk mengambil tumpukan kayu yang dipasang antara
penopang sementara dan masing-masing gelagar. Setelah setidaknya 200
mm tumpukan di bawah gelagar dilepaskan, jembatan bisa diturunkan.
Jembatan tertumpu pada masing-masing tumpukan kayu di abutmen
sebagai bentang tunggal di atas tumpuan sederhana da penopang
sementara bisa dibongkar seluruhnya.
7. Pemasangan bantalan
f. Isi lubang poros dan ruang di bawah pelat bantalan bawah dengan
mortar sampai padat. Gunakan batang baja kecil untuk
menghilangkan rongga udara.
8. Pekerjaan Finishing