PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan
sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya
adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan
setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan
hal tersebut, perlu perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis,
terarah, terpadu dan menyeluruh, serta dibutuhkan keterlibatan berbagai
sektor dan seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya
(RAKERKESNAS 2017).
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan
secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM harus dimulai dari
memperhatikan proses tumbeh kembang anak sejak dalam kandungan
sampai dewasa. Pada masa proses tubuh kembang pemenuhan kebutuhan
dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan dan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang
sehat, cerdas, kuat, dan produktif. Pada masa proses tumbuh kembang
pemenuhan kebutuhan dasar anak sepeti perawatan dan makanan bergizi
yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan penuh kasih sayang
karna hal itu dapat membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat,
cerdas, kuat, dan produktif sehingga dapat meningkatkan aset negara
(DEPKES RI 2002 dalam Handayani, Mulasai dan Nurdianis 2008).
Masalah gizi di Indonesia pada hakekatnya merupakan masalah
kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan
dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab
timbulnya masalah gizi adalah dari banyak faktor, oleh karena itu
pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sector terkait
seperti dinas kesehatan, puskesmas, dan tenaga medis lainnya.
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan upaya
kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas merupakan organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dan dapat diterima serta dijangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta peran aktif masyarakat dan menggunakan
hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Puskesmas yang merupakan tombak dasar untuk menindak lanjuti
permasalahan gizi yang terjadi didalam masyarakat harus mempunyai
kinerja yang kuat, teliti dan tepat dalam mendeteksi, menganalisa dan
memecahkan permasalahan gizi yang ada, sehingga untuk menjangkau
seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas keliling
(Pusling).
Guna mendukung keterjangkauan Puskesmas di wilayah Perkotaan,
Puskesmas Singkawang Tengah I dikembangkan menjadi 2 yaitu UPT
Puskesmas Singkawang Tengah I dan UPT Puskesmas Singkawang
Tengah II dengan wilayah Kecamatan yang sama yaitu Kecamatan
Singkawang Tengah Kota Singkawang. UPT Puskesmas Singkawang
Tengah I, merupakan Puskesmas perkotaan, yang berada di wilayah
Kecamatan Singkawang Tengah memiliki wilayah kerja 4 Kelurahan yang
meliputi Kelurahan Condong, Kelurahan Sekip Lama, Kelurahan Jawa dan
Kelurahan Sungai Wie.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami pengolahan kegiatan program gizi
tingkat puskesmas dalam skala mikro yang direncanakan baik program
baru maupun yang sedang dibina.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan penapisan gizi (nutrition
screeaning) pada klien atau pasien secara individu.
b. Mahasiswa mampu membantu menilai status gizi populasi dan atau
kelompok masyarakat.
c. Mahasiswa mampu melakukan konseling gizi dalam kegiatan
pelayanan gizi.
d. Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan gizi dalam
pengembangan dan pengukuran kinerja dalam pelayanan gizi
e. Mahasiswa mampu ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan
pengkuran kinerja dalam pelayanan gizi.
f. Mahasiswa mampu melakukan pencatatan dan pelaporan gizi
C. Kegiatan
1. Melakukan penafsiran Gizi ( Nutrition Screening ) secara individu
terhadap klien/pasien di Poli Gizi , KIA atau Poli Remaja
- Setiap mahasiswa melakukan sebanyak 10 partisipan pada bayi
ataupun balita, yang diukur ( BB , PB/TB ) tercatat sesuai
dengan fotmat
2. Melakukan Penafsiran Gizi / screening status gizi populasi dan
atau kelompok masyarakat pada tingkat posyandu balita/ibu
hamil/posyandu lansia/sekolah
- Setiap mahasiswa melakukan sebanyak satu kelompok pada
balita/ibu hamil/lansia/anak sekolah
3. Melakukan pengkajian status gizi pertumbuhan anak pada suatau
populasi pada posyandu
- Setiap mahasiswa mengumpulakan dan mengentri serta
menganalisa data status gizi anak balita diposyandu yang
berbeda minimal data 3 bulan berturut-turut
4. Memberikan konseling gizi di poli gizi atau diposyandu
- Setiap mahasiswa melakukan sebanyak 10 pasien tercatat
sesuai format
5. Memberikan penyuluhan gizi di puskesmas atau wilayah kerja
puskesmas
- Setiap mahasaiswa melakukan satu kali penyuluhan
- Harus ada sampel dan harus ada lembar evaluasi pritest dan
postest
- Membuat media penyuluhan brosur/leaflet
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan gizi
Tabel 2.II
Kelurahan RW RT
Condong 17 38
Sekip Lama 7 21
Jawa 6 18
Sei Wie 5 17
Kecamatan
35 94
Singkawang Tengah
Sumber : Kecamatan Singkawang Tengah
Tabel 3.II
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja
Puskesmas Singakwang Tengah I Kecamatan Singkawang Tengah
Tahun 2018
Jumlah Penduduk
Kelurahan
LK PR Total
Condong 5.262 5.083 10.345
Sekip Lama 4.632 4.617 9.249
Jawa 2.358 2.444 4.802
Sungai Wie 2.950 2.917 5.867
Puskesmas 15.202 15.061 30.263
Sebagaian besar penduduk Singkawang Tengah bertempat tinggal
diperkotaan (85,97%) dan selebihnya berada dipinggiran kota .
Sedangkan dari mata pencarian sebagian besar penduduk Singkawang
Tengah bekerja di sector swasta (43,93%) dan PNS (6,17%),
sementara di sector pertanian hanya 2,49% dengan rata-rata
pendapatan disemua sektor rata-rata antara 500.000 s/d 5.000.000/per
bulan .
GRAFIK 2.4
CAKUPAN Imunisasi TT1 – TT5 (WUS Ibu Hamil Dan Tidak Hamil)
B. Saran
Di Puskesmas Singkawang Tengah I kerja sama dan tanggung jawab
yang tinggi sehingga memiliki potensi yang besar dalam membangun
kesehatan masyarakat.
Di harapkan Puskesmas Singkawang Tengah I dapat
mempertahankan kinerja nya dan kerja sama di Puskesmas maupun
diluar Puskesmas dan kader-kader di Posyandu dan lain-lain. Dan tetap
semangat dalam melayani masyarakat dengan penyuluhan dan mengajak
masyarakat ikut dalam partisipasi membangun kesehatan.