Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ijul Suardi

Kelas : IIIA
MK : Gerontik

RESUME
TEORI PROSES PENUAAN

1. Teori Genetik Clock


Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu.
Tiap spesies mempunyai di dalam inti selnya suatu jam genetic yang telah diputar menurut
suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi
tertentu. Jadi menurut konsep ini bila jam kita ini berhenti kita akan meninggal dunia,
meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit.
2. Teori Error Catastrophe (Teori Mutasi Somatik)
Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam jangka waktu
yang lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya
enzim yang salah dan berakibat metabolism yang salah sehingga mengurangi fungsional sel,
walaupun dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki,
namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan
kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya.
3. Teori Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (rusak)
4. Teori “Immunology Slow Virus” (Immunology Slow Virus Theory)
System immune menjadi kurang efektif dengan bertambahnya usia dan
masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
5. Teori aktivitas
Menurut Havighrusrst dan Albrecht, 1953 berpendapat bahwa sangat penting bagi
individu usia lanjut untuk tetap aktivitas dan mencapai kepuasan hidup. Ketentuan
akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan
bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
social. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.
Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia.
6. Teori pembebasan (disengagement theory)
Salah satu teori social yang berkenaan dengan proses penuaan adalah “teori
pembebasan atau disengagement theory”. Teori ini menyatakan bahwa dnegan bertambahnya
usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai nmelepaskan diri dari kehidupan sosialnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lansia menurun, baik secara kuantitas maupun
kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Tripple Lost), yakni :
a. Kehilangan peran (Loss of role)
b. Hambatan kontak social (restraction of contacs and relation ships)
c. Berkurangnya komitmen (to social mores and values)
7. Teori Kesalahan Genetik
Dr. Afgel berpendapat bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel
genetic DNA dimana sel genetic memperbanyak diri (ada yang memperbanyak diri sebelum
pembelahan sel) sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan
terhambatnya pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel. Pada saat
sel mengalami kematian orang akan tampak menjadi tua.
8. Teori Menua Akibat Metabolisme
Tua yang bagaimana ?
a. Datang dengan sendirinya, merupakan “karunia” yang tidak bisa dihindari/ditolak
b. Usaha dalam memperlambat menjadi awet muda
c. WHO : 1982 usia lanjut yang bahagia dan sejahtera
9. Teori Telomere
Pada ujung setiap kromosom, terdapat sekuen pendek DNA nontranskripsi yang dapat
diulang berkali-kali (TTAGGG), yang dikenal sebagai telomere. Sekuen telomere ini tidak
seluruhnya terkopi sepanjang sintesis DNA menuju ke mitosis. Sebagai hasilnya, ekor
untaian tunggal DNA ditinggal di ujung setiap kromosom; ini akan dibuang dan, pada setiap
pembelahan sel, telomere menjadi pendeksel . Pada saat sel somatik bereplikasi, satu
potongan kecil tiap susunan telomere tidak berduplikasi, dan telomere memendek secara
progresif. Akhirnya , setelah pembelahan sel yang multiple, telomere yang terpotong parah
diperkirakan mensinyal proses penuaan sel. Namun demikian, pada sel germ dan sel stem
panjang telomere diperbaiki setelah pembelahan tiap sel oleh enzim khusus yang disebut
telomerase.
10. Teori Wear and Tear
Teori “Wear and Tear” disebut juga teori “Pakai dan Lepas”. Teori ini memberi kesan
bahwa hilangnya sel secara normal akibat dari perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan
penumpukan rangsang subletal dalam sel yang berakhir dengan kegagalan sistem yang cukup
besar sehingga keseluruhan organisme akan matir dan subseluler yang diperkirakan sebagai
penyebab kesalahan penumpukan yang menyebabkan terjadinya penuaan sel adalah:
1. Ikatan silang protein
2. Ikatan silang DNA
3. Mutasi dalam DNA yang membuat gen yang penting tidak tersedia atau berubah
fungsinya.
4. Kerusakan mitokondria
5. Cacat lain dalam penggunaan oksigen dan nutrisi

DAFTAR PUSTAKA
- Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I.
- Lueckennotte, Annette G, 1996, Gerontologic Nursing, St. Louis : Mosby Year
Incorporation.
- Nugroho, Wahyudi, SKM, 1995, Perawatan Lanjut Usia, Jakarta : EGC
Anonym, Panduan Gerontologi, Jakarta: EGC
- Kumar V, Cotran R.S, Robbin S.L, Basic Pathology, 84. Kumar V, Cotran R.S,
- Robbin S.L, Basic Pathology, 8th ed, Saunders, Philadelphia, 2007 ; 28-30

Anda mungkin juga menyukai