Operasi Hitung
Urutan langkah pengerjaan :
1) Dikerjakan operasi dalam kurung terlebih dahulu
2) Jika ada Operasi perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu
3) Operasi yang sama kedudukannya dikerjakan urut dari depan
Contoh :
a. 12 + (14-6) = 12 + 8 = 20
b. 2 x 3 – 2 : 2 = 6 – 1 = 5
c. 12 : 3 x 2 = 4 x 2 = 8
I II (I X II) (I : II)
(+) (+) (+) (+)
(+) (-) (-) (-)
(-) (+) (-) (-)
(-) (-) (+) (+)
Tips : Jika perkalian berbeda tanda maka hasilnya ialah negatif. Jika
perkalian sama
tanda maka hasilnya ialah positif.
Contoh :
1. -6 + (-2) x 4 + 8 = -6 + (-8) + 8 = -6 – 8 + 8 = 6
2. -4 – (16 : (-2)) + 5 = -4 – (-8) + 5 = -4 + 8 + 5 = 9
2
Operasi Campuran Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian
Pada operasi campuran, bilangan yang berada dalam tanda kurung
pengerjaannya dilakukan terlebih dahulu. Jika pada operasi tersebut tidak
terdapat tanda kurung, pengerjaannya dilakukan mengikuti aturan berikut
a. Perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu daripada
penjumlahan dan pengurangan
b. Urutan pengerjaannya sesuai dengan urutan soal
30 = 2 x 3 x 5
45 = 32 x 5
60 = 22 x 3 x 5
FPB dapat diperoleh dengan mengalikan semua faktor prima yang
bersekutu dengan pangkat terkecil.
3
Cara 2 : Teknik Sengkedan
30 45 60
2 15 45 30
2 15 45 15
3 5 15 5
3 5 5 5
5 1 1 1
Penyelesaian :
Faktorisasi prima dari 120 = 5 × 3 × 2 × 2 × 2 = 5 × 3 × 23
Faktorisasi prima dari 60 = 5 × 3 × 2 × 2 = 5 × 3 × 22
Faktorisasi prima dari 36 = 3 × 3 × 2 × 2 = 32 × 22
FPB dengan faktorisasi prima ditentukan dengan cara mengalikan
faktor-faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil.
Jadi, FPB dari 120, 60, dan 36 adalah 3 × 22 = 3 × 4 = 12.
Dengan demikian, Fitri paling banyak membuat 12 buah gelang.
2.2 KPK
KPK merupakan bilangan terkecil yang dapat dibagi habis
dengan semua bilangan yang terdapat dalam soal.
Contoh: Tentukan KPK dari 24, 28, dan 32
Cara 1: pohon faktor
4
30 = 2 x 3 x 5
36 = 22 x 32
42 = 2 x 3 x 7
KPK dapat diperoleh dengan mengalikan semua faktor prima
yang ada. Jika terdapat
faktor prima yang sama, pilih yang pangkatnya terbesar, jadi
KPK dari 30, 36, dan 42 = 22 x 32 x 5 x 7 = 1.260
Cara 2 : Teknik Sengkedan
30 36 42
2 15 18 21
2 15 19 21
3 5 3 7
3 5 1 7
5 1 1 7
7 1 1 1
5
3. Pangkat dan Akar Bilangan
3.1 Pangkat dua
Perkalian antara dua bilangan yang sama dapat ditulis dalam
bentuk pangkat dua.
Hasilnya disebut sebagai bilangan kuadrat.
Contoh :
1. 42 = 4 x 4 = 16
(16 merupakan bilangan kuadrat)
2. 102 = 10 x 10 = 100
(100 merupakan bilangan kuadrat)
3.2 Akar pangkat dua
Akar pangkat dua atau disebut juga akar kuadrat merupakan
kebalikan dari pangkat
dua.
𝒂 𝒙 𝒂 = 𝒂𝟐 = √𝒂𝟐
Tips:
Akar pangkat dua dapat diselesaikan dengan 3 langkah. Contoh
cari √1024
1. Pisahkan 2 angka paling kanan. 10 | 24
2. Cari akar terdekat angka kelompok kiri. Akar 10 = dekat 3
3. tentukan satuan kecil atau besar. Satuan yg menghasilkan 4
adalah 2.
Didapatkan hasil √1024 = 32
Cara menentukan satuan kecil atau besar:
“Setiap angka satuan dapat dihasilkan oleh dua angka kecuali
angka 5. Misal angka satuan 4 dapat dihasilkan oleh 2 dan 8.”
(dari contoh di atas) satuan yang menghasilkan 4 adalah 2 dan 8.
Karena 10 – 9 = 1 lebih kecil dari 3, maka dipilih angka 2. Jadilah
hasil 32.
Jika didapatkan hasil lebih besar atau sama dengan maka dipilih
satuan besar.
3.3 Pangkat Tiga
Perkalian antara tiga bilangan yang sama dapat ditulis dalam
bentuk pangkat tiga. Hasilnya disebut sebagai bilangan kubik.
Tips:
Akar pangkat tiga dapat diselesaikan dengan 3 langkah. Contoh:
3
Cari √5832
1. Pisahkan 3 angka paling kanan. 5 | 832
2. Cari akar kubik terdekat angka kelompok kiri. Akar kubik 5 =
dekat dengan 13 = 1
6
3. Lihat angka paling belakang, yaitu angka 2, angka yang
jika dipangkatkan bisa menghasilkan satuan 2 adalah 8.
4. Pecahan
4.1. Jenis Pecahan
a. Pecahan Biasa
𝑎
Pecahan yang dinyatakan dalam bentuk 𝑏 , dengan a dan b
adalah bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.
1 3 3
Contoh : 4 , 67 , 2
b. Pecahan Campuran
𝑎
Pecahan campuran dinyatakan dalam bentuk 𝑐 𝑏 , dengan
a, b dan c adalah bilangan bulat dan b tidak sama dengan
nol.
Contoh:
7
Jika pembilang suatu pecahan lebih dari
penyebutnya, pecahan tersebut dapat diubah
menjadi pecahan campuran.
Contoh :
17
1. 12 = 17 ∶ 12 = 1 𝑠𝑖𝑠𝑎 5
17 5
Jadi bentuk pecahan campuran adalah 12 = 1 12
3 (2 𝑥 5)+ 3 13
2. 2 5 = =
5 5
3 13
Jadi bentuk pecahan biasa dari 2 5 = 5
b. Mengubah pecahan biasa atau campuran menjadi
desimal dan sebaliknya
Pecahan biasa atau campuran dapat dibentuk
menjadi desimal dengan mengubah penyebut
menjadi 10, 100, 1000 atau seterusnya. Banyak
angka nol di penyebut sama banyak dengan banyak
angka di belakan g koma pada bilangan desimal.
Bentuk desimal dapat dijadikan bentuk pecahan
biasa atau campuran dengan membuat pecahan
berpenyebut 10, 100, 1.000 dan seterusnya terlebih
dahulu, lalu sederhanakan
Contoh :
7 7𝑥2 14 4
1. 5 = 5 𝑥 2 = = 1 10 = 1, ,4
10
2 2∶2 1
2. 0,2 = 10 = 10∶2 = 5
Contoh :
3 3 𝑥 20 60
1. 5 = 5 𝑥 20 = = 60%
100
50 50∶50 1
2. 50% = 100
= 100:50
=2
8
4. 3 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
9
5. Satuan Ukur
5.1 Konversi Satuan Waktu
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit
1 jam = 3600 detik
1 hari = 24 jam
1 hari = 1440 menit
1 hari = 86400 detik
1 minggu = 7 hari
1 minggu = 168 jam
1 minggu = 10080 menit
1 minggu = 604800 detik
1 bulan = 28, 29, 30 atau 31 hari
1 tahun = 12 bulan
1 tahun = 365 atau 366 hari
1 lustrum = 5 tahun
1 windu = 8 tahun
1 dasawarsa = 10 tahun
1 dekade = 10 tahun
1 abad = 100 tahun
1 abad = 10 dasawarsa
1 abad = 10 dekade
1 abad = 12,5 windu
1 abad = 20 lustrum
1 milenium = 1000 tahun
1 milenium = 10 abad
1 milenium = 100 dasawarsa
1 milenium = 100 dekade
1 milenium = 200 lustrum
Bulan
Januari= 31 hari
Februari = 28 hari (29 hari pada tahun kabiset)
Maret = 31 hari
April = 30 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari
Juli = 31 hari
Agustus = 31 hari
September = 30 hari
Oktober = 31 hari
November = 30 hari
Desember = 31 hari +
365 hari (366 untuk tahun kabiset)
10
Penyelesaian :
Seminggu = 7 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik
= 604.800 detik
11
Satuan ukur berat lainnya :
1 kwintal = 100 kg
1 ton = 10 kwintal = 1.000 kg
1 ons = 1 hg = 100 gram = 0,1 kg
1 pon = 500 gr = 0,5 kg
Contoh :
4 kg + 2 hg + 7 ons + 3 g + 3 pon = ... g
Penyelesaian :
Langkah pertama menyamakan satuannya terlebih dahulu.
Karena hasil akhir yang diminta dalam gram, semua satuan
harus dijadika gram.
4 kg = 4 x 1000 g = 4.000 g
2 hg = 2 x 100 g = 200 g
7 ons = 7 x 100 g = 700 g
3 pon = 3 x 500 = 1.500 g
Setelah satuannya sama, semua langsung dijumlahkan.
4.000 g + 200 g + 700 g + 1.500 g = 6.400 g
12
Contoh :
1. Berapakan nilai konversi 100 cm dalam satuan dm = ...?
Pembahasan:
Karena satuan dm berada 1 tingkat diatas cm, maka harus dibagi
10
100
100 𝑐𝑚 = 10 = 10 𝑑𝑚
Contoh :
Ubahlah ke satuan yang diminta!
1. 3 m2 = … cm2
2. 50 dm2 = … m2
Penyelesaian :
1. 3 m2 = … cm2
karena m2 ke cm2 turun dua tangga maka dikali 10.000
Jadi, 3 m2 = 3 x 10.000 = 30.000 cm2
2. 50 dm2 = … m2
karena dm2 ke m2 naik satu tangga maka dibagi 100
Jadi, 50 dm2 = 50 : 100 = 0,5 m2
13
Memiliki 4 sisi dan 4 titik sudut
Memiliki 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
Keempat sisinya sama panjang
Keempat Sudutnya sama besar yaitu 90 derajat (siku-siku)
Memiliki 4 simetri lipat
Memiliki simetri putar tingkat 4
Rumus :
Luas = s x s
Keliling = 4 x s
Contoh :
Penyelesaian :
14
Memiliki 4 sudut yang besarnya 90 derajat
Keempat sudutnya siku-siku
Memiliki 2 diagonal yang sama panjang
Memiliki 2 simetri lipat
Memiliki Simetri putar tingkat 2
Rumus :
Luas = p x l
Keliling = 2(p+l)
Contoh :
.
a. Tentukan luas persegi panjang EFGH!
b. Tentukan keliling persegi panjang EFGH!
Penyelesaian :
a. Luas persegi panjang EFGH =pxl
= 10 cm x 5 cm
= 50 cm2.
Jadi, luas persegi panjang EFGH adalah 50 cm2.
b. Keliling persegi panjang EFGH = 2 x (p + l)
= 2 x (10 cm + 5 cm)
= 2 x 15 cm.
= 30 cm
Jadi, keliling persegi panjang EFGH adalah 30 cm.
15
Bangun segitiga terdiri dari 4 macam, jika dibedakan menurut
panjang susu segitiga tersebut yaitu : segitiga sama sisi,
segitiga sama kaki, segitiga siku-siku dan segitiga sembarang.
Pada bangun datar Segitiga sama sisi, mempunyai sifat-sifat
diantaranya :
16
Mempunyai 1 buah sisi miring yaitu BC
Sisi miring selalu terdapat di depan sudut siku-siku.
Segitiga siku-siku samakaki memiliki 1 sumbu simetri.
Contoh :
Penyelesaian :
a. Luas segitiga BAC = ½ x a x t
= ½ x 3 cm x 4 cm
= 6 cm
Jadi, luas segitiga BAC adalah 6 cm2.
17
Memiliki 4 sisi dan 4 titik sudut
Memiliki 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang
Memiliki 2 sudut tumpul dan 2 sudut lancip
Sudut yang berhadapan sama besar
Diagonalnya tidak sama panjang
Tidak memiliki simetri lipat
Memiliki simetri putar tingkat 2
RUMUS :
Luas = a x t
Keliling = AB + BC + CD + AD
Contoh :
Sebuah bangun datar jajar genjang ABCD mempunyai tinggi 7
Cm, panjang sisi AB=DC=AD=BC=8Cm
Pembahasan:
a. Luas jajaran genjang ABCD = a x t
= 8 cm x 7 cm
= 56 cm2
18
6. 5 Sifat Sifat Dan Rumus Trapesium
Trapesium siku-siku
19
Trapesium sembarang
Contoh :
Sebuah bangun datar trapesium EFGH, mempunyai panjang sisi
EF= 16 cm, HG= 6 cm dan memiliki tinggi 7 cm
Pembahasan:
a. Luas trapesium EFGH = ½ x (a + b) x t
= ½ x (16 cm + 6 cm) x 7 cm
= ½ x 22 cm x 7 cm
= 11 cm x 7 cm
= 77 cm2
Jadi, luas trapesium EFGH adalah 77 cm2.
b. Keliling trapesium EFGH = s + s + s + s
= EF + FG + GH + HE
= 16 cm + 8 cm + 6 cm + 8 cm
= 38 cm.
Jadi, keliling trapesium EFGH adalah 38 cm.
20
6.6 Sifat Sifat Dan Rumus Layang - Layang
Contoh :
Sebuah bangun datar layang-layang ABCD memiliki panjang
sisi AB=AD=12 Cm, CB=CD=22 Cm, Panjang diagonal AC=30
Cm, Panjang diagonal BD=15 Cm.
21
b. Keliling layang layang ABCD = 2 x (x + y)
= 2 x (AB + BC)
= 2 x (12 cm + 22 cm)
= 2 x 34 cm
= 68 cm
Jadi, keliling layang layang ABCD adalah 68 cm.
Contoh :
22
Luas = 96 cm2
Jadi, luas belah ketupat itu adalah 96 cm2
Mempunyai 1 sisi
Memiliki simetri putar dan simetri lipat tak terhingga
RUMUS :
Luas = πr2
Keliling = 2πr
Contoh :
Sebuah bangun datar Lingkaran, mempunyai diameter 14 cm
23
Sifat-sifat yang menjadi ciri khas dari kubus adalah:
mempunyai enam buah sisi dengan ukuran dan bentuk yang
sama persis.
jumlah rusuk yang membentuknya ada 12 buah denga ukuran
yang sama persis.
rusuk tersebut saling bertemu dan membentuk delapan buah
sudut yang besarnya sama (900)
RUMUS :
Luas salah satu sisi = rusuk x rusuk
Luas Permukaan Kubus = 6 x rusuk x rusuk
Keliling Kubus = 12 x rusuk
Volume Kubus = rusuk x rusuk x rusuk (rusuk 3)
24
Sifat-sifat yang menjadi ciri khas tabung adalah:
memiliki sisi alas dan atas yang bentuknya sama berupa
lingkaran.
mempunyai sisi lengkung atau selimut yang menghubungkan
sisi alas dan atas.
RUMUS :
Volume = luas alas x tinggi, atau
luas lingkaran x t
Luas = luas alas + luas tutup + luas selimut, atau
( 2 x π x r x r) + π x d x t)
25
7.5 Sifat Bangun Ruang Limas Segitiga
26
7.7 Sifat Bangun Ruang Prisma
27