Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini dengan judul
“Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada Ny. S Usia 30 Tahun
G3P2A0 Usia Kehamilan 33 Minggu Dengan Plasenta Previa Totalis di RSUD
Ambarawa”.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan
Maternal Pada Ny. S Usia 30 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 33 Minggu
Dengan Plasenta Previa Totalis di RSUD Ambarawa?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Pada
Ny. S Usia 30 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 33 Minggu Dengan Plasenta
Previa Totalis di RSUD Ambarawa..
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pengumpulan data dasar pada ibu hamil
dengan plasenta previa totalis.
b. Menginterpretasikan data dasar pada ibu hamil dengan plasenta previa
totalis.
c. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada ibu hamil
dengan plasenta previa totalis.
d. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan atau kolaborasi pada ibu hamil dengan plasenta previa
totalis.
e. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
plasenta previa totalis.
f. Melaksanakan asuhan secara tepat dan rasional berdasarkan
perencanaan yang dibuat pada ibu hamil dengan abortus inkomplit.
g. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
plasenta previa totalis.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi Mahasiswa Kebidanan
dan sebagai data untuk pendidikan berikutnya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan Asuhan Kebidanan
yang diharapkan bisa membantu proses pembelajaran.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai informasi bagi petugas kesehatan, khususnya bidan di RSUD
Ambarawa dalam upaya pencegahan terhadap kejadian plasenta previa
totalis.
4. Bagi Pengkaji
Diharapkan dapat memberikan wawasan dan menambah pengalaman
dalam menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah ke dalam praktik.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
menjadi tiga tahap penting yaitu tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu.
embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu dan sudah terdapat rancangan
rahim sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu, keadaan janin itu sendiri
dan plasenta sebagai akar yang akan memberikan nutrisi (Sarwono, 2014;
h. 66-89).
2. Tanda-Tanda Kehamilan
Plasenta previa yaitu plasenta yang terletak menutupi atau sangat dekat
438).
abnormal pada sigmen bawah rahim, menutupi atau tidak menutupi ostium
hidup di luar rahim (usia kehamilan 22 minggu atau berat janin >500
Dari berbagai pengartian dan dari berbagai sumber yang telah diambil,
previa, yaitu plasenta yang berimplantasi pada sigmen bawah uterus atau
2. Fisiologi Plasenta
sampai 2,0 cm. Berat plasenta, yang biasannya 20 persen dari berat janin,
berkisar antara 425 dan 550 g. Secara normal plasenta tertanam atau
ini disebut dengan istilah plasenta previa dan menjadi penyebab timbulnya
3. Etiologi
blastokis pada segman bawah rahim belum diketahui secara pasti. Namun
4. Faktor resiko
frekuensi plasenta previa tertinggi terjadi pada ibu yang berusia lanjut,
multipara, riwayat seksio sesarea dan aborsi sebelumnya serta gaya hidup
previa.
1. Risiko plasenta previa pada wanita dengan umur 35 tahun 2 kali lebih
dibandingkan primigravida.
3. Risiko plasenta previa pada wanita dengan riwayat abortus 4 kali lebih
plasenta previa.
5. Klasifikasi
pembukaan cervix 4 cm. Pada posisi ini, jelas tidak mungkin bayi
perdarahan sangat hebat. Plasenta previa sentralis yaitu bila tali pusat
internum pada pembukaan cervik 4 cm. Pada posisi ini pun risiko
perdarahan masih besar, dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui
per-vaginam.
tetap ada, namun bisa dibilang kecil, dan bisa dilahirkan per-vaginam
a) Perdarahan pervaginam
Darah berwarna merah terang pada umur kehamilan trimester
c) Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang,
perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak dengan
panggul (PAP) akan terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak janin
7. Pemeriksaan diagnostik
minggu.
d) Sinar X
e) Pengkajian vaginal
dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.
g) Amniocentesis
a) Konservatif bila :
2. Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas
normal).
1. Istirahat
3. Anak mati
(double set up) yakni dalam keadaan siap operasi. Bila pada
sudah matang, kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak
seksio sesar.
c) Penanganan (pasif)
1. Tiap perdarahan triwulan III yang lebih dari show harus segera dikirim
adalah migrasi plasenta yang cukup jauh dari serviks, sehingga plasenta
hasil-hasil yang luar biasa pada cerclage serviks yang dilakukan antara
ke dalam dua kategori, yaitu persalinan sesarea atau per vaginam. Logika
PEMBAHASAN
a. Pengkajian
Pengkajian dilakukan melalui anamnesa dan melakukan pemeriksaan fisik
meliputi pemeriksaan umum, status present, status obstetrik dan pemeriksaan
penunjang yang hasilnya ibu mengalami abortus inkomplit. Berdasarkan
data-data yang ada, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik atau
kenyataan.
b. Analisa Data
Berdasarkan data subjektif yang dikaji langsung oleh penulis bahwa ini
merupakan kehamilan yang pertama kali dan usia kehamilan Ny. S yaitu 33
minggu. Hal ini sesuai dengan pengawasan HPHT tanggal 17-05-2018, yang
mana dapat ditentukan pula taksiran persalinan dengan menggunakan rumus
Neagle (HPHT +7, -3, +1) yaitu pada tanggal 24-02-2019. Selain itu penulis
juga mengkaji data objektif yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik yang
meliputi pemeriksaan umum, status present, dan status obstetric. Dari
pengkajian data objektif ditemukan keluarnya darah sedikit dari jalan lahir
dan serviks masih menutup. Selain itu usia kehamilan dengan pembesaran
uterus masih sesuai. Oleh karena itu, berdasarakan data subjektif dan objektif
diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Ny. S umur 30 tahun
G3P2A0 hamil 33 minggu dengan plasenta previa totalis.
c. Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada Ny. S sebagai pasien dengan plasenta previa
totalis diantaranya adalah memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan,
memberikan support mental pada ibu, memberikan terapi obat sesuai advice
dokter yaitu Dexa 2x2 amp, Hyosin 3x1, Asam Tranexamat 3x1 dan
Biocombin 2x1, melakukan transfusi darah, menganjurkan istirahat,
melakukan kolaborasi dengan dokter akan dilakukan tindakan USG dan
persiapan curretage kemudian melakukan pendokumentasian SOAP.
Dari keseluruhan asuhan yang diberikan sesuai dengan wewenang dan
juga disesuaikan dengan kompetensi bidan di Indonesia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida bagus Gde, (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Sukarni, Icesmi. & Sudarti. (2014). Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan