TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian
Istilah seksio sesarea berasal dari perkataan Latin Caedere yang artinya
memotong. Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina
(Mochtar,
1998).
irisan pada dinding perut (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi). Defenisi
ini tidak termasuk melahirkan janin dari rongga perut pada kasus ruptura uteri
Ada beberapa jenis seksio sesarea yaitu seksio sesarea klasik atau corporal
yaitu insisi pada segmen atas uterus atau korpus uteri. Pembedahan ini dilakukan
bila segmen bawah rahim tidak dapat dicapai dengan aman, bayi besar dengan
kelainan letak terutama jika selaput ketuban sudah pecah (Manuaba, 1999).
Seksio sesarea ismika atau profundal (low servical dengan insisi pada segmen
kasus seksio sesarea memilih teknik ini karena memiliki beberapa keunggulan
seksio sesarea karena atoni uteri yang tidak dapat diatasi dengan tindakan lain,
pada miomatousus yang besar dan atau banyak atau pada ruptur uteri yang tidak
dapat diatasi dengan jahitan (Manuaba, 1999). Seksio sesarea vaginal yaitu
(Manuaba,
1999). Seksio sesarea ekstraperitoneal yaitu seksio yang dilakukan tanpa insisi
persalinan yaitu jalan lahir, janin, kekuatan ibu, psikologi ibu dan penolong.
Apabila terdapat salah satu gangguan pada salah satu faktor tersebut akan
(Mohctar,
1998).
menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin. Adapun indikasi dilakukannya
abrupsio plasenta, penyakit pada calon ibu, bedah sesarea ulangan (Simkin
dkk,
2008).
Persalinan berkepanjangan dimana kontraksi dengan kualitas rendah,
pembukaan yang tidak berkembang, bayi yang tidak turun meskipun sudah
kuat; malpresentasi atau malposisi dimana letak bayi dalam rahim tidak
kepala bayi terlalu besar, struktur panggul ibu terlalu kecil atau kombinasi
kecepatan jantung ini dapat terjadi jika tali pusat tertekan atau berkurangnya
mengompensasi keadaan ini dengan baik atau mulai mengalami efek kekurangan
oksigen. Jika bayi tidak mampu lagi mengompensasinya, perlu dilakukan bedah
sesar; prolaps tali pusat dimana jika tali pusat turun melalui leher rahim sebelum
si bayi, kepala atau tubuh bayi dapat menjepit tali pusat tersebut dan secara
melahirkan secara bedah sesar segera; plasenta previa dimana plasenta menutupi
sebagian leher rahim. Saat leher rahim melebar, plasenta terlepas dari rahim
menyebabkan perdarahan yang tidak sakit pada calon ibu. Hal ini dapat
2008).
Abrupsio plasenta dimana plasenta secara dini terlepas dari dinding rahim.
dengan sakit perut yang spontan. Pemisahan ini merupakan pasokan oksigen ke
perlu dilakukan bedah sesar; penyakit pada calon ibu misalnya ibu mempunyai
sakit jantung atau kondisi medis lain yang serius, ibu mungkin tidak akan
mampu menahan stress persalinan dan melahirkan lewat vagina. Adanya luka
herpes pada atau di dekat vagina pada saat persalinan juga merupakan indikasi
untuk melahirkan sesar karena bayi akan tertular infeksi jika dilahirkan melewati
jalan lahir. Seorang ibu yang positif HIV akan dapat mengurangi risiko
direncanakan (Duffet,
Kelahiran sesarea bukan tanpa komplikasi, baik bagi ibu maupun janinnya
(Bobak, 2004). Morbiditas pada seksio sesarea lebih besar jika dibandingakan
seksio sesarea berasal dari tindakan anastesi, keadaan sepsis yang berat,
serangan tromboemboli dan perlukaan pada traktus urinarius, infeksi pada luka
(Manuaba,
gejala bukan sebuah diagnosis yang menandakan adanya suatu komplikasi serius
darah lebih dari 1000 ml. Dalam hal ini perdarahan terjadi akibat
bed akibat atoni uteri (Karsono dkk, 1999). Komplikasi pada bayi dapat
2. KONSEP NIFAS
2.1. Pengertian
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih dari enam minggu
(Saleha, 2009).
masih ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu perawatan nifas (Indah,
2009).
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan
sehat (Alimul,
2004). Menurut Basford (2006) dikutip dari Dean (1986) menyatakan
bahwa perawatan diri adalah aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk
kesehatan.
antara asuhan keperawatan bedah dan maternitas (Bobak, 2004). Perawatan pasca
pervagina (Ladewig, dkk, 2005). Perawatan nifas meliputi perawatan diri ibu dan
perawatan bayi baru lahir. Perawatan diri ibu nifas terdiri dari perawatan luka,
Perawatan diri ibu nifas terdiri dari perawatan luka, nutrisi, ambulasi dini,
Luka insisi diperiksa setiap hari. Karena itu bebat yang tipis tanpa plester
yang berlebihan lebih menguntungkan. Biasanya, jahitan kulit dilepas pada hari
keempat setelah operasi (Pritchard dkk, 1991). Pembalut luka berfungsi sebagai
2008).
Luka insisi dibersihkan dengan alkohol dan ditutup dengan kain penutup
luka. Pembalut luka diganti dan dibersihkan setiap hari dan luka yang
kemudian mengkaji atau mengobservasi status luka apakah luka bersih atau
kotor serta sejenisnya. Kasa steril dipegang dengan pinset lalu dicelupkan ke
dalam larutan savlon dan dilakukan pembersihan pada luka. H2O2 diberikan
jika diperlukan atau diberi larutan Nacl 0,9% kemudian luka dibersihkan sampai
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
Makanan yang dikonsumsi harus bermutu tinggi dan cukup kalori, cukup
hari, makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup, meminum sedikitnya 3 liter air setiap hari dan ibu
sebaiknya minum setiap kali menyusui, pil zat besi harus diminum untuk
kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
sesudah seksio sesarea. Jika ada gas dalam perut, ibu akan merasakan nyeri yang
menusuk. Gerak fisik dan bangun dari tempat tidur, pernapasan dalam, dan
dkk, 2007)
3. Ambulasi Dini
Sehabis melahirkan ibu merasa lelah karena itu ibu harus istirahat dan tidur
(Mochtar,
1998).
Menurut Mochtar (1998), manfaat mobilisasi bagi ibu post operasi adalah
1) Ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan ambulasi dini. Dengan bergerak, otot
– otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi
kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu
kesembuhan, faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak
Setelah persalinan yang normal, jika gerakan ibu tidak terhalang oleh
pemasangan infus atau kateter dan tanda-tanda vitalnya juga baik, biasanya ibu
diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke WC dengan dibantu satu atau dua jam
setelah melahirkan secara normal. Sebelum dua jam, ibu harus diminta
untuk melakukan latihan menarik napas dalam serta latihan tungkai yang
sederhana dan harus duduk serta mengayunkan tungkainya dari tepi ranjang.
Pada hari pertama dapat dilakukan miring ke kanan dan ke kiri yang dapat
dimulai sejak 6-10 jam setelah ibu sadar. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu
sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar (Mochtar, 1998). Ibu turun
dari tempat tidur dengan dibantu paling sedikit dua kali (Pritchard dkk,
1991). Hari kedua ibu dapat duduk dan dianjurkan untuk bernafas dalam-
ibu bahwa ia mulai pulih. Kemudian posisi tidur terlentang diuubah menjadi
setengah duduk. Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari ibu yang sudah
secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat membantu
4. Defekasi
berat akan kembali normal dalam waktu 12 jam. Buang air besar secara spontan
biasanya tertunda selama 2-3 hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini
disebabkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada
masa pascapartum, dehidrasi, kurang makan dan efek anastesi (Bobak, 2004).
Bising usus biasanya belum terdengar pada hari pertama setelah operasi,
mulai terdengar pada hari kedua dan menjadi aktif pada hari ketiga. Rasa mulas
akibat gas usus karena aktivitas usus yang tidak terkoordinasi dapat mengganggu
pada hari kedua dan ketiga setelah operasi (Pritchard dkk, 1991).
Untuk dapat buang air besar secara teratur dapat dilakukan diet
teratur, pemberian cairan yang banyak, makanan cukup serat dan olahraga atau
ambulasi dini. Jika pada hari ketiga ibu juga tidak buang air besar maka laksan
5. Perawatan Perineum
daerah yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Pengamatan
dan perawatan khusus diperlukan untuk menjamin agar daerah tersebut sembuh
kontaminasi dari rektum, menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena
trauma dan membersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau
(Hamilton, 1992).
Setelah ibu mampu mandi sendiri, biasanya daerah perineum dicuci sendiri
dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan
secara
khusus (Farrer, 2004). Perawatan perineum dapat dilakukan dengan cara
perineum dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sekali sehari. Cairan
sabun atau sejenisnya dipakai setelah buang air kecil atau buang air besar.
Dibersihkan mulai dari simfisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi
(Wulandari, 2009).
6. Perawatan Payudara
tetap bersih dan kering, terutama puting susu (2). Menggunakan BH yang
menyokong payudara (3). Mengoleskan kolostrum atau ASI yang keluar sekitar
puting susu apabila puting susu lecet dan menyusui tetap dilakukan dimulai dari
puting susu yang tidak lecet (4). Mengistirahatkan payudara apabila lecet sangat
berat selama 24 jam (5). Meminum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam untuk
puting, ASI sebagian dikeluarkan dari bagian depan payudara sehingga puting
sisanya dikeluarkan dengan tangan lalu meletakkan kain dingin pada payudara
7. Miksi
(Kasdu, 2003).
melepas kateter akan lebih baik mencegah kemungkinan infeksi dan ibu semakin
dapat dilepas 12 jam setelah operasi atau lebih nyaman pada pagi hari setelah
8. Kebersihan Diri
tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri di kamar mandi yang terutama
(Wulandari, 2009).
Pada hari ketiga setelah operasi, ibu sudah dapat mandi tanpa
pada saat mandi. Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka
Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologi mulai terjadi pada bayi
baru lahir. Karena perubahan dramastis ini, bayi memerlukan pemantuan ketat
kehidupannya di luar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang
(Ladewig, 2005).
Perawatan bayi baru lahir meliputi memandikan bayi, perawatan tali pusar,
makanan, imunisasi, popok dan perawatan alat kelamin dan , mata, hidung dan
telinga bayi
1. Memandikan bayi
tubuh bayi bersih, terasa segar dan mencegah kemungkinan adanya infeksi.
Prinsip dalam memandikan bayi yang harus diperhatikan adalah menjaga bayi
jangan sampai kedinginan serta air masuk ke hidung, mulut, atau telinga
Sesuai dengan umur, ada cara untuk memandikan bayi. Mandi spons,
menggunakan
spons, tidak perlu dimandikan dalam bak mandi. Mandi dengan cara ini
dilakukan sampai bayi berusia empat sampai enam minggu. Saat memandikan
bayi, pilihlah posisi yang paling nyaman. Misalnya duduk sambil memangku bayi
atau berdiri dan bayi diletakkan di atas meja.Selain tubuh, kaki dan tangan,
kepala bayi juga dibersihkan. Seluruh tubuh bayi dengan disabuni dengan spons.
Khusus untuk bagian kepala, selain menggunakan sabun khusus bayi, bisa
Jika kulit bayi tampak kering, kulit diolesi dengan baby lotion atau bahan
Mandi dalam bak mandi. Apabila tali pusat bayi telah lepas, bayi bisa
mulai dimandikan di dalam bak mandi. Bak mandi yang digunakan disesuaikan
ukurannya dengan bayi, jangan terlalu besar dan terlalu kecil. Bak mandi diisi
0
dengan air hangat atau suhunya 75-89 Celcius (Musbikin, 2006).
Menggosok tubuh bayi dengan waslap atau spons, tetapi hidung dan telinga
terlebih dahulu membasuh muka bayi dengan air lalu mengeringkan dengan
handuk. Setelah itu, rambut bayi digosok dengan sampo. Pada waktu membilas,
kepala bayi diangkat hingga lebih tinggi dari bak mandi. Tubuh bayi dibersihkan
dengan waslap. Rambut bayi tidak perlu dicuci setiap hari, cukup tiga kali
merawat tali pusar pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah
Tali pusar yang belum lepas perlu dibersihkan paling sedikit dua kali
sehari. Perawatan dilakukan dengan cermat dan hati-hati, apalagi bagi pusar bayi
masih berwarna merah. Sesudah bayi berumur kira-kira dua minggu, tali
pusar yang sudah kering akan terlepas sendirinya. Bila tali pusar yang terlepas
tersebut meninggalkan sedikit darah pada pusar bayi, keadaan tersebut dalam
Beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan yaitu (1). Sesudah bayi
selesai dimandikan, pusar bayi dibersihkan dengan cotton buds yang sudah
sekeliling tali pusar dapat dibersihkan (2). Melilitkan kasa yang dibubuhi obat
khusus dan mengusahakan agar kasa menutupi seluruh sisa tali pusar (3).
Setelah selesai membalut sisa tali pusar, seluruhnya ditutup dengan kasa steril
kemudian plester dengan menggunakan plester yang tidak kaku dan tidak
menyakitkan bila dilepas (4).Bila tali pusar sudah terlepas, bekas luka
Makanan yang lebih baik, sehat dan sempurna untuk bayi adalah ASI. ASI
memiliki komposisi protein, karbohidrat, lemak, zat gula dan vitamin benar-
benar proporsional untuk pertumbuhan bayi yang ideal. Di dalam ASI terdapat
Sampai usia enam bulan, bayi tidak membutuhkan makanan tambahan lain
(Musbikin,
2006).
Menyusui dapat dimulai sehari setelah operasi (Pritchard, 1991). Pada saat
pertama kali menuyusui bayi mungkin ibu masih berbaring dan memerlukan
bantuan. Salah satu posisi yang paling nyaman untuk menyusui bayi pada hari-
hari-hari awal adalah dengan berbaring miring dan bayi berbaring pada sisi
tubuh ibu dengan wajah menghadap ibu. Kepala bayi dipeluk dengan
lengan yang bertumpu di tempat tidur, sedangkan lengan yang lain bebas. Ibu
bisa menempatkan sebuah bantal untuk menyangga pinggang serta sebuah bantal
atau selimut di atas perut untuk melindungi luka insisi dari tendangan bayi
(Duffet,
1995).
tekanan berat dan gerak bayi adalah posisi pegangan bola atau mengapit,
Imunisasi DPT dilakukan tiga kali. DPT pertama diberikan saat bayi berusia dua
bulan, DPT kedua saat bayi berusia empat bulan dan DPT ketiga pada saat bayi
berusia enam bulan. Imunisasi polio untuk menghindari anak dari penyakit
kelumpuhan, diberikan tiga kali pada saat bayi berusia dua bulan, empat bulan
dan enam bulan. Imunisasi campak diberikan setelah bayi berusia sembilan
bulan. Imunisasi hepatitis B diberikan dua kali pada saat bayi baru lahir dan usia
Imunisasi harus diberikan pada bayi yang kondisi tubuhnya sehat, tidak
dibenarkan diberikan pada bayi yang sedang menderita penyakit ataupun bayi
sedang menderita panas tinggi. Batas aman suhu badan anak yang akan mendapat
0
imunisasi harus berkisar 37 Celsius (Musbikin, 2006).
Mata , hidung dan telinga adalah bagian tubuh bayi yang sensitif. Untuk
merawat telinga, bagian luar dibasuh dengan lap atau kapas. Jangan
memasukkan benda apapun ke lubang telinga, termasuk cotton buds atau jari.
cotton bud atau tisu yang digulung kecil. Jika menggunakan jari maka jari benar-
benar bersih. Jika hidung bayi mengeluarkan banyak lendir sangat banyak karena
pilek, sedotlah keluar dengan penyedot hidung atau bayi diletakkan dalam posisi
kotoran di mata jika sulit. Jika sudah dibersihkan, mata bayi dipastikan bersih
6. Popok
mungkin berguna untuk menghindari gatal-gatal dan merah pada kulit bayi
Ada dua jenis popok bayi yaitu popok kain dan popok sekali pakai atau
diapers. Popok kain murah, terbuat dari bahan alami seperti katun, flannel,
dapat digunakan berkali-kali. Popok sekali pakai lebih mahal daripada popok
kain tetapi mudah digunakan, memiliki banyak fitur, seperti bahan penyerap
super, elastis pada kaki dan pinggang dan tetap kering (Tender Baby Care, 2009).
Popok bayi diganti minimal setiap kali bayi selesai buang air. Jika menggunakan
popok sekali pakai atau diapers, basahnya diapers jangan digunakan sebagai
kecuali jika terlalu basah dan tidak nyaman bagi bayi atau jika bayi buang air
besar.
semua alat yang dibutuhkan disiapkan dan diusahakan mudah dijangkau. Alat-
alat yang dibutuhkan adalah popok bersih, gumpalan kapas dan air hangat (untuk
bayi di bawah satu bulan atau bayi yang mengalami gatal-gatal dan kulit merah),
handuk kecil untuk mengeringkan, baju ganti (jika popok bocor dan mengotori
baju), serta salep untuk gatal jika perlu. Setelah semua alat yang dibutuhkan
popok, bayi diajak bercakap-cakap atau diberi mainan agar tidak rewel.
Jangan menggunakan alat atau kosmetik bayi sebagai mainannya karena bayi
yang agak besar dapat memasukkan benda-benda tersebut ke dalam mulutnya. Isi
popok diperhatikan, apakah bayi sudah selesai buang air. Setelah beres, baru
popok ditarik keluar. Kedua kaki bayi diangkat lalu kelamin dan bokongnya
dibersihkan dengan seksama. Sesudah bayi bersih, lalu bayi dipakaikan popok
bersih dan popok atau diapers harus berukuran tepat agar tidak bocor dan jangan
terlalu ketat karena bisa membuat kulit bayi lecet. Popok kotor disimpan di
tempat tertutup sampai tiiba waktu dicuci, tinja padat dibuang ke toilet dan
(Danuatmaja, 2003).
7. Perawatan Alat Kelamin Bayi
Setiap kali mengganti popok laki-laki, alat kelamin dan pantat bayi harus
dibersihkan. Air seni bayi menyemprot kemana-mana, jadi perut dan tungkainya
harus dibersihkan. Bila tidak dibersihkan, sisa air seni dapat menyebabkan iritasi
(William, 2003)
Adapun cara membersihkan alat kelamin bayi laki-laki yaitu alat kelamin
dibersihkan dengan menggunakan sabun dan air. Untuk membersihkan penis dan
kulit luar dan membersihkan bagian dalam penis atau menyemprotkan antiseptik
karena sangat berbahaya, kecuali jika kulit luar sudah terpisah dari glan, sesekali
ibu bisa menarik dan membersihkan bagian bawahnya. Dengan kapas baru,
anus dan bagian bokong dari arah anus ke luar dibersihkan lalu dikeringkan
dengan tisu lembut, jangan buru-buru memakai popok tetapi biarkan terkena
udara sejenak dan lipatan kulit dan bokong diolesi krim (Danuatmaja, 2003).
baik. Bagian dalam alat kelaminnya tidak perlu dibersihkan karena di daerah ini
tidak terdapat banyak kotoran dan jika dibuka dapat mengakibatkan terjadinya
dilakukan dari arah depan ke belakang dan tidak perlu membersihkan bagian
dengan tisue lembut dan tetapi dibiarkan terkena udara sejenak sebelum
memakai popok dan lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim (Danuatmaja,
2003).
3. KONSEP KEMANDIRIAN
3.1. Pengertian
atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Menurut
Rahmawati (2005) dikutip dari Lie dan Prasasti (2004) menyatakan bahwa
kapasitasnya.
bertindak atas kehendaknya sendiri bukan karena orang lain dan tidak tergantung
pada orang lain (2). Progresif dan ulet, artinya berusaha untuk mengejar prestasi,
tekun dan terencana dalam mewujudkan harapannya (3). Inisiatif, yaitu mampu
berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif, terkendali dari
usahanya sendiri (5). Kemantapan diri (harga diri dan percaya diri ) termasuk
dirinya sendiri. Konsep Orem dibedakan menjadi 3 teori utama yaitu self care,
1. Self care
kecenderungan memenuhi kebutuhan dirinya secara mandiri. Teori self care ini
didasarkan pada empat konsep yaitu self care, self care agency, self care
Self care agency adalah kemampuan yang kompleks dari individu untuk
care agency dijabarkan oleh Orem pada tiga tipe sikap yaitu fundasional
persepsi memori dan orientasi. Sikap mampu adalah kekuatan self care agency,
kemampuan seseorang untuk mengingat orang lain dan kondisi lingkungan serta
apa yang dapat dan harus dilakukan serta tindakan nyata dalam penampilan self
care.
Self care agency dipengaruhi oleh faktor kondisi dasar yaitu umur, jenis
diambil atau yang dilakuka n dalam memenuhi self care. Ada tiga self
care requistes yaitu universal requistes yaitu berlaku umum untuk semua orang
Self care deficit timbul ketika self care agency yang tidak adekuat dalam
dapat menbantu pasien melalui metode (helping method) yaitu melakukan atau
3. Nursing system
seseorang dalam memenuhi self carenya. Pada system keperawatan ini perawat
menggunakan kelima cara helping metode. Setiap cara tersebut digunakan pada
membutuhkan pendidikan dan dukungan lebih lanjut dalam melakukan self care
(Basford, 2006).
3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian ibu dalam
Melalui pengalaman di masa lalu sesorang dapat belajar cara merawat diri.
Apabila ibu sudah mengenal manfaat perawatan diri atau tehnik yang akan
dilakukan, maka ibu akan lebih mudah dalam melakukan perawatan diri
Dalam hal ini pengalaman memberikan pengaruh pada perilaku ibu untuk
dapat lebih mudah beradaptasi terhadap peran dan interaksi sosialnya, dukungan
Faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri.
Aktivitas merawat diri akan berbeda pada setiap individu. Hal ini juga
kebudayaan. Pada
usia ibu muda perawatan pascabersalin yang dilakukan akan berbeda dengan ibu
yang memiliki usia lebih dewasa dimana ibu yang berusia lebih dari 35 tahun
merasa bahwa merawat bayi baru lahir melelahkan secara fisik (Bobak, 2004).
fisik ibu setelah melahirkan dimana semakin cepat kesehatan ibu pulih setelah
Lingkungan akan terus berubah, jika memasuki suatu fase kehidupan yang
baru akan selalu terjadi penyesuaian diri dengan lingkungan. Situasi ini dapat
ibu pascabersalin, maka anggota keluarga yang lain akan berusaha untuk
sakit perawat adalah orang yang paling dekat dengan pasien, oleh sebab itu
mengulanginya secara rutin dengan bantuan suami atau keluarga selanjutnya ibu
2004).