B. Kerangka Konsep
R . Merton mengtakan konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati, konsep
menentuakan adanya hubungan empirik. Masri dan Sofian H mengatakan konsep adalah abstraksi
mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.
Konsep ada dua jenis, yaitu: konsep yang sederhana dan konsep kompleks. Konsep yang
sederhana jelas hubungannya dengan fakta atau realita yang diwakilinya. Sedangkan konsep yang
kompkeks sering disebut konsep abstrak, lebih kabur, tidak mudah menghubungkannya dengan
fakta atau realita, karean merupakan pengertian yang abstrak dalam penelitian.
Peranan konsep dalam penelitian sangat besar karena konsep menghubungkan dunia teori
dengan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas.
C. Variabel
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, konsep harus diperasioanalkan dengan
mengubahnya menjadi variabel. Variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
Contoh : konsep meja, dapat dilihat dari berbagai dimensi misalnya : tinggi, bentuk, bahan dasar,
ukuran, yang mengandung variasi nilai. Dinamkan variabel karena ada variasi. Misalnya berat
badan dapat dukatakan variabel karean berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu
orang dengan yang lainnya. Sedangkan kerlinger mengtakan bahwa variabel adalah konstruk
atau sifat yang akan dipelajari.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat dirumuskan, bahwa variabel
penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh si peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Macam-macam variabel
a. Variabel Independen atau variabel bebas, adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
variabel dependen atau terikat.
b. Variabel dependen atau variabel terikat, adlah variabel yang merupakan akibat atau
pengaruh dari variabel bebas.
c. Variabel moderat, adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel
independen.
d. Variabel intervening, adalah variabel yang secara teoriitis mempengaruhi hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen.
e. Variabel kontrol, adalah variabel yang dikendalikan sehingga peneliti dapat melakukan
penelitaian yang bersiafat membandingkan.
D. Hipotesis
Secara etimologis hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” di bawah atau kurang dan
“thesa” artinya kebenaran atau pendapat. Jadi, hipotesis adalah suatu kebenaran yang masih belum
final, harus dibuktikan kebenarannya.
Pembentukan hipotesis tidak berarti bahwa hubungan antara variabel variabel yang
diharapkan merupakan suatu fakta agar hipotesisnya diterima atau terbukti misalnya dengan cara
mengubah data yang diperoleh di lapangan.
Manfaat hipotesis dalam suatu penelitian:
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis dapat lebih mudah dirumuskan dengan cacra berikut :
1. Susunlah berbagai masalah dan pilih yang mempunyai hubungan satu sama lain.
2. Buatlah kelompok-kelompok keterangan utama untyuk menjawab suatu masalah tertentu.
3. Susulah urutan-urutan variabel penting yang dapat dipakai untuk menganalisis.
4. Susunlah daftar lembaga-lembaga sosial guna menjawab masalah yang belum terpecahkan.
d.Jenis Hipotesis
Ada dua jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu:
1. Hipotesis kerja (Hk) atau hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya
perbedaan antara dua variabel.
2. Hipotesis nol ( null hypothesa ) disingkat Ho.
Hipotesis ini sering disebut hipotesis statistik, yaitu diuji dengan pwerhitungan statistik.
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y.