2. Perumusan Masalah
Pikirkan dan cari beberapa contoh pertanyaan yang memerlukan jawaban secara ilmiah.
Semua pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melakukan penelitian untuk memberikan
jawaban dan fakta-fakta yang didukung oleh teori dan data yang akurat serta dapat dipercaya
kebenaran nya.
3. Penelusuran Pustaka
Mencari semua teori atau model untuk mencari solusi permasalah yang biasanya didapat dari
buku teks ilmiah, tesis, karangan ilmiah, dsb. Penelusuran pustaka dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah yang sedang atau akan di teliti.
Jika usaha kita dalam penelusuran pustaka tidak maksimal maka informasi yang kita
kumpulkan juga tidak akan maksimal. Hal tersebut tidak menjamin kesuksesan hal yang di
teliti.
4. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian berisikan pengetahuan, algoritma, metode, produk(sistem) atau model
untuk menunjang penelitian. Bila ingin melakukan penelitian, maka objek serta variabel yang
di teliti harus jelas. Contoh, bila kita ingin membangun sistem informasi bagi pasien di rumah
sakit , tetapi yang di interview bukan pasien melainkan para staff rumah sakit. Hal ini berarti
objeknya tidak tepat atau tidak sesuai dengan apa yang diteliti.
5. Pengumpulan Data
Setiap penelitian harus ada data kuantitatif, data kualitatif serta data kombinasi. Kumpulkan
data dalam bentuk tabel, grafik, gambar, dsb. Bila perlu susun dan kategorikan berdasarkan
waktu, produktivitas ataupun divisi. Teknik dalam pengumpulan data bermacam-macam, yaitu
observasi, wawancara, kuesioner, dan sebaginya.
7. Penyimpulan Hasil
Dalam menulis laporan penelitian atau laporan akhir, kita harus berani mengemukakan dan
menuliskan apa yang kita dapatkan selama melakukan penelitian tersebut (objektif).
Sebaiknya mengemukaan statement berupa pertanyaan-pertanyaan saja bila hasilnya tidak
pasti. Selain itu, biasanya terdapat aturan-aturan penulisan laporan yang terkait dengan jenis
dan bentuk laporan itu sendiri agar dapat dimengerti oleh orang yang membaca nya.
Tahapan Metode Penelitian ( dalam arsitektur ) :
1. Penyusunan program
Penyusunan program merupakan persyaratan untuk rancangan bangunan adalah tugas dari
arsitek, dan ini merupakan hal yang paling penting sebelum merancang. Hal ini dilakukan oleh
pemrogram. Pemrogram dan perancang merupakan spesialis-spesialis yang berbeda, karena
keduanya memerlukan kemampuan yang berlainan. Pemrogram untuk analisis, sedang
perancang untuk sintesis.Hal – hal yang harus dilakukan pemrogram adalah : mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang tepat pada saat yang tepat, memisahkan keinginan sendiri dari
kebutuhan klien, bersikap obyektif dan analitik
2. Mengevaluasi informasi
Pada perancang umumnya bersifat subyektif, intuitif dan fasih dalam konsep-konsep fisik.
Namun perancang dapat juga memrogram, ia harus memiliki dua pikiran dan
menggunakannya secara berganti-ganti, dan selalu dilatih dalam memrogram.
b. Analisis
Analisis merupakan suatau cara pemecahan masalah ke dalam bagian-bagian spesifik sehingga
bisa diketahui lebih lanjut solusi optimal yang diterapkan kepada produk rancangan dimana
produk ini harus mampu mengatasi masalah – masalah yang diketahui dan juga yang bersifat
tak terduga.
c. Sintesa
Sintesa merupakan proses penggabungan analisis dan mengumpulkan bagian-bagian tersebut
ke dalam sebuah cara baru dimana masing – masing elemen analisis yang saling berkaitan
diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan seefisien mungkin dengan memberi satu solusi
untuk beberapa masalah secara simultan.
d. Zoning
Zoning adalah peta atau pemaparan ringkasan dari seluruh hasil sintesa, yang memberikan
masukan pada konsep desain. Peta ini memberikan gambaran bagaimana solusi tersebut
diterapkan kepada calon produk rancangan.
e. Konsep
Suatu rumusan cara-cara memecahkan masalah, dimana dari hasil output masalah yang
diselesaikan, maka akan mendapatkan solusi desain yang jika telah digabungkan akan menjadi
produk rancangan desain.