Anda di halaman 1dari 66

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian organisasi


2. Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi
3. Menjelaskan ciri-ciri organisasi

RESUM
1. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama
dan usaha bersama serta peran peran anggota yang berhubungan satu dengan yang lain agar
tujuan yang telah di rencanakan sebelumnya cepat untuk dicapai. Organisasi di bagi menjadi
dua yaitu Organisasi Formal dan Organisasi Informal. Organisasi Formal adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang mengikatkan diri pada tujuan yang sama secara sadar serta
hubungan kerja yang rasional sedangkan Organisasi Informal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang mengikatkan diri pada suatu aktifitas serta tujuan bersama secara tidak
disadari. Para psikolog telah mengklasifikasikan beberapa tipe organisasi informal antara lain

1. Kelompok Kekeluargaan/Persahabatan : didalam kelompok ini kecocokan satu sama


lain menjadi hal yang paling penting. Pergaulan merupakan sasaran utama baik di
dalam maupun di luar pekerjaan, tetapi pengkomunikasian informasi juga merupakan
tujuan dari kelompok ini.
2. Klik : terdiri dari beberapa rekan kerja yang akrab dengan kedudukan tertentu dalam
organisasi.
2. Prinsip-prinsip Organisasi

Suatu struktur organisasi harus di desain untuk memperjelas lingkungan sehingga masing-
masing anggota mengetahui tugas yang telah diberikan dan siapa yang akan bertanggung
jawab atas hasil yang dicapai. Agar peran organisasi terbentuk dan bermakna bagi orang-
orang, peran itu harus mencakup tujuan yang telah direncanakan sebelumnya, konsep yang
jelas mengenai kewajiban atau aktivitas yang telah direncankan, bidang otoritas yang
dimengerti.. ada beberapa Prinsip Organisasi, antara lain : 1

1. Prinsip kesatuan sasaran, suatu struktur organisasi akan efektif jika struktur tersebut
memungkinkan sumbangan dari tiap individu dalam pencapaian sasaran. Kalau

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


sasaran itu harus memberi keuntungan selama periode waktu, maka pola organisasi
yang membantu pelaksanaan harus disesuaikan dengan prinsip keasatuan sasaran.
2. Prinsip Efisiensi, Bagi seorang karyawan, suatu struktur yang efisien merupakan
suatu struktur yang beroperasi tanpa pemborosan dan kecerobohan serta memberikan
kepuasan kerja

3. Ciri-ciri Organisasi

Ciri-ciri organisasi secara umum :

1. Mempunyai tujuan dan sasaran

2. Mempunyai keterkaitan format dan tata tertib yang harus ditaati

3. Adanya kerjasama dari sekelompok orang

4. Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya


perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur,
kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola
kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu
yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki
banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri pada suatu aktifitas serta
tujuan bersama secara tidak disadari disebut organisasi .......
a. Umum c. Informal
b. Formal d. Khusus
2. Salah satu prinsip organisasi dibawah ini yang benar adalah prinsip ....
a. Keadilan c. Keharmonisan
b. Efisiensi d. Kebersamaan
3. Dibawah ini yang merupakan salah satu tipe organisasi informal adalah….
a. Kebersamaan c. Klik
b. Keterampilan d. perkumpulan
4. adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama dan usaha
bersama serta peran peran anggota yang berhubungan satu dengan yang lain termasuk
pengertian dari …….
a. Organisasi c. struktur
b. Perkumpulan d. Managemen
5. Membangun system peran formal yang dilakukan oleh anggota sehingga mereka
dapat bekerja Bersama mencapai suatu yang telah direncanakan merupakan
pengertian dari …… organissi
a. Prinsip c. pengertian
b. Tujuan d. manfaat

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan definisi manajemen


2. Menjelaskan alat-alat manajemen
3. Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen

RESUM

1. Pengertian dan Fungsi Managemen

Managemen adalah suatu cara untuk membentuk dan memelihara suatu lingkuan
dimana sejumlah manusia yang bekerja sama dengan kelompok dapat menyelesaikan tugas
dan mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Harlod Koontz, Cyril O’donnel manajemen di klasifikasikan menjadi 5
berdasarkan fungsinya.
1. Planning ( merencanakan )
Perencanaan mencakup hal-hal pemilihan/penetaan tujuan organisasi dan penetuan
strategi, kebijakan, proyeksi, program, metode, sistem, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Organizing ( Menyususn Organisasi )
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan, sumber daya organisasi, dan lingkungan tempat organisasi berada.
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan yang besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Selain dari itu, mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-
tugasnya yang telah dibagi-bagi tersebut.
3. Staffing ( Mengisis lowongan jabatan )
Staffing merupakan penarikan, pelatihan, dan pengembangan serta penempatan dan
pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan
produktif.
4. Leading ( memimpin)
Pemimpinan (Leading) dalam Manajemen adalah serangkaian proses yang digunakan 4

agar setiap anggota yang berada dalam organisasi dapat bekerjasama dalam mencapai
sasaran organisasi. Seorang Manajer harus dapat menuntun, mengarahkan,

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


menggerakan dan memotivasi serta mempengaruhi bawahan agar dapat melakukan
tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan/sasaran organisasi.
5. Controling ( mengendalikan )
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan
jalannya suatu kegiatan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, tujuan pengawasan adalah memperbaiki kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana.

2. Tujuan Teori dan Teknik Manajemen


a. Untuk Meningkatkam Efisiensi
Jika Prinsip dan Teknik Manajemen dapat dikembangan, dibuktikan dan diterapkan
maka efisiensi manajerial pasti akan lebih baik. Kemuadian manajer menjadi lebih
efektif dengan memakai garis pedoman untuk memecahkan masalah.
b. Untuk mengkristalkan Sifat Manajemen
Kurangnya pengertian mengenai konsep, prinsip dan Teknik manajemen akan
menyulitkan penganalisisan pekerjaan manajer. Dari masalah tersebut maka perlunya
daftar periksa sangatlah penting mengenai arti manajemen.
c. Untuk Mencapai tujuan social
Manajemn berarti mengkoordinasi usaha-usaha manusia sehingga tujuan individu
diwujudkan dalam keberhasialan social.

3. Prinsip-prinsip manajemen menurut Fayol diringkas sebagai berikut


a. Pembagaian kerja . pembagian kerja sangat diperlukan dalam penggunaan tenaga
kerja.
b. Otoritas dan Tanggung Jawab.
c. Disiplin
d. Kesatuan Komando
e. Kesatuan PEngarahan.
f. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan umum
g. Gaji
h. Sentralisasi
5
i. Rantai Skalar
j. Tata Tertib
k. Keadilan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


l. Stabilitas
m. Inisiatif
n. Semangat Kerja

4. Alat-alat managemen
a) Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja.
b) Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan
alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
c) Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.
d) Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja.
e) Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja
6
yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode
baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. suatu cara untuk membentuk dan memelihara suatu lingkuan dimana sejumlah
manusia yang bekerja sama dengan kelompok dapat menyelesaikan tugas dan
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya adalah pengertian dari ….
a. Manajemen c. Bisnis
b. Organisasi d. Perbankan
2. Salah satu klasifikasi managemen menurut Harlod Koontz, Cyril O’donnel
dibawah ini adalah…
a. Planning c. Submitting
b. Actuating d. Collecting
3. Ada berapa prinsip yang dikemukaakan oleh Fayol…..
a. 15 c. 14
b. 16 d. 17
4. Pemikiran merupakan pengertian dan pelaksanaan suatu rencana tindakan seorang
manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan merupakan pengertian dari ...
a. Planning c. Controlling
b. Leading d. Staffing
5. Salah satu alas an pentingya teori dan teknik manajemen adalah ….
a. Meningkatkan efisiensi
b. Meningkatkan pendapatan
c. Meningkatkan anggota
d. Meningkatkan Keahlian

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan pengertian manajer


2. Menjelaskan tingkatan tingkatan manajer
3. Menjelaskan keahlian manajer
4. Menjelaskan kegiatan-kegiatan manajer

RESUM

1. Pengertian Manager
Manajer adalah orang yang memiliki kekuasaan untuk menagarahkan suatu organisasi,
mengetahui semua proses dalam organisasi, mengalokasikan sumber-sumber daya dengan
bijaksana dan mendayagunakan kemungkinan terbaik terhadap orang-orangnya.
2. Tingkatan Manajer :
1. Manajer lini pertama
manajer lini pertama merupakan tingakatan paing rendah, sering dikenal dengan
manajer operasional. memiliki tugas memimpin dan mengawasi pegawai non
manajerial yang terlibat dalam proses produksi
2. Manajer tingkat menengah
manajer ini memiliki tugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
biasanya di sandang oleh manajer tingkat menengah adalah manajer proyek, manajer
pabrik, manajer divisi atau kepala bagian.
3. Manajer puncak
manajer puncak bertugas untuk merencanakan kegiatan maupun strategi organsasi
atau perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya organisasi ataupun
perusahaan.

3. Keahlian Manajer :

1. Keahlian Teknikal.
Keahlian teknikal adalah keahlian khusus yang harus dimiliki oleh seorang manajer
berkaitan dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan
9
2. Keahlian Hubungan Manusia
Manajer berkaitan dengan mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada
di dalam perusahaan bertindak untuk mencapai tujuan perusahaan, untuk mencapai

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


visi dan misi maka manager harus memiliki keahlian untuk berkomunikasi dengan
berbagai orang yang terlibat.
3. Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual adalah keahlian untuk berpikir abstak, menganalisis, dan
mendiagnosis dan mengambil yang tepat sesuai dengan keadaan yang terjadi
4. Keahlian pengambilan Keputusan
Dapat mendefinisikan masalah, mengumpulkan
4. Kegiatan-kegiatan manajer
1) Seorang manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
Istilah “orang lain” disini merujuk kepada para bawahan ataupun atasan dalam
sebuah organisasi, dan juga individu-individu diluar organisasi tersebut. Misalnya
seperti, para konsumen, supplier, pemerintah, dan sebagainya.
2) Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
Setiap manajer tentu saja akan menghadapi sejumlah masalah, tujuan, dan
kebutuhan organisasional yang saling bersaing untuk memperebutkan sumber daya
yang sifatnya sangat terbatas. Oleh sebab itu, manajer harus bisa menjaga
keseimbangan diantara berbagai tujuan serta kebutuhan organisasional.
3) Manajer harus berpikir secara konseptual dan analitis
Seoran manajer harus mampu merinci dan memisah-misah suatu masalah
menjadi sebuah komponen-komponen masalah, menganalisa komponen-komponen
tersebut, melihat pengaruh dari setiap komponen, serta mampu untuk mencari
penyelesaian yang layak, optimal (feasible) dan akurat. Dan lebih penting seorang
manajer harus mempunyai pandangan secara konseptual, yakni pandangan yang
menyeluruh terhadap seluruh aktivitas yang terjadi didalam organisasi.
4) Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
Seoran manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu
untuk dapat mencapai kata “sukses”. Mereka juga akan dievaluasi atas apa yang
sudah mereka kerjakan. Sehingga seorang manajer harus bertanggung jawab secara
penuh atas apa yang dilakukan oleh para bawahnnya dan juga
mempertanggungjawabkan tugas dan jabatan yang diemban. Kesuksesan dan
10
kegagalan bawahan ialah cerminan langsung sukses atau kegagalnya seorang manajer.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


5) Manajer adalah seorang mediator
Sebuah organisasi terdiri atas banyak orang yang berbeda pendapat dan
pandangan. Apabila hal tersebut terjadi maka akan menurunkan semangat kerja dan
produktivitas kerja, sehingga suasana kerja menjadi tidak stabil dan luwes. Dalam hal
ini seorang manajer harus mampu berperan sebagai mediator yang memberikan jalan
tengah dan juga solusi apabila terjadi pertentangan didalam organisasi.
6) Manajer adalah seorang diplomat
Seorang manajer harus bisa berperan sebagai wakil yang “representatif” bagi
organisasi yang dipimpinnya pada setiap pertemuan organiasasional untuk
mempererat hubungan kerja serta menindaklanjuti setiap program-program yang ingin
dilaksanakan.
7) Manajer adalah seorang politisi
Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang politisi, seorang manajer juga
harus mampu mengkampanyekan program-program yang ia buat agar memperoleh
dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang diinginkannya. Setiap manajer yang
efektif akan mampu “memainkan politik” dengan cara mengembangkan jaringan
kerjasama dengan berbagai pihak baik itu didalam internal maupun eksternal
organisasi.
8) Manajer harus mampu mengambil keputusan-keputusan yang sulit
Seorang manajer harus bisa mengambil risiko terhadap setiap keputusan yang
ia buat. Setiap organisasi pasti akan selalu mengalami kesulitan untuk
keberlangsungan, apakah itu kesulitan dalam hal finansial, sumber daya, ataupun
budaya organisasi itu sendiri.

11

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. orang yang memiliki kekuasaan untuk menagarahkan suatu organisasi,
mengetahui semua proses dalam organisasi merupakan pengertian dari ...
a. CEO
b. Dewan Direksi
c. Manajer
d. Pemimpin
2. Dibawah ini yang merupakan salah satu tugas dari manajer lini menengah
adalah...
a. Memimpin dan mengawasi pegawai non manajerial
b. Penghubung antara manajer lini pertama dan manjer puncak
c. Merencanakan kegiatan maupun strategi organsasi
d. Mengontrol kegiatan yang berjalan di organisasi atau perusahaan
3. Merencanakan kegiatan maupun strategi organsasi atau perusahaan secara
umum dan mengarahkan jalannya organisasi ataupun perusahaan merupakan
tugas dari ...
a. Manajer lini pertama
b. Manajer lini kedua
c. Manajer lini ketiga
d. Manajer lini puncak
4. keahlian khusus yang harus dimiliki oleh seorang manajer berkaitan dengan
tanggung jawab utama yang harus dijalankan merupakan pengertian dari ...
a. keahlian teknikal
b. keahlian hubungan manusia
c. keahlian konseptual
d. keahlian pengambilan keputusan
5. dibawah ini yang bukan merupakan kegiatan manajer adalah ...
a. seorang manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
b. manajer mamdukan dan meyeimbangkan tujuan yang saling bertentangan
c. harus berfikir secara tidak rasional dan tidak analitis
d. manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
12

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan internal organisasi


2. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan eksternal organisasi
3. Menjelaskan tanggung jawab sosial organisasi pada masyarakat sekitar

RESUM

LINGKUNGAN MANAGEMEN SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL ORGANISASI

Lingkungan organisasi dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang terkait dalam kegiatan operasional
organisasi sedangkan lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang terkait langsung
dalam kegiatan operasional organisasi.

Lingkungan internal adalah lingkungan yang terdiri dari berbagai pihak yang terkait
langsung dengan kegiatan sehari hari organisasi yang berpengaruh langsung terhadap setiap
program, kebijakan hingga bagian paling terpenting dalam organisasi.

Ciri-ciri lingkungan organisasi internal :

1. Pemilik Organisasi
Pemilik organisasi adalah mereka yang secara histiros maupun hukum sebagai
pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide.
2. Tim Manajemen
Tim managemen adalah orang orang yang menurut para pemilik organisasi
perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam
aktivitasnya sehari-hari. Tim manajemen inilah yang menjadi penggerak arah dari
kegiatan organisasi dalam mencapai tujuannya.
3. Para Anggota atau para pekerja.
Para anggota atau pekerja merupakan unsur sumber daya manusia yang sangat
dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya jumlahnya merupakan yang
paling besar dalam sebuah organisasi. 13

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berkaitan langusng dengan kegiatan
operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional itu dapat bertahan. Lingkungan
eksternal dibagi menjadi dua yaitu

1. Lingkungan mikro perusahaan


Lingkungan mikro perusahaan adalah terdiri dari :
a. Customer adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan dan
mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi
b. Pesaing adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
organisasi yang kita jalankan, karena bisnis yang dijalankan sama maka pesaing
merupakan tantangan sekaligus ancaman yang dihadapi organisasi dalam meraih
pelanggan,
c. Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah
organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi.
d. Partner strategis adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan
kita namun secara bersama sama menjadi mitra kita dalam kegiatan bisns yang
menguntungkan kedua belah pihak.
2. Lingkungan Makro perusahaan terbagi menjadi dua yaitu:
a. Lingkungan lokal dapat berupa para pembuat peraturan, pemerintah, masyarakat
luas serta lembaga yang terkait dalam kegiatan perusahaan .
b. Lingkungan Internasional dapat berupa peraturan internasioal, pasar keuangan
internasional dan lain lain.

Tanggung jawab sosial berarti bahwa managemen mempertimbangkan dampak sosial


dan ekonomi dalam pengambilan keputusannya. Tanggung jawab ini merupakan salah satu
tugas yang harus dilakukan oleh para manager organisasi. Tanggung jawab sosial ini dapat
berupa tanggung jawab terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, keadaan ekonomi
masyarakat dan partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungan.

Terdapat beberapa stategi dalam mengelola tanggung jawab sosial menurut Kreitner
(1992), yaitu :

1. Reaktif
14
2. Defensif
3. Proaktif

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Dibawah ini merupakan salah satu lingkungan organisasi adalah ...
a. Lingkungan Internal
b. Lingkungan Masyarakat
c. Lingkungan Pemerintah
d. Lingkungan Sekolah
2. Lingkungan mikro dan makro dalam organisasi termasuk kedalam lingkungan ...
a. Lingkungan Internasional
b. Lingkungan Eksternal
c. Lingkungan Pemerintah
d. Lingkungan Internal
3. Dibawah ini yang merupakan ciri-ciri lingkungan internal ...
a. Pasar Keuangan Internasioal
b. Pemerintah
c. Cutomer
d. Masyarakat
4. Tanggung jawab sosial dapat dilakukan dengan cara...
a. Membuang limbah organsasi ke kawasan masyarakat
b. Perusahaan tidak ikut berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan
c. Berpartisipasi dalam menjaga kesehatan lingkungan
d. Tidak peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar
5. Reaktif, defensif, proaktif dan akomodatif merupakan strategi organisasi dalam
mengelola tanggung jawab sosial yang dikemukakan oleh....
a. Houghton
b. Robbins
c. Holbertz
d. Kreitner

15

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :
1. Menjelaskan tahapan-tahapan dalam membuat rencana
2. Menjelaskan ciri-ciri rencana yang baik
3. Menjelaskan manfaat perencanaan
4. Menjelaskan kebaikan dan keburukan perencanaan
5. Menjelaskan faktor-faktor gagalnya sebuah perencanaan

RESUM
1. Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah penetapan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang harus kita
lakukan untuk mencapainya, jabatan organisasi yang ditunjukkan untuk melakukanya serta
pejabat yang harus bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang diperlukan

Perencanaan sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk
menjalankan suatu pekerjaan. Tahapan-tahapan dalam proses penyusunan perencanaan
adalah

1. Merumuskan Misi dan Tujuan


Pengertian yang jelas tentang misi organisasi akan dapat membantu manajer memilih
dan mengimplementasikan startegi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2. Memahami keadaan saat ini
Tujuan ditetapkan dalam rangka mengantisipasi kondisi pada masa yang akan datang
dengan menetapkan standar-standar yang diinginkan.
3. Mempertimbangkan Faktor Pendukung dan Penghambat tercapainya tujuan
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha pencapaian tujuan perlu
sedini mungkin diinventarisi agar persiapan untuk mengantisipasi masalah tersebut
dapat dilakukan.
4. Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan berbagai cara antara lain :
 Menyususn berbagai alternatif kebijaksanaan atau tindakan yang mungkin
dapat dipilih 16

 Menilai dan membandingkan untung ruginya setiap alternatif kegiataan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


 Memilih dan menetapkan satu alternatif yang paling cocok atau baik di antara
alternatif lain.
Manfaat Perencanaan :
1. Membantu menajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah-masalah utama
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
7. Membat tujuan lebih khusu, terperinci dan lebih mudah dipahami
8. Menghemat waktu usaha dan dana

Kelemahan Perencanaan :

1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada konstribusi


nyata
2. Perancanaan cenderung menunda kegiatan
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi managemen untuk berinisiatif dan
berinovasi
4. Ada rencana yang cara-cara tidak konsisten

Alasan yang menyebakan perencanaan tidak efektif

1. Tiadak adnya komitmen (tanggung jawab) terhadap perencanaan


2. Kegagalan untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi
3. Tidak ada tujuan atau sasaran yang berarti , perencanaan tidak akan efektif jika
tujuan tidak jelas

Hambatan dalam perencanaan

1. Kurang pengetahuan tentang organisasi


2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan ekternal organisasi
3. Takut Gagal
4. Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif
17

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Penetapan sasaran yang ingin di capai serta tindakan yang dilakukan untuk
mencapainya disebut...
a. Perencanaan
b. Musyawarah
c. Pengkoordinasian
d. Pengorganisasian
2. Semua kegiatan perencanaan melalui beberapa tahapan, salah satunya adalah ....
a. mempelajari tangung jawab
b. Menyusun personalia
c. Menganalisis Proyek
d. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
3. Dibawah ini yang merupakan salah satu manfaat dalam perencanaan adalah...
a. Menghemat waku dan usaha
b. Terdapat caracara yang tidak konsisten
c. Membuat visi dan misi menjadi gagal
d. a,b,c salah
4. dibawah ini yang tidak merupakan alasan sebuah perencanaan dapat mengalami
kegagalan adalah....
a. Tiadak adnya komitmen (tanggung jawab) terhadap perencanaan
b. Kegagalan untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi
c. Tidak ada tujuan atau sasaran yang berarti , perencanaan tidak akan efektif jika
tujuan tidak jelas
d. Manajer memiliki ketepatan rencana yang obyektif
5. Dibawah ini yang merupakan hambatan dalam menetapkan tujuan adalah
a. Sangat percya diri
b. Sangat mengerti akan pengetahuan lingkungan eksternal
c. Memahami organisasi dengan baik
d. Takut gagal

18

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :
1. Menjelaskan proses pembuat keputusan
2. Menjelaskan teknik pembuatan keputusan
3. Menjelaskan perbedaan gejala dan majalah
4. Menjelaskan tipe-tipe keputusan

RESUM
1. Pengertian pembuatan keputusan

Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci kegiatan manajer, yang memainkan


peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Karena
perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat
dibuat oleh manajer. Pembuatan keputusan menggambarkan proses melalui serangkaian
kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu

Tipe- tipe keputusan dalam manajemen dapat dibedakan menjadi :


1. Keputusan-keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan yang
dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Tipe keputusan ini rutin dan
berulang-ulang.
2. Keputusan-keputusan yang tidak diprogram (non programmed decisions) adalah
keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa.
Jika suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijakan atau perlu
penanganan khusus, maka harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak
diprogram.

Teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan yang diprogram dan
keputusan yang tidak diprogram, yaitu :
1. Tipe keputusan diprogram, merupakan keputusan-keputusan rutin dan berulang-
ulang, organisasi mengembangkan proses-proses khusus bagi penanganannya, dapat
dilakukan dengan :
 Teknik tradisional, yang meliputi kebiasaan, kegiatan rutin yang merupakan
19
prosedur-prosedur pengoperasian standar, struktur organisasi pengharapan
umum, sistem tujuan, dan saluran informasi yang disusun dengan baik.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


 Teknik modern, yang meliputi teknik-teknik riset operasi yang didalamnya
termasuk analisa matematik, model-model simulasi komputer, serta
pengolahan data.

2. Tipe keputusan yang tidak diprogram, merupakan keputusan-keputusan sekali


pakai, disusun berdasar kebijakan, dan ditangani dengan proses pemecahan masalah
umum, dapat dilakukan dengan :
 Teknik tradisional, yang meliputi kebijakan intuisi dan krestifitas, coba-coba,
dan seleksi serta latihan para pelaksana.
 Teknik modern, yang meliputi teknik pemecahan masalah yang diterapkan
pada latihan membuat keputusan dan penyusunan program-program komputer
heuristic (untuk pemecahan masalah secara empirik)..

Pembuatan keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara :


 Pembuatan keputusan dalam kondisi kepastian (certainty), biasanya para menajer dapat
memperkirakan apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena ketersediaan
informasi yang akurat, terpercaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.
 Pembuatan keputusan dalam kondisi resiko (risk), manajer mengetahui besarnya
probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap teidak tersedia.
 Pembuatan keputusan dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty), manajer tidak dapat
mengetahui probabilitas keberhasilannya. Pada umumnya pembuatan keputusan seperti
ini menyangkut keputusan-keputusan kritis.

Proses pembuatan keputusan


1. Pemahaman dan perumusan masalah
Manajaer harus menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-
bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk
membuat keputusan yang tepat.
3. Pengembangan alternatif 20

Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecendrungan membuat keputusan


yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang dipergunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan
tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistik serta menilai seberapa
baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan alternatif terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidaksempurnaan
kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan meng alokasikan sumber daya
yang diperlukan, serta menugaskan wewenag dan tanggung jawab pelaksana tugas,
dengan mempewrhatikan resiko dan ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil.
7. evaluasi atas hasil keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan
lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh :
keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :


keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan
sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : Keputusan membeli
sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :


keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini
terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak
21
terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. keputusan yang diprogram merupakan salah satu ...... dari keputusan dalam
managemen
a. Teknik
b. Tipe
c. Pengambilan
d. Pengertian
2. keputusan-keputusan sekali pakai, disusun berdasar kebijakan, dan ditangani
dengan proses pemecahan masalah umum merupakan pengertian dari
a. Keputusan yang tidak diprogram
b. Keputusan yang diprogram
c. Teknik pengambilan keputusan
d. Poses pengambilan keputusan
3. Dalam proses pemecahan masalah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
a. Langsung dan tidak langsung
b. Tradisional dan Modern
c. Diprogram dan tidak diprogram
d. Teliti dan rajin
4. menggambarkan proses melalui serangkaian kegiatan dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu merupakan pengertian dari...
a. Pengambilan keputusan
b. Pengambilan voting
c. Pengambilan musyawara
d. Pengambilan masalah
5. Dibawah ini yang bukan merupakan proses pengambilan keputusan adalah....
a. Implementasi keputusan
b. Pemahaman masalah
c. Pengembangan alternatif
d. Meremehkan permasalahan

22

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan teknik komunikasi yang baik


2. Menjelaskan alur komunikasi dalam organisasi
3. Menjelaskan faktor-faktor penghambat komunikasi
4. Menjelaskan cara-cara mengatasi hambatan dalam komunikasi

RESUM

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan proses yang menghubungkan berbagai komponen –


komponen dari organisasi secara bersamabaik secara vertikal maupun horisontal dan
diagonal.
2. Teknik Komunikasi yang baik

1. Berbicara efektif

Berbicara efektif artinya tidak bertele-tele, tidak berputar-putar untuk menyampaikan


suatu poin pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita.
Berbicara efektif membuat lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita
sampaikan dan dapat mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.

2. Berbicara penuh motivasi................................................................................................


Komunikasi yang terjalin dan sampai kepada lawan bicara haruslah yang bersifat
mendorong. Hal ini terlebih ketika yang berbicara adalah orang yang memiliki jabatan
lebih tinggi daripada lawan bicaranya, seperti bos kepada anak buahnya. Motivasi yang
dimaksud adalah adanya dorongan/penyemangat dalam kata-kata yang diucapkan agar
lawan bicara tergerak untuk melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh
berdasarkan pengarahan yang sudah diberikan.

3. Berbicara untuk mendapat perhatian.............................................................................


Pembicaraan yang membosankan dan bertele-tele tentu akan membuat lawan bicara atau
23
pendengar mengabaikan kata-kata kita. Dalam teknik berkomunikasi/bicara perlu
diperhatikan tema/materi yang akan kita sampaikan pada lawan bicara agar membuat
mereka tetap focus dengan kita. Ada baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


agar materi yang kita sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan penyampaiannya
dilakukan dengan gaya yang menarik. Temukan materi yang belum pernah pendengar tahu
dan selipkan hal-hal unik untuk menarik perhatian lawan bicara.

4. Berbicara melalui keinderaan........................................................................................


Agar tema/materi yang kita sampaikan meninggalkan bekas dalam pikiran lawan bicara
maka kita bisa menguatkan komunikasi kita dengan ekspresi indera yang meyakinkan.
Gerak tangan, tatapan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan menambah kesan tentang
tema yang kita sampaikan. Hal ini juga agar lawan bicara mengerti bahwa tema yang kita
bicarakan adalah hal yang penting dan patut untuk didengar.

Alur Komunikasi

1. Pengirim (sender).
Proses komunikasi di awali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim,
dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar
yang memberikan gagasan, maksud, informasi, dan bertujuan mengadakan
komunikasi.
2. Penyandian (encoding)
Proses selanjutnya, setelah sender memiliki informasi atau pesan yang akan
disampaikan adalah membuat sandi (penyandian).
3. Saluran Komunikasi (communicating chanef)
Fungsi saluran komunikasi adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk
menyampaikan atau mengirimkan pesan yang dimaksud, organisasi seseorang dapat
menggunakan berbagai macam cara, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok,
komputer, memo, pernyataan kebijakan, sistem imbalan, jadwal produksi, dan
ramalan penjualan.
4. Pengartian sandi (decoding)
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam
informasi yang mempunyai arti.
5. Penerima (receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi.
24
Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima.
Oleh karena itu, pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan ditujukan.
6. Umpan Balik (feedback)

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Sebuah rangkaian umpan balik (feedback) memberi saluran bagi tanggapan
penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima
dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan.
7. Kegaduhan (noise)
Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman
seperti udara dan kertas. Gangguan juga dapat terjadi secara internal (kurang
perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).

Faktor – Faktor Penghambat

• Rintangan proses:
1. Rintangan pengirim, terjadi karena pengirim pesan kemungkinan menyandi pesan
yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan makna pesan yang disampaikan. Seperti
penyalahgunaan bahasa.
2. Rintangan media, berhubungan dengan penggunaan saluran yang kurang baik.
3. Rintangan Penerima, berhubungan dengan apa yang disebut perceptual process dari
penerima.
4. Rintangan Umpan Balik, umpan balik merupakan satu elemen dari proses
komunikasi, tetapi umpan balik belum tentu terjadi dalam komunikasi.Umpan balik
sangat penting untuk komunikasi dua arah daripada satu arah.
• Rintangan Fisik : rintangan komunikasi dalam lingkungan, seperti kebisingan saat
berlangsungnya komunikasi atau saat pesan sedang dikirimkan dapat menghalangi
efektivitas dari suatu komunikasi. Misalnya seperti : gangguan telepon, keluar –
masuk pengunjung atau hadirnya orang lain, keurangan kebebasan pribadi
• Rintangan semantik : terjadi karena pembatasan dalam simbol – simbol yang
digunakan untuk menyampaikan pesan, isi pesan tidak jelas dan bahasa yang
digunakan kurang dipahami oleh penerima sehingga pesan mempunyai arti yang
berlainan.

25

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Cara Mengatasi Hambatan

• Pengirim
Rintangan komunikasi dari pihak pengirim dapat diatasi dengan :
a. Atur arus komunikasi
b. Gunakan bahasa sederhana
c. Pilih media efektif
d. Bangun percaya diri
• Penerima harus secara aktif mendengarkan
• Pihak pengirim dan penerima pesan harus menahan emosi dan memperhatikan isyarat
nonverbal

26

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?

a. Komunikasi yang terjadi antara status lebih tinggi dengan lebih rendah atau
sebaliknya dalam departemen lain yang berbeda.

b. Komunikasi adalah proses yang menghubungkan berbagai komponen dari


organisasi secara bersama baik secara vertikal , horisontal dan diagonal.

c. Pengirim pesan kemungkinan menyandi pesan yang tidak jelas atau tidak sesuai
dengan makna pesan yang disampaikan.

d. Komunikasi yang terjadi antara manajer dan antara karyawan atau antara unit
organisasional pada tingkat organisasional yang sama dalam hierarki organisasi.

2. Dibawah ini manakah yang termasuk dalam teknik komunikasi yang baik...

a. Bertele – tele, bahasa yang digunakan banyak menggunakan simbol

b. Penuh motivasi, berbicara efektif, tidak percaya diri

c. Berbiacara untuk mendapat perhatian, bertele – tele, tidak percaya diri

d. Berbicara efektif, penuh motivasi, berbicara untuk mendapat perhatian

3. Di dalam arus komunikasi terdapat beberapa tahapan, dengan jumlah...

a. 3 b. 7

c. 4 d. 5

4. Apa sajakah dibawah ini yang termasuk ke dalam faktor – faktor penghambat ?

a. Rintangan proses, diagonal, horisontal

b. Rintangan fisik, horisontal, vertikal

c. Rintangan semantik, rintangan fisik, vertikal

d. Rintangan proses, Rintangan fisik, Rintangan semantik

5. Rintangan komunikasi dari pihak pengirim dapat dilakukan dengan...

a. Atur arus komunikasi,gunakan bahasa sederhana,pilih media efektif

b. Bangun percaya diri, komunikasi nonverbal, media efektif


27
c. Komunikasi verbal, komunikasi horisontal, komunikasi vertikal

d. Bahasa sederhana,tidak percaya diri, komunikasi diagonal

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator:
1. Menjelaskan pengertian Pengorganisasian
2. Menjelaskan pembagian pekerjaan dalam organisasi
3. Menjelaskan departemenisasi
4. Menjelaskan bagian-bagian dalam struktur organisasi

RESUM
1. Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan suatu proses dimana pekerjaan diatur dan dibagikan diantara
para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan effisien. Proses ini
menyangkut 3 langkah utama.

 Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan


organisasi

 Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat


diserahkan kepada seseorang

 Pembentukan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan para anggota dalam


kesatuan yang harmonis

2. Pembagian pekerjaan dalam organisasi

Seluruh tugas unit dipecah dalam beberapa pekerjaan yang lebih kecil yang berturutan atau
tugas-tugas dibagi-bagi dan dikhususkan diantara orang-orang dalam unit itu disebut division
of labor. Masalah yang berhubungan dengan pembagian kerja bertautan dengan sampai suatu
tingkat dan kemampuan untuk membagi pekerjaan diantara banyak pekerjaan dalam
keuntungan utama dari organisasi .

3. Macam bentuk departementasi yaitu:

1. Departementasi Fungsional
28
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang
sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Individu dikelompokkan berdasarkan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya
terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.

Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus


sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan yang berkaitan

2. Departementasi Devisional

Departementasi berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien sebagai faktor dasar
pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman atau
oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif, organisasi terbagi atas
divisi otomotif, divisi internasional, divisi keuangan.

Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana
tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Struktur
organisasinya terdiri dari:

a. Struktur organisasi atas dasar produk


Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan.
Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat
berbeda.
b. Struktur organisasi atas dasar wilayah
Pengelompokan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau
menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku,
tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi atas dasar langganan
Pengelompokan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam
kegiatan pengelompokan penjualan, pelayanan.
d. Struktur organisasi atas dasar proses
Pengelompokan kegiatan atas dasar proses yang sering dijumpai dalam departemen
produksi. Kegiatan-kegiatan ini dapat dikelompokan menjadi departemen pemboran,
penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir. Ini digunakan atas
dasar pertimbangan ekonomis. 29

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Menjelaskan bagian-bagian dalam struktur organisasi

1. Struktur Organisasi Garis


Bentuk Struktur organisasi semacam ini biasanya digunakan pada lembaga atau
perusahaan yang sederhana dan kecil.
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi Fungsional adalah suatu bentuk susunan organisasi yang
memberikan gambaran bahwa pembagian tugas dan kewenangan disusun menurut
fungsi-fungsi pekerjaan tertentu yang dibutuhkan
3. Struktur Organisasi Garis dan Staf
Struktur organisasi ini sama dengan struktur organisasi garis namun di dalamnya
terdapat staf ahli yang berfungsi sebagai penasihat yang memberikan konsultasi
mengenai kebijakan dan langkah tertentu.
4. Struktur organisasi Fungsional dan Staf
yaitu struktur organisasi fungsional sebagaimana disebutkan dimuka, ditambah adanya
staf ahli yang membantu pimpinan dalam usaha mengambil kebijaksanaan manajemen
perusahaan.
5. Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek disusun atas dasar pembentukan tim-tim khusus biasanya
masing-masing adalah para spesialis yang diperlukan untuk menyelesaikan dan
mencapai tujuan-tujuan khusus pula.
6. Struktur Organisasi Matriks
Adalah organisasi yang susunanya ditandai dengan adanya dua klasifikasi

30

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. suatu proses dimana pekerjaan diatur dan dibagikan diantara para anggota organisasi
sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan effisien merupakan pengertian dari
....
a. Organisasi
b. Kepemimpianan
c. Pengorganisasian
d. Perencanaan
2. Berikut ini yang merupakan proses pengorganisasian, Kecuali ....
a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi
b. Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat
diserahkan kepada seseorang
c. Pembentukan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan para anggota dalam
kesatuan yang harmonis
d. Pembagian Gaji kepada seluruh karyawan
3. pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk
satuan organisasi merupakan pengertian dari ....
a. Pengorganisasian
b. Departemenisasi fungsional
c. Departemenisasi Devisional
d. Kepemimipinan
4. Pengelompokan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau
menjalankan usahanya merupakan struktur organisasi berdasarkan....
a. Wilayah
b. Proses
c. Produk
d. Langganan
5. Dibawah ini yang merupakan bagian-bagian dalam struktur organisasi, kecuali ....
a. Struktur Organisasi Garis
b. Struktur Organisasi Proyek
c. Struktur organisasi bawah
31
d. Struktur Organisasi Garis dan Staf

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan cara-cara seleksi sumber daya manusia


2. Menjelaskan sumber-sumber tenaga kerja
3. Menjelaskan cara menyusun staf
4. Menjelaskan cara pelatihan bagi karyawan baru dan lama
5. Menjelaskan promosi dan mutasi

RESUM

1. Pengertian Seleksi Tenaga Kerja

Seleksi tenaga kerja adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan perusahaan setelah
perusahaan menetapkan jenis rekrutmen yang akan dilakukan, apakah internal maupun
eksternal.

Menurut Para Ahli


Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua
bagian, yaitu yang akan diterima atau yang ditolak.
Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar
yang akan diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan
kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahan bersangkutan.

Proses seleksi yang biasanya dilakukan adalah :

1. Seleksi administrasi

2. Seleksi Kualifikasi

Kualifikasi yang menjadi dasar dalam seleksi: keahlian, pengalamanumur, jenis


kelamin, pendidikan, keadaan fisik, tampang, bakat, ,
3. Seleksi sikap dan perilaku

32

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


2. SUMBER TENAGA KERJA
Pada umumnya , sumber tenaga kerja diperoleh dari dua sumber yaitu sebagai berikut:

1. Sumber intern

Sumber intern adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang lowong
diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan
karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu.

Pemindahan karyawan itu baik yang bersifat vertikal ( promosi atau demosi ) maupun
bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi jabatan,
sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk
jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi
karyawan yang ada.

2. Sumber eksternal, yaitu perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan
ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar perusahaan atau
biasanya disebut sebagai outsorcing.

Sumber ekstern adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong dilakukan
penarikan dari sumber-sumber tenaga kerja di luar perusahaan yaitu :

a.Menggunakan jasa karyawan lama.


Suatu perusahaan kadang-kadang memerlukan karyawan dari luar lingkungan
perusahaan, maka suatu cara yang praktis dan ekonomis untuk menariknya adalah
dengan jalan menggunakan jasa dari karyawan lama.
b. Melalui lembaga-lembaga pendidikan.
Kadang-kadang suatu perusahaan membutuhkan karyawan baru yang membutuhkan
syarat-syarat pendidikan tertentu misalnya sarjana muda atau sarjana dari fakultas
tertentu. Untuk mendapatkan karyawan dengan syarat-syarat pendidikan tertentu tersebut
ada perusahaan yang langsung menghubungi lembaga-lembaga pendidikan tersebut.
c. Lamaran yang masuk secara kebetulan.
Kadang-kadang terjadi, bahwa suatu perusahaan tidak atau belum mengumumkan
suatu lowongan jabatan. Tetapi ada saja kemungkinan seseorang melamar atau mencari
33
pekerjaan, baik datang sendiri maupun lewat surat . Kalau ternyata pelamar ini sesuai
dengan keinginan perusahaan, maka bisa terjadi akhirnya pelamar tersebut setelah lolos
seleksi diterima bekerja.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


PELATIHAN TENAGA KERJA

 Bagi tenaga kerja baru, program pengembangan diri ini biasnya diakomodasi melalu
program orientasi perusahaan di mana dalam program ini tenaga kerja dipekenalkan
pada lingkungan kerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal perusahaan.
Juga termasuk di dalamnya pengenalan tenaga kerja dengan tenaga kerja lainnya
sehingga proses kerja secara tim bisa dibentuk sejak awal.

 Bagi tenaga kerja lama, upaya untuk memelihara produktivitas, efektivitas dan
efisiensi perlu terus dilakukan untuk memastkan tenaga kerja tetap terpelihara
kualifikasinya sesuai dengan perencanaan strategis perusahaan. Oleh karena itu
program- program tersebut adalah program pelatihan motivasi, program pelatihan
seven habits (steven covey) dan lain- lain.

PROMOSI DAN MUTASI

 Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun
instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Menurut Husein
(2003) seseorang yang menerima promosi harus memiliki kualifikasi yang baik
dibanding kandidat-kandidat yang lainnya.

 Mutasi atau transfer menurut Wahyudi (1995) adalah perpindahan pekerjaan


seseorang dalam suatu organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi
perkerjaan sebelum mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung
jawab yang baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi atau rotasi kerja
dilakukan untuk menghindari kejenuhan karyawan atau pegawai pada rutinitas
pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi tujuan lain supaya
seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan lain di bidang yang berbeda
pada suatu perusahaan.

34

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Dibawah ini yang merupakan proses sleksi tenaga kerja adalah kecuali....
a. Administrasi
b. Kualifikasi
c. Sikap dan Perilaku
d. Fisik
2. Sumber tenaga kerja dibedakan menjadi dua yaitu ....
a. Atasan dan bawahan
b. Internal dan eksternal
c. Manager dan pegawai
d. CEO dan Manager
3. penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun instansi baik
dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Merupakan pengertian dari ...
a. promosi
b. upgradeing
c. mutasi
4. dibawah ini yang merupakan seleksi kualifikasi adalah ...
a. keahlian
b. pengalaman
c. pendidikan
d. kerja sama
5. sumber tenaga kerja di luar perusahaan didapat dengan cara ...
a. menggunakan jasa karyawan lama
b. pemindahan karyawan
c. lembaga-lembaga pendidikan
d. pelamar pekerjaan

35

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Pengertian Pengendalian

Edy Sukarno menyatakan “Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem


terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi,
pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi
atau perusahaan agar hasilnya optimal.”

Fungsi pengendalian manajemen

 Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melaksanakan


pengendalian secara rutin yang juga disertai adanya ketegasan di dalam pengawasan,
yaitu dengan pemberian sanksi yang sewajarnya atas penyimpangan penyimpangan
yang terjadi
 Mendinamisasikan organisasi dengan ada pengendalian, maka diharapkan sedini
mungkin bisa dicegah terjadinya penyimpangan sehingga unit organisasi akan selalu
dalam keadaan bekerja secara efektif serta efisien.

2. Jenis Pengendalian Manajemen

ada berbagai jenis pengendali di dalam manajemen salah satunya ialah jenis pengendalian
yang memfokuskan kepada masukkan proses keluaran (input-proses-output )seperti halnya
yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. metode pengendalian umpan maju atau mengantisipasi masalah sebelum terjadi


metode pengendalian jenis ini membutuhkan berbagai standar kualitas dan
kuantitas yang layak dari berbagai masukan atau input seperti misalnya sumber daya
manusia, material, modal, mesin dan sebagainya. Sumber daya informasi juga sangat
dibutuhkan oleh manajer dalam menentukan sumber daya yang mana saja yang
diperlukan untuk memenuhi standar yang ditetapkan sehingga terhindar dari masalah
potensial

2. Metode pengendalian berjalan atau bersamaan atau mengelola masalah pada saat
36
terjadi
metode ini membutuhkan standar perilaku kegiatan serta pelaksanaan dari
aktivitas secara layak sumber informasi utama bagi metode pengendalian jenis ini

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


ialah hasil observasi dari persoalan manager tindakan perbaikan atau korekif
ditunjukkan pada perbaikan kualitas serta kuantitas sumber daya dan operasi

3. Pengendalian umpan balik atau mengelola masalah setelah terjadi metode


pengendalian jenis ini membutuhkan standar kualitas dan kuantitas yang
layak dari keluaran yang diharapkan atau output informasi ini harus
mempresentasikan karakteristik dari keluaran berbeda halnya dengan materi sila,
sebelumnya para manajer di sini mengambil tindakan kolektif untuk memperbaiki
masukkan serta operasi bukan pada standar keluarnya saja seperti, misalnya dengan
memperbaiki bahasa produksi ketika banyak produk yang dikembalikan oleh
konsumen karena cacat atau pun rusak.

3. Mockler (1984) membagi pengendalian dalam 4 langkah yaitu :

1. Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja

Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-
titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja
tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi
dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan
rencana yang telah ditetapkan.

2. Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja

Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan,


sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat
diketahui lebih dahulu.

3. Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar

Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah
ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala
sesuatunya beada dalam kendali.

4. Mengambil Tindakan Korektif 37

Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan
penyimpangan yanf terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah
mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu
atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

38

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran,
akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam
menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal merupakan pengertian
dari ....
a. Pemusatan
b. Pengendalian
c. Pengorganisasian
d. Perencanaan
2. Dibawah ini yang merupakan salah satu fungsi dar managemen adalah...
a. Mencegah terjadinya penyimpangan atau kesalahan dengan melaksanakan
pengendalian
b. Mendapatkan standar kualitas dan kuantitas yang layak dari keluaran yang
diharapkan
c. Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
d. Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
3. metode pengendalian jenis ini membutuhkan berbagai standar kualitas dan kuantitas
yang layak dari berbagai masukan merupakan jenis metode pengendalian ....
a. Maju
b. Mundur
c. Berjalan
d. Umpan Balik
4. metode ini membutuhkan standar perilaku kegiatan serta pelaksanaan dari aktivitas
secara layak sumber informasi utama merupakan metode pengendalian jenis .....
a. maju
b. mundur
c. Berjalan
d. Umpan Balik
5. Dibawah ini yang merupakan langkah pembagian pengendalian, kecuali .....
a. Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
b. Mengambil Tindakan Korektif 39

c. Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar


d. Menetapkan jumlah karyawan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan teori-teori motivasi


2. Menjelaskan tentang kompensasi
3. Menjelaskan reward dan punishment

RESUM

TEORI – TEORI MOTIVASI

1. Teori Kepuasan (Content) Theories


Berorientasi pada faktor dalam diri individu yang menguatkan, mengarahkan,
mendukung, dan menghentikan perilaku :
a. Teori Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham H. Maslow
Maslow untuk memutuskan tindakan atau perilaku seseorang terdapat pada hirarki
kebutuhan dengan 3 macam asumsi dasar teorinya, yaitu :
Manusia merupakan makhluk yang selalu membutuhkan sesuatu yaitu
keinginan untuk memuaskan berbagai tujuan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
akan mempengartihi tingkah laku, akan tetapi kebutuhan yang terpenuhi tidak
akan memotivisir untuk bertingkah laku sesuai dengan kebutuhannya.
Kebutuhan seseorang diatur secara hertingkat dan atau berurutan dari yang
paling dasar sampai yang paling tinggi.
Kebutuhan seseorang bergerak dari tingkat yang paling bawah ke tingkat
berikutnya setelah kebutuhan tingkat yang paling hawah terpenuhi secara
maksima
Maslow juga Mengemukakan bahwa kebutuhan individu dapat disusun dalam
suatu hierarki.Hierarki kebutuhan tersebut secara lengkap meliputi lima hal, yaitu
:
a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan keselamatan atau keamanan
c. Kebutuhan sosial atau afiliasi
d. Kebutuhan penghargaan atau rekognisi 40

e. Kebutuhan aktualisasi diri


b. Teori Dua Faktor Menurut Frederick Herzberg

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Telah dua ahli yang membahas dari hasil studinya tentang permasalahan
“motivasi” yaitu Maslow dan Gregor, maka dalam membicarakan tentang
motivasi perlu juga membahas teori 2 faktor Herzberg. Teori mengemukakan
bahwa didalam. setiap pekerjaan terdapat dua kelompok faktor yang menentukan.
Kedua faktor tersebut adalah “Maintenance Factors” dan “Motivator Factors”.
Pendekatan dua faktor tersebut didasarkan pada prinsip teori ini, bahwa pada diri
individu ada faktor-faktor yang menyebabkan mereka sangat menyenangi
pekerjaan dan faktorfaktor yang menyebabkan mereka tidak menyenangi
pekerjaan.
Maintenance Factors yang sering disebut istilah lain yaitu Hygiene Factor.
Faktor ini menguraikan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha
Pemeliharaan hidup individu. Faktor hygiene ini mencakup kebutuhan pokok
individu yang diharapkan dapat diperoleh dari suatu pekerjaan. Faktor-faktor
tersebut seperti: adanya gaji yang layak, kondisi kerja yang sesuai dan memadai,
rasa keamanan kerja dan adanya tunjangan tambahan, hubungan antar pribadi dan
lain sebagainya. Menurut hasil penelitian Herzberg terdapat 10 faktor
pemeliharaan (hygiene) yaitu:
1. Kebijakan dan administrasi.
2. Supervisi teknisi.
3. Hubungan pribadi dengan supervisor.
4. Hubungan pribadi dengan teman sejawat.
5. Hubungan pribadi dengan bawahan.
6. Gaji.
7. Keamanan kerja.
8. Kehidupan pribadi.
9. Kondisi kerja.
10. Status.
Menurut teori Herzberg ini pula, dinyatakan bahwa faktorfaktor hygiene
tcrsebut merupakan faktor-faktor yang sangat vital dan harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum mereka dimotivisir. Dengan adanya faktor-faktor tersebut
dipenuhi, maka akan didarat situasi yang menyenangkan maupun dapat
41
memberikan kepuasan pada setiap individu yang bekerja. Dari rasa puas dan
senang tersebut, maka individu akan mudah dimotivasi.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Motivator factors adalah factor-faktor yang dapat memberikan motivasi pada
individu melakukan pekerjaan, sehingga pada dasarnya faktor motivasi ini akan
memberikan jawaban atas pertanyaan faktor-faktor apakah yang benar-benar dapat
memotivikasi seseorang (individu). Herzberg mengajukan 6 faktor yang dapat
memotivikasi seseorang sehingga mereka bersedia melakukan suatu pekerjaan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
 Hasil yang membahagiakan
 Penghargaan
 Kemajuan
 Pekerjaan itu sendiri
 Kemimgkinan berkemhang
 Tanggung jawab
Secara garis besar menurut teori I lerzberg im, faktor yang henar benar dapat
mernotivikasi seseorang adalah falaor yang berhubungan dengan pekcrjaan itu
sendiri.
Teori Kebutuhan Menurut David C. McClelland
Dihubungkan dengan konsep belajar, yang menunjukkan bahwa kebutuhan yang
kuat untuk berprestasi, dorongan untuk berhasil berhubungan dengan sejauh mana
orang tersebut termotivasi untuk mengerjakan tugasnya.
Tiga kebutuhan yang dikemukakan oleh McClelland :
o Kebutuhan akan kinerja (need for achievement)
o Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation)
o Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)

2. Teori Proses (Process Theory)


Mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana perilaku dikuatkan, diarahkan,
didukung, dan dihentikan.
a. . Teori Harapan (Expectancy Theory)
Teori ini berpegang pada prinsip yang mengatakan: “terdapat hubungan yang
erat antara pengertian seseorang mengenai suatu tingkah laku, dengan hasil yang 42
ingin diperolehnya sebagai harapan.” Dengan demikian berarti juga harapan
merupakan energi penggerak untuk melakukan suatu kegiatan, yang karena

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


terarah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan disebut “usaha.” Usaha di
lingkungan para pekerja dilakukan berupa kegiatan yang disebut bekerja, pada
dasarnya didorong oleh harapan tertentu.
Usaha yang dapat dilakukan pekerja sebagai individu dipengaruhi oleh jenis
dan kualitas kemampuan yang dimilikinya, yang diwujudkannya berupa
keterampilan/keahlian dalam bekerja. Berdasarkan jenis dan kualitas
keterampilan/keahlian dalam bekerja akan diperoleh hasil, yang jika sesuai
dengan harapan akan dirasakan sebagai ganjaran yang memberikan rasa
kepuasan. Implementasinya di lingkungan sebuah perusahaan dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Manajer perlu membantu para pekerja memahami
tugastugas/pekerjaannya, dihubungkan dengan kemampuan atau jenis
dan kualitas keterampilan/keahlian yang dimilikinya.
b. Berdasarkan pengertian itu, manajer perlu membantu para pekerja
agar memiliki harapan yang realistis, yang tidak Berlebih-lebihan.
Harapannya tidak melampaui usaha yang dapat dilakukannya sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
c. Manajer perlu membantu para pekerja dalam meningkatkan
keterampilan/keahliannya dalam bekerja, yang dapat meningkatkan
harapannya, dan akan meningkatkan pula usahanya melalui
pelaksanaan pekerjaan yang semakin efektif dan efisien
Prinsip – Prinsip dari Teori Harapan
a. Kemampuan (ability)
b. Kekuatan (force)
c. Valensi (Valance)
d. Pertautan (instrumentality)
e. Harapan (Expectancy)
f. Hasil tingkat pertama dan tingkat kedua
b. Teori Keadilan (Equity Theory)
Menekankan bahwa bawahan membandingkan usaha mereka dan imbalan mereka
dengan usaha dan imbalan yang diterima orang lain dalam iklim kerja yang sama.
43

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


a. KOMPENSASI
• Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas
jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54).
• Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang
kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi berbentuk barang,
artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji dibayar 10% dari
produksi yang dihasilkan. Di Jawa Barat penunai padi upahnya 10% dari
hasil padi yang dituai.

b. Penghargaan (Reward)

• Reward bisa diartikan imbalan, penghargaan atau hadiah, dan bertujuan


agar karyawan menjadi senang, giat, semangat, dan lebih rajin dalam
bekerja di perusahaan. Pemberian reward akan sangat mempengarui
produktivitas dan kinerja karyawan di perusahaan karena dapat memberi
kepuasan materi atau non materi karyawan.

• Reward merupakan salah satu penghasilan tambahan karyawan dalam


bekerja, ini bisa terwujud karena karyawan berprestasi atau berkinerja
sehingga mendapatkan bonus (reward)

c. Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah
tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum.
Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak
diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang
bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah
tingkah laku yang diharapkan.

44

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Kebutuhan Fisiologis , Kebutuhan keselamatan atau keamanan merupakan
salah satu teori yang dikemukakan oleh....
a. Abraham H. Maslow
b. David C. McClelland
c. Frederick Herzberg
d. Victor Vroom
2. Kebutuhan akan kinerja (need for achievement), Kebutuhan akan afiliasi
(need for affiliation) merupakan salah satu teori isi yang dikemukakan oleh
....
a. Abraham H. Maslow
b. David C. McClelland
c. Frederick Herzberg
d. Victor Vroom
3. Dibawah ini yang merupakan salah satu prinsip harapan pada teori
motivasi proses ...
a. aktualisasi diri
b. kinerja
c. sosial atau afiliasi
d. Pertautan (instrumentality)
4. semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan. Merupakan pengertian dari
a. Motivasi
b. Kompensasi
c. Reward
d. Punishment
5. imbalan, penghargaan atau hadiah, dan bertujuan agar karyawan menjadi
senang, giat, semangat, dan lebih rajin dalam bekerja di perusahaan.
Merupakan pengertian dari ....
a. Motivasi
45
b. Kompensasi
c. Reward
d. Punishment

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjeaskan definisi kepemimpinan


2. Menjelaskan teori-teori tentang kepemimpinan

RESUM

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan pada hakikatnya adalah

1. Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pempmpin kepada pengikutnya


dalam upaya mencapai tujuan organisasi
2. Seni yang mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan,
kepercayaan, kehormatan dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan
bersama
3. Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk


dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak
orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

2. Teori Kepemimpinan

1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar
46
pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi
yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian
(1994:75-76) adalah:
 Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
 Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi,
keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif;
 Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala
prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan
berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita
renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai
rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan
yang menerapkan prinsip keteladanan.

2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu
ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam
hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
 konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki
ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,
menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin
yang lebih mementingkan tugas organisasi.
 berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada
hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan
47
bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan
dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada
dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan
berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur
melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap
bawahan/hubungan kerja.
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri
kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi
kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor
waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
 Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
 Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
 Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
 Norma yang dianut kelompok
 Rentang kendali;
 Ancaman dari luar organisasi
 Tingkat stress;
 Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang
dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu
memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah
kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi
tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan
berikut:

a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik


Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus 48

diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik


akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya
demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang
menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan
perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.

b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :


Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi
yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut
mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
 Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
 Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
 Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.

c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada
pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat
kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini
adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan
atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan
adalah
 Memberitahukan;
 Menjual;
 Mengajak bawahan berperan serta;
 Melakukan pendelegasian.

d. Model ” Jalan- Tujuan “


Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu
menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk
mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan
perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin 49
berkaitan dengan hal tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang
harus diselesaikan oleh bawahannya.
Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan
yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta
bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut
“didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses
pengambilan keputusan.

50

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Teori sifat dalam kepemimpinan didasarkan pada pemikiran bahwa keberhasilan
pemimpin ditentukan oleh ....
a. Atribut pribadi pemimpin
b. Perilaku pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya
c. Faktor-faktor kontekstual seperti sifat pekerjaan dan pengikut
d. Daya tarik, kecemerlangan, kekuasaan dan pengaruhnya
2. . Dibawah ini manakah sikap kepemimpinan dalam organisai yang baik ....
a. Percaya diri
b. Panik
c. Malu
d. Ragu
3. Apa yang terpenting dalam sikap menjadi seorang pemimpin, kecuali .....
a. .Pengambilan keputusan
b. Tegas
c. Tanggung jawab
d. Tidak menghargai orang lain
4. kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok merupkan pengertian kepemimpinan yang
dikemukakan oleh
a. Hani Handoko
b. Sondang P. Siagian
c. Tead; Terry; Hoyt
d. Young
5. Dibawah ini yang bukan merupakan faktor situasional yang berpengaruh terhadap
gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian adalah....
a. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
b. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
c. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
a. Rasa Kohesi yang tinggi
51

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Indikator :

1. Menjelaskan klasifikasi kelompok kerja


2. Pembentukan kelompok kerja
3. Jenis-jenis kelompok kerja

RESUM

1. Individualisme Dan Kelompok Kerja Berlangsung Di Laboratorium Bell

sebelum pemisahan AT&T, laboratorium bell dianggap sebagai harta kekayaan (aset)
nasional. Hasil kerja laboratorium bell bertujuan memberi manfaat kepada negara. Namun
sekarang laboratorium itu bekerja untuk menunjang pemilik AT&T dan mereka bekerja
cukup cepat

Laboratorium bell telah melembagakan suatu “model tenaga ahli” yang bertujuan
memadukan sembilan strategi kerja, strategi kerja sembilan tersebut yakni :

1) Manajemen diri sendiri


2) Jaringan kerja
3) Mengambil inisiatif
4) Kerja sama
5) Kepemimpinan
6) Persahabatan
7) Perspektif
8) Tunjukkan dan beritahukan
9) Pengetahuan bidang organisasi

Suatu kelompok kerja atau tim adalah sebuah kumpulan pegawai (manajerial atau
nonmanajerial) yang bersama sama menggunakan norma tertentu dan berusaha kerasuntuk
memuaskan kebutuhan mereka melalu pencapaian sasaran kelompok.

Mengapa perlu menpelajari tentang kelompok kerja, karena :

 Kepentingan manajemen adalah memahami apa yang terjadi dalam kelompok kerja
karena mereka ditemukan diseluruh organisasi 52
 Kelompok kerja sangat kuat mempengaruhi seluruh perilaku dan kinerja para
anggota.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


 Keanggotaan kelompok dapat mempunyai konsekuensi positif dan nrgatif bagi
organisasi
2. Klasifikasi Kelompok Kerja

Kebanyakan pegawai masuk dalam sebuah kelompok berdasarkan posisi mereka


dalam organisasi. Kelompok formal adalah departemen unit dan sebagainya yang dibentuk
oleh manajemen untuk melaksanakan pekerjaan dimana pembentukannya ditentukan oleh
kebutuhan dan proses organisasi.

 PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA

Perbandingan kelompok formal dan informal

No. Dimensi Kelompok formal Kelompok infirmal


1 Tujuan utama Laba, efisiensi, pelayanan Kepuasan anggora, keamanan
anggota
2 Sumber Direncanakan oleh organisasi Spontan
3 Pengaruh pada Wewenang jabatan, imbalan Kepribadian, keadilan
anggota keuangan
4 Komunikasi Mengalir dari atas kebawah, Pribadi ke pribadi,
menggunakan salutran formal menggunakan semua saluran
5 Pemimpin Ditunjuk oleh organisasi Tampil dari kelompok
6 Hubungan antar Ditentukan oleh pekerjaan dan pola Dikembangkan secara spontan
pribadi arus kerja
7 Pengendali Mengandalkan pada anggaran Sanksi sosial
penggunaan imbalan keuangan

Alasan fisik : pada suatu organisasi, prosedur yang umum adalah menematkan para pekerj
menjadi satu dalam pekerjaan yang sama

Alasan ekonomi : mereka percaya bahwa mereka dapat mengambil manfaat ekonomi dari
pekerjaan mereka dengan melibatkan diri dalam kelompok
53

Alasan psikologi sosial : para pekerja disebuah organisasi juga dimotivasi untuk membentuk
kelompok guna memuaskan kebutuhan keamanan, sosial, penghargaan, serta aktualisasi diri

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. Jenis Jenis Kelompok Khusus Dalam Organisasi
a. Kelompok pemerintah
b. Kelompok berdasarkan sebagai perintah digambarkan dalam bagan organisasi
sebagai bawahan yanga harus melapor secara langsung kepada seorang penyelia
tertentu
c. Kelompok tugas
d. Pegawai yang bekerja bersama sama untuk menyelesaikan sebuah proyek atau
pekerjaan.
e. Kelompok kepentingan
f. Pembentukan jenis kelompok lainnya terjadi apabila pekerja mengorgnisasikan
diri untuk menciptakan kesatuan atau satu masalah tertentu
g. Kelompok persahabatan
h. Kelompok ini sering mengembangkan interaksi dan komunikasi kearah kegiatan
diluar pekerjaan
i. Panitia : kelompok jenis khusus
Norman Sigland menawarkan enam syarat untu menjaga sebuah panitia agar tetap
terfokus dan menjadi produktif, yaitu :
1) Selenggarakan rapat apabila benar benar perlutetapkan tujuan dan rangkaian
tujuan yang tercakup
2) Undanglah pihak yang diperlukan dan dapat memberikan kontribusi
3) Bagikan sebuah daftar dan selebaran sebelum rapat dimulai
4) Buat pengaturan ruang dan denah sebelumnya
5) Tepatilah waktu dalam memulai dan mengakhiri rapat
 Panitia kelompok jenis khususlingkaran kualitas: sebuah pendekatan kelompok yang
berorientasi pada tindakan

54

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Lingkaran kualitas niasanya mengikuti proses empat tahap untuk memecahkan
masalah

Tahap 1 : identifikasi masalah dan pengembangan solusi


Tahap 2 : tinjauan tentang solusi yang diusulkan dan keputusan apakah
menetapkannya atau tidak
Tahap 3 : penerapan solusi dalam organisasi
Tahap 4 : evaluasi keberhasilan solusi oleh lingkaran kualitas dan organisasi
 Kelompok yang mengelola diri sendiri
sebuah pendekatan yang semakin populer untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
kelompok adalah kelompok yang mengelola dirinya sendiri. Individu dan kelompok
dapat menerapkan pengendalian diri sendiri dalam mencapai tingkat kinerja yang
layak
 Kelompok kerja multi budaya: meneglola keaneragaman
Manajer harus memahami mengenai konsep mengenai akulturasi, yaitu pengalihan
budaya dari satu kelompok suku bangsa kearah budaya kelompok suku bangsa lain.
Para manajer perlu memahami setiap tingkat akulturasi khususnya mendalami
preferensi para pekerja dalam kaitannya dengan akulturasi.

Perkembangan Kelompok Kerja


55
Kelompok tugas, panitia, atau lingkaran kualitas akan melewati berbaga tahap
perkembangan. Kelompok pertama tama berkembang sesuai dengan dua dimensi utama

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


hubungan anggota dari kegiatan tugas serta pemecahan masalah. Beberapa karakteristik dan
sikap yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan kelompok, yakni:

1) Saing menerima
2) Pengambilan keputusan
3) Motivasi
4) Pengendalian

Karakteristik Kelompok Kerja

Pembentukan struktur sebuah organisasi formal menghasilkan karakteristik seperti


hubungan tertentu antara atasan,bawahan,dan rekan kerja sejawat. Secara logis, jika sebuah
organisasi harus mencapai tujuan-tujuannya, mempertahankan personelnya dan memberikan
citra yang baik kepada masyarakat, organisasi harus memiliki struktur serta iklim kerja yang
layak.

Dalam suaty kelompok, anggotanya cenderung memainkan peran tertentu pada


sebuah organisasi. Ketika kelompok dalam organisasi berkembang, para anggotanya mulai
memainkan peran yang berbeda dalam struktur tersebut proses melakukan peran yang
berbeda adalah diferensiasi peran.

Fokus Manajemen

Sasaran Kelompok

Kelompok kerja biasanya memiliki dua perangkat sasaran. Para manajer


organisasi menetapkan sasaran bagi kelompok kerja. Sasaran yang ditetapkan oleh manajer
mencerminkan alasan bagi pembentukan kelompok.

Dalam kelompok, sasaran pencapaian memberikan kelompok tersebut arah


dan target hasil akhir. Sasaran pemeliharaan mempertahankan kelompokn dan memelihara
keberadaannya hal ini mengakibatkan semua anggota tidak setuju dengan sasaran tersebut.
Terkadang perselisihan dengan sasaran kelompok menyebabkan anggota keluar, membentuk
kelompok baru atau bergabung dengan kelompok lain.

Kepemimpinan 56

Ketika sebuah kelompok berupaya mencapai satu tujuan dan ketika masing-
masing anggota telah terbiasa satu dari banyak peran kelompok atau lebih terpenuhi.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


Pemimpin dalam organisasi formal diikuti dan dipatuhi karena para pegawai mengakui
mereka memiliki kekuatan dan pengaruh untuk member penghargaan atau menghukum.
Sebaliknya pemimpin informal tidak memiliki kekuasaan seperti itu.

…. Dan Pengendalian

Tiga proses sosial tertentu menyebabkan kesesuaian dengan norma kelompok.


Tekanan kelompok, penilaian serta paksaan kelompok dan penerapan norma pada diri sendiri.

 Tekanan kelompok : Tekanan dapat diterapkan kepada anggota untuk


menyesuaikan diri dengan norma kelompok. Tekanan akan berlebihan apabila
mengganggu pencapaian sasaran kelompok. Sejumlah faktor mempengaruhi
tingkat kesesuaian dalam kelompok :
1. Karakteristik tugas
2. Kepribadian seseorang
3. Karakteristik kelompok
4. Keselarasan
 Penialian dan Paksaan Kelompok : Ketika individu menjadi kelompok mereka
dengan cepat menyadari norma-norma kelompok. Jika setiap anggota, baik lama
maupun baru tidak mematuhi norma akan dilakukan sejumlah pendekatan, bila
tidajk efisien, paksaan adalah pilihan terakhir, yaitu akan mengasingkan anggota
yang tidak patuh.

Keterpaduan

Merupakan karakteristik penting kelompok, didefinisikan sebagai penarikan


anggota ke dalam kelompok semua karakteristik dipengaruhi sampai suatu tingkat tertentu.
Kelompok yang berpaduan erat memiliki kepuasan anggota yang lebih besar daripada
kelompok dengan keterpaduan rendah. Dalam situasi pemikirankelompok yang dikemukakan
oleh jenis terdiri dari :
1. Ilusi tentang kekebalan => anggota kelompok terlalu percaya diri dan ingin
mengambil resiko
2. Ilusi tentang moralitas => kelompok percaya bahwa mereka secara morsl benar 57

dalam mengambil tindakan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


3. Stereotip pihak luar => kelompok membangun stereotip yang tidak baik tentang
pihak diluar kelompok yang menjadi sasaran keputusan mereka
4. Tekanan untuk penyesuaian => anggota saling menekan satu sama lain untuk
tetap berada di jalur dan memelihara norma atau pandangan kelompok
5. Penyensoran diri => anggota kelompok meyakinkan diri mereka sendiri untuk
menghindari pandangan yang berlawanan dengan pandangan kelompok
6. Ilusi kebulatan suara => anggota kelompok merasakan bahwa dukungan dengan
kebulatan suara timbul untuk satu arah kegiatan

Perselisihan dalam kelompok

Perselisihan terjadi apabila terdapat sasaran, kesadaran atau emosi yang tidak
harmonis di dalam atau diantara individu atau kelompok yang mengarah kepada
oposisi. Perselisihan antara anggota kelompok dapat timbul pada tahapan penerimaan
bersama dan tahapan pengambilan keputusan dalam perkembangan kelompok

Jika kinerja kelompok dipengaruhi oleh perselisihan di dalam kelompok, maka


manajemen turut andil di dalam menentukan alasan untuk masalah tersebut.

Perselisihan antar kelompok

Jika perselisihan berkembang diantara kelompok, kelompok-kelompok


bekerja dengan tugas yang saling bergantung, satu sama lain, koordinasi dan efektivitas
sama menjadi masalah manajerial yang sangat penting. Hubungan dapat menjadi
antagenis bersifat menghancurkan sehingga aliran produksi secara keseluruhan menjadi
lambat bahkan terhenti.

Penentu perselisihan antar kelompok :

1. Sumber daya terbatas


2. Masalah komunikasi
3. Kepentingan dan sasaran yang berbeda
4. Persepsi dan sikap yang berbeda
5. Kurang kejelasan
58
Penanganan perselisihan antar kelompok :

1. Strategi manajemen untuk perselisihan antar kelompok

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


2. Pendekatan tidak langsung
3. Pendekatan langsung

Konsekuensi Keanggotaan Kelompok

Kepuasan anggota

Hubungan tertentu antara kepuasan anggota kelompok kerja dan kebebasan


berpartisipasi, pencapaian sasaran, yang dirasakan dan kepuasan status

 Kebebasan berpartisipasi, persepsi seorang anggota mengenai kebebasan


berpartisipasi mempengaruhi pemanasan kebutuhan
 Pencapaian sasaran yang dirasakan, persepsi tentang kemajuan seorang
anggota kelomppok terhadap pencapaian sasaran yang diinginkan merupakan
faktor penting dalam kepuasan
 Kesepakatan status didefinisikan sebagai kesepakatan tentang status relative
dari seluruh anggota kelompok kesepakatan status lebih cepat tercapai dalam
kelompok dimana :
- Spesialis tugas kelompok dinilai kompeten oleh anggota
- Seorang pemimpin muncul dan memainkan peran yang dianggap sebagai
tugas kelompok yang penting
- Sebuah peran kepemimpinan timbul dan diisi oleh seorang
yangmemusatkan perhatian pada mengkoordinasi dan memelihara
kegiatan kelompok

Efektivitas pengambilan keputusan kelompok

Pengambilan keputusan kelompok adalah yang lebih tinggi, lebih rendah atau
sama kualitasnya dengan pengambilan keputusan perorangan.

 Aktiva kelompok : Pada sebuah kelompok terdapat sejumlah pengetahuan dan


informasi yang lebih besar. Oleh karena itu, keputusan yang diberikan kepada
kelompok sebelum perorangan. Kewajiban kelompok membuat keputusan
dalam sebuah kelompok akan menimbulkan tekanan pada setiap anggota,
keinginan menjadi anggota kelompok yang dapat diterima dan yang dapat 59

bekerja sama cenderung membungkam ketidaksetujuan perorangan dan


mendukung kesepakatan.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. kumpulan pegawai (manajerial atau nonmanajerial) yang bersama sama menggunakan
norma tertentu dan berusaha kerasuntuk memuaskan kebutuhan mereka melalu
pencapaian sasaran kelompok merupakan pengertian dari ...
a. Kelompok belajar
b. Kelompok kerja
c. Kelompok organisasi
d. Kelompok manager
2. Dibawah ini yang bukan merupkan salah satu pentingnya mempelajari kelompok
kerja adalah ...
a. memahami apa yang terjadi dalam kelompok kerja karena mereka ditemukan
diseluruh organisasi
b. Kelompok kerja sangat kuat mempengaruhi seluruh perilaku dan kinerja para
anggota.
c. Anggota kelompok kerja mampu menyelesaikan pekerjaan keuangan
d. Keanggotaan kelompok dapat mempunyai konsekuensi positif dan negatif bagi
organisasi
3. Dibawah ini yang merupakan jenis kelompok khusus dalam organisasi yang
mempunyai fungsi sebagai mengembangakan komunikasi diluar pekerjaan adalah...
a. Kelompok pemerintah
60
b. Kelompok Persahabatan
c. Kelompok Tugas
d. Kelompok kepentingan

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


4. Terdapat beberapa faktor penentu perselisihan antar kelompok antara lain adalah
sumber daya, masalah komunikasi, kepentingan dan sasaran yang berbeda dan ...
a. Persepsi dan sikap yang berbeda
b. Managemen yang strategik
c. Peran kepemimpinan
d. Keselarasan
5. untuk menjaga sebuah panitia agar tetap terfokus dan menjadi produktif, Norman
Sigland mengemukakan beberapa syarat dengan jumlah ...
a. 4 syarat c. 6 syarat
b. 5 syarat d. 7 syarat

Indikator :

1. Menjelaskan definisi pengawasan


2. Menjelaskan proses pengawasan
3. Menjelasakn tipe-tipa dari pengwasan

RESUM

1. Pengertian Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan


tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and
taking action to ensure desired results (Schermerhorn, 2002: 12).

Berdasarkan uraian di atas, menurut peneliti pengawasan merupakan bagian dari


fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau
pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya. Pengawasan adalah
proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. The process of ensuring that actual activities conform the planned activities.
(Stoner, Freeman & Gilbert, 2005: 114)

Menurut Winardi (1998: 78) pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk 61
menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk
menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut.

2. Tipe- Tipe Pengawasan

Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe


pengawasan yaitu :

1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).


Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan
menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan
sebelum penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya
manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan
hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada
kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada organisasi-organisasi.
Sumber-sumber daya ini harus memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh
struktur organisasi yang bersangkutan.
Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-
prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang menyebabkan
hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut prespektif
demikian, maka kebijaksanaan-kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman yang baik
untuk tindakan masa mendatang.
Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia,
Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan
pendahuluan sumber-sumber daya financial.

2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)). .


Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang
berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent control
terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para
bawahan mereka.
62
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya
untuk:

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


• Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-metode serta
prosedur-prsedur yang tepat.

• Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya

3. Pengawasan Feed Back (feed back control)

Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan,
guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu. Tindakan


korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat
kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan
perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan
masa mendatang.

Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia
bisnis yaitu:
• Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
• Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
• Pengawasan Kualitas (Quality Control)
• Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
3. Proses Pengawasan
Menurut Handoko (1998), proses pengawasan biasanya terdiri dari paling sedikit lima tahap
(langkah). Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Penetapan standar pelaksanaan


Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan
sebagai patokan untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota, dan target
pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar. Adapun bentuk standar yang lebih
khusus antara lain target penjualan, anggaran, bagian pasar, marjin keuntungan,
keselamatan kerja dan sasaran produksi.
Ada tiga bentuk standar yang umum:
 Standar-standar phisik; meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, 63

atau kualitas produk.

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


 Standar-standar moneter; yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya
tenaga kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan sejenisnya.
 Standar-standar waktu; meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu
pekerjaan harus diselesaikan.
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penetapan standar adalah sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk
mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh sebab itu, langkah kedua dalam proses
pengawasan adalah menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat.
Beberapa pertanyaan yang penting berikut ini dapat digunakan:
 Berapa kali (how often) pelaksanaan seharusnya diukur? Setiap jam, harian,
mingguan atau bulanan?
 Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan dilakukan? Laporan tertulis,
inspeksi visual, atau melalui telepon?
 Siapa (who) yang terlibat? Manajer, staf departemen?
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran pelaksanaan, yaitu
1) pengamatan (observasi)
2) laporan-laporan, baik lisan dan tertulis
3) metode-metode otomatis
4) inspeksi, pengujian (test), atau dengan pengambilan sampel.

4. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan.


Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan
pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan. Penyimpangan-
penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar tidak dapat
dicapai.
5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus
diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk, seperti:
 Mengubah standar mula-mula (barangkali terlalu tinggi atau terlalu rendah)
 Mengubah pengukuran pelaksanaan (inspeksi terlalu sering frekwensinya, atau 64
kurang, atau bahkan mengganti sistem pengukuran itu sendiri.)

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


1. proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut merupakan pengertian pengawasan oleh ...
a. Hani Handoko
b. Schermerhorn
c. Stoner
d. Gilbert
2. Dibawah ini yang bukan merupakan tipe-tipe pengawasan adalah ...
a. Pengawasan pendahuluan
b. Pengawasan Berlangsung
c. Pengawasan akhir
d. Pengawasan feed back
3. Handoko menyebutkan terdapat beberapa proses atau tahapan dalam pengawasan.
Dibawah ini yang bukan merupakan proses pengawasan adalah...
a. Standar pelaksanaan
b. Pengukuran standar pelaksanaan
c. Pengambilan tindakan langsung
d. Pengambilan tindakan koreksi
4. kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau kualitas produk merupakan bentuk
dari standar ...
a. Phisik
b. Waktu
c. Moneter
d. Pengujian
5. Dibawah ini cara untuk pengukuran kegiatan pelaksanaan, kecuali ....
a. pengamatan (observasi)
b. laporan-laporan, baik lisan dan tertulis
c. metode-metode otomatis
d. Pengambilan tindakan
65

Universitas Negeri Surabaya | Managemen


DAFTAR PUSTAKA

Silalahi, Ulber, 2013. Asas-asas Manajemen. Bandung : Refika Aditama

Siswanto, 2016. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

Koontz, Harold, 1992. Managemen. Jakarta : Erlangga

Wijono, Sutarto, 2010. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Adhitya Andrebina
Agung

Yahya, Yohanes, 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ernie, dan Saefullah, Kurniawan, 2005. Pengantar Manajemen, Edisi Pertama. Jakarta :
Kencana Prenada

Amirullah dan Budiyono, Haris, 2004 . Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kertonegoro, Sentanoe, 1983. Prinsip dan Teknik Manajemen.Yogyakarta : Wira Muda

66

Universitas Negeri Surabaya | Managemen

Anda mungkin juga menyukai