Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang mempunyai fungsi dalam
proses peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada 19 April 2001 Koperasi Jasa Bhakti
yang bertempat di Jl. Let. Suprapto Kav 20 No 14, Cempaka Putih – Jakarta Pusat
didaftarkan dalam Daftar Umum, Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan
Menengah. Dari tahun 2001 hingga 2016 Koperasi mempunyai beberapa perubahan
nama yang sebelumnya Koperasi Bhakti PT Askes, dan sekarang menjadi Koperasi Jasa
Bhakti BPJS Kesehatan. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, perjalanan Koperasi
tidak mudah untuk mencapai posisi seperti sekarang. Eksistensi gerakan Koperasi
sebagai suatu institusi ekonomi diharapkan dapat berperan sebagai mesin penggerak
kegiatan ekonomi nasional sekaligus sebagai soko guru perekonomian bangsa
Indonesia. Oleh karena itu Koperasi harus dapat meningkatkan kesejahteraan dan
jumlah anggota dengan cara Memperbanyak Jasa dan menurunkan suku bunga
pinjamannya.
Sebagai lembaga ekonomi, Koperasi dengan yakin dapat mensejahterakan
anggotanya. Dimulai dari program simpanan pinjam kepada anggota, dan saat ini
Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan menyediakan Jasa untuk memperpanjang surat-
surat penting seperti STNK, SIM, dll. Program demi program semakin dikembangkan
demi kenyamanan Anggota. Dengan persyaratan yang mudah, bunga rendah dan
keuntungan dari laba koperasi dari Anggota untuk Anggota yang tiap tahunnya akan
dibagikan. Di sisi lain, anggota memiliki keuntangan yakni dapat menyimpan uang
dengan besaran Rp 100.0000/bulan, sebagai tabungan yang bersifat sukarelawan.
Dimana anggota tidak dapat menarik simpanan tersebut ketika masih menjadi Anggota
Koperasi. Adapula simpanan tersebut dapat dikompensasikan dengan sisa saldo hutang
anggota jika terdapat kemacetan dalam mengangsur pinjaman. Namun baik Anggota
dan Non Anggota pun belum banyak yang mengetahui tentang jasa-jasa yang disediakan
oleh Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan, untuk itu diperlukan adanya Company

1
Profile. Company Profile ini digunakan untuk memperkenalkan jasa-jasa yang
disediakan oleh Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan kepada Anggota.
Di harapkan dengan upaya ini anggota akan mengenal dan pada akhirnya untuk
menambah jumlah Anggota baru. Dari uraian tersebut penulis menyusun Tugas Akhir
dengan judul “Perencanaan Company Profile Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan
Dalam Mengenalkan Jasa”

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud dari penulis menyusun Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui Proses
dalam memperkenalkan Produk Jasa Perusahaan Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan
kepada Anggota
1.2.2. Tujuan dari Pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan Program Diploma Tiga Akademi Komunikasi Bina Sarana Infromatika
Program Hubungan Masyarakat.

1.3. Metode Perancangan


1.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suwartono (2014:41) metode pengumpulan data adalah “berbagai
cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, menghimpun, mengambil atau
menjaring data penelitian”.
Menurut buku “Konsep & Metode Keperawatan” (2008:111) “Pengumpulan
Data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian”.
1. Observasi
Menurut Suwartono (2014:41-45) menyatakan bahwa observasi dibagi menjadi
dua, yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan :
a. Observasi partisipan/partisipatoris
Dalam observasi jenis ini peneliti adalah bagian dari apa yang di amati seorang
peneliti bisa menjadi anggota suatu kelompok atau organisasi tertentu dan
mengamatinya serta menghimpun dari datanya.
b. Observasi non partisipan/non partisipatoris
Dalam pengamatan ini peneliti tidak berada didalam atau melakukan keterlubatan
dalam kegiatan yang diamati. Dengan kata lain, pengamat berada diluar kegiatan
yang diamati.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi partisipan karena penulis ikut
serta dalam kegiatan yang ada di perancangan company profile dalam Memperkenalkan
Jasa kepada Anggota.
2. Wawancara
Menurut Sujarweni (2014:31) “wawancara merupakan proses untuk
mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil
bertatap muka ataupun tanpa tatap muka yaitu melalui telekomunikasi antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman”.

Dalam wawancara terdapat dua jenis yaitu :


a. Wawancara mendalam (in-depth interview) dimana peneliti terlibat langsung
secara mendalam dalam kehidupan subyek yang diteliti dan tanya jawab yang
menggunakan pedoman yang disiapkan sebelumnya serta dilakukan berkali-kali.
b. Wawancara terarah (guided interview) dimana peneliti menanyakan kepada
subjek yang diteliti berupa pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan pedoman
yang telah disiapkan sebelumnya. Pewawancara terkait dengan pertanyaan yang
telah disiapkan sebelumnya. Sehingga suasana menjadi kurang santai.
Key Informan Menurut Moleong (2005:3) Key informan adalah mereka yang
tidak bisa memberi keterangan tentang sesuatu kepada peneliti, tetapi juga bisa member
saran tentang sumber bukti yang mendukung serta menciptakan sesuatu terhadap
sumber yang bersangkutan.
Menurut Moleong (2006:132) “Informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, dia harus
mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian”.
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terarah dengan mengadakan tanya
jawab kapada key informan yaitu Bapak Hartoyo Wiroseputro selaku Sekertaris dari
Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan dan informan yaitu para karyawan Koperasi
Bhakti BPJS Kesehatan.
3. Kepustakaan
Tipe pengumpulan data selanjutnya untuk kebutuhan penelitian dengan
menerapkan studi kepustakaan dalam penulisan Tugas Akhir ini :
Menurut Arikunto (2006:166) Studi Pustaka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Studi Pustaka adalah Metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi melalui
buku-buku, koran-koran, majalah dan literatur lainnya. Dalam hal ini pengumpulan data
dilakukan dengan membaca dan mempelajari tulisan-tulisan berupa buku-buku literatur
dan sumber bacaan lainnya berkaitan dengan objek pembahasan sebagai landasan teori.
Pada perancangan Company Profile ini penulis menggunakan buku-buku
sebagai referensi yang berhubungan dengan judul peneliti yaitu buku-buku menyangkut
Hubungan Masyarakat, Company Profile dan Customer Relation.
4. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158), “Dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, notulen, agenda dan sebagainya”.
Menurut Sugiono (2009:329) menyatakan bahwa “Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang”.
Dalam perancangan Company Profile ini penulis melaksanakan dokumentasi
berupa foto-foto yang terkait dengan keseluruhan aktivitas Koperasi Jasa Bhakti BPJS
Kesehatan yang telah mendapatkan izin resmi dari pihak perusahaan.

1.3.2. Metode Analisa Data


1. Metode Analisa Data
Denzin dan Lincoln dalam Ardianto (2010:58) menyatakan bahwa “penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang
ada”.
Menurut Septiawan Santan K (2007:34) ialah pelaporan yang menggunakan
pendekatan induktif untuk membangun teori (to theory building).
Dengan adanya penjelasan tentang metode kualitatif diatas maka dengan ini
penulis dalam melakukan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengamati
keadaan yang terjadi berkaitan dengan deskriptif atau penggambaran.
2. Metode Analisa Deskriptif
Menurut Sugiyono (2008:5) penelitian deskriptif adalah “penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”.
3. Penelitian Kualitatif Dekriptif
Menurut semiawan (2008:60) mengungkapkan bahwa “corak lain dari data
kualitatif adalah deskriptif. Data deskriptif mengandaikan bahwa data tersebut berupa
teks. Karena untuk menangkap arti yang terdalam tidak mungkin diperoleh hanya dalam
bentuk angka, karena angka itu sendiri hanyalah simbol. Simbol tidak memiliki arti
pada dirinya sendiri”.
Berdasarkan jenis penelitian diatas penulis menjabarkan data-data yang
diperoleh dalam pembuatan perancangan company profile. Dalam penelitian ini penulis
tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi.

1.4. Ruang Lingkup


Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya fokus pada perancangan
Company Profile Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan dalam menyampaikan Product
Knowledge kepada Anggota.
Adapun mengenai konsep-konsep yang dibahas adalah Definis Public Relations,
Tugas dan Fungsi Public Relations, Ruang Lingkup Public Relations, Peran Public
Relations, Media Komunikasi Public Relations, Company Profile, Product Knowledge
dan Customer
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum

Humas adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan, serta

berlangsung secara berkesinambungan untuk membina dan mempertahankan saling

pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakat.

2.1.1. Pengertian Public Relations

Public relations adalah proses komunikasi dua arah yang bertujuan untuk

mencapai opini publik sesuai dengan keinginan perusahaan/organisasi terciptanya

kepercayaan dimasyarakat, adanya saling pengertian anara perusahaan/organisasi

dengan publiknya, menumbuhkan citra positif dimasyarakat,menciptakan partisipasi

public, dan lain-lain.

Menurut Ruslan (2007:5) public relations merupakan suatu bidang yang

memerlukan segi perencanaan yang matang (planned), sama dengan bidang periklanan

yang melakukan “comunisuasi”,yaitu gabungan antara melakukan komuniasi dan

sekaligus membujuk (persuasive).

Menurut Barney dalam Morissan (2010:6) mendefinisikan Hubungan

Masyarakat sebagai “Inducing the Public to have Understanding for and goodwill

(membujuk public untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat

baik).”

Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam Morissan (2010:7) mendefinisikan

“Hubungan Masyarakat sebagai the planned effort to influence opinion through good

character and responsible performance, based on mutually satisfactory two-way


communications (usaha terencanakan untuk memengaruhi pandangan melalui karakter

yang baik serta tindakan yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah

yang saling memuaskan)”.

Sementara itu, menurut The British Institute of Public Relations (2010:7) dalam

Morissan dalam mendefinisikan Hubungan Masyarakat sebagai “an effort to establish

and maintain mutual understanding between organization and its public (suatu upaya

untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan

publiknya)”.

2.1.2. Tujuan Public Relations

Menurut Ruslan (2007:6) tujuan public relations untuk mempengaruhi

publiknya, antara lain sejauh mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau

organisasi yang diwakili tersebut tetap pada posisi pertama, dikenal, dan disukai.

2.1.3. Fungsi Public Relations

Menurut Ruslan (2007:9-10) fungsi public relations yang pada intinya adalah
sebagai berikut:
a. Sebagai communicator atau pengunjung antara organisasiatau lembaga yang
diwakili dengan publiknya.
b. Peran back up management, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
organisasi atau perusahaan.
c. Membentuk corporate image, artinya peran public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Menurut Morissan (2010:78) fungsi humas pada perusahaan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
a. Pertama, membangun bagian atau departemen humas sendiri (humas internal)
yang menjadi bagian dari manajemen perusahaan.
b. Kedua, menyewa konsultan humas (eksternal) untuk melaksanakan fungsi
kehumasan diperusahaan yang bersangkutan.
2.1.4. Peran Public Relations
Ruslan mengatakan (2007:24) peran umum PR/Humas dalam manajemen suatu
organisasi itu terlihatadanya beberapa aktivitas pokok kehumasan yaitu:
a. Megevaluasi sikap atau opini publik,
b. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan
kepentingan publiknya,
c. Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas PR/Humas.
2.1.5. Ruang Lingkup Public Relations

Menurut Ruslan (2007:22-23) adapun ruang lingkup tugas PR dalam sebuah


organisasi/lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut:
a. Membina hubungan ke dalam (public internal)
Yang dimaksud dengan public internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organsasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negative
di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
b. Membina hubungan keluar (public eksternal)
Yang dimaksud public eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap
lembaga yang diwakilinya.
Dengan demikian, seperti yang dijelaskan di atas, peran Humas/PR tersebut
bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking), dank ke luar (outward
looking).
Sedangkan ruang lingkup public menurut Morrisan (2010:14) dapat dibagi
menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu:
a. Publisitas;
b. Pemasaran;
c. Public Affairs;
d. Manajemen Isu;
e. Lobi; dan
f. Hubungan investor.

2.2. Studi Literatur


pengertian umum literatur menurut para ahli yaitu bahan bacaan yang dapat
digunakan dalam berbagai aktifitas, baik secara intelektual maupun rekreasi (ALA
Glosary of Library and information Science (1983) literatur sendiri dapat digolongkan
menjadi literatur primer dan literatur sekunder, dan tersier. (Pengertian Umum PR)

1.2.1. Perancangan
Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa
Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan
spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis system”.
Sedangkan menurut Kusrini dkk (2007:79) dalam bukunya Tuntunan Praktis
Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server perancangan adalah “Proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan
hasil rekomendasi analisis sistem”.
Dalam tahap perancangan, tim kerja harus merancang dalam berbagai kertas
kerja mengenai spesifikasi yang dimaksud sesuai kebutuhan pengguna (end user)
melalui alat perancangan yang terstandarisasi.

1.2.2. Media Komunikasi Public Relations

Astrid Susanto (2010:213) dalam buku Komunikasi dalam Teori dan Praktek
mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses pengoperasian lambang-lambang
yang mengandung arti.
Menurut Effendy (2009:9) istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau
dua orang terlihat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka
komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa
yang dipercakapkan.
Sedangkan menurut Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi
(2010:123) Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.
1.2.3. Company Profile

Menurut Kriyantono (2008: 215) Company Profile (Profil Perusahaan) adalah

“Produk tulisan praktisi public relations yang berisi gambaran umum perusahaan.

Gambaran ini tidak sepenuhnya lengkap, detail dan medalam. Perusahaan bisa memilih

poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya”.

A. Fungsi Company Profile

Menurut Kriyantono (2008:216) fungsi company profile dalam perusahaan

adalah:

1. Reprenstasi perusahaan. Company profile adalah gambaran tentang

perusahaan. Bisa juga dianggap mewakili perusahaan sehingga publik

tidak perlu berusaha payah mencari informasi tentang perusahaan. Dapat

juga digunakan sebagai alat membangun citra agar berbagai kelompok

penekan dalam masyarakat mempunyai pemahaman yang benar tentang

perusahaan.

2. Bisa digunakan untuk melangkapi komunikasi lisan demi tercipatnya

mutual-understanding.

3. Menghemat waktu transaksi. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan

bisnis perusahaan tidak perlu menanyakan secara detil tentang

perusahaan, produk, pasar, visi, misi, posisi keuangan dan lainnya. Hal

itu dapat dipelajari melalui Company Profile, sebelum dan sesudah

pertemuan.
4. Membangung identitas dan citra korporat. Company profile yang

dikemas menarik, detail, jelas dan mewah mencerminkan wajah

perusahaan di mata publik sebagai perusahaan yang besar dan bonafid.

B. Isi Company Profile

Menurut Kriyantono (2008:217) banyak hal yang bisa ditulis dalam

Company Profile. Tetapi, secara umum isi Company Profile mencakup:

1. sejarah perusahaan, mencakup antara lain pendiri perusahaan, jajaran

direksi, asal muasal, proses perkembangan dan lain-lain.

2. Filosofi perusahaan, bisa disebut pandangan atau ideologi dasar

perusahaan.

3. Budaya perusahaan, adalah nilai-nilai kunci dan konsep yang

membentuk citra anggota organisasi terhadap orgnisasinya. Misalnya,

etos kerja tinggi, maju untuk semua, makan tidak makan yang penting

kumpul dan sebagainya.

4. Sambutan dari pimpinan (direktur utama atau komisaris utama) tentang

segala hal yang sangat berpengaruh pada aktivitas perusahaan dan

rencana jangka panjang.

5. Identitas perusahaan, termasuk di sini logo, uniform, interior gedung dan

kantor, kualitas cetakan atau kualitas audiovisualnya.

6. Visi, misi strategi perusahaan, termasuk komitmen perusahaan untuk

meraih kemajuan. Ini menunjukan bahwa operasional perusahaan

dilakukan tidak sembarangan, tetapi melalui perancanaan yang matang


dan berkesinambungan. Sebagai jaminan masa depan bisnis yang

berkelanjutan. Pada akhirnya menciptakan kepercayaaan publik, bahwa

masa depan perusahaan terjamin. Penting misalnya untuk meraih

kepercayaan lembaga keuangan.

7. Alamat cabang-cabang, semakin banyak cabang perusahaan di beberapa

wilayah menunjukan jalur distribusi yang merata. Pada akhirnya

merencanakan kebesaran dan prestise perusahaan.

8. Gambaran tentang SDM. Ceritakan orang-orang dibalik operasional

perusahaan, siapa saja figur pengendali di jajaran menejemen termasuk

tokoh-tokoh berpengaruh di masyarakat yang berkaitan dengan

perusahaan. Ini bisa memberi keyakinan pada publik bahwa perusahaan

dikelola oleh tangan-tangan yang handal dan profesional.

9. Sistem pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Dalam persaingan ketat

dewasa ini, pelayanan pelanggn memegang kunci strategis. Gambarkan

kelebihan perusahaan dari sisi pelayanan yang membedakan dengan

kompotiter.

10. Prestasi dan keunggulan perusahaan, termasuk segala hal yang telah

dilakukan perusahaan untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat

menuntut bukan hanya kualitas produk atau jasa, tetapi juga apa yang

bisa dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat. Misalnya program peduli lingkungan sebagai

wujud tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responbility).


11. Laporan perkembangan perusahaan (annual report), termasuk informasi

laba rugi perusahaan. Ini adalah upaya menjelaskan kesehatan

perusahaan anda.

12. Deskripsi tentang produk-produk an jasa utama yang ditawarkan.

Termasuk gambaran tentang pasar, lokasi pabrik, distributor, market

share, grafik pertumbuhan pasar dan sebagainya.

C. Media Company Profile

Menurut Kriyantono (2008: 222) keunggulan Company Profile media cetak

dibandingkan dengan media audiovisual dan internet (website) antara lain:

1. Terdokumentasi dan terekam. Publik bisa secara mudah membawa dan

menyimpannya di rumah. Media audiovisual maupun internet harus

menggunakan alat khusus (misalnya disc atau video) untuk dapat

merekam atau mendokumentasi.

2. Dapat diulang-ulang. Company Profile dapat dibaca berkali-kali

sehingga memudahkan daya ingat. Orang harus merekam dahulu untuk

dapat melihat video atau harus ke warung internet membaca atau melihat

Company Profile via website.

3. Lebih luas jangkauannya. Copany Profile bentuk cetak dimungkinkan

dapat menjangkau publik secara luas. Semua orag bisa membacanya

dengan mudah. Sedangkan audiovisual dan website, sasarannya lebih

terbatas.

1.2.4 Product Knowledge


Menurut Tony Sardjono (2009: 29) , Product Knowladge adalah pengetahuan

mengenai pesain dan segala sesuatu yang berhubungan / berkaitan dengan aktifitas

pesaing dan market intelligence.

Menurut Emanuel Teiseran (2008 : 4) Product Knowladge atau Pengetahuan

Produk yang artinya, pengetahuan tentang produk yang sedang anda jual. Produk bisa

berupa “Barang”, bisa berupa “Jasa”. Produk adalah “komoditas” yang diperjual

belikan, yang bisa berasal dari berbagai macam industri.

1.2.5 Customer Relations

Menurut Raymond McLeod (2008 : 247) Hubungan Pelanggan adalah hubungan

antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun pelanggannya

akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.

Menurut Freddy Rangkuti (2006 : 142) Customer Relationship yakni Perubahan

mendasar perkembangan ilmu pemasaran adalah perubahan dari transaksional menjadi

pemasaran berbasih hubungan (relationship-based marketing). Pemasaran tidak lagi

dilihat sebagai satu fungsi manajemen yang terpisah.

BAB III

PEMBAHASAN
1.1. Konsep Perancangan

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system

flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukan

urutan-urutan proses dari system.

1.1.1. Analisis Situasi Perusahaan

1. Sejerah Perkembangan dan Visi Misi

a. Sejarah Perkembangan

Pada 19 April 1992 Koperasi Jasa Bhakti yang bertempat di Jl. Let. Suprapto

Kav 20 No 14, Cempaka Putih – Jakarta Pusat. Telah resmi didirikan Koperasi Bhakti,

pada era tersebut nama demi nama disesuaikan dengan naungan BUMN (Badan Usaha

Milik Negara) yang dinaungi oleh Koperasi. Kini Koperasi Jasa Bhakti BPJS

Kesehatan yang berada dalam satu ruang lingkup dengan BPJS Kesehatan mengalami

perkembangan yang tujuan utamanya adalah memberikan kemudahan untuk para

Anggota dan membantu dalam bidang ekonomi.

Koperasi Jasa Bhakti yang anggotanya yakni dari pegawai BPJS Kesehatan

sangatlah berjalan dengan baik. Kian lama, modal dan pencapaian yang diinginkan

semakin meningkat. Dibalik itu sendiri, jika ditengok kebelakang Koperasi Jasa

mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Tujuan berdirinya Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan adalah membantu

Modal untuk usaha Anggota. Koperasi berkembang dengan bekerjasama antar Bank

untuk membantu perputaran modalnya, meskipun demikian Koperasi harus diusahakan


agar tidak menderita rugi. “Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan

didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para

anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat

melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih

menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen

maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota

dibandingkan dengan pihak luar.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi

Indonesia adalah “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945”.

Beberapa keuntungan yang didapatkan oleh Anggota dalam Simpan Pinjam

yakni margin yang didapatkan relatif lebih rendah, memperoleh pinjaman dengan

mudah, tidak ada syarat jaminan untuk anggota, harga barang dan jasa lebih terjangkau,

dan mendapatkan SHU yang diperoleh dari sisa hasil usaha atau keuntungan yang

nantinya di bagikan kepada seluruh Anggota Koperasi sesuai dengan besarnya simpanan

maupun kontribusi Anggota kepada Koperasi Jasa Bhakkti BPJS Kesehatan.

Visi dan Misi

Visi

Visi Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan adalah menjadi solusi pemenuhan

kebutuhan untuk kesejahteraan anggota

Misi
1. Menjadi mitra strategis BPJS Kesehatan

2. Melakukan pengembangan usaha untuk pemenuhan kebutuhan anggota

3. Memberikan manfaat ekonomi bagi anggota

4. Membentuk organisasi Koperasi yang mampu melayani anggota secara efektive

dan efesien:

(1) Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan

berkeadilan.

(2) Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Koperasi menyusun rencana

strategis.

2. Potensi Perusahaan

Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan yang beralamatkan di Jl. Let. Suprapto

Kav 20 No 14, Cempaka Putih – Jakarta Pusat yang menyediakan jasa simpan dan

pinjam kepada Anggota yang operasionalnya diserahkan secara khusus kepada pengurus

dan pegawai Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan.

Selain simpan pinjam Koperasi juga membuka toko yang tujuannya selain memudahkan

anggota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga dapat menambah potensi laba

keuntungan yang didaptkan Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan. Disisi lain Koperasi

menerima klaim barang Anggota yang dibeli diluar toko koperasi dan dapat dijadikan

pinjaman barang. Tujuan dari klaim tersebut untuk memudahkan anggota dalam

mengatur keuangannya.
3. Company Profile yang pernah ada

Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan sebelumnya tidak memiliki Company

Profile versi cetak yang dapat memperkenalkan persuahaan kepada para Customer atau

Anggota. Selama ini Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan hanya memiliki sejarah pada

Anggota yang sebelumnya sudah bergabung dengan Koperasi Jasa Bhakti BPJS

Kesehatan. Namun hal ini dinilai kurang efektif karena belum mewakili gambaran

secara keseluruhan tentang Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehetan.

4. Kondisi khusus yang mengharuskan kehadiran program Humas.

Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan berkembang dengan pesat dan memiliki

banyak Anggota yang menggunakan jasanya. Pada era modern ini komunikasi dalam

cakupan luaslah sangat diperlukan demi mendukung kelancaran dari aktifitas dan

menjadi sumber informasi. Untuak itu diperlukan Company Profile untuk memberikan

informasi mengenai Produk Jasa yang diesediakan oleh Koperasi Jasa Bhakti BPJS

Kesehatan.

3.1.2. Permasalahan

Dalam tahap perkembangan Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan sangat

membutuhkan Company Profile versi cetak untuk memberi informasi kepada calon

maupun yang sudah menjadi anggota. Informasi yang didapat oleh anggota sebelumnya

hanya dari pemberitahuan dari anggota-anggota yang sudah bergabung. Dengan adanya

Company Profile versi cetak yang dikemas dengan menarik dapat mempermudah

memberikan pengetahuan kepada calon anggota. Karena Koperasi membutuhkan lebih

banyak Anggota agar Koperasi ini semakin berkembang.

3.1.3. Konsep Kreatif


1. Bentuk

Karya yang dibuat adalah perancangan Company Profile Koperasi Jasa Bhakti

BPJS Kesehatan berbentuk ukuran A4 dengan format potrait. Bentuk ini sudah

disetujui oleh Humas Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan Bapak Yogo

Setiyono. selain sudah disetuji, penulis memilih bentuk dan ukuran tersebut

karena terdokumentasi dan publik yang membaca mudah membawa dan

menyimpan. dengan ukuran yang standar atau umum sehingga Anggota nyaman

dalam membaca dan dapat dibaca berulang kali, sehingga Koperasi Jasa Bhakti

BPJS Kesehatan lebih dekat dengan Anggota.

2. Tujuan Company profile

Tujuan dari perancangan Company Profile Koperasi Jasa Bhakti adalah sebagai

media penyampaian informasi mengenai produk-produk yang Koperasi Jasa

Bhakti BPJS Kesehatan sediakan.

3. Target Khayalak

Target khalayak primer dari perancangan Company Profile Koperasi Jasa Bhakti

BPJS Kesehatan yakni Anggota Kope rasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan untuk

mengetahui lebih dalam tentang perusahaan. Sedangkan target khalayak skunder

adalah calon anggota yang belum mengetahui Koperasi Jasa Bhakti BPJS

Kesehatan.

1. Demografi

a. Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

b. Usia : 24-40 tahun

c. Pekerjaan : Anggota Koperasi Jasa Bhakti


BPJS Kesehatan

2. Geogafi

Diseluruh cabang BPJS Kesehatan

3. Sosiografi

Gaya hidup yang menjadi target adalah menegah sampai menengah keatas
yang membutuhkan bantuan secara ekonomi.

4. Perwajahan
1. Cover

2. Layout
a. Menggunakan text box, warna hijau muda, logo jpg, menggunakan font 48
dengan jenis huruf Myriad Pro berwarna Hijau.
b. Tulisan Company Profile adalah meggunakan jenis huruf Thoma dengan
font 100 berwarna putih, dan angka 2016 menggunakan font Bauhaus 93
dengan font 43 warna putih.
c. Penggunaan background menggunakan Elliptical Marquee Tool

3. Komposisi Isi
Pada perancangan Company Profile Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan
tergabung dalam tiga elemen yaitu elemen teks, elemen visual, invisible
elemen. Komposisi 60% elemen teks dan 40% elemen visual.

4. Daftar isi
Pada halaman 1 : Cover
Pada halaman 2 : Daftar Isi
Pada halaman 3 : Kata Sambutan
Pada halaman 4 : Sejarah Perusahaan
Pada halaman 5 : Visi dan Misi
Pada halaman 6 : Struktur Organisasi
.
Pada halaman 7 : Biodata Pengurus
Pada halaman 8 : Susunan Pengawas
Pada halaman 9 : Jasa Simpanan
Pada halaman 10 : Jasa Pinjaman Uang
Pada halaman 11 : Jasa Pinjaman Barang
Pada halaman 12 : Jasa Kredit Toko
Pada halaman 13 : Jasa Perpanjangan STNK
Pada halaman 14 : Menjelaskan SHU
Pada halaman 15 : Kegiatan
Pada halaman 16 : Penghargaan
Pada halaman 17 : Prestasi dan Keunggulan
Pada halaman 18 : Mitra Kerja
Pada halaman 19 : Biodata Penulis
Pada halaman 20 : Signature

5. Format
1. Ukuran : A4
2. Kertas : Art paper
3. Warna : putih, hijau muda, dan hijau tua
4. Tebal halaman : 20 halaman depan belakang sudah termasuk cover
depan dan belakang.
5. Binding
3.2. Eksekusi Karya

Gambar III.2 Cover Depan dan Cover Belakang


Gambar III.2 Halaman 1 dan Halaman 16
Gambar III.2 Halaman 2 dan Halaman 15
Gambar III.2 Halaman 3 dan Halaman 14
Gambar III.2 Halaman 4 dan Halaman 13
Gambar III.2 Halaman 5 dan Halaman 12
Gambar III.2 Halaman 5 dan Halaman 11
Gambar III.2 Halaman 7 dan Halaman 10
Gambar III.2 Halaman 8 dan Halaman 9

3.3. Time Table dan Anggaran


3.3.1. Time Table

No Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
Acc
keseluruhan

3.3.2. Anggaran
Berikut rincian anggaran dana Tugas Akhir yang digunakan untuk perancangan
Company Profile Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut:
No Keterangan Anggaran

3.1. Kendala dan Pemecahan


3.1.1. Kendala
3.1.2. Pemecahan
BAB IV

PENUTUP

3.2. Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan Company Profile versi cetak Koperasi jasa

Bhkti BPJS Kesehatan dalam menyampaikan Product kepasa Customer penulis

membuat kesimpulan :

1. Fungsi dari Company Profile versi cetak sangatlah penting demi pemahaman

Anggota untuk meningkatkan jumlaha anggota.


2. Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan saat ini masih kekurangan media publikasi

yang belum dibuat secara online.

3. Keuntungan dari Company Profile versi cetak yakni lebih efektif dalam

menyampaikan pesan kepada Anggota yang tersebar diseluruh daerah dan akan

lebih mudah mengetahui kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan.

4. Dalam perancangan Company Profile dibutuhkan kreatifitas untuk membuat

tertarik isi dari Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan agar anggota tertarik untuk

membacanya.

5. Seorang Humas di Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan ini hanya berperan

sebagai fasilitator komunikasi untuk memperoleh informasi.

6. Dalam melakukan perancangan penulis semakin mengerti tahapan dan proses

dalam pembuatan Company Profile.

3.3. Saran

Dari hasil perancangan karya Company Profile Koperasi Jasa Bhakti BPJS

Kesehatan, penulis memberikan saran yang dijadikan masukan bagi Koperasi Jasa

Bhakti BPJS Kesehatan :

1. Lebih mengembangkan informasi secara online untuk menjangkau anggota yang

tersebar diselur Indonesia.

2. Sebaiknya Humas Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan selalu mengabadikan

dan menyimpan foto-foto, penghargaan serta dokumentasi yang terkai dengan


kegiatan yang ada diperusahaan sehingga anggota dapat mengetahui setiap

kegiatan yang terbaru

3. Sebaiknya Koperasi Jasa Bhakti BPJS Kesehatan mengupdate terus

perkembangan Anggota dari Jumlah Anggota yang masuk maupun yang keluar.

4. Sebaiknya Company Profile yang dibuat penulis dapat dijadikan contoh dalam

menyampaikan informasi untuk anggota.

Anda mungkin juga menyukai