Anda di halaman 1dari 2

Nama: I Gusti Ayu Agung Sintia Utami

NIM: 1707532009
PASAR UANG DAN PASAR MODAL
1. Pasar Uang
Pasar Uang merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana jangka pendek. Kehadiran
pasar uang dilatar- belakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka
pendek yang sifatnya harus dipenuhi dengan segera. Pasar Uang merupakan sarana bagi lembaga
keuangan, perusahaan non keuangan, ataupun perorangan, untuk memenuhi kebutuhan
danaataupununtukmenempatkan kelebihan dana jangka pendeknya. Dengan demikian, Pasar Uang
merupakan tempatdimana kegiatan permintaan dan penawaranakan surat-surat berharga dengan
jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun saling bertemu.
Ciri-ciri pasar uang yaitu:
1) Jangka waktu jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun
2) Tidak terikat pada tempat tertentu
3) Pada umumnya para pelaku bertemu secara langsung (OTC)
4) Tidak memerlukan adanya guarantor/ underwriter. Para Pelaku di pasar uang yaitu:
1) Lembaga pemerintah: Bank Sentral, Departemen Keuangan
2) Lembaga Keuangan Perbankan: Bank Pemerintah, Bank Komersial
3) Lembaga Keuangan non Perbankan: Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Lembaga
Jasa Keuangan
4) Lembaga di Pasar Modal
5) Institusi umum dan perorangan
Fungsi pasar uang yaitu:
1) Bagi pihak yang membutuhkan dana: untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek, untuk
menjaga likuiditas jangka pendek, untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, untuk memenuhi
kebutuhan kalah kliring
2) Bagi pihak yang menyalurkan dana: sebagai sarana untuk menabung dan berjaga-jaga, sebagai
sarana investasi
3) Bagi Lembaga Pemerintah: sebagai sarana untuk memobilisasi dana masyarakat, sebagai sarana
untuk melakukan kebijakan moneter (ekspansi dan kontraksi moneter).
2. Pasar Modal
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar Modal
merupakan wadah untuk (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya.melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen keuangan jangka
panjang, seperti:surat utang. Adapun Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia
adalah sebagai berikut:
1) Saham:
2) Obligasi
3) Derivatif (rights, waran, options, futures)
4) Unit penyertaan Reksa Dana
5) Exchange Traded Fund (ETF)
6) Efek Beragun Aset (EBA)/ABS
7) Dana Investasi Real Estate (DIRE)/REITs
Saham merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar Modal.
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang
berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli
obligasi tersebut.
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung
risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai Reksa Dana
yang diperdagangkan di Bursa. Sama seperti reksa dana konvensional, ETF merupakan Kontrak
Investasi Kolektif, perbedaannya adalah unit penyertaan ETF dicatatkan dan diperdagangkan di
Bursa seperti saham. Sebagaimana halnya reksa dana konvensional, dalam ETF terdapat pula
manajer investasi dan bank kustodian. Akan tetapi, ETF juga mengenal satu pihak lagi yang
memiliki peran penting dalam perdagangan, yaitu market maker. Market maker adalah broker yang
ditunjuk oleh manajer investasi untuk bertanggung jawab dalam menyediakan likuiditas ETF,
sehingga ETF bisa dibeli dengan harga dan jumlah yang diinginkan oleh pasar.
DIRE atau dikenal juga sebagai Real Estate Investment Trust adalah salah satu sarana
investasi baru yang secara hukum di Indonesia akan berbentuk KIK. DIRE diartikan sebagai
kumpulan uang pemodal yang oleh perusahaan investasi akan diinvestasikan ke bentuk aset
properti baik secara langsung seperti membeli gedung maupun tidak langsung dengan membeli
saham/obligasi perusahaan properti. DIRE merupakan sebuah alternative pendanaan real
estate/properti yang efisien.
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan
maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun turunan
selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya
terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Instrument derivatif
yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative). Derivatif keuangan
merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya adalah instrumen-
instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang
(currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Produk Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia adalah Reksa Dana Syariah yang
diterbitkan oleh PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada 3 Juli 1997. Selanjutnya,
instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah
PT. Indosat Tbk pada awal September 2002 sebagai instrumen Obligasi Syariah pertama yang
menggunakan akad mudharabah. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk pertama kalinya Pemerintah
Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.

Anda mungkin juga menyukai