PENDAHULUAN
sumber daya yang ada dan tersedia dalam suatu organisasi atau pemerintah dan
merupakan faktor yang paling penting serta sangat menentukan dalam suatu
bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya
dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan.
modal dan memadai bahan, namun jika tanpa sumber daya manusia, maka akan
sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuan karena sumber daya manusia
langkah yang sia-sia jika unsur sumber daya manusianya tidak diperhatikan atau
hasil yang baik. Hasil yang baik merupakan hasil optimal yang dapat diberikan
oleh pegawai dengan memanfaatkan segala potensi yang ada. Hasil optimal dari
pemerintah berkaitan erat dengan produktivitas kerja pegawai. Hal ini dapat
penting.
terdiri dari faktor tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode kerja dan
hakekatnya adalah hasil karya manusia. Tidak dapat disangkal bahwa tenaga
manusia atau sumber daya insani merupakan sumber terpenting yang dimiliki oleh
suatu organisasi. Karena peranannya yang amat penting, logis apabila dalam
rangka peningkatan efisiensi kerja, perhatian utama ditujukan kepada sumber daya
manusia ini.
kompensasi yang sesuai aspek keadilan dan kelayakan, maka dapat diharapkan
bahwa pegawai akan bergairah dan mempunyai semangat kerja yang tinggi dalam
merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemerintah dalam
ditanggung yang akan sangat mempengaruhi harga dasar suatu produk. Sedangkan
sosial ekonominya.
pemerintah yang bertugas untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian
daya rusak air. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bagian bidang
diadakan oleh pemerintah dan juga menangani masalah proyek-proyek yang ada
diluar seperti penyusunan pola pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Wilayah
Pegawai yang ada dalam Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bagian
pekerjaanya dengan baik serta juga akan lebih bersemangat dalam bekerja
Dari pra survey yang telah penulis lakukan dengan Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air bagian bidang Ketatalaksanaan Balai Wilayah Sungai (BWS)
kerja pegawai ditempat tersebut masih harus ditingkatkan lagi. Hal ini dapat
pekerjaannya, masih ada pegawai yang datang terlambat dari jam masuk yang
telah ditentukan dan masih ada sebagian pegawai yang nongkrong dikantin pada
jam kerja, tentu hal tersebut dapat mengganggu pekerjaan para pegawai sehingga
tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan belum dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Karena kebutuhan yang semakin meningkat tidak
sedikit pegawai yang mencari pekerjaan sampingan diluar kantor misalnya saja
menjadi nggota MLM (Multi Level Marketing) atau terpaksa berhutang kepada
pegawai karena pikiran mereka terbagi antara pekerjaan dan kebutuhan hidup
Dari kondisi tersebut penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam
dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui
yang baik secara langsung maupun tidak langsung bagi akademisi untuk
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta memberikan manfaat bagi kalangan
penulis lain yang ingin mengeksplor penelitian ini dengan metode dan
masalah yang sedang disorot. Pedoman tersebut disebut sebagai kerangka teori.
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
Teori ini menjadi landasan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh.
Adapun yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang diterima oleh para pegawai/karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya yang dapat dinilai dengan
yang diberikan kepada bawahan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
penghargaan baik finansial (bayaran seperti gaji, upah, bonus, tunjangan, dan lain-
lain) maupun nonfinansial (terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari
pekerjaan itu sendiri dari lingkungan psikologis dan atau fisik dimana orang
jasanya yang diberikan oleh perusahaan. Dan juga digunakan sebagai motivator
perusahaan terhadap karyawannya, faktor penarik bagi calon karyawan dan faktor
kompensasi adalah :
a. Penggunaan Sumber Daya Manusia secara lebih efisien dan lebih efektif
banyak pegawai yang diberi kompensasi yang tinggi berarti semakin banyak
tinggi akan mengurangi pengeluaran biaya untuk kerja-kerja yang tidak perlu
(yang diakibatkan oleh kurang efisien dan efektifitasnya kerja). Dengan demikian
stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong
kerawanan ekonomi.
Ada dua jenis kompensasi menurut Mathis dan Jackson (2006 : 420) yang
terdiri atas :
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung terdiri atas gaji pokok dan penghasilan tidak tetap
(program insentif) :
a. Gaji Pokok
upah atau gaji yang disebut dengan gaji pokok. Banyak organisasi
menggunakan dua kategori gaji pokok, per jam dan gaji tetap yang
dan sifat dari pekerjaan. Imbalan kerja per jam merupakan cara
mendapatkan imbalan kerja yang besarnya tetap untuk setiap periode tanpa
Jenis lain dari imbalan kerja langsung adalah penghasilan tidak tetap
penghasilan tidak tetap yang paling umum untuk sebagian besar karyawan
nilai nyata dari penghargaan tersebut tanpa menerima uang tunai yang
berupa asuransi kesehatan, cuti berbayar, atau dana pensiun yang diberikan untuk
kompensasi yang kategorinya hampir sama dengan yang diungakpkan oleh Mathis
dan Jackson tersebut diatas, hanya saja pengklasifikasiannya yang sedikit berbeda
namun intinya tetap sama. Dia mengklasifikasikannya menjadi empat jenis, yaitu :
1. Gaji
2. Upah
jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang
diberikan.
gaji/upah, insentif, dan tunjangan yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan
1. Keadilan
Dalam pemberian kompensasi apakah itu berupa upah, gaji, bonus atau
Keadilan bukan berarti sama rasa sama rata tanpa pandang bulu, tetapi harus
(input) yang diperlukan suatu jabatan. Input dalam satu jabatan ditujukan dari
Output ini ditunjukkan dari upah yang diterima para karyawan yang
keadilan seperti ini telah terpenuhi ini berarti perusahaan telah memiliki internal
consistency (makin tinggi nilai suatu jabatan, makin tinggi pula upah yang
2. Kelayakan
lain.
perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja. Oleh karena itu perlu digunakan
Pemberian Kompensasi
Beberapa jenis pekerjaan mungkin harus dibayar lebih tinggi dari pada
sedangkan jumlah tenaga kerja langka, gaji atau upah cenderung tinggi.
2. Serikat Karyawan
3. Produktivitas
dan tumbuh. Tanpa hal ini, perusahaan tidak akan bias lagi bersaing. Oleh
tergantung pada pendapatan dan laba yang diraih, dimana hal ini
tenaga kerja.
7. Kendala-kendala Pemerintah
minimum, upah kerja lembur, dan pembatasan umur untuk tenaga kerja
perusahaan lain pada umumnya untuk tugas yang sejenis atau sama.
Besarnya tingkat upah atau gaji dimana dapat menunjang hidup secara
tidak harus sama namun sesuai dengan haknya. Untuk dapat menetapkan
kerja.
3. Menjamin keadilan
Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan
efektif.
5. Mengendalikan biaya-biaya
menusia yang serasi dan dengan demikian memperoleh kerjasama dari para
dalam hal ini kemauan baik dari pihak pekerja diperlukan pula.
periode tertentu. Input terdiri atas manajemen, tenaga kerja, biaya produksi,
produktivitas adalah kalau hari ini pegawai/karyawan lebih baik daripada kemarin
dan hari esok lebih baik daripada sekarang. (Mangkuprawira, 2006 : 102)
Dewan Produktivitas Nasional RI tahun 1983 menurut Ravianto ( dalam Sri Budi
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik
dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
Menurut Mathis (dalam Sri Budi Cantika Yuli 2005 : 204) menyebutkan
dengan mempertimbangkan dari seluruh biaya dan hal-hal yang terkait dan yang
penggunaan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia, sehingga
volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat
produksi terhadap hasil akhir (output) yang dihitung berdasarkan nilai unit atau
rupiah barang dan jasa yang dihasilkan. Produktivitas juga diartikan kemampuan
1. Sikap mental
2. Pendidikan
produktivitas kerja.
Apabila pegawai semakin terampil maka akan lebih mampu bekerja serta
4. Manajemen
5. Tingkat penghasilan
Apabila hal ini telah dipenuhi, maka pegawai akan bekerja lebih kuat dan
7. Jaminan sosial
peningkatan produktivitas.
9. Sarana produksi
produktivitas.
Apabila teknilogi yang dipakai tepat, dan lebih maju serta canggih
produktivitas.
Sedangkan menurut Timpe, Dale A (dalam Sri Budi Cantika Yuli 2005 :
205) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang sekaligus sebagai faktor
tinggi, setiap anggota manajemen harus diberi motivasi tinggi, positif, dan
menurut kemampuan.
Tugas merupakan kunci untuk proses yang kreatif dan produktif. Setiap
memberikan tugas, yang dalam keadaan lain, anda sendiri tidak mau
menerima.
produktivitas, misalnya orang yang tidak tahu apa yang diharapkan dari
mereka, tugas yang tidak satu fase (bertalian) dengan tugas lain,
Berbagai faktor yang diuraikan diatas dapat saling berpengaruh, dan dapat
langsung.
mencapai tujuan. Dalam hal ini sebagai seorang pegawai dapat memberikan
2. Kemampuan Kerja
produktivitas kerja pegawai. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah
tepat dan terarah sesuai dengan pekerjaan yang sedang dijalani oleh pegawai.
Lebih dari itu, materi-materi teoritis tersebut harus diiringi dengan latihan-latihan
beda. Oleh karena itu pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami
1) Kejujuran
Sikap saling percaya sangat perlu bagi setiap orang yang bekerja dalam
suatu organisasi. Sebab bila hal ini tidak tercapai akan timbul saling
Terciptanya sikap saling percaya ini didasari oleh adanya kejujuran para
organisasi.
2) Tanggung jawab
lingkungan kerja akan melihat adanya rasa tanggung jawab bersama ini,
sungguh, adanya sikap saling membantu diantara rekan sekerja dan bila
terjadi sesuatu kegagalan, tidak ada sikap saling tuduh mengenai orang
4. Efektivitas
kegiatan tata usaha yang sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan.
seseorang berhasil mencapai tujuannya. Suatu pekerjaan dapat disebut efektif jika
untuk tetap bekerja ditempat tersebut. Dan hal ini merupakan suatu petunjuk
1. Secara konstan, selalu mencari gagasan yang lebih baik lagi dan variasi
2. Selalu memberi saran yang baik secara sukarela, jika yang produkif tidak
orang lain
kebenaran dari pada hakekat harga diri yang rendah. Meskipun kebenaran
Pegawai
yang ada cenderung untuk keluar dari organisasi dan organisasi akan mengalami
kesulitan dalam hal merekrut pegawai baru dan mempertahankan pegawai yang
ada.
gairah kerja yang tinggi. Karyawan/Pegawai yang memiki motivasi daiam bekerja
dengan kinerja itu maka menghasilkan peningkatan output yang sesuai dengan
semangat dan gairah kerja serta menciptakan iklim kerja yang harmonis dan
1.6 Hipotesis
pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh
kerja pegawai.
kelompok dalam individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui
menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (event) yang berkaitan satu
dengan yang lainnya. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari variabel yang
1. Kompensasi
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Beberapa jenis kompensasi yang
dengan mempertimbangkan dari seluruh biaya dan hal-hal yang terkait dan
a. Gaji/Upah
kegairahan kerja
b. Insentif
c. Tunjangan
untuk cuti selama 1 minggu, dan selama cuti itu pegawai akan
dan apabila pegawai tidak mengambil jatah cutinya, maka uang cuti
kesejahteraan pegawai
pemerintah
b. Kemampuan Kerja
mengenai :
d. Efektivitas