Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

(EMA 413 BP2)

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Oleh

Kelompok 2 :

A.A.Sagung Shinta Devi Darmayani (1607531004)

Komang Kumara Wijaya (1607531005)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
1. Sistem Informasi Fungsional
Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang memberikan informasi
kepada kelompok atau orang-orang pada bagian tertentu didalam suatu perusahaan.
Ada beberapa jenis sistem informasi fungsional yaitu:
a) Sistem Informasi Akuntansi : menyediakan informasi yang berfungsi untuk mencatat
dan melaporkan semua transaksi suatu perusahaan.
b) Sistem Informasi Keuangan : mencakup semua transaksi keuangan dan melakukan
kontrol terhadap sumber daya keuangan.
c) Sistem Informasi Manufaktur : mendukung perencanaan, control dan pemecahan
masalah yang memiliki hubungan dengan barang atau jasa yang di produksi.
d) Sistem Informasi Pemasaran : menyelesaikan aktivitas yang berkaitan dengan
pemasaran.
e) Sistem Informasi Sumber Daya : berkaitan dengan aktivitas personalia.

2. Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran


Pada tahun 1966 Profesor Philip Kotler dari Northwestern University menggunakan
istilah pusat saraf pemasaran untuk menggambarkan suatu unit baru didalam pemasaran
yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasi tiga jenis
informasi pemasaran, yaitu
a) Intelejen pemasaran yaitu informasi yang mengalir ke perusahaan yang berasal dari
lingkungan.
b) Informasi pemasaran intern yaitu informasi yang dikumpulkan yang berasal dari
dalam perusahaan.
c) Komunikasi pemasaran yaitu informasi yang berasal dari suatu perusahaan yang
keluar ke lingkungan.
Jadi dapat didefenisikan sistem informasi pemasaran adalah sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistm informasi fungsional lain untuk
mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan pemasaran suatu produk perusahaan.

3. Model Sistem Informasi Pemasaran


Dilihat dari model diatas, adapun keterangannya sebagai berikut:
1) SUBSISTEM INPUT
Sistem Informasi Akuntansi
Pemasaran berperan penting dalam SIA perusahaan dengan menyediakan data
pesanan penjualan. Data itu digunakan untuk menyiapkan informasi dalam bentuk
laporan periodik dan khusus. Data itu juga menyediakan input bagi model matematika
dan sistem pakar.
- Data untuk Persiapan Laporan Periodik
Analisis penjualan adalah penelitian tentang kegiatan penjualan perusahaan dalam
hal produk apa yang terjual, pelanggan yang mana yang membeli produk tersebut,
dan pegawai yang mana yang menjualnya. Dengan mengurutkan produk yang
paling laku, manajer dapat memperhatikannya dan menyusun strategi untuk rencana
perusahaan di masa yang akan dating.
- Data untuk Persiapan Laporan Khusus
Sebagian besar data yang digunakan untuk menjawab database queries manajer
berasal dari data yang disediakan oleh SIA. Contoh seorang manajer dapat
menggunakan 4GL untuk menyiapkan laporan analisis penjualan dari produk yang
terjual atau daftar pegawai dengan keterampilan khusus.
- Data untuk Model Matematika dan Sistem Pakar
Sebuah perusahaan akan menentukan model penentuan harga untuk memperkirakan
dampak perubahan harga terhadap profit. Semua informasi output dari model
penentuan harga dihasilkan dari data yang disediakan oleh SIA.
Subsistem Penelitian Pemasaran
Manajer pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan segala jenis informasi, tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada
pelanggan dan calon pelanggan.
- Data Primer dan Sekunder
 Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Hampir setiap
orang pernah didekati oleh seseorang yang melakukan survey. Suatu survey
mencakup menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama melalui
wawancara pribadi, telepon, atau surat.
 Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Contoh data
primer adalah data yang dikumpulkan oleh pegawai perusahaan. Daftar surat
(mailing list) adalah contoh lain dari data sekunder
- Perangkat Lunak Penelitian Pemasaran
Pada era masa kini, terdapat banyak perusahaan dan berbagai aplikasi perangkat
lunak penelitian yang tersedia. Aplikasi ini sebagian besar untuk computer mikro,
melaksanakan berbagai jenis aplikasi yang bervariasi dari membantu pewawancara
telepon hingga melakukan analisis statistik yang canggih. Walaupun perangkat
lunak membuat riset pemasaran dapat dilakukan oleh semua perusahaan, ini bukan
merupakan kunci bagi penelitian yang efektif. Kuncinya adalah keahlian yang
digunakan untuk merancang proyek penelitian dan menafsirkan penemuannya.

Subsistem Intelijen Pemasaran


Istilah intelijen pemasar mungkin membuat kita membayangkan bahwa
perusahaan yang satu memata-matai perusahaan yang lain (disebut spionase industri
atau industrial espionage). Pekerjaan tersamar ini berlangsung di dunia bisnis
kompetitif, tapi sedikit kejadian yang telah dipublikasikan. Perusahaan enggan untuk
melaporkan pencurian informasi berharga karena takut merusak citra perusahaannya.
Juga, pelanggaran ini sulit untuk dituntut oleh yang berwajib. Sama sekali tidak
beralasan untuk melanggar hukum guna mendapatkan informasi karena informasi
sangat mudah didapatkan secara legal. Intelijen Pemasaran (marketing intelligence)
mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk mendapatan
informasi tentang pesaing.
2) SUBSISTEM OUTPUT
Subsistem Produk
Produk biasanya merupakan unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran
pemasaran. Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk untuk
memenuhi kebutuhan pasar tertentu.
 Siklus Hidup Produk. Periode pertama yaitu dengan perkenalan produk, saat dibuat
keputusan apakah manajer akan mengembangkan dan memasarkan produk. Periode
kedua mencakup waktu saat berbagai strategi perlu dipertimbangkan untuk
membuat penjualan tetap berjalan. Periode terakhir adalah jika terjadi penurunan,
maka bagi manajer penghapusan produk merupakan suatu alternative pilihan atau
dengan menggantinya dengan produk baru.
 Model Evaluasi Produk Baru. Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus
dipertimbangkan secara matang, dengan dasar keuangan yang baik, dan dibuat oleh
eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan
suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi
tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

Subsistem Tempat
Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan
produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemasaran. Subsistem
tempat menyebabkan terjadinya suatu sistem saluran yang memungkinkan informasi
mengalir bebas di antara banyak perusahaan dengan berbasis komputer. Kemampuan
ini disebut dengan electronic data interchange (EDI).

Subsistem Promosi
Satu area promosi tempat computer dapat diterapkan adalah komunikasi antar
pegawai perusahaan. Jika perusahaan ingin melengkapi tenaga penjualnya dengan cara
komunikasi yang fleksibel, hal ini dapat dicapai dengan computer mikro portable. Para
pegawai membawa komputer portable saat mereka menjelajahi wilayahnya dan
menggunakannya untuk :
1) Bertanya (query) pada database untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
konsumen tentang produk yang ingin dibeli (ketersediaan, harga, biaya
pengiriman)
2) Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam sistem pemasukan pesanan
3) Menyerahkan laporan panggilan (call reports) yang mengikhtisarkan tiap panggilan
penjualan, menspesifikasikan siapa yang dihubungi, apa yang dibahas, apa tujuan
penjualan selanjunya, dan sebagainya. Dengan mudah laporan panggilan dapat
dirancang sehingga memuat ruang untuk mencatat intelijen persaingan.
Semua informasi ini memungkinkan pegawai melakukan tugasnya dengan lebih baik.
Semua aspek merasakan keuntungannya, pegawai meningkatkan komisinya, perusahaan
meningkatkan penjualannya, serta konsumen menerima pelayanan dengan lebih baik.

Subsistem Harga
Area harga hampir mendekati area promosi dalam hal kesulitan dukungan
keputusan, tergantung dari kebijakan harga perusahaan.
 Penentuan Harga Berdasarkan Biaya. Beberapa perusahaan menggunakan
penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya – biaya mereka dan
menambahkan mark-up yang diinginkan. Pendekatan ini bersifat agak hati-hati.
akan membayar lebih. Jika perusahaan memiliki SIA yang baik, ketersediaan data
biaya yang akurat membuat tugas subsistem harga menjadi mudah untuk
mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
 Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan. Kunci pendekatan ini adalah
memperkirakan permintaan pasar dengan teliti agar tidak terjadi kegagalan. Ini
memerlukan pemahaman yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk
keadaan ekonomi dan persaingan.

Subsistem Bauran-Terpadu
Pada subsistem bauran-terpadu mendukung manajer saat unsur-unsur dalam bauran
pemasaran dikombinasikan untuk membentuk strategi tertentu. Penjelasan tentang
subsistem bauran-terpadu jarang terdapat di dalam literature, kenyataan yang mungkin
lebih dikarenakan sukarnya tugas itu daripada keinginan perusahaan untuk menjaga
kerahasiaan. Model subsistem bauran-terpadu yang banyak dipublikasi adalah
BRANDAID yang dikembangkan oleh Profesor John D.C. Little dari MIT.
BRANDAID mencakup beberapa submodel untuk periklanan, promosi, harga,
penjualan perorangan, dan distribusi eceran. BRANDAID merangsang kegiatan
produsen yang menjual ke konsumen melalui para pengecer dalam lingkungan yang
kompetitif.

4. Penggunaan Sistem Informasi Pemasaran oleh Manajer


Manajer pemasaran menggunakan model sistem informasi pemasaran untuk:
- Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
- Memformulasikan bauran pemasaran, dan
- Membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran ini diterima oleh konsumen.

Salah satu contoh bagaimana manajer menggunakan sistem informasi pemasaran


adalah penelitian pada perusahaan Fortune 500 memberikan gambaran yang baik
mengenai cara raksasa-raksasa industri menggunakan komputer sebagai alat
pemasaran. Dapat disimpulkan dari model sistem informasi pemasaran, antara lain:

a) Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran untuk mempelajari


kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan
membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut diterima oleh
konsumen.
b) Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi
Pemasaran.
c) Intelijen pemasaran menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan bahwa
eksekutif terlibat dalam penentuan harga.
d) Walaupun nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sistem
tersebut hanya untuk menejer di area tersebut, output informasi juga dapat bernilai
bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.
Referensi

McLeod Jr., Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen Edisi 8. Jakarta : indeks
Rifqi imadudin. 2015. Sistem Informasi Fungsional. http://irfandudin.blog.uns.ac.id [di akses
tanggal 9 April 2018]
http://thesimfour.blogspot.co.id/2014/11/sistem-informasi-pemasaran.html [di akses tanggal 9
April 2018]

Anda mungkin juga menyukai