(EKA439 A1)
Oleh Kelompok 2 :
Pengauditan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk
menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan adanya pengauditan tersebut.
Menurut (Sukrisno Agoes, 2004), ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis-jenis
auditdapat dibedakan atas:
1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen
dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya
terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit,
misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan
- Profesi akuntan publik
Profesi akuntan publik modern dipengaruhi oleh sejumlah organisasi
professional dan badan pengatur yang memiliki fungsi didalam organisasi itu sendiri
maupun yang secara langsung dapat mempengaruhi profesi itu sendiri melalui
kegiatan penetapan standar dan pengaturan.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi yang mendalam. Ada 3 syarat minimal agar suatu pekerjaan
dikatakan profesi:
a) Diperlukan pendidikan professional tertentu, biasanya setingkat S1dan dapat pula
ditambah dengan pendidikan profesi.
b) Diperlukan suatu pengaturan terhadap diri pribadi yang didasarkan pada kode etik
profesi.
c) Diperlukan penelaahan dan atau ijin dari pengusaha (pemerintah)
Menurut aturan, izin untuk berpraktek sebagai akuntan publik dapat diberikan kepada
mereka yang telah bersertifikat akuntan publik (BAP). Untuk memperoleh sertifikat
tersebut, maka para akuntan harus mengikuti ujian sertifikasi akuntan publik (USAP)
yang diselengarakan oleh IAI dau kali dalam setahun (mei dan november) dengan materi
ujian: (1) teori dan praktek akuntansi, (2) auditing dan jasa prosfesional akuntan publik,
(3) akuntan manajemen dan manajemen keuangan, (4) sistem informasi akuntansi, (5)
perpajakan dan hukum komersial.
Auditing, suatu disiplin ilmu yang terkait tetapi terpisah dari akuntansi. Auditing
adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu
organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini, yang masuk akal tapi tidak
dijamin sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuiannya dengan prinsip akuntansi
yang berterima umum. Berdasarkan pernyataan mengenai definisi auditing, dapat kita
hubungkan antara akuntansi dan auditing. Dua ilmu ini saling terkait satu sama lain,
Secara umum hubungan antara auditing dan accounting dapat dijelaskan sebagai berikut,
Accounting adalah suatu proses menghasilkan data dan informasi dalam bentuk Financial
Statement. Sedangkan Auditing adalah suatu proses mengevaluasi informasi dan
menghasilkan kesimpulan (opini / rekomendasi) yang membandingkan antara fakta dan
kriteria. Tahapan dalam audit terjadi setelah tahapan akuntansi selesai dilaksanakan,
karena dalam melakukan audit di perlukan Laporan Keuangan yang merupakan hasil
akhir dari proses akuntansi. Proses Akuntansi bersifat konstruktif, diawali dengan
mengumpulkan bukti pembukuan (bukti – bukti transaksi), bukti pembukuan dicatat
dalam bentuk Special Journal (Jurnal Penjualan, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan
Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas).
Setelah semua transaksi dicatat pada masing – masing kolom Special Journal, Tiap –
tiap jurnal dicatat dalam General Ledger, dan dilakukan penyesuaian pada transaksi yang
memerlukan penyesuaian. Audit terhadap Laporan Keuangan diperlukan karena, (1) Ada
potensi konflik antara penyedia informasi dengan pengguna informasi, (2) Informasi
mempunyai konsekuensi ekonomi yang sangat penting bagi business maker, (3) Keahlian
sering menghendaki informasi disajikan dan diverifikasi, (4) User sering tercegah
mempunyai hubungan langsung dengan informasi. Dalam melakukan audit harus sesuai
dengan Standar Auditing yang telah ditetapkan seperti standar umum, kerja lapangan dan
standar pelaporan.
3. Perkembangan Audit
- Sejarah fungsi pengauditan
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke limabelas. Tahun kelahiran pengauditan
laporan keuangan secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber dapat diketahui
bahwa pada sekitar awal abad kelima belas jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris.
Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan
yang pesat baru terjadi pada abad ini.
Memasuki abad ke-20, revolusi industri kira-kira telah berusia 50 tahun dan selama
masa itu jumlah perusahaan industri telah berkembang dengan pesat. Jumlah
pemegang saham juga semakin bertambah dan mereka sudah mulai menerima laporan
auditor. Profesi akuntansi di Amerika berkembang dengan pesat setelah berakhirnya
perang dunia I. Sementara itu kesalahpahaman tentang fungsi pendapat auditor masih
terus berlangsung, sehingga pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan
Federal Reserve Buletin yang memuat cetak ulang suatu dokumen yang disusun oleh
American Institute Of Accountant (yang selanjutnya berubah menjadi American
Institute Of Certified Public Accountants atau AICPA pada tahun 1957) yang berisi
himbauan tentang perlunya akuntansi yang seragam, tetapi tulisan tersebut
sesungguhnya lebih banyak menguraikan tentang bagaimana mengaudit neraca. Pada
awalnya, para akuntan publik menyusun laporan tanpa mengikuti pedoman resmi.
Akan tetapi pada 50 tahun terakhir, profesi dengan cepat mengembangkan redaksi
laporan yang umum digunakan melalui AICPA.