Chapter II PDF
Chapter II PDF
dorongan yang berbeda misalkan dorongan untuk makan, seksual, ingin tahu, ingin
memiliki, sebenarnya hanyalah manifestasi satu tujuan hidup pokok, yaitu aktualisasi
diri. Apabila seseorang lapar, dia akan mengaktualisasikan dirinya dengan makan,
apabila dia ingin pintar, dia mengaktualisasi dengan belajar, dan sebagainya.
realisasi diri seluruh organisme. Jadi, aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif
manusia.
untuk mengaktualisasi diri ada pada diri kita masing-masing, bahwa motivasi atau
dorongan terhadap aktualisasi diri itu adalah bawaan, bahwa setiap kita masing-
masing mempunyai suatu keinginan yang inheren, yang kita bawa bersama lahir,
yaitu berada demi keberadaan itu, berbuat demi perbuatan itu, merasa demi perasaan
itu, yaitu aktualisasi diri. Dan pribadi yang beraktualisasi diri adalah pribadi yang
itu bersifat alami, yang dibawa sejak lahir. Beliau juga berpendapat bahwa penolakan,
aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang menggagalkan
atau menghambat atau menolak aktualisasi diri sebagai hakekat alami kemanusiaan,
Jadi aktualisasi diri adalah suatu kebutuhan untuk mengungkapkan diri yaitu
merupakan kebutuhan manusia yang paling tinggi dalam teori Maslow. Kebutuhan ini
dengan baik. Kebutuhan aktualisasi ditandai sebagai hasrat individu untuk menjadi
orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari
yang dimilikinya.
Yaitu, berupa ketidaktahuan, keraguan, dan bahkan juga rasa takut dari
keras, kasar, dan berani akan lebih dihargai. Sebaliknya sifat-sifat yang tidak
masyarakat tersebut yang akan muncul dominan adalah kekerasan, kekasaran, dan
dan tak terungkapkan. Begitu pula aktualisasi diri, aktualisasi diri itu hanya mungkin
Hambatan ini berupa pengaruh negatif yang dihasilkan oleh kebutuhan yang
kuat akan rasa aman. Oleh individu-individu yang kebutuhan akan rasa amannya
kebiasaan lama yang tidak konstruktif itu justru akan merupakan hal-hal yang
mengancam atau menakutkan, dan pada gilirannya ketakutan ini akan mendorong
rasa aman.
diasuh dalm suasana aman, hangat, dan bersahabat, maka anak-anak itu akan mampu
untuk menjadi yang terbaik sebisa-bisanya. Sebaliknya, apabila anak-anak itu berada
mengembangkan potensi-potensinya.
pertama dan utama bagi pencapaian aktualisasi diri itu adalah terpuaskannya
Aktualisasi diri (actualizer) dapat melihat dunia sekitar serta orang lain secara
baik dan efisien. Mereka melihat realita sebagaimana adanya, bukan seperti apa
yang mereka inginkan. Kemampuan untuk melihat secara lebih efisien ini meluas
pada segi-segi kehidupan lain, seperti seni, musik, ilmu pengetahuan, politik dan
filsafat.
Aktualisasi diri dapat menerima diri mereka sendiri sebagaimana adanya. Mereka
dan kecemasan atau keadaan emosional yang sangat lazim dalam populasi umum.
Akan tetapi, mereka bijaksana dan penuh perhatian pada orang lain, sehingga
Aktualisasi diri melibatkan diri dalam tugas, kewajiban, atau pekerjaan yang
mereka pandang sangat penting. Mereka tidak fokus pada diri sendiri, melainkan
Aktualisasi dir memiliki kebutuhan yang kuat akan privasi dan kesunyian. Karena
mereka tidak memiliki hubungan yang melekat dengan orang lain, mereka dapat
menikmati kekayaan dari persahabatan dengan orang lain. Mereka dapat hidup
Karena orang-orang yang aktualisasi diri tidak lagi didorong oleh motif-motif
mereka sendiri.
berulang dengan suatu perasaan terpesona, kagum atau kenikmatan yang segar.
kandung.
Orang-orang yang aktualisasi diri mampu mangadakan hubungan yang lebih kuat
pada orang lain, meraka mampu memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan
yang lebih dalam serta identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu
lain.
11. Struktur watak demokratis.
sosial, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras atau warna kulit.
12. Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
Bagi orang-orang yang aktualisasi diri, tujuan atau cita-cita lebih penting dari
diri ini sepenuhnya senang melakukan atau menghasilkan yang lebih banyak
Humor orang-orang yang aktualisasi diri berbeda dengan humor orang yang tidak
manusia pada umumnya, bukan individu, serta bersifat instruktif, yang dipakai
langsung pada persoalan yang dituju da menimbulkan tawa. Humor ini semacam
14. Kreativitas.
Ini merupakan sifat umum dari orang-orang yang aktualisasi diri yang inivatif,
asli, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan karya seni. Kreativitas
ini sama dengan daya cipta dan daya khayal naif yang dimiliki anak-anak, tidak
Orang-orang yang mengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri yang otonom, mampu
banyak terpengaruh oleh kebudayaan. Mereka dibimbing oleh diri mereka bukan
manusia. Mereka tidak sempurna, tetapi hanya lebih mendekati kesempurnaan dari
dan emosional, sifat-sifat yang ada pada individu- individu yang tidak
mengaktualisasikan dirinya. Juga, mereka tidak sama sekali luput dari kesalahan,
Aktualisasi diri tokoh utama dalam psikologi terlihat di bagian aktualisasi diri
pada tingkat dalam hirarki Abraham Maslow (Poduska, 2008:177). Tingkat yang
kebutuhan rasa aman; tingkat ketiga, kebutuhan cinta dan rasa memiliki; tingkat
daerah biologis dan psikologis harus terpuaskan. Pemuasan segi-segi biologis dari
tingkat ini saja tidaklah cukup. Beberapa daerah kebutuhan jasmani manusia adalah:
lapar, haus, latihan atau gerak jasmani, seks, dan ransangan sensoris (Poduska,
2008:178).
Hal objektif yang utama untuk pencukupan kebutuhan rasa aman adalah
dengan mengetahui rasa takut. Apakah ketakutan itu berdasarkan realitas atau
dalam bentuk menangis dan berteriak ketakutan karena perlakuan yang kasar atau
karena perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Manusia akan merasa lebih
aman berada dalm suasana semacam itu mengurangi kemungkinan adanya perubahan,
Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni deficiency atau D–love; orang yang
mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang
yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya hubungan pacaran, hidup
memperoleh adari pada memberi. B-love didasarkan pada penilaian mengenai orang
lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang
berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan tertuma bertujuan memberi orang lain
gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan
Menurut Poduska (2008: 201), ada dua jenis harga diri, yakni sebagai berikut.
tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan
tantangan hidup.
membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik orang
lain.
Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaaan dan sikap percaya diri,
diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting di lingkungan
keberadaannya. Sebaliknya, frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan akan
penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah iri dalam bergaul.
akan aktualisasi diri sebagai hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan
keinginan dan potensi-potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari individu untuk
komposisi musik, seseorang yang memiliki potensi intelektual menjadi ilmuwan, dan
seterusnya.
Aktualisasi diri juga tidak hanya berupa penciptaan kreasi atau karya-karya
mengaktualisasikan dirinya yakni dengan jalan membuat yang terbaik atau bekerja
individual. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia
yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan
Setting atau latar merupakan unsur dalam pembangun karya sastra yang
menunjukkan kapan dan dimana peristiwa dalam cerita tersebut berlangsung. Latar
sangat mempengaruhi pembentukan tingkah laku dan cara berpikir tokoh. Menurut
kedalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur itu masing-
masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri,
pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya.
a. Setting Tempat
dalam sebuah karya fiksi. Dalam hal ini, lokasi tempat berlangsungnya cerita dalam
novel “Skandal” adalah kota kawasan mesum di Shinjuku, Tokyo : Jepang tepatnya
di Jalan Takeshita, Jalan Sakura, disebutkan dimana tokoh utama Suguro menemui
orang yang membuat masalah dalam hidupnya yaitu Itoi Motoko dan Nyonya Naruse,
sanalah tokoh utama Suguro berwisata bersama Istrinya untuk menenangkan pikiran,
b. Setting Waktu
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Setting waktu mengacu pada
saat terjadinya peristiwa, meliputi hari, tanggal, bulan, tahun, bahkan zaman tertentu
yang melatarbelakangi cerita tersebut. Dalam hal ini, Shusaku Endo sebagai
pengarang novel “Skandal” menyebutkan secara spesifik nama hari, yaitu hari Jumat,
[...Jumat.
Malam sebelumnya, dlam berita cuaca di televisi diprakirakan
kemungkinan salju akan turun;...]
Cuplikan hal 317
[...Hari Minggu.
Karena hari minggu setelah paskah, gereja penuh dari biasanya...]
Namun tanggal dan bulan tidak dijelaskan dalam novel ”Skandal” karya
Shusaku Endo.
cerita jika dilihat dari latar belakang pengarang, cerita Skandal menggambarkan
c. Setting Sosial
kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata
cara kehidupan sosial masyarakat mencangkup berbagai masalah dalam lingkup yang
kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi keyakinan, pandangan
hidup, cara berfikir dan bersikap, dan lain-lain. Disamping itu, latar social juga
selalu dekat dengan Pers dan penggemarnya. Dan dalam novel ini digambarkan latar
Jepang, yaitu adanya perilaku sadomasokhis dimana sepasang atau sesama jenis
melakukan hubungan seks dengan melakukan kekerasan fisik, dan bagi yang
melakukan hubungan seperti itu akan merasa puas atau bergairah hingga merasa ingin
mati. Latar sosial tokoh utama Suguro digambarkan Shusaku Endo dengan status
Shusaku Endo dilahirkan di Tokyo pada tahun 1923. Ketika berumur tiga
yang beragama Katolik membesarkan Endo dalam agama yang sama. Endo pun
Setelah lulus dari fakultas sastra Prancis di Keio University, dia mendapat
beasiswa dari pemerintah Prancis selama dua setengah tahun di Lyon. Pengalaman ini
kelak dituangkan dalam beberapa novelnya. Salah satunya novel berjudul Shiroi
Hito(The White Man), yang mendapat penghargaan bergengsi Akutagawa Prize, yang
diperolehnya dalam dunia sastra. Ia juga diangkat menjadi anggota Nihon Geijutsuin,
Walaupun Shusaku Endo sudah meninggal pada tahun 1996, sampai sekarang
sejumlah bukunya masih diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di dunia. Salah satu
Sebagai pengarang, Shusaku Endo adalah salah satu dari sedikit pengarang
Jepang yang menulis dari persfektif yang unik sebagai seorang Jepang dan Katolik
dilema moral yang rumit sebagai orang Katolik, dan pilihan-pilihan mereka sering