PENDAHULUAN
Saat ini telah begitu banyak bendungan yang dibangun di Indonesia, dan seiring
dengan berjalannya waktu permasalahan muncul dan harus segera ditangani karena
mengakibatkan turunnya manfaat dari pengoperasian waduk.Permasalahan itu
diantaranya adalah sedimentasi, yang mengancam usia gunanya. Salah satu waduk
yang mengalami penurunan usia guna akibat adanya sedimentasi adalah Waduk
Serbaguna Wonogiri. Fungsinya sebagai waduk serbaguna membuat Waduk
Wonogiri telah mengalami berbagai permasalahan selama beroperasi.
permasalahan yang paling utama adalah terjadinya pendangkalan waduk yang
diakibatkan oleh sedimentasi. Oleh karena begitu besarnya sedimentasi waduk yang
terjadi maka dibuat berbagai rencana penanganan sedimen baik secara teknis maupun
non teknis, salah satu upaya teknis yang dilakukan adalah dengan pengerukan
sedimen setiap tahunnya, oleh karena itu perlu adanya kajian dalam perencanaan
pengerukan sedimen yang dilakukan, agar dapat memberikan hasil penanganan
sedimen yang efektif, mampu meningkatkan usia guna, dan memiliki nilai ekonomis
yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sedimentasi Waduk
Wonogiri, dan mengetahui simulasi alternatif terbaik serta efektifitas kegiatan
pengerukan sedimen di Waduk Serbaguna Wonogiri ditinjau dari usia guna waduk
dan nilai ekonominya.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan
gambaran kepada stakeholder terkait mengenai beberapa simulasi alternatif waktu
pengerukan sedimen dan penambahan kapal keruk (dredger) yang paling efektif,
sehingga diharapkan dalam penerapannya dapat menggunakan alternatif yang
terbaik.
PEMBAHASAN
Waduk Gajah Mungkur terletak 6 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri,
Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung
sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Dinamakan Gajah
Mungkur, karena lokasinya yang tak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur
disebelah barat waduk. Luas Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk ini mencapai
1.350 Km dengan pintu masuk melalui beberapa sungai besar yaitu Bengawan Solo,
Sungai Kaduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Parangjoho, Sungai Temon, dan
Sungai Posong. Luas genangan maksimum Waduk Gajah Mungkur adalah 8.800
Hektar mencangkup 7 kecamatan yaitu Kecamatan Wonogiri, Ngadirojo,
Nguntoronadi, Baturetno, Giriwoyo, Eromoko, Kecamatan Wuryantoro.
Sedangkan bangunan bendungan berada di Desa Pokohkidul, Kecamatan
Wonogiri.
Pembangunan Waduk Gajah Mungkur direncanakan sejak tahun 1964
dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir di Sungai Bengawan Solo.
Kemudian rencana induk pembangunanya dirumuskan pada tahun 1972-1974
dengan bantuan Overseas Technical Cooperation of Jepang. Lalu mulai dibangun
pada akhir tahun 1976-1981 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. Pengerjaan
pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola oleh 2.500
pekerja bersama dengan 35 konsultan Nippon Koei Co Ltd Jepang. Untuk
membangun waduk ini harus menenggelamkan 51 desa di 6 kecamatan. Sehingga
pemerintah memindahkan 67.515 Jiwa penduduk yang tergusur perairan waduk
dengan transmigrasi bedol desa pada tahun 1976 ke Provinsi Sumatera Barat,
Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Waduk ini direncanakan bisa berumur
sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini
diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo memaksimalkan
perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur yang menjadi tugasnya. Kerusakan
daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat
tinggi.
Waduk Gajah Mungkur dibangun sebagai pengendalian banjir (flood
control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai
kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan. Selain itu Waduk Gajah
Mungkur bisa mengairi sawah seluas 23.600 ha di daerah Kabupaten Sukoharjo,
Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Selain untuk
memasok air minum Kota Wonogiri dan sekitarnya juga menghasilkan listrik dari
PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Pada saat ini pembangkit listrik PLTA ini dikelola
oleh anak perusahaan PLN, yaitu PT. Indonesia Power Unit Mrica. Waduk Gajah
Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal
boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat
pula menikmati olahraga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi
"Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau,
debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk
yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman
semusim, seperti jagung.
PENANGANAN SEDIMENTASI
Penanganan sedimentasi Waduk Gajahmungkur harus dilihat dari sumber
permasalahan secara umum dan sumber penyebab sedimentasi itu sendiri. Tanpa
adanya kajian permasalahan untuk duduk bersama-sama dari berbagai lembaga dan
instansi terkait lepas dari kepentingan tertentu maka penyelamatan waduk tak akan
membuahkan hasil yang optimal.