Anda di halaman 1dari 11

Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

TUGAS :
HUKUM ADMISTRASI NEGARA
(Dr. Nomensen Sinamo, SH, MH)
Penerbit jala permata aksara jakarta 2015

DI SUSUN
oleh
KELOMPOK

1. MARDIN KADIR : 14 110 020


2. YOUDIMAN : 14 110 023
3. JULIANTO : 14 110 007

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDY ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2015

Hukum Administrrasi Negara.


Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

BAB III
SUMBER HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA

A. Istilah Dan Pengertian

P engertiann sumber hukum dipahami secara beragam,


sejalan dengan pendekatan yang digunakan seorang
pakar dan sesuai dengan latar belakang serta
pendidikannya namun secara umum dapat dikatakan bahwa sumber
hukkum dipakai orang dalam dua arti yaitu dalam arti sumber hukum
materil dan sumber hukum formal. Secara sederhana sumber hukum
didefinisikan sebagai segala sesuautu yang dapat menimbulkan aturan
hukum menjadi berlaku serta tempat ditemukannya aturan-aturan itu.
Dalam konteks ini Bagir Mantan dengan mngutip pendapat Paton
mengatakan istilah sumber hukum mempunyai banyak arti dan sering
menimbulkan kesalahan-kesalahan kecuali diteliti dengan seksama
mengenai arti tertentu yang diberikan kepdanya dalam pokok
pembicaraan tertentu yang diberikan kepadanya dalam pkok
pembicaraan tertentu pula (the dterm Sources of law manya meanigs
and its frequents cause of error unless we srutines carefully the
particular meaning given to it any particulatr text).

Selain itu istilah atau kata sumber hukum menurut Sudikno


Mertokusumo, kata sumber tersebut digunakkan dalam lima arti yaitu :

39

Hukum Administrrasi Negara.


Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

1. Sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan permulaan


hukum, misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa dan
sebagainya;
2. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan pada
hukum yang sekarang berlaku, seperti hukum Perancis, hukum
Romawi, dan lain-lain;
3. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku
secara formal kepada peraturan hukkum (penguasa, msyarakat);
4. Sebagai sumber dari mana kita dapat dmengenal hukum, misalnya
dokumen, undang-undang, lontar, batu bertulis dan sebagainya;
5. Sebagai sumber terjadinya hukum, sumber yang menimbulkan
hukum (Sudikno Mertokusumo, 1996:69).

Lebih jauh istilah sumber hukum yang mempunyai arti yang


beragam itu dapat berkembang dari sudut pandang seorang ahli
sejarah atau seorang filosof, ekonom, sarjana hukum bahkan mereka
yang menekuni ilmu-ilmu kemasyrakatan atau ilmu-ilmu sosial.

B. Sumber Hukum Dalam Arti Materil


Sumber hukum dalam arti materil adalah sumber hukum yang
dilihat dari segi isinya. Menurut pandangan penulis, sumber hukum
dalam arti maupun formil berkembang sesuai dengan kebutuhan jaman
dan dnamika sebuah negara bangasa didalam memenuhi kebutuhan
masyrakat manusia dalam berinteraksi menghadapi pejabat-pejabat
publik atau penyelenggara negara. Namun Wiratno melihat sumber
hukum tersebut perlu dikaitkan dengan tata susunan norma hukum yang
terkait dengan pandangan pakar-pakar hukum, dimana tatanan susunan
norma hukum tersebut adalah sebagai berikut:
1. Norma hukum atau sering disebut dengan kaidah hukum
merupakan suatu pedoman bagaimana seseorang harus bertingkah
laku atau brtindak di dalam masyrakat. Norma hukum ini dapat

Hukum Administrrasi Negara.


Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

dibentuk secara tidak tertulis maupun secara tertulis oleh lembaga-


lembaga yang berwenang membentuk-nya.
2. Menurut ajaran Stufentheorie dari Hans Kelsen, suatu norma itu
selalu berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam suatu tata
susunan (hierarki), dimana nomra yang di bawah selalu dibentuk
bersumber dan berdasar pada norma yang di atasnya, norma yang
diatasnya selalu dibentuk bersumber dan berdasar pada norma yang
dlebih tinggi lagi, demikian seterusnya, sampai pada suatu norma
yang tertinggi, yang tidak dapat ditelusuri lagi dari mana
sumbernya. Norma yang teretinggi nii sering ddisebut dengan
norma dasar atau Groundnorm atau basic norm.
3. Norma yang tertinggi ini berlakunya sidak berdasar dand tidak
berssumber pada norma yang lebih tinggi lagi, tetapi ia bersifat
presudepposed, sehingga tidak perlu diperdebaatkan lagi dan
diterima apa adanya. Norma dasar ini merupakan sumber bagi
norma-norma yang berada di bawahnya.
4. Sistem norma yang berjenjang dan bertingkat-tingkat tersebut
sering disebut dengan Nomodynamics (sistem norma yang
dinamik), yang menitikberatkan pada pembentukan norma tersebut.
5. Di samping sistem norma yang dinamik, Hans Kelsen
mengemukkakan juga adanya sistem norma yang static
(nomostatic).sistem norma yang static adalah suatu sistem norma
yang melihat pada isi dari norma tersebut, dimana suatu norma
umum dapat ditarik menjadi norma-norma yang lebih khusus yang
merupakan pelaksanaan dari norma umum tersebut ( Wiratno,
2009:42-43).

C. Sumber Hukum Dalam Arti Formil


Wiratno menguraikan dalam bukunya Pengantar Hukum
Administrasi Negara dimana sumbr hukum formil, hukum
administrasi negara adalah sumber hukum yang dilihat dari segi
bentuk dan pembangunannya sebagai pernyataan berlakunya
hukum.adapun sumber hukum formil dari hukum administrasi negara,
Hukum Administrrasi Negara.
Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

yaitu sebagai berikut: (1) Undang-Undang; (2) Praktik Administrasi


Negara (konvensi); (3)Yurispudensi; dan (4) Doktrin.

1. Undang-Undang

Pengertian undang-undang dalam hal ini dapt dibedakan


antara undang-undang dalam arti formil dan undang-undang dalam
arti materiil.
Undang-undang dalam arti formil adalah setiap peraturan
yang isinya dikaitkan dengan cara dterjadinya. Dengand demikian
undang-undang, dalam arti formil merupakan produk hukum yang
dihasilkan oleh presiden berssama DPR. Sedangkan, undang-
undang dalam arti materiil adalah suatu penetapan kaitan hukum
dengan sehingga kaidah hukum itu mempunyai sifat mengikat.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan undang-undang
sebagai sumber hukum dalam segala bentuk dan cara
pembuatannya yang mengikat semua penduduk secara langsung
yakni berupa Undang-Undang Dasar, Undang-Undang/Perpu, PP,
Peraturan Presiden, Perda, Permen dan sebagainya.

2. Konvensi
Konvensi sebagai sumber hukum formal hukum
administrasi negara berupa praktik pejabat-pejabat
pemerintahan. Konvensi ini penting mengingat hukum
administrasi senantisa bergerak dan seringkali dituntut
perubahannya oleh situasi. Tuntutan situasi yang sering terjadi
secara tiba-tiba sulit diimbangi dengan lahirnya hukum tertulis.
Oleh sebab itu, diperlukan lembaga konvensi sebagai hukum
yang tak tertulis.

3. Yurisprudensi
Yurispudensi merupakan putusan hakim administrassi
yang telah lalu yang memutus perkara administrassi dan sudah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Yurisprudensi dapat
Hukum Administrrasi Negara.
Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

dmenjadi sumber formil hukum administrasi. Yurisprudensi


dapat menjadi sumber dengan adanya prinsip didalam hukum
bahwa hakim tidak boleh menolak untuk mengadili perkara
yang diajukan kepadanya, Sebagaimana disebutkan dalam UU
No. 14 Tahun 1970 pasal 27 ayat (1) menentukan, bahwa
“Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan, wajib mengadili
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di
dalam masyrakat. “Berkenaan dengan

Ketentutan tersebut maka dalam menangani perkara


hakim dapat melakukan, menerapkan secara inconcreto aturan-
aturan hukum yang sudah ada dalam berlaku sejak sebelumnya.
Mencari sendiri aturan-aturan hukum berdasarkan nilai-
nilai hukum yang hidup dalam masyrakat. Kewenangan bagi
hakim untukk mencari sendiri aturan hukum untuk memutuskan
yang disebebkan belum adanya aturan hukum yang berkaitan
dengan pokok sengketa sehingga ia menggali hukkum
berdasarkan keyakinannya sendiri sesuai dengan nilai-nilai
hukum yang ada dalam masyrakat merupakan dasar lahirnya
yurisprudensi.

4. Doktrin
Doktrin merupakan pendapat para ahli. Doktrin dapat
dijadikan sumber hukum formil hukum administrasi. Hukum
administrasi yang kemudian dapat mendorong timbulnya
kaidah-kaidah dalam hukum administrasi. Doktrin baru bisa
menjadi sumber hukum formil bila doktrin yang dimaksud pada
suatu saat tidak dianggap lagi sesuai dengan perkembagan
masyrakat maka doktrin tersebdut tiak berlaku lagi sebagai
sumber hukkum formil tanpa dilakukan pencabdutans ecara
resmi (Wiratno,2009:44-47).
Dibagian lain Ridwan HR. Dalam bukunya
Administrasi Negara dengan mengutip pendapat beberapa
pakar berkenaan dengan sumber hukum formil ini menyatakan
Hukum Administrrasi Negara.
Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

antara lain berkenaan dengan peraturan perundang-undangan


dengan mengutip Bagir Manan menyebut peraturan perundang-
undangan sebagai hukum positif tertulis yang dibuat,
ditetapkan, atau dibentuk pejabat atau lingkungan jabatan yang
berwenang atau berdassarkan peraturan perundang-undangan
tertentu dalam bentuk tertulis memuat aturan tingkah laku yang
berlaku atau mengikat secara umum (hal61). Selain itu
dinyatakan dengan mengutip P.J.P Tak dimana undang-undang
merupakan produk dari pembuat undang-undang dan sebagai
sumber hukum dalam arti formal yang berlaku umum berisi
peaturan hukum yang berlaku umum berisi peraturan hukum
yang mengikat warga negara (hal 62).

Sementara itu mengomentari praktek administrasi


negara dengan mengutip Bagir manan dimana sebagai
ketentuan tertulis (written rule), peraturan perundang-undangan
mempunyai jangkauan terbatas sebagai budaya dan hankam
yang paling berpengaruh pada saat pembentukan, karena itu
mudah sekali aus (out of date) bila menyepat atau dipercepat.
Lebih jauh oleh karena administrasi negara dapat mengambil
tindakan yang dianggap penting dalam pelayanan masyrakat,
namun belum ada aturannya dalam undang-undang sehingga
memungkinkan praktek administrasi negara atau hukum tidak
trtulis menjadi semakin pentingnya perannya. Tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh administrasi negara akan
melahirkan hukum tidak tertulis atau konvensi jika dilakukans
ecara teratur dan tanpa keberatan atau banding dari warga
masyrakfat. Hukum tidak teertulis yang lahir dari tindakan
administrasi negara inilah yang dapat menjadi sumber hukum
dalam arti formal dalam rangka pembuata peraturan perundang-
undangan dalam bidan hukum administrasi negara (hal64).
Selanjutnya dalam konteks yurisprudensi, Ridwan HR.
Dengan mengutip Philipus Hadjon mengatakans ecara umum
dimaksud dengan yurisprudensi adalah peradilan akand tetapi
dalam arti sempit dimaksud dengan yurisprudensi adalah ajaran
Hukum Administrrasi Negara.
Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

hukum yang tersusun dari dan dalam peradilan yang kemudian


diartikansebagai himpuanan putusan-putusan pengadilan yang
disusun secara sistematis (Ridwan HR., 2006:65).

Selain hal-hal diatas pada asas-asas yang sangat umum


hakim harus memberi isi lebih lanjut, yang akhirnya dapat
menimbulkan kejadian yang belum ada aturan undang-
undangnya sehingga dapat merugikan pencari keadilan.
Singkatnya seorang hakim yang digunakannya apabila aturan
itu telah ada, yang dalam hal ini hakim membuat hukum untuk
kejadian yang konkrit itud (hal. 66). Selain itu berkenaan
dengan doktrin, S.F. Marbun dan Muhammad Mahfud
dmengatakan bahwa doktrin atau pendapat para ahli menjadi
sumber hukum formal, hukum administrasi negara, sebab
pendadpat para ahli itu dapat melahirkan teori-teori dalam
lapangan hukum administrasi negara yang kemudian dapat
mendorong tidmbulnya kaidah-kaidah hukum administrasi
negara.
Sedangkan Diana Halim Kutjoro berpendapdat terkait
adminisrasi negara yang merupakan juga sumber hukum tata
usaha negara yaiitu:
1. Sumber hukum tertulis;
2. Sumber hukum tidak tertulis yang dalam hukum
administrasi negara terkenal dengans ebutan asas umum
pemerintahan yang baik atau layak atau general principal
of good government atau dalam bahasa Belanda disebut
Algemene Bepalingen van Behoorlijk Bestuur. Ia
mengemukkakan sumber hukum tertulis tersebut ddimana
bagi hukum administrasi negara sumber tertulis dapt
berupa peraturan perundang-undangan dalfam arti materil
yang berisi pengaturan tentang wewenang badan/pejabat
Tata usaha Negara untuk melakukan tidnakan hukum tata
usaha negara. Hal ini belum dikodifikasi tetapi tersebar
dalam bentuk undang-undangkhusus maupun peraturan
lain.
Hukum Administrrasi Negara.
Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

Dengan mengutipBelinfate, Dian Halim Koentjoro


mengatakan bahwa sumber hukum tertulis, hukum tata usaha
negara, tidak ditentukan oleh tempat teercantumnya tetapi oleh
isi dari peraturan yang bersangkutan:
1. Mungkin ada dalam KUH Perdata, yaitu: permintaan ganti
nama kelduarga, UU Perkawinan (sebagian masuk HAN).
2. Mungkin ada dalam KUH Pidana, yaitu: UU Lalu Lintas
Jalan.
3. Mungkin dalam peraturan perundang-undangan lain:
UU Tentang sewa menyewa tanah (hal ini termasuk
sebagian hukum perdata dan sebagian HAN dalam hal
Pengesahannya);
UU Perburuhan;
UU Perumahan;
UU Pendidikan;
UU Kependudukan;
UU Lingkungan Hidup;
UU Perpajakan;
UU Kepegawaian (Diana Halim Koentjoro,2004:47)

Masih berkaitan dengan sumber administrasi negara


menurut Ridwan HR., administrasi negara dapat mengambil
tindakan-tindakan yang dianggap penting dalam rangka pelayanan
kepada masyrakat, meskipun belum ada aturannya dalam undang-
undang (hukum tertulis). Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
administrasi negara ini akan melahirkan hukum tidak tertulis atau
konvensi jika dilakukans ecara teratur dan tanpa keberatan
(bezwaar) atau banding (beroep) dari warga masyrakat. Hukum
tidak tertulis yang lahir dari tindakan administrasi negara inilah
yang dapat menjadi sumber hukum dalam undangan dalam bidang
hukum administrasi negawra.

Hukum Administrrasi Negara.


Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

Di kalangan penulis hukum administrasi, hukum


administrsi tidak tertulis ini berwujud asas-asas umum
pemerintahan yang layak (algemene beginselen van behoorlijk
bestuur), yang akan dibahas secara garisbawahi bahwa dari segi
sejarah kemunculannya, asas-asas umum pemerintahan yang layak
ini meskipun dapfat dikategorikan sebagai hukum administrasi
tidak trtulis bukan lahir dari tindakan administrasi negara, tetapi
justru dimunculkan untuk dijadikan norma bagi tinakan
administrasi negara (Ridwan HR 2006:64-65).
Terkait dengand doktrins ebagai sumber hukum
administrasi negara, Sudikno Mertokusumo mengatakan pendapat
para sarjana hukum yang mferupakan doktrin adalah sumber
hukum , tempat hakim menemukan hukumnya. Ilmu hukum adalah
sumber huum, stetapi ilmu hukum bukanlah hukum karena tidak
mempunyai kekuatan mengikat sebagai hukum seperti undang-
undang. Meskipun tidak mempunyai kekuatan hukum, namun tidak
berarti bahwa ilmu hukum itu tidak mempunyai wibawa.
Ilmu hukum mempunyai wibawa dkarena mendapdat
dukungan dari para sarjana. Ilmu hukum, kecuali mempunyai
wibawa, juga objektif sifatnya. Putusan pengadilan harus objektif
dan berwibawa juga. Oleh karena itu, tidak jarang ilmu hukum
digunakan oleh hakim dalam putusannya sebagai dasar
pertimbagan untuk mempertanggungjawabkan putusannya. Kalau
ilmu hukum itu dimuat dan dipertahankan dalam putusan
pengadilan, ilmu hukum itu adalah hukum. oleh karena itu, ilmu
hukum adalah sumber hukum (Sudikno Mfertokusumo,1996:102).

Hukum Administrrasi Negara.


Nama Dosen : NURHAYATI S.Pd.,M.SI.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ali, Keterpurukan Hukum di Indonesia, Ghalia Indonesia,


Ciawi Bogor, 2005.
Bachasan Mustafa, pokok-pokok Administrasi Negara, Aditya Bakti,
Bandung 1990.
Bagir Manan, Konvensi Ketatanegaraan, Armico, Bandung, 1995.

Hukum Administrrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai