Sukoharjo, menjelaskan bahwa arus lalu lintas yang dipengaruhi oleh panjang
antrian dan waktu tunggu pada jam puncak terjadi pada Hari Kamis siang dengan
arus 2003,5 smp/jam dan Hari Sabtu pada pagi hari dengan arus 1975,4 smp/jam.
Kinerja simpang empat bersinyal Telukan dapat dilihat dari nilai kapasitas lengan
(lengan Utara 958,51 smp/jam, lengan Timur 195,82 smp/jam, lengan Selatan
1130,66 smp/jam, lengan Barat 198,07 smp/jam), derajat kejenuhan simpang yang
cukup tinggi (lengan Utara 0,84, lengan Timur 0,82, lengan Selatan 0,81, lengan
Barat 0,60), panjang antrian (lengan Utara 74,29 m, lengan Timur 81,82 m, lengan
Selatan 77,14 m, lengan Barat 54,55 m), jumlah kendaraan terhenti (lengan Utara
776,98 smp/jam, lengan Timur 211,20 smp/jam, lengan Selatan 838,37 smp/jam,
lengan Barat 110,88 smp/jam) dan tundaan (lengan Utara 36,66 detik/smp, lengan
Timur 61,98 detik/smp, lengan Selatan 32,03 detik/smp, lengan Barat 35,87
detik/smp).
puncak pagi untuk kondisi awal tundaan rata- rata simpang yang terjadi sebesar
838,05 detik/smp sehingga untuk meninggalkan simpang diperlukan bahan bakar
simpang yang terjadi sebesar 96,10 detik/smp dan bahan bakar minyak yang
diperlukan sebesar 0,037 liter/smp. Pada waktu puncak siang dengan tundaan
simpang rata-rata sebesar 137,52 detik/smp dan diperlukan bahan bakar minyak
sebanyak 0,053 liter/smp. Pada waktu puncak sore dengan tundaan rata- rata
0,043 liter/smp. Kebutuhan bahan bakar minyak untuk menempuh ruas jalan
Brigjen Katamso yang terletak diantara Simpang Milo dan Simpang Bangkong
dari arah timur ke barat maupun arah barat ke timur pada kondisi awal
memerlukan bahan bakar minyak sebesar yaitu 0,533 liter/smp dengan tundaan
total sebesar 1298,92 detik/smp. Sedangkan untuk waktu puncak pagi pada
kondisi terbangun dengan arah timur ke barat memerlukan bahan bakar minyak
Bangkong dari pendekat barat, maka pada waktu puncak pagi untuk kondisi
terbangun yang memerlukan bahan bakar minyak sebesar 0,156 liter/smp untuk
konsumsi bahan bakar minyak pada waktu puncak sore yang sebesar 0,220
liter/smp.
Kecepatan Pada Ruas Jalan Brigjen Sudiarto (Majapahit) dan Pengaruh Terhadap
naik apabila kecepatan kendaraan turun dan sebaliknya. Dan apabila kecepatan
minyak seminggu sekali (44%) kemudian seminggu dua kali setiap hari (26% dan
banyaknya jumlah anggota keluarga dan besarnya pengeluaran per bulan dalam
membeli BBM.
lebih besar dari 0,85 mengakibatkan semakin bertambahnya panjang antrian, lama
tundaan, dan kemacetan. pada simpang panggung sebesar 0,12 liter/smp dengan
total tundaan 307,80 det/smp. Pada simpang Ngemplak konsumsi bahan bakar
yang terbuang sebesar 0,13 liter/smp dengan total tundaan 330,97 det/smp.
Konsumsi bahan bakar yang terbuang pada simpang gemblegan sebesar 0,12
liter/smp dengan total tundaan 296,20 det/smp yang artinya semakin tinggi nilai
tundaan semakin besar pula konsumsi bahan bakar yang terbuang. Hasil ini sesuai
dengan hipotesa awal bahwa konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor pada saat
terdahulu dari aspek lokasi penelitian yang meliputi Simpang Artos di ruas Jalan
Magelang dengan mengambil jarak tertentu dari lampu lalu luntas kemudian di
dan tundaan yang di analisa menggunakan metode LAPI ITB 1996, dan
sedemikian rupa dengan rumus citra google map dari perkalian antara rata-rata
jumlah kendaraan dalam zona sampling dengan estimasi konsumsi bahan bakar
dari tiap golongan kendaraan. Selanjutnya estimasi biaya kerugian per hari saat
kemacetan didapat dari perkalian jumlah bahan bakar pada saat diam (idle)