Anda di halaman 1dari 29

1

PRAKTIKUM VI

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK DAN LILIN

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan minyak lemak,
lemak dan lilin secara fisika dan kromatografi, terutama untuk bahan yang
digunakan dalam bidang farmasi.

II. DASAR TEORI


Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat diekstraksi
dengan pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol, aseton, dan
karbondisulfid. Lipid juga merupakan kelompok senyawa beraneka ragam. Lemak
dikenal merupakan salah satu dari senyawa lipid. Adapun yang termasuk senyawa
lipid antara lain kolesterol, steroid, dan terpenoid. (Poedjiadi,2009)

Pengertian Lemak
Lipid berasal dari kata Yunani yang berarti lemak. Secara bahasa lipid
merupakan lemak, sedangkan kalau dilihat dari stukturnya, lipid merupakan
senyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol dan berbagai asam
karboksilat rantai panjang. Jadi lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih
kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki
tiga karbon yang masing-masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam
lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom
karbon, panjangnya salah satu ujung asam lemak itu adalah kepala yang terdiri atas
suatu gugus karboksil dan gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini
disebut asam lemak, yang berikatan dengan gugus karboksilat itu adalah
hidrokarbon panjang yang disebut ekor. (Poedjiadi,2009)
Sifat dari lemak:
a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


2

Fungsi utama lemak: sebagai penyekat, bantalan dan cadangan energi. Fungsi
penyekat tampak jelas pada membran sel. Seluruh sel mahluk hidup dibungkus
oleh membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang tersusun
sedemikian rupa sehingga isi sel terpisah dari dunia luar. Fungsi penyekat tampak
jelas pula pada sel-sel syaraf. Baik sel syaraf maupun serat syaraf diliputi oleh
sarung pembungkus yang disebut MIELIN, yang terutama terdiri atas lemak.
Fungsi sebagai bantalan tampak misalnya pada jaringan bawah kulit, yang menebal
ditempat-tempat tertentu dan juga disekitar berbagai alat didalam rongga tubuh dan
dibelakang bola mata. Lemak juga merupakan bentuk cadangan energi bagi tubuh.
Senyawa ini dibentuk bila tubuh kelebihan makanan dan dipecah bila tubuh
kekurangan energi. Secara kasar tampak dalam bentuk perubahan berat badan atau
dalam bentuk gemuk dan kurus.(Titin Supriyanti,2009)
Senyawa organik ini terdapat dalam semua sel dan berfungsi sebagai :
1. Penyimpan energi dan transpor
2. Struktur membran
3. Kulit pelindung, komponen dinding sel
4. Penyampai kimia
Beberapa senyawa lipida mempunyai aktivitas biologis yang sangat penting
dalam tubuh, diantaranya vitamin dan hormon. Ditinjau dari sudut nutrisi, lemak
merupakan sumber kalori penting disamping berperan sebagai pelarut berbagai
vitamin.
a. LipidTerhidrolisis
Lipid terhidrolisis merupakan ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau
asam fosfat yang mengikat etanolamin atau serin.
b. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan (derivat) lipid yang tidak terhidrolisis.
Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, dan
estrogen. Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai
struktur inti. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak
pada rantai samping (cabang) yang diikatnya.
c. Terpenoid
Seperti halnya steroid, terpenoid juga merupakan derivat dari lipid. Senyawa ini
umumnya terdapat pada minyak atsiri, misalnya sitral (minyak sereh), geraniol

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


3

(minyak mawar), limonen (jeruk), dan juga sebagai vita¬min A. Berikut ini
beberapa contoh senyawa terpena.

Secara Kimia, Lemak terbagi tiga , yaitu:


1. Lemak Sederhana
Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, biasanya berupa
gliserol, serta menghasilkan asam lemak. Contoh yang paling banak ditemukan
adalah Triasilgliserol yang disebut juga Trigliserida (TG), yang ditemukan antara
lain dalam serum, dalam minyak kelapa dan dalam berbagai minya lain yang
berasal dari mahluk hidup. Yang dimaksud dengan minyak adalah lemak yang
dalam suhu ruang berada dalam bentuk cair , lemak yang dalam suhu ruang masih
berbentuk padat disebut lemak saja. Biasanya minyak berasal dari tumbuhan dan
lemak dari hewan. Konsistensi cair atau padat pada suhu ruang ini biasanya
ditentukan dari jumlah atom C yang menyusun asam lemak dari TG. Makin
panjang atom C, biasanya makin padat. Dilain pihak, makin banyak ikatan
rangkap, konsistensi semakin cair. Lemak yang banyak mengandung ikatan
rangkap ini disebut asam lemak essensial, yang harus ada dalam makanan. Lemak
tumbuhan berupa minyak karena jumlah atom C-nya lebih pendek dan ikatan
rangkapnya relatif lebih banyak.

2. Lemak Majemuk
Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam lemak dan
senyawa lain seperti fosfat, asam amino, basa organik, sepert kolin atau betain.
Umumnya lemak majemuk mengandung listrik atau paling tidak mempunyai
pengkutuban muatan dalam molekulnya, sehingga menjadi lebih mudah
berinteraksi dengan air. Lemak Majemuk ini ikut menyusun membran sel dan juga
selubung sel dan serat syaraf.

3. Turunan Lemak
Yaitu berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau pemecahan kedua
jenis lemak terdahulu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gliserol dan
berbagai alkohol lain yang ikut menyusun lemak, asam lemak, dengan ikatan
rangkap (ikatan tak jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh), kolesterol

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


4

dan berbagai macam senyawa steroid seperti hormon steroid (kortisol, prednison,
estrogen, progesteron, testosteron, dan aldosteron). (Titin Supriyanti,2009)

Meskipun bukan termasuk lemak, perlu juga diketahui bahwa vitamin-vitamin


A, D, E dan K sangat memerlukan lemak untuk dapat diserap dan digunakan tubuh.
Karena vitamin-vitamin ini tidak larut dalam air dan hanya larut dalam lemak atau
pelarut lemak. (Titin Supriyanti,2009)
Lipida dapat dikelompokkan menurut sifat kimia dan sifat fisiknya. Bloor
membagi lipida sebagai berikut:
1. Lipida Sederhana
Kelompok ini disebut juga homolipida yaitu suatu bentuk ester yang
mengandung karbon, hydrogen, dan oksigen. Jika dihidrolisis, lipida yang
termasuk ini hanya menghasilkan asam lemak dan alcohol. Lipida sederhana ini
dapat dibagi kedalam tiga golongan, yaitu:
a. Lemak, ester asam lemak dan gliserol
b. Lilin, ester asam lemak
2. Lipida Majemuk
Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan alcohol yang mengandung gugus
lain, contohnya fosfolipida, serebrosida (glikolipida), sulfolipida, amino, lipida,
dan lipoprotein.
3. Derivat Lipida
Derivat lipida merupakan hasil hidrolisis kelompok yang telah disebut
terdahulu. Termasuk ke dalam golongan ini ialah asam lemak, gliserol, steroid,
alcohol, aldehida, dan keton.

Banyak lipida yang mempunyai sifat fisik amfipatik. Istilah amfipatik yang
semula digunakan oleh Hartley pada tahun 1936, memberikan turunan hidrokarbon
yang mempunyai satu bagian (polar) “bersimpati” dengan suasana air dan satu
bagian hidrokarbon (hidrofobik) yang tidak bersimpati dengan suasana air.
Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi terdapat sebagai ester dalam
gabungan dengan fungsi alcohol. Kita dapat membuat beberapa penyamarataan
mengenai asam lemak, walaupun ada perkecualian seperti yang akan kita lihat.
1. Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai lurus.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


5

2. Asam lemak pada umumnya mempunyai jumlah atom karbon genap.


3. Asam lemak dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai satu atau lebih ikatan
rangkap

Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap, asam lemak terbagi menjadi asam
lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Hewan-hewan tingkat yang lebih tinggi
dapat mengadakan biosintesa asam-asam lemak jenuh dan yang mono tak jenuh
dari sumber-sumber lain seperti karbohidrat. Asam-asam linoleat dan linolenat dan
asam-asam lemak poli tak jenuh bertingkat lebih tinggi tidak dapat dihasilkan pada
hewan bertingkat lebih tinggi dan karena itu diistilahkan asam lemak essensial.
(Titin Supriyanti,2009)

Garam asam lemak biasanya disebut sabun. Daya pembersih sabun bertumpu
pada sifat amfipatrik molekul sabun. Dengan ion Ca++ dan Mg++ sabun dapat
membentuk garam Ca atau Mg yang mengendap. Oleh karena itu, apabila dalam
air terdapat ion-ion tersebut atau yang disebut air sadah. Sabun mempunyai sifat
dapat menurunkan tegangan permukaan air. Hal ini tampak dari timbulnya busa
apabila sabun dilarutkan dalam air dan diaduk.Asam lemak tak jenuh mudah
mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan gas hidrogen dan katalis Ni
dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Proses hidrogenasi ini mempunyai arti penting karena dapat mengubah
asam lemak yang cair menjadi asam lemak padat. Ini adalah salah satu proses pada
pembuatan margarin dari minyak kepala sawit. (Titin Supriyanti,2009)

Lemak netral disebut juga asil gliserol atau gliserida. Lemak ini merupakan
komponen utama lemak simpanan pada sel-sel hewan dan tumbuhan, terutama
pada jaringan adipose vertebrata. Sifat-sifat fisik lemak netral mencerminkan
susunan asam lemak dari lemak. Sebagai dalil umum adalah titik lebur suatu asam
lemak berkurang dengan bertambahnya ketidakjenuhan dan berkurangnya bobot
molekulernya. (Titin Supriyanti,2009)

Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan asam lemak yang


terkandung didalamnya diukur dengan bilangan iodium. Bilangan iodium adalah

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


6

banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram asam lemak. Jadi,
makin banyak ikatan rangkap, makin besar bilangan iodium.(Titin Supriyanti,2009)

Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak gliserol.
Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa, atau enzim tertentu.
Proses hidrolisis yang menggunakan basa menghasilkan gliserol dan garam asam
lemak atau sabun. Oleh karena itu, proses hidrolisis yang menggunakan basa
disebut proses penyabunan. (Titin Supriyanti,2009)

Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya
akan terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan terjadinya bau dan rasa yang
tak enak atau tengik. Kelembapan udara, cahaya, suhu tinggi dan adanya bakteri
perusak adalah factor-faktor yang menyebabkanterjadinya ketengikan lemak.
Lilin adalah ester dari asam lemak berantai panjang dengan alcohol
monohidrat. Terdapat sebagai pelidung kulit dan bulu, pelindung daun danbuah,
atau sebagai sekresi insekta. Lilin tak larut dalam air.
Fosfolipida adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk
ester asam fosfat. Fosfolipida banyak terdapat pada bakteri, jaringan tumbuhan dan
hewan. Fosfolipida yang disebut fosfatidil kolin biasanya didapat pada membran
dan hanya sedikit sekali fosfolipida ini terdapat pada lemak simpanan.
Sfingolipida merupakan lipida yang tak mengandung gliserol amfipatik,
terutama berlimpah dalam jaringan otak dan syaraf. Lipida ini diturunkan dari
sfingosin. Sfingolipida yang paling berlimpah adalah sfingomyelin yang terdapat
dalam jaringan otak dan saraf dan dalam bagian lipida darah.
Terpena dan steroid adalah lipida yang tak dapat disaponifikasikan yang
berarti bahwa hidrolisis alkali tak menghasilkan sabun. Struktur umum yang biasa
bagi semua steroida adalah kerangka siklompentano perhidro penantren. Steroid
banyak terdapat di alam. Diantaranya dalam jumlah yang terbatas tetapi
mempunyai aktivitas biologis yang penting yaitu asam empedu, hormon seks
betina dan jantan, hormon korteks adreval dan beberapa racun steroid yang
terdapat dalam jumlah lebih banyak yakni golongan sterol. Contohnya kolesterol,
lanosterol, fitosterol, dan mikosterol. (Titin Supriyanti,2009)

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


7

Minyak dan lemak merupakan campuran dari gliserida-gliserida berbagai


macam asam-asam lemak. Sedangkan Wax (lilin) merupakan campuran ester-ester
dari alkohol polihidrik kecuali gliserol, dan asam-asam lemak. (Riawan, 1990).

Lipid atau trigliserida adalah sekumpulan senyawa di dalam tubuh yang


memiliki ciri-ciri yang serupa dengan malam, gemuk (grease), atau minyak.
Trigliserida adalah triester yang terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak.
Lipid sebagai sekumpulan senyawa dengan struktur dan fungsi yang berbeda tetapi
bersifat sama, yaitu larut dalam pelarut organik atau non polar memiliki fungsi
sebagai penyimpan energi dan transport, struktur membran, penyampai kimia, kulit
pelindung dan komponen dinding sel. (Riawan, 1990).

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit
larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti kloroform,
eter, benzene, heksana, aseton dan alkohol panas. (Riawan, 1990).

Menurut struktur kimianya, Lemak terdiri dari : Lemak Netral (triglyceride),


Phospholipida, Lecithine dan Sphyngomyelineb. Menurut Sumbernya (Bahan
Makanannya) : Lemak Hewani dan Lemak Nabatic. Menurut Konsistennya :
Lemak Padat (Lemak atau Gaji) dan Lemak Cair (Minyak). Menurut wujudnya
: Lemak tidak terlihat (invisible fat) dan Lemak terlihat (visible fat). Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tidak jenuh yang menyebabkan titik cair
yang lebih rendah dan berbentuk cair (minyak). Sedangkan lemak hewani
mengandung asam lemak jenuh khususnya mempunyai rantai karbon panjang yang
berbentuk padat (lemak). Lemak digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada
asam lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tidak
jenuh. Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi dan
lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan. Sedangkan, Asam
lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam
lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan
terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh. (Salirawati et al,2007).

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


8

Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol.
Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa, atau enzim tertentu.
Contohnya hidrolisis gliseril tristearat akan menghasilkan gliserol dan asam
stearat.(Salirawati et al, 2007).

Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya


sebagai berikut:
1. Sumber energi bagi tubuh. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan
makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya
energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarinLemak atau minyak dapat diubah
menjadi mentega atau margarin dengan cara hidrogenasi. (Goldstein. 1996)
Minyak atau Lemak merupakan komponen bahan makanan yang penting. Istilah
minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut
dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka
disebut minyak, sebaliknya bila dalamkeadaan padat disebut lemak. Lipid atau
lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup baik minyak maupun lemak.
Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat, yang
dapat kita terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh
sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari
dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible). Lemak
yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak
yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti
daging, kacang tanah, susu, telur,dan sebagainya. (Harper. 1980)

Istilah lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak


yang umum dikenal didalam makanan seperti fosfolipid, sterol dan ikatan lain
sejenis yang terdapat didalam makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat
yang sama, yaitu larut dalam pelarut nonpolar seperti etanol, eter, kloroform, dan
benzene.(Harper. 1980)

Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


9

beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang biasadisimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
makanan.Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid.Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur
ini.(Harper. 1980)

Lipid ( Lemak ) merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. Lemak
berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting kepada bayi
dan kanak-kanak dimana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk
menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh, tekanan
osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas elektrofisiologi otot dan sistem
saraf. (Kuchel. 2006)

Lemak pula digunakan sebagai atribut rasa dan tekstur makanan.Penggunaan


secara banyak di dalam industri makanan telah menimbulkan kebimbangan kepada
pengguna terhadap kandungan nutrisi di dalam makanan terproses ini.
Di Malaysia, pengguna lebih memahami keperluan pemakanan, di Kuba
memaksimumkan fungsi makanan untuk memperbaiki kesehatan serta pembuatan
makanan yang mudah dan cepat saji. Pengguna kini lebih mementingkan produk
makanan yang berkhasiat, rendah kandungan lemak, gula dan garam, tinggi
kandungan karbohidrat kompleks serta fiber.(Kuchel. 2006).

Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu :
 Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
 Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliranair ion, dan molekul lain, keluar dan masuk kedalam sel
 Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


10

 Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan


melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
 Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energy di dalam tubuh dan komponen
yang membentuk membrane semua jenis sel.
 Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel,
sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis
 Pembentukan sel dan sumber asam lemak esensial; yang bersifat sebagai
pemeliharadan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena
keterbatasanfosfolipid sebagai agen pengemulsi).
 Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi
biologisyang penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem
pemeliharaan membran, untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D3
asam empedu dan,adrenal dan kortikosteroid).
 Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang
berbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan
berperandalam kelezatan makanan.(Goldstein. 1996)

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam atau lilin (waxes).
Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Lilin sering digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Lilin merupakan ester antara
asam lemak dengan alkohol rantai panjang.(Kuchel. 2006)

Minyak lemak dan lemak menghasilkan gliserol bila disabunkan (reaksi


saponifikasi) dapat tersabunkan. Lilin merupakan alkohol rantai panjang sehingga
tidak larut dalam air. Pada tanaman, lilin terdapat pada dinding luar lapisan
epidermis, biasannya pada buah dan daun. Minyak lemak dan lemak diperoleh dari
tumbuhan maupun hewan. Pemisahan kedua bahan tersebut dapat dilakukan
dengan pemerasan secara dingin maupun dengan pemanasan.(Goldstein. 1996)

Perbedaan yang nyata antara minyak lemak dengan lemak adalah bahwa minyak
lemak berbentuk cair pada suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk padat. Lilin
memiliki kepadatan yang lebih besar daripada lemak dan bersifat rapuh, hal ini
antara lain karena lilin merupakan hidrokarbon rantai panjang.
IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN
11

Metabolisme Lemak :
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan
selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju
ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah
selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa (jaringan lemak). Hal ini
terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.
(Goldstein. 1996)

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


12

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
d. Kertas saring
e. Gelas ukur
f. Mortir dan stemper
g. Pemanas
h. Penjepit tabung reaksi
i. Termometer
j. Kertas saring

2. Bahan
a. Minyak Kemiri (Oleum Aleurites)
b. Minyak jarak ( Oleum Ricini)
c. Minyak kelapa (Oleum Cocos)
d. Etanol
e. Eter
f. Kloroform
g. Air
h. Air sabun
i. Larutan NaOH 2N
j. Larutan HCl
k. Larutan KCl
l. Larutan MgSO4
m. Pereaksi Hubi
n. Air es

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


13

IV. CARA KERJA

1. Uji Noda Lemak

1 Tetes Minyak

- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan mengering)


- Diamati noda lemak jernih dan trasparan
- Dilakukan penyaringan dengan eter untuk minyak nabati
- Diteteskan sari eter pada kertas saring
- Diamati noda lemak yang jenuh

Hasil

2. Uji Kelarutan

1 tetes Minyak

- Tab 1, ditetesi kloroform sampai larut


- Tab 2, ditetesi eter sampai larut
- Tab 3, ditetesi etanol sampai larut
- Tab 4, ditetesi air samapi larut
- Dicatat tetesan pelarut yang digunakan

Hasil

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


14

3. Uji Pembentukan Emulsi

1 tetes minyak

- Tab 1, dikocok dengan 1 ml air


- Tab 2, dikocok dengan 2 ml air sabun
- Diamati

Hasil

4. Uji Pembentukan Sabun

1 mL Minyak

- Ditambahkan 2 mL NaOH 2 N
- Ditambahkan 2 mL air
- Diamati
- Dibagi 3 bagian
- Tabung 1 dinetralkan HCl
- Tabung 2 ditambahkan KCl
- Tabung 3 ditambahkan MgSO4
- Diamati

Hasil

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


15

5. Uji Ketidakjenuhan

0,1 mL Minyak

- Ditambahkan 10 tetes kloroform


- Ditambahkan pereaksi Hubi sampai warna iodium dalam
iodoform tetap yaitu ungu
- Dicatat volume reaksi hubi yang digunakan

Hasil

6. Penetapan Jarak beku


z
2 mL Minyak

- Didinginkan pelan-pelan dengan penangas es


- Diamati
- Dicatat suhunya mulai dari warna keruh sampai membeku

Hasil

7. Penetapan jarak lebur

Lemak padat

- Dipanaskan hati- hati (usahakan kenaikan suhu 2/menit )


dalam penangas air
- Diamati

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


16

- Dicatat suhunya mulai meleleh sampai meleleh sempurna

Hasil

V. HASIL

1. Uji Noda Lemak


No Perlakuan Hasil Ket

1. Minyak Kemiri
- 1 tetes Minyak kemiri
- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan
mengering)
- Diamati noda lemak jernih dan trasparan Menguap, tidak
+
- Dilakukan penyaringan dengan eter untuk meninggalkan noda
minyak nabati
- Diteteskan sari eter pada kertas saring
- Diamati noda lemak yang jenuh

2. Minyak Jaraks
- 1 tetes Minyak jarak
- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan
mengering)
- Diamati noda lemak jernih dan trasparan Transparan
+
- Dilakukan penyaringan dengan eter untuk
minyak nabati
- Diteteskan sari eter pada kertas saring
- Diamati noda lemak yang jenuh

3. Minyak kelapa
- 1 tetes minyak kelapa
+
- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan
mengering)

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


17

- Diamati noda lemak jernih dan trasparan Bening


- Dilakukan penyaringan dengan eter untuk
minyak nabati
- Diteteskan sari eter pada kertas saring
- Diamati noda lemak yang jenuh

2. Uji Kelarutan
No Perlakuan Hasil Ket.
1. Minyak Kemiri

- 1 tetes minyak kemiri


- Tab 1, 3 tetes kloroform sampai larut Larut, kuning
- Tab 2, 3 tetes eter sampai larut Larut, kuning +
- Tab 3, 10 tetes etanol sampai larut Tidak larut,pemisahan
- Tab 4, 10 tetes air samapi larut Tidak larut
- Diamati

2. Minyak Jarak

- 1 tetes minyak jarak


- Tab 1, 10 tetesi kloroform sampai larut Bening, larut
- Tab 2, 5 tetes eter sampai larut Bening, larut +
- Tab 3, 5 tetes etanol sampai larut Keruh, larut
- Tab 4, 5 tetes air samapi larut Bening, larut
- Diamati

3. Minyak Kelapa

- 1 tetes minyak kelapa


+
- Tab 1, 10 tetes kloroform sampai larut Tidak larut, 2 lapisan
- Tab 2, 10 tetes eter sampai larut Tidak larut, 2 lapisan
- Tab 3, 10 tetes etanol sampai larut Tidak larut, 2 lapisan

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


18

- Tab 4, 10 tetes air samapi larut Tidak larut


- Diamati

3. Pembentukan Emulsi
No. Perlakuan Hasil Ket
1. Minyak Kemiri

- 1 tetes minyak kemiri Terbukti emulsi,


- Tab 1, dikocok dengan 1 ml air warna Bening antara +
- Tab 2, dikocok dengan 2 ml air sabun keduanya terpisah
- Diamati

2. Minyak Jarak

- 1 tetes minyak jarak


Terbentuk emulsi dan
- Tab 1, dikocok dengan 1 ml air +
ada busa (tercampur)
- Tab 2, dikocok dengan 2 ml air sabun
- Diamati

3. Minyak Kelapa

- 1 tetes minyak kelapa


Terbentuk emulsi,
- Tab 1, dikocok dengan 1 ml air +
Warna kuning
- Tab 2, dikocok dengan 2 ml air sabun
- Diamati

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


19

4. Pembentukan sabun

No Perlakuan Hasil Ket


1. Minyak Kemiri
- 1 tetes minyak kemiri
- Ditambahkan 2 mL NaOH 2 N
- Ditambahkan 2 mL air
- Diamati
- Dibagi 3 bagian
- Tabung 1 dinetralkan HCl
- Tabung 2 ditambahkan KCl
- Tabung 3 ditambahkan MgSO4
- Diamati
2. Minyak Jarak
- 1 tetes minyak jarak
- Ditambahkan 2 mL NaOH 2 N
- Ditambahkan 2 mL air
- Diamati
- Dibagi 3 bagian
- Tabung 1 dinetralkan HCl
- Tabung 2 ditambahkan KCl
- Tabung 3 ditambahkan MgSO4
- Diamati

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


20

3. Minyak Kelapa
- 1 tetes minyak kelapa
- Ditambahkan 2 mL NaOH 2 N
- Ditambahkan 2 mL air
- Diamati
- Dibagi 3 bagian
- Tabung 1 dinetralkan HCl
- Tabung 2 ditambahkan KCl
- Tabung 3 ditambahkan MgSO4
- Diamati

5. Uji Ketidakjenuhan

No. Perlakuan Hasil Ket


1. Minyak kemiri

- 0,1 ml minyak kemiri


- Ditambahkan 10 tetes kloroform
Warna kuning bening
- Ditambahkan pereaksi Hubi sampai +
5 tetes hubi ungu
warna iodium dalam iodoform tetap yaitu
warna ungu
ungu
- Diamati

2. Minyak Jarak

- 0,1 ml minyak Jarak


- Ditambahkan 10 tetes kloroform
Warna kuning
- Ditambahkan pereaksi Hubi sampai +
15 tetes hubi ungu
warna iodium dalam iodoform tetap yaitu
Warna ungu
ungu
- Diamati

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


21

3. Minyak kelapa

- 0,1 ml minyak kelapa


- Ditambahkan 10 tetes kloroform
Bening
- Ditambahkan pereaksi Hubi sampai +
7 tetes hubi ungu
warna iodium dalam iodoform tetap yaitu
Warna ungu
ungu
- Diamati

6. Penetapan Jarak beku

No Perlakuan Hasil Ket


1. Minyak Kemiri
- 2 mL minyak Kemiri
- Didinginkan pelan-pelan dengan penangas
es Pada suhu 3oC
+
- Diamati (mengeruh)
- Dicatat suhunya mulai dari warna keruh
sampai membeku

2. Minyak Jarak
- 2 mL minyak Jarak Membeku pada waktu
+
- Didinginkan pelan-pelan dengan penangas 12 menit
es

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


22

- Diamati
- Dicatat suhunya mulai dari warna keruh
sampai membeku

3. Minyak Kelapa
- 2 mL minyak Kemiri
- Didinginkan pelan-pelan dengan penangas
es Membeku pada
+
- Diamati 6 menit 45 detik
- Dicatat suhunya mulai dari warna keruh
sampai membeku

7. Penetapan Jarak Lebur


No Perlakuan Hasil Ket
1. - Dipanaskan hati- hati (usahakan kenaikan
suhu 2/menit ) dalam penangas air Suhu awal : 310C
- Diamati Mengalami peleburan
+
- Dicatat suhunya mulai meleleh sampai menjadi : 29oC
meleleh sempurna (meleleh sempurna)

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


23

VI. PEMBAHASAN

Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol.
Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti ester, aseton,
kloroform, dan benzena. Larutan polar merupakan larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik sedangkan larutan nonpolar merupakan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.

Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur
atau tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang
menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Emulsi dapat pula diartikan sebagai
dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling
melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi
yang disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan
permukaan antara kedua fase cairan.

Percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu Identifikasi Minyak
Lemak, Lemak, dan Lilin. Dengan tujuan Mahasiswa diharapkan mampu untuk
mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin secara fisika dan kromatografi,
terutama untuk bahan yang digunakan dalam bidang farmasi.

Dalam percobaan dilakukan beberapa uji diantaranya uji noda lemak, uji
kelarutan, uji pembentukan emulsi, pembentukan sabun, dan uji ketidakjenuhan.
Bahan-bahan yang digunakan adalah Minyak Kemiri, Minyak jarak, Minyak kelapa.
Untuk reagen yang digunakan adalah Etanol, Eter, Kloroform, Air, Air sabun,Larutan
NaOH 2N, Larutan HCl, Larutan KCl, Larutan MgSO4, Pereaksi Hubi, Air es

Yang pertama yaitu pengamatan terhadap uji noda. Hal ini adalah dimaksudkan
agar kita dapat mengetahui ada atau tidaknya noda dalam sampel yang di gunakan.
Untuk sampel minyak kemiri dan minyak kelapa uji noda jika menggunakan kertas
saring tidak ada noda. Sedangkan untuk sampel minyak jarak setelah dilakukan
pengujian terdapat noda.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


24

Percobaan pertama dilakukan dengan meneteskan minyak Kemiri pada kertas


saring kemudian diamati penyebarannya.Dari hasil percobaan yang telah dilakukan
didapatkan hasil yaitu Minyak Kemiri, Menguap, tidak meninggalkan noda. Hal ini
dapat terjadi karena minyak kemiri dapat menguap agak cepat sehingga menghasilkan
tidak ada bekas noda transparan. Tetap pada minyak jarak terdapat noda transparan.
Sedangkan, pada minyak kelapa terdapat noda bening yang transparan. Semua hasil
menujukkan hasil positif

Percobaan kedua yaitu dengan menguji kelarutan masing-masing minyak


terhadap beberapa macam pelarut diantaranya Eter, Kloroform, dan Etanol. Dan
dilakukan dengan melarutkan minyak dengan tetes demi tetes berbagai pelarut tersebut.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil Minyak Kemiri Tab 1. 3
tetes kloroform sampai larut warna kuning .Tab 2. 3 tetes eter sampai larut warna
kuning. Tab 3. 10 tetes etanol sampai tidak larut pemisahan. Tab 4. 10 tetes air hasil
tidak larut. Sedangkan Minyak jarak Tab 1. 10 tetes kloroform menjadi bening, dan
larut .Tab 2. 5 tetes eter menjadi bening, larut. Tab 3. 5 tetes etanol menjadi keruh dan
larut. Tab 4. 5 tetes hasil tidak larut

Pada praktikum ini minyak kemiri sangat cepat larut dalam eter tetapi sukar larut
di pelarut kloroform, dan juga air karena sifat minyak kemiri tidak larut dalam air
.Ketidak sesuaian tersebut disebabkan karena kekuatan pelarut yang berbeda-beda
sehingga ada kemungkinan adanya ketidaksesuaian dengan teori.

Percobaan ketiga dilakukan dengan cara menambahkan 1 tetes minyak kemiri dan
dikocok dengan 5 ml aquades dan 2 ml air sabun. Serta diamati apakah terjadi emulsi
atau tidak ketika dikocok dengan aquades, dan emulsi tersebut dapat hilang atau tidak
ketika ditambahkan dengan air sabun. Untuk percobaan pertama tanpa air sabun
hasilnya Terbukti emulsi, warna Bening antara keduanya terpisah. Lalu dilanjtu untuk
percobaan kedua dengan air sabun Terbentuk emulsi dan ada busa (tercampur). Hal ini
terjadi karena larutan sabun bertindak sebagai emulgator. Etanol adalah pelarut non

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


25

polar serbaguna karena dapat larut dengan air. Etanol selain sebagai pelarut, dapat juga
sebagai antiseptik, bahan bakar, dan cairan alternatif pengganti merkuri untuk mengisi
termometer. Cairan ini mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna. Eter sebagai
pelarut senyawa organik untuk ekstraksi senyawa organik dari air atau pelarut lainnya.
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal
karena sering digunakan sebagai bahan pembius, akan tetapi penggunaanya sudah
dilarang karena telah terbukti dapat merusak liver dan ginjal. Kloroform kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium. Wujudnya pada suhu ruang berupa
cairan bening, mudah menguap, dan berbau khas. Etanol, eter, kloroform merupakan
pelarut non polar, sedangkan minyak termasuk senyawa non polar. Prinsip kelarutan
adalah senyawa non polar akar larut dengan pelarut non polar juga.sehingga ketika
minyak ditambahkan eter, etanol, dan kloroform maka minyak akan larut.

Percobaan keempat ini dilakukan dengan melarutkan 1 ml minyak dengan 2 ml


NaOH kemudian ditambahkan dengan air 3 ml dan didihkan. Kemudian larutan
tersebut dibagi dalam 3 tabung. Pada tabung pertama ditambahkan dengan HCl, pada
tabung kedua ditambahkan dengan KCl dan tabung ketiga ditambahkan dengan MgSO4.
Hasil dari masing-masing sampel menunjukkan Minyak Kemiri tidak ada emulsi
setelah ditambahkan 16 tetes HCl. Dan pada penambahan KCl yang terdapat emulsi
ketika ditambahkan 3 tetes. Pada pembentukan sabun maka akan terbentuk endapan
putih kekuningan. Penambahan MgSO4 sebanyak 6 tetes didapatkan hasil adanya
emulsi, jadi, pada praktikum kali ini didapatkan hasil negative pada saat menambahkan
HCl, karena tidak terbentuk Emulsi

Percobaan kelima dilakukan dengan melarukan 0,2 ml minyak dengan 10 tetes


kloroform kemudian ditetesi dengan pereaksi Hub 1(Iodium) yang akan menghasilkan
warna Ungu. Hasil dari percobaan tersebut Minyak Kemiri dengan 5 tetes,dengan 3
tetes pertama tetap ungu, 2 tetes kedua tetap ungu Setelah didiamkan pada suhu
tertentu, warna ungu menghilang. Ketidak jenuhahan minyak ditentukan dengan
banyaknya tetesan pereaksi Hub sampai menghasilkan warna ungu yang tetap. Semakin
banyak penambahan dari pereaksi Hub makan minyak tersebut semakin tidak jenuh
ikatannya, begitu juga sebaliknya.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


26

Dengan reagen HubI’s Iod yang berupa larutan iod dalam alkohol dan mengandung
sedikit HgCl2, maka kemungkinan hilangnya warna iod akan berbeda untuk
penambahan jenis minyak yang berbeda, karena kandungan ikatan rangkap setiap jenis
minyak memang berbeda. Semakin banyak ikatan rangkap semakin cepat warna iod
hilang, karena berarti seluruh I2 telah digunakan untuk memutuskan ikatan rangkap.

Percobaan keenam dilakukan dengan menambahkan 2 mL minyak Kemiri lalu


didinginkan dalam penangas es sampai minyak beku atau keruh dan diamati suhunya,
hasil yang didapat minyak kemiri menjadi keruh pada suhu 3oC. karena saat membuat
minyak kemiri menggunakan eter, yang mungkin saat menambahkan eter terlalu
banyak, maka hasilnya minyak kemiri yang tergolong munyak lemak tidak dapat
membeku melainkan mengeruh.

Percobaan ketujuh dilakukan dengan perlakuan dipanaskan Minyak lemak


(usahakan kenaikan suhu 2oC) dalam penangas air Catat suhunya mulai meleleh sampai
meleleh sempurna. Dan hasil yang didapatkan, minyak kemiri yang sudah keruh
berhasil meleleh di suhu 37oC lalu dilihat peleburannya sehingga hasil yang didapat
yaitu pada suhu 29oC dapat melebur dengan baik, pada uji ini dapat disimpulkan positif
karena sesuai dengan teori yaitu diusahakan meleleh dan melebur pada jarak 2oC

Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
 Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
 Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
 Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan
lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
 Sebagai penghasil energi tertinggi,
 Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
 Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
 Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon
seks.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


27

VII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Dalam mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin dilakukan dengan


berbagai macam uji.
2. Pada uji noda lemak, minyak kemiri lebih mudah menyebar dan
meninggalkan bekas transparan.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


28

3. Pada uji kelarutan, minyak kemiri dalam eter lebih cepat larut dari pada
terhadap air dan kloroform.
4. Pada uji pembentukan sabun yang terbentuk emulsi pada saat penambahan
KCl dan MgSO4, dan tidak ada emulsi pada penambahan HCl.
5. Pada uji pembentukan emulsi terbentuk emulsi pada penambahan air tetapi zat
terpisah, dan ada busa saat penambahan sabun lalu larutan bercampur.
6. Pada uji ketidakjenuhan, minyak kemiri yang memiliki ikatan paling jenuh.
7. Pada uji penetapan jarak beku minyak kemiri tidak membeku sampai dengan
waktu 30 menit namun pada minyak jarak dan minyak kelapa membeku pada
suhu air 80C & 60C dalam waktu 12 menit & 6 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia Edisi ketiga. Jakarta : EGC.

Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional Edisi 3. Surabaya :


Airlangga University

Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry) Edissi 17. Jakarta :
EGC

Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Jakarta: Erlangga.

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN


29

Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2009. DASAR-DASAR BIOKOMIA.


Jakarta: Universitas Indonesia.

Riawan S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.

Salirawati et al. 2007. Belajar Kimia Menarik. Jakarta: Grasindo

LAMPIRAN

IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN

Anda mungkin juga menyukai