A. SPESIFIKASI UMUM
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Tata cara bentuk bangunan yang dimaksud harus sesuai dengan gambar kerja yang
telah ditetapkan dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantu dalam uraian
dibawah ini
1.2 Pekerjaan yang dilaksanakan pada Pekerjaan Penggantian Instalasi Listrik, Rehab
Parkir Perbaikan dan Pengecatan Gedung Kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
dengan perincian sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
Pembuatan papan nama kegiatan, mengukur dan memasang bowplank,
Bongkaran, pembersihan lapangan, penyediaan air kerja dan administrasi
dokumentasi.
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Pasangan
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Atap
f. Pekerjaan Cat
g. Pekerjaan Kayu
h. Pekerjaan Langit-langit
i. Pekerjaan Lain-lain
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana kerja
dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat
ini.
Pasal 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut
dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
Pasal 3
GAMBAR KERJA, RKS, MUTU BAHAN DAN SYARAT PELAKSANAAN
3.4. Gambar-gambar
RKS ini dilampiri :
a. Site Plan
b. Gambar Denah, Tampak dan Potongan.
c. Gambar Kerja.
d. Gambar Detail Konstruksi ( Struktur ).
e. Gambar Detail Khusus.
Pasal 4
PERALATAN KERJA DAN UKURAN-UKURAN
4.2. Situasi.
4.2.1 Situasi Pekerjaan tersebut berada di Desa Pasuruhan Kidul Kecamatan Jati,
Panjang dan Dersalam Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
4.2.2 Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan,
sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawarannya.
4.2.3 Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.
4.3. Ukuran.
4.3.1 Ukuran satuan yang dipergunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm,
kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam mm.
4.3.2 Duga lantai permukaan atas lantai ditetapkan + 0,00 akan ditentukan di
lapangan secara bersama-sama dengan pihak User, Tim Teknis.
4.3.3 Di bawah pengamatan konsultan pengawas, kontraktor diwajibkan membuat
satu titik duga dan 5 titik bantu di atas tanah bangunan dengan tiang beton
yang panjangnya minimum 200 an, berpenampang 10 x 10 cm2. Titik duga
dan titik bantu dijaga kedudukannya serta tak terganggu selama pekerjaan
berlangsung dan tidak boleh dibongkar sebelum mendapat ijin tertulis dan
Direksi dan konsultan pengawas.
4.3.4 Memasang Papan (Bouwplank).
Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan
pengawas dengan piket / patok yang dipancang kuat-kuat dan papan
terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi-sisinya.
Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara
mengukur, alat-alat penyimpan daftar (theodolit, waterpass) prisma
silang pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan, yang
selalu berada di lapangan.
Pasal 5
PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
B. SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 6
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pasal 7
PEKERJAAN TANAH
Pasal 9
PEKERJAAN BETON
Pasal 10
PEKERJAAN RANGKA ATAP
b. Bahan - bahan
1. Bahan gording menggunakan bahan kayu bangkiray atau sesuai gambar, masing
– masing dengan ukuran sesuai gambar.
2. Penutup atap menggunakan asbes gelombang kecil dengan ketebalan 4mm
sesuai gambar kualitas baik .
3. Bubungan atap di bahan yang sama satu produksi. Bubungan atap/pertemuan –
pertemuan lainnya harus khusus dari produksi yang sama. Bentuknya harus
teratur menurut fungsi penempatannya. Dipasang pada kedudukannya, harus
memakai paku payung khusus yang dikeluarkan dari pabrik.
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan meliputi penyedian semua tenaga – tenaga kerja, bahan dan perlengkapan
untuk semua pekerjaan atap structural, termasuk pemasangan alat - alat dari bahan yang
terlekat.. yaitu :
a. Mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi baja sesuai
gambar dan spesifikasi.
b. Melaksanakan pekerjaan rangka atap / kuda kuda dibuat oleh tenaga yang ahli dan
berpengalaman sehingga mendapatkan hasil yang rapi dan kokoh sesuai yang di
inginkan.
c. Pembuatan kuda – kuda menggunakan Pipa baja double dengan ukurann Diametr 3
inchi apabila dikerjakan diluar tempat pekerjaan, maka kuda kuda tersebut tidak boleh
difinishing terlebih dahulu sebelum mendapatkan persetujuan pengawas pekerjaan /
Konsultan pengawas.
d. Melaksanakan pekerjaan pekerjaan pengamatan pada seluruh bidang konstruksi baja
( pengamanan pada masa konstruksi di lapangan ).
e. Melaksanakan pekerjaan “Protectife Painting” dan pengecatan pada seluruh bidang
permukaan baja, kecuali permukaan cheker plato.
f. Melaksanakan pekerjaan – pekerjaan persiapan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
g. Semua prosedur las harus diajukan terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan oleh
pengawas pekerjaan / konsultan pengawas. Ukuran tebal dan panjang las tidak boleh
kurang dari yang dinyatakan dalam gambar detail, serta penyimpanan yag ada harus
dengan persetujuan pengawas pekerjaan / konsultan pengawas.
h. Pengelasan tidak diperkenankan bila pemukaan baja basah terekspose hujan atau
angin kencang.
i. Pemasangan baut dan mur, perlubangan pada batang baja tidak boleh terlalu longgar
/ denga toleransi 1 %, apabila terlalu sempit tidak boleh dibesarkan dengan alat las.
j. Melaksanakan pemasangan dan penyetelan konstruksi baja di site dengan harus
memperhatikan pekerjaan – pekerjaan yang terkait, keamanan, kebersihan dengan
spesifikasi dan gambar.
2. Syarat – syarat Umum dan Peraturan
Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini, semua pekerjaan baja harus sesuai dengan
standart terbaru dan standart – standart dibawah ini :
a. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBI – 83)
b. American Institute of Steel Construction (AISO). “Spesification for Faabrication and
Erection”. 12 February 1966 dan Spesification for Structural Joints Bolts.
c. American Society for Testing and Materials (ASTM)
d. American Welding Society (AWS), code for arc welding in Building Construction
Section A.
e. Standart Industri Indonesia (SII)
3. Syarat – syarat dan Bahan
a. Semua material / bahan harus baru, tidak boleh mengandung karat, bengkok, sesuai
ukuran tidak cacat, profil baja dan plat baja ST – 37 (DIN1700 - 1966) atau ASTM A –
36 atau SS 41 (JIS G.3101_1970). Baja siku dan Gording baja C 125x50x20x2,3 dan
untuk rangka kuda – kuda dengan baja C double 150 x 50 x 20 x 2,3
b. Baut ASTM A 307, kepala segi enam A-325 (8,8 standart DIN) 3,5
c. Washer, tebal washer sesuai dengan diameter baut, digunakan 2 washer, flat washer
dan spring washer.
d. Elektroda las AWS E-6010 atau sesuai denga ASTM A-233
e. Cat khusus untuk baja dari pabrik pembuatannya dan dari merk yang berkualitas baik
sekualitas Sincromes.Penyimpanan bahan sebelum terpasang harus di tempat yang
terlindung dan berada diatas tanah.
4. Test Material
Jika dari pengawas pekerjaan / konsultan pengawas ada keraguan dari mutu baja dan
bahan bangunan lainnya, maka perlu diadakan pengetesan dilaboratorium yang akan
ditentukan oleh direksi pekerjaan / konsultan pengawas atas biaya kontraktor.
5. Fabrikasi
a. Permukaan besi yang akan dicat “protective painting” harus dibersihkan hingga
permukaannya memperoleh warna metallic, demikian juga bekas las – lasandan profil
harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatannya, apabila ditentukan
pekerjaan galvanisasi celup panas.
b. Bagian konstruksi yang telah selesai harus bebas dari punter, bengkok dan
sambungan – sambungan yang terbuka dengan beberapa ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk bagian – bagian konstruksi yang lebih pendek dari 10 m, panjang
sebenarnya dari konstruksi tidak boleh bervariasi dari = 1,5 m menurut detail.
2. Bagian – bagian yang mengalami gaya tekanan tidak boleh mempunyai deviasi
dalam kelurusannya lebih dari 1/1000 panjang jarak tumpuan.
c. Semua ukuran harus tepat, sesuai dengan gambar.
d. Semua detail hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati hati
untuk menghasilkan tampak yang rapi.
e. Semua perlengkapan atau pekerjaan barang – barang lain yang perlu untuk
kesempurnaan pemasangan, walaupun secara khusus tidak ditunjukkan dalam
gambar atau dipersyaratkan, harus diadakan/ dipersediakan.
f. Kontraktor harus mengambil ukuran ukuran sesungguhnya ditempat pekerjaan dan
tidak dari gambar – gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya.
6. Detai Sambungan - sambungan Konstruksi
Menggunakan baut dan pengelasan dimana pengelasan harus dilakukan dipabrik
(workshop) dan hanya sambungan dengan baut boleh dilaksanakan di site kecuali
disetujui oleh direksi pekerjaan / kosultan pengawas.
7. Pekerjaan Las
a. Pekerjaan las sebanyak mungkin di dalam bengkel.
1. Pekerjaan las di lapangan harus cukup baik dan tidak boleh dilakukan sewaktu
keadaan masih basah ataupun hujan.
2. Pekerjaan pengelasan juga dilakukan pada baja siku yang menempel pada
konstruksi kuda – kuda untuk peletakan gording.
3. Kawat Las (elektroda) yang digunakan dari jenis yang baik.
4. Pemotongan bahan tidak dibenarkan menggunakan pemanasan.
b. Las perapat / pengedap
Dalam setiap posisi dimana setiap 2 (dua) bagian (dari satu benda yang berdekatan)
harus dibuat las perapat / pengedap guna mencegah masuknya lengas, terlepas itu
diberikan detailnya atau tidak.
c. Perbaikan las
Bila las – lasan apapun memerlukan pembetulan, maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh pengawas pekerjaan / konsultan pengawas tanpa
diberi biaya tambahan.
8. Sambungan Baut
a. Lubang baut tidak boleh dibuat dengan las, agar dilaksanakan mengunakan bor,
lubang baut harus lebih besar 0,5 mm dari diameter luar baut. Jika perlubangan
dilakukan di workshop maka diperkenankan langsung dilubangi tmbus dengan alat
penggerak.
b. Jika dilaksanakan di lapangan maka harus dilubangi sebagian di workshop
dilanjutkan dilapangan.
9. Pemasangan / Erection
a. Kontraktor harus menyediakan seluruh perancah dan alat alat yang diperlukan untuk
pekerjaan pemasangan. Semua pekerjaan harus dilakukan hati – hati da teliti, setelah
terpasang semua sambungan –sambungan harus di cek ulang, baik yang
menggunakan las maupun baut mur.
b. Tidak diperkenankan menggunakan martil yang berlebihan yang dapat merusak
material, setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pemasangan
bagian – bagian pekerjaan dapat diatasi dengan cara yang disetujui Direksi Pekerjaan
10. Pengecatan Pemberian Bahan Pengawet
Sebelum mengecat, semua pekerjaan harus dibersihkan dari kotoran tidak boleh
dilakukan pengecatan atas permukaan apapun yang tidak bersih atau tidak kering sama
sekali atau dalam keadaan cuaca yang menurut pengawas pekerjaan / konsultan
pengawas mungkin menimbulkan kerusakan pada cat.
Untuk lapisan pertama pengecatan digunakan cat meni (primer). Setelah di dirikan,
bersihkanlah semua tempat – tempat yang rusak dan tempat las – lasan.
Semua cat yang digunakan ex AMCO atau setara. Kedua lapisan cat harus menutupi
semua permukaan baja.
11. Gambar Pabrik (Shop Drawing)
Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar pabrik (shop
drawing) yang terperinci harus dibuat oleh kontraktor secara teliti dengan memperhatikan
working drawing yang diberikan dan harus mendapatkan persetujuan pengawas
pekerjaan / konsultan pengawas lebih dahulu sebelum dilaksanakan.
12. Lain – Lain
Baik mengenai prosedur, interpas, toleransi, dan koreksi harus selalu berpegang pada
standart yang dipakai pada spesifikasi ini dan harus dengan persetujuan pengawas
pekerjaan / konsultan pengawas.
Pasal 11
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Pasal 10
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 11
PEKERJAAN KAYU
11.1 Pekerjaan Kusen
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini
Pemasangan kusen pintu dan jendela kayu
Pembuatan dan pemasangan pintu panil beserta kelengkapannya.
Pembuatan dan pemasangan Jendela kaca beserta kelengkapannya.
b. Persyaratan Bahan
Kusen kayu dengan bahan dari Kayu Bangkirai 6 x 12 cm
Daun pintu panil dari bahan kayu Bangkirai dengan ketebalan minimum 3 cm
Daun Jendela kaca dengan bingkai kayu Bangkirai 4x10 cm dan kaca polos
tebal 5 mm
c. Persyaratan Pemasangan
Kusen dibuat sesuai dengan detail gambar kerja yang ada termasuk ukuran-
ukurannya.
Kusen kayu diberi angkur dari besi dan ditempatkan tiap jarak 50 cm
Pemasangan kusen harus dilot dengan bandul lot untuk mendapatkan hasil
yang tegak lurus dengan bidang lantai dan sejajar dengan muka dinding.
Dan untuk kusen pintu bagian ujung bawah diberi jarak lebih kurang 10 cm
dari muka lantai dan diberi angkur yang kemudian dicor.
Pasal 12
PEKERJAAN KACA
12.1 Lingkup pekerjaan dan ketentuan umum
a. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
b. Pemasangan kaca pada daun jendela rangka kayu dan bouvenlight.
Pasal 13
PEKERJAAN PLAFOND
Pasal 14
PEKERJAAN LAIN-LAIN