Anda di halaman 1dari 4

JESS 3 (2) (2014)

Journal of Educational Social Studies

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess

IMPLEMENTASI KEGIATAN PRAMUKA SEBAGAI ESTRAKURIKULER


WAJIB BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA
PEMBINAAN KARAKTER

Dyah Lisayanti 

Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini dilatarbelakangi dua masalah yang dihadapi generasi muda yakni
Diterima Agustus 2014 masalah social dan kebangsaan. Untuk menjawabnya diperlukan pendidikan dan
Disetujui September 2014 kurikulum yang baik. Penelitian ini mengkaji tentang perencanaan, pelaksanaan,
Dipublikasikan November dan penilaian program kegiatan kepramukaan untuk menjawab bagaimana imple-
2014 mentasi kegiatan. Pramuka sebagai Ekstrakurikuler Wajib berdasarkan Kuriku-
lum 2013 dalam upaya pembinaan karakter. Penelitian ini menggunakan metode
Keywords: kualitatif, SMPN 2 Rembang sebagai obyek penelitian. Data dikumpulkan melalui
The implementation of curricu-
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diolah dan diperiksa menggunakan
lum 2013, scouting extracur-
ricular; teknik triangulasi untuk validasi dan analisis interaktif. Diperoleh hasil sebagai
Character education; berikut: (1) ada 7 hal yang ditemukan dalam perencanaan, yaitu: Pembina Pramuka
belum bersertifikat; belum ada program kerja; belum ada transparansi dana; AD/
ART Gerakan Pramuka belum tersusun baik; kurangnya fasilitas pendukung; ber-
tugas rangkap; serta perijinan mengikuti kegiatan di jam efektif belum jelas; (2)
dalam pelaksanaan, ada 2 hal yaitu: kegiatan kurang variatif dan belum ada Ren-
cana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), Program Tahunan, Program Semester, Silabus,
Materi Kegiatan, dan penilaian; (3) ada 2 hal yang ditemukan di penilaian, yaitu:
belum ada reward bagi yang berprestasi dalam kegiatan rutin dan incidental dan
evaluasi belum dilaksanakan rutin. Peneliti menyimpulkan Pramuka di SMPN 2
Rembang secara umum sudah baik. Disarankan agar kegiatan Pramuka sebagai
ekstrakurikuler wajib dilaksanakan secara professional dan penuh tanggungjawab.

Abstract
The background of the study followed by two problems, young generation at social and na-
tional ones. The objective are the planning, the implementation, and the evaluation. so that
it can answer the problem of how the implementation of Scouting activity program as a
compulsory extracurricular based on the Curriculum 2013 can be done. This thesis used
a qualitative method. The object of this study at SMPN 2 Rembang. Data were collected
through observation, interview, and documentation. Data are examined using a triangula-
tion technique to make them valid. It are analyzed using an interactive analysis. The result of
Scouting activity are: (1) 7 weaknesses found out in the planning, no Certificate for teachers
running the Scouting activity; no planning program; no transparency; bad in AD/ART; lack
of facilities; double duty; and permitting of students not clear; (2) the implementation, there
are unvaried activities and no activity planning program (RPK), annual program, semester
program, Syllabus, activity material, and evaluation program; (3) the evaluation, it are no
reward for students and continuous evaluation. The implementation of Scouting Activities in
SMPN 2 Rembang generally is good enough. It’s recommended that the Scouting Activities as
a compulsory extracurricular should be planned professionally and responsibly.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6390
Kampus Unnes Bendan Ngisor Semarang 50233
E-mail: dyahips@gmail.com
Dyah Lisayanti. / Journal of Educational Social Studies 3 (2) (2014) Dyah Lisayanti. / Journal of Educational Social Studies 3 (2) (2014)

Pendahuluan kelahiran, tawuran, dan kekerasan, serta krimi- perkembangan jaman. Sementara pemahaman bersamaan, yaitu yang meliputi reduksi data,
nalitas remaja. Sedangkan masalah kebangsaan masyarakat akan gerakan pramuka baru terbatas penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
Perkembangannya kurikulum telah meliputi antara lain solidaritas sosial rendah, se- bahwa kegiatan pramuka itu hanya tepuk tangan, verifikasi.
mengalami perubahan dari waktu ke waktu mangat kebangsaan rendah, semangat persatuan tepuk pramuka, berkemah, haiking, dan karena
disesuaikan dengan perkembangan yang ada. dan kesatuan rendah. Untuk itulah peneliti men- kegiatan itu tidak bisa bersosialisasi sehingga cit- Hasil dan Pembahasan
Pembenahan kurikulum dimaksudkan agar keg- coba menggali lebih dalam lagi apakah aktivitas ra gerakan pramuka di tengah-tengah masyarakat
iatan pendidikan dapat terarah dalam mencapai pelaksanaan gerakan pramuka sebagai ekstrakuri- hanya terbatas pada pemahaman itu saja. Ber- Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
tujuan yang diinginkan. Pembenahan kurikulum kuler wajib pada lembaga pendidikan nonformal dasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengemukakan pelaksanaan ekstrakurikuler wa-
di sekolah sangat penting mengingat kurikulum dapat mencapai tujuan utamanya yaitu untuk tertarik sekali untuk mengadakan penelitian di jib pramuka di SMP N 2 Rembang sudah berja-
adalah inti atau ruh dari pendidikan itu sendiri. kaum muda berkarakter, menanamkan semangat SMP Negeri 2 Rembang dengan mengambil lan lancar, namun masih ada beberapa hal yang
Pembenahan kurikulum bukan berarti merubah kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan. judul :” Implementasi Kegiatan Pramuka sebagai perlu dibenahi.
kurikulum menjadi baru tetapi hanya memper- Dalam teori Powel dikatakan bahwa to- Ekstrakurikuler Wajib Berdasarkan Kurikulum
baiki atau melengkapi kekurangan-kekurangan lak ukur keberhasilan pendidikan formal dapat 2013 Dalam Upaya Pembinaan Karakter Di SMP Perencanaan Program Kegiatan
yang ada pada sekolah dan disesuaikan dengan dilihat dari ketaatan peserta didik kepada Tu- Negeri 2 Rembang.” Peneliti memfokuskan pada Perencanaan Program dalam suatu keg-
karakteristik pendidikan karakter. Pengemban- han, kesehatan, kesejahteraan dan juga kehidu- aktualisasi implementasi kegiatan pramuka seba- iatan sangat dibutuhkan, dimana pada proses
gan kurikulum pendidikan berkarakter pada prin- pan masyarakat yang makmur. (Powel, 2008:18). gai ekstrakurikuler wajib berdasarkan kurikulum perencanaan ini memuat garis-garis besar atau
sipnya tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan Berdasarkan teori tersebut pendidikan di negara 2013 yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan petunjuk-petunjuk yang harus dilaksanakan
tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, Indonesia tidak boleh lepas dari unsur religi, dan dan penilaian program kegiatan. untuk mendapatkan hasil yang baik. Perenca-
pengembangan diri dan budaya sekolah. Kegia- pendidikan harus tetap terus menanamkan nilai- naan program terkadang ada yang memandang
tan pengembangan diri salah satunya dilaksana- nilai keagamaan dalam berbagai kegiatan di se- Metode Penelitian sesuatu yang tidak penting sehingga sering tidak
kan melalui Ekstrakurikuler. kolah. Untuk memperoleh kualitas pendidikan dihiraukan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
Menurut Aqib (2011 ; 6), men- yang unggul juga dibutuhkan adanya kesehatan Metode penelitian yang digunakan dalam mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan
gatakan bahwa : Praktik pendidikan di Indonesia fisik untuk itu dunia pendidikan khususnya se- penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pemili- dalam perencanaan program; Pertama, untuk
cenderung lebih berorientasi pada pendidikan kolah-sekolah diperlukan kegiatan untuk men- han metode penelitian pada penelitian sosial di- menjadikan Pembina Pramuka yang berkualitas,
berbasis hard skill (ketrampilan tehnis) yang leb- unjang kesehatan fisik peserta didiknya. Kuriku- dasarkan pada realitas sosial maupun obyeknya maka sebaiknya Pembina Pramuka perlu mengi-
ih bersifat mengembangkan intellegence quotient lum sekolah tidak hanya mengajari peserta didik secara mendalam, seperti yang peneliti perguna- kuti kursus-kursus dan atau pelatihan-pelatihan
(IQ), namun kurang mengembangkan kemamp- untuk dapat membaca, menulis, dan matematika kan untuk mengetahui perencanaan, pelaksan- kepramukaan lainnya serta mempelajari dan
uan soft skill yang tertuang dalam emotional in- saja, manakala peserta didik mencapai usia yang aan, dan penilaian kegiataan kepramukaan itu mempraktekkan berbagai bahan literatur yang
tellegence (EQ), dan spiritual intellegence (SQ) pada saat itu mereka mulai menggunakan kecer- dalam kurikulum 2013 dalam upaya pembinaan bisa dipergunakan untuk pengayaan materi
Pembelajaran diberbagai sekolah bahkan pergu- dasan dan harus mengembangkan pikirannya, karakter di SMP Negeri 2 Rembang. dalam membina peserta didik di gugus depan-
ruan tinggi lebih menekankan pada perolehan pada titik ini sistem pendidikan meninggalkan Pengumpulan data dalam penelitian kuali- nya; Kedua, dalam penyusunan program kerja
nilai hasil ulangan atau ujian. Banyak guru yang mereka untuk membiarkan mereka membentuk tatif dapat dilakukan dengan beberapa macam kepramukaan harus melibatkan semua pembina
memiliki persepsi bahwa peserta didik yang me- karakter dirinya sendiri seumur hidupnya. teknik pengumpulan data. Penelitian ini meng- dan Dewan Penggalang. Kemudian program ker-
miliki kompetensi yang baik adalah yang nilai Berpijak dari pilar-pilar tersebut dan juga gunakan tiga teknik pengumpulan data. Teknik ja yang sudah disusun diusulkan pada program
hasil ulangan atau ujiannya tinggi. ditengah keterpurukan moral generasi penerus pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kerja ekstrakurikuler di sekolah. Hal ini diper-
Kurikulum 2013 diarahkan pada pen- bangsa maka pendidikan pramuka memiliki per- wawancara, metode observasi, dan metode do- lukan mengingat Dewan Penggalanglah sebagai
didikan karakter. Karakter merupakan nilai-nilai an yang sangat strategis dalam melengkapi pemb- kumentasi. Penelitian ini, untuk menjamin va- pelaksana kegiatan pramuka. Dewan Penggalang
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tu- elajaran di sekolah, sehingga tepat sekali jika liditas data yang telah diperoleh akan digunakan akan berlatih menyusun program kegiatan, me-
han Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manu- memilih kepramukaan masuk dalam kurikulum teknik triangulasi data. Triangulasi yang diguna- nentukan macam-macam kegiatan, dan melatih
sia lingkuangan, dan kebangsaan yang terwujud pendidikan nasional. Untuk membangun sikap kan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber mengevaluasi program kegiatan yang sudah
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan tidak bisa dilakukan hanya didalam kelas saja, dan triangulasi metode. Triangulasi sumber yaitu dilaksanakan; Ketiga, dibutuhkan transparasi
perbuatan berdasarkan norma–norma agama, tetapi dibentuk melalui kegiatan ekstrakurikuler penggunaan sumber yang berbeda untuk meng- keuangan sekolah untuk pelaksanaan program
hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. dan ko-kurikuler, oleh karena itu kegiatan pra- gali data yang sejenis dengan teknik pengumpu- kegiatan kepramukaan, dengan demikian Pem-
Individu yang berkarakter baik atau unggul ada- muka dilaksanakan dalam setiap sekolah. lan data yang sama. Triangulasi metode yaitu bina Pramuka dan Dewan Penggalang dapat
lah seseorang yang berusaha melakukan hal yang Pedoman dalam kegiatan ekstrakuri- penggunaan metode pengumpulan data yang ber- mengalokasikan anggaran kepramukaan sesuai
terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, kuler disusun berdasarkan lampiran III Peraturan beda-beda untuk mendapatkan data dari sumber dengan perencanaan program kegiatan kepramu-
sesama, lingkungan, bangsa, dan negara dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik yang sama. kaan; Keempat, dalam menyusun perencanaan
mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya Indonesia nomor 81A Tahun 2013 tentang im- Metode analisis data yang akan digunakan program kegiatan seharusnya juga membuat
dan disertai dengan kesadaran, emosi, dan per- plementasi kurikulum dalam pedoman kegiatan dalam penelitian ini adalah dengan mengguna- AD/ART Gerakan Pramuka. AD/ART memuat
asaannya (Syamsul, 2013 : 29). ekstrakurikuler, dan menetapkan ekstrakurikuler kan teknik deskripsi analisis kualitatif, dimana ketentuan dasar dan ketentuan operasional dise-
Generasi muda sekarang ini dihadapkan wajib adalah pramuka. Dalam kurun waktu ter- peneliti akan menggambarkan keadaan atau tiap gugus depan sehingga dapat mencerminkan
pada dua masalah besar yakni masalah sosial tentu gerakan pramuka kurang dirasakan pent- fenomena yang diperoleh dan kemudian akan di- aspirasi, visi, dan misi gerakan pramuka. Dengan
dan masalah kebangsaan. Masalah sosial terlihat ing oleh siswa-siswa SMP N 2 Rembang, karena analisis dalam bentuk kata-kata untuk memper- kata lain AD/ART digunakan sebagai landasan
dari terpuruknya mental anak muda diantaranya; mereka menganggap gerakan pramuka kuno, ket- oleh kesimpulan. Dalam penelitian ini digunakan kerja dan landasan gerak dalam mewujudkan
penggunaan obat terlarang, hubungan pranikah inggalan zaman, tidak menarik, tidak aspiratif, analisis data kualitatif dari Miles (1992:16) yang visi dan misinya; Kelima, Sarana dan Prasarana
dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas, per- tidak dinamis, monoton dan tidak mengikuti terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara dalam keberhasilan suatu kegiatan sangat men-

14 15
Dyah Lisayanti. / Journal of Educational Social Studies 3 (2) (2014) Dyah Lisayanti. / Journal of Educational Social Studies 3 (2) (2014)

dukung sekali. Dalam kegiatan pramuka penye- ide materi apa yang dapat disajikan dalam ru- 2013, pengevaluasian kegiatan ekstrakurikuler di- kecerdasaannya dalam menyelesaikan tugas-
diaan tempat, alat-alat pramuka juga sangat dibu- angan; Kedua, materi yang disajikan yang tertu- lakukan pada setiap semester. Kemudian satuan tugas dalam kegiatan program pramuka.
tuhkan. Sarana dan prasarana disesuaikan dengan ang dalam program kerja seharusnya bervariasi pendidikan melakukan revisi panduan kegiatan Dewan Penggalang dan anggota penggalang
kemampuan sekolah dan kebutuhan kegiatan dan tidak monoton. Pembina dan Dewan Peng- ekstrakurikuler yang berlaku di satuan pendidi- menyelesaikan tugas dengan menggunakan
pramuka itu sendiri. Sarana tempat yang berupa galang harus mempunyai wacana yang banyak kan untuk tahun ajaran berikutnya berdasarkan ide atau gagasan mereka agar dapat meng-
ruang pramuka dapat dijadikan tempat untuk tentang materi kepramukaan. Pembina dan hasil evaluasi tersebut. hasilkan hasil yang baik dan benar.
berkomunikasi antara pembina ataupun anggota Dewan Penggalang harus dapat membuat ben- Pengevaluasian dipandang sebagai tin- b. Karakter Olah Hati
pramuka dan ruang pramuka dapat digunakan tuk kegiatan menjadi menarik, menyenangkan, dakan untuk meningkatkan keberhasilan suatu Pelaksanaan kegiatan pramuka di
menyimpan inventaris kepramukaan; Keenam, sehat, dan praktis dengan menggunakan prin- program kegiatan. Evaluasi diawali oleh proses SMPN 2 Rembang melatih Dewan Peng-
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam sip dan metode kepramukaan; Ketiga, pembina penilaian. Penilaian kegiatan ekstrakurikuler wa- galang dan anggota penggalang untuk ber-
suatu kegiatan, seorang pemimpin dapat bekerja pramuka tidak hanya menyusun program kerja jib pramuka juga mempengaruhi peserta didik tanggungjawab, dengan diberikan suatu
maksimal dan terfokus, kalau hanya memegang tetapi juga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam kenaikan tingkat. Diharapkan mendapat- tugas atau materi dalam pelaksanaan keg-
satu kepemimpinan. Ketua osis juga menjabat (RPP) kepramukaan, sehingga dalam pelaksan- kan nilai memuaskan, sedangkan kriteria dan iatan pramuka. Dewan Penggalang dengan
ketua pramuka, ini merupakan jabatan rangkap aan kegiatan dapat berjalan terarah dan teratur. skor penilaian diserahkan pada pembinanya sukarela untuk mendidik, mengajari, mem-
yang sama-sama membutuhkan pengorbanan Keempat, pembentukan karakter peserta didik masing-masing. Dalam proses pengevaluasian bimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
yang banyak, apalagi itu seorang pelajar. Untuk dapat dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan diperhatikan hal-hal sebagai berikut; Pertama, dan mengevaluasi adik-adik sesuai dengan
itu seorang pembina dapat mengarahkan pada pramuka. Selama pengamatan peneliti, karak- pengevaluasian pelaksanaan program kegiatan kemampuannya. Untuk anggota penggalang
anggota pramuka pada waktu pemilihan ketua ter yang berupa kepemimpinan anggota Dewan hendaknya dilakukan secara berulang-ulang atau tampak kerjasama mereka dalam menyele-
untuk memilih calon yang sesuai dan tidak memi- Penggalang sudah mulai terbentuk, dimana setelah selesai kegiatan, sehingga pembina atau saikan pekerjaan dan dilakukan dengan pe-
liki jabatan rangkap; Ketujuh, kegiatan pramuka pada saat memberikan materi, pembimbingan Dewan Penggalang dapat memperbaiki kelema- nuh tanggungjawab
termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk dan perlakuan terhadap adik kelas. Semua ma- han-kelemahan pelaksanaan kegiatan dengan c. Karakter Rasa dan Karsa
pengembangan diri peserta didik. Kegiatan ektra- teri yang disajikan sudah mengarah pada pem- cepat; Kedua, dalam proses penilaian pembina Dengan kerjasama dan persahabatan
kurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran. Un- bentukan karakter tinggal bagaimana cara men- harus membuat kriteria dan skor penilaian, krite- itu, baik Dewan Penggalang atau anggota
tuk itu sekolah dan pembina pramuka berusaha yampaikan materi itu pada adik-adik (anggota ria disesuaikan dengan tingkat keberhasilan siswa pramuka penggalang dalam menyelesaikan
untuk mengadakan kegiatan itu di luar jam pela- penggalang klas 7), untuk baik pembina maupun yang dimulai dari penilaian proses penguasaan pekerjaan maka muncul sikap peduli atau
jaran. Tetapi memang dalam keadaan mendesak, Dewan penggalang dalam mendidik, mengajari, materi, kejujuran, kedisiplinan, bertanggung perhatian sesama teman. Masing-masing
terutama mengikuti perlombaan untuk membawa membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, jawab, kerjasama, dan kehadiran; Ketiga, setelah regu mempunyai ide-ide atau gagasan yang
nama baik sekolah, sekolah memberikan dispen- dan mengevaluasi harus menggunakan sistem penilaian dilaksanakan hasil prestasi peserta did- kreatif dalam kompetisi dengan kelompok
sasi kepada peserta didik untuk latihan pada saat among; Kelima, berlakunya kurikulum 2013 ter- ik dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pe- lain di Lomba Tingkat 1. Berhasilnya suatu
jam pelajaran dengan konsekuensi sekolah mem- hadap ekstrakurikuler wajib kepramukaan SMP serta didik berhak mendapat reward, tidak hanya kegiatan dapat ditentukan dari tingkat keber-
berikan hak peserta didik mendapat pengajaran N 2 Rembang dari data dan pengamatan peneliti bagi anak yang berprestasi membawa nama baik samaan dan persaudaraan mereka.
yang sama atau memberi jam tambahan sebagai tidak ada perbedaan yang berarti, baik dalam sekolah saja. Sehingga baik kegiatan rutin atau d. Karakter Olah Raga
pengganti jam yang digunakan untu latihan dan perencanaan, pelaksanaan, ataupun evaluasi. insidental ada rewardnya, baik berupa pujian Materi kegiatan kepramukaan di
perlombaan. Untuk kegiatan rutin yang berbeda dengan kuri- atau dapat berwujud uang atau benda. SMP N 2 Rembang mengajarkan hidup se-
kulum 2013 bahwa pelaksanaan Lomba Tingkat Peran pembina sangat berpengaruh terha- hat, misalnya dengan senam pramuka dan
Pelaksanaan Program Kegiatan 1 (LT 1) sebagai bentuk evaluasi anggota peng- dap berlangsungnya pelaksanaan kegiatan kepra- senam tongkat, kemudian ada materi tentang
Keberhasilan dari suatu kegiatan yang su- galang klas 7 yang semula dilaksanakan bulan mukaan, hendaknya pembina menyampaikan kepekaan panca indera yang mengandung
dah direncanakan dapat dinilai dari keberhasilan Desember, untuk tahun ini direncanakan pada nilai-nilai atau memberikan pengaruh positif ter- makna mencintai alam sekitar dengan me-
dalam pelaksanaan program kegiatan, apa yang bulan Juni, dengan berbagai alasan diantaranya hadap Dewan Penggalang dan anggota pramuka manfaatkan hasilnya, contohnya; jahe, laos,
sudah termuat dalam program kerja dapat dinilai cuaca dan bersamaan tahun ajaran baru. penggalang yang nantinya tercermin dalam ke- kencur dan lainnya. Penerapan sanksinya
keberhasilannya dalam pelaksanaan program biasaan baik dan kemudian menjadi karakter. muatan karakter yaitu dengan lari, push up,
kegiatan, dan keberhasilan suatu kepengurusan Penilaian Pelaksanaan Program Kegiatan Adapun nilai-nilai karakter yang tampak pada dan membuat kliping tentang kepramukaan
dapat dinilai juga dalam pelaksanaan program Proses pengevaluasian pelaksanaan pro- Dewan Penggalang dan anggota penggalang di dan hidup sehat.
kegiatan. Dari pengamatan peneliti pelaksanaan gram kegiatan pramuka di SMP N 2 Rembang SMPN 2 Rembang dalam pelaksanaan kegiatan
kegiatan pramuka di SMPN 2 Rembang sudah diakhiri dengan Pelaksanaan Lomba Tingkat 1 ekstrakurikuler pramuka adalah; Simpulan
berjalan lancar. Namun masih ada beberapa hal (LT 1). Dalam Lomba Tingkat kompetensi se- a. Karakter Olah Pikir
yang perlu diperhatikan yaitu; Pertama, jenis-jenis mua materi yang telah diberikan diujikan. Dari Berdasarkan hasil wawancara penulis Berdasarkan data yang peneliti terima
kegiatan pramuka itu banyak dan fleksibel, maka pengamatan peneliti pada saat Lomba Tingkat dengan Kepala Sekolah SMPN 2 Rembang, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
dalam keadaan apapun pelaksanaan kegiatan pra- kalau nilai-nilai karakter sudah mulai terbentuk, prestasi peserta didik SMPN 2 Rembang a. Perencanaan Program
muka dapat dilaksanakan, termasuk juga keadaan mulai dari kerjasama kelompok, kemandirian, dalam kategori tinggi di banding sekolah-se- Dalam perencanaan program kegia-
cuaca. Pelaksanaan kegitan pramuka tidak harus bersahabat, rasa ingin tahu, tanggung jawab, kolah lain di Kabupaten Rembang. Prestasi tan pramuka diperlukan pembina-pembina
di alam terbuka, tetapi juga dapat dilaksanakan kreatif, dan secara umum acara kegiatan Lomba itu diperoleh karena kecerdasan peserta did- yang berkualitas, penyusunan program kerja
di dalam ruangan, sehingga dalam keadaan hu- Tingkat 1 sudah mengarahkan pada pendidikan ik baik dari aspek pengetahuan, ketrampi- kepramukaan harus melibatkan semua pem-
jan sekalipun pelaksanaan kegiatan pramuka karakter. lan, dan sikap. Dalam pelaksanaan program bina dan Dewan Penggalang, dibutuhkan
tetap masih dapat dilaksanakan. Pembina mau- Berdasarkan kurikulum 2013 pada kegiatan baik dari Dewan Penggalang atau transparasi keuangan sekolah untuk pelak-
pun Dewan Penggalang mempunyai gagasan/ Lampiran III Permendikbud No 81A Tahun Anggota Penggalang dapat mengembangkan sanaan program kegiatan kepramukaan,

16 17
Dyah Lisayanti. / Journal of Educational Social Studies 3 (2) (2014)

harus menyusun AD/ART Gerakan Pramu- and Servant Leadership in Cross-cultural Perspec-
ka, sarana dan prasarana dalam keberhasilan tive: An Exploratory Study, Southeastern Univer-
suatu kegiatan sangat mendukung, seorang sity, Regent University. Vol.3 ISS Fall 2013
pemimpin supaya terfokus hanya memegang Fujimoto ,Shigeo, Trans-Pasific Boy Scout Movement In
satu jabatan saja, serta sekolah memberikan The Early Twentieth Century : The Case Of Boy
Scout Movenment Osaka, Japan. Australasian
dispensasi dan tindak lanjut bagi anak yang
Journal Of American Studies. Online pada
mengadakan kegiatan dalam jam pelajaran. http://www.anzasa.arts.usyd.edu.au/a.j.a.s/
b. Pelaksanaan Program Kegiatan Articles/2_08/Shigo%20(2).pdf.
Yang perlu diperhatikan dalam pelak- Hadi,Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian
sanaan program kegiatan adalah; materi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
kepramukaan jangan monoton harus yang Hamzah B Unno. 2009. Teori Motivasi dan Pengukuran.
bervariasi, pembina pramuka hendaknya Jakarta : PT Bumi Aksara
menyusun program kerja tetapi juga Renca- Hamdani, Hamid. 2012. Pengembangan Kurikulum Pen-
na Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kepra- didkan. Bandung : CV Pustaka Setia
Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Ber-
mukaan
dasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT Bumi
c. Evaluasi program Aksara
Pengevaluasian pelaksanaan program Hamalik, Oemar..2009. Kurikulum Dan Pembelaja-
kegiatan hendaknya dilakukan secara beru- ran. Jakarta : PT Bumi Aksara
lang-ulang atau setelah selesai kegiatan dan James H. Galt-Brown Limitations of Command: Robert
semua anggota pramuka berhak mendapat Baden-Powell as Inspector-General of Cavalry, 1903
reward baik kegiatan rutin atau insidental. – 1907American International Journal of So-
Berangkat dari temuan-temuan dalam kes- cial Science. Vol. 1 No. 1; October 2012
Keppres Nomor : 24 Tahun 2009 tentang Pengesahan
impulan, maka perlu kiranya seluruh komponen
Angaran Dasar Gerakan Pramuka
anggota pramuka di SMP N 2 Rembang dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No-
mungkin juga gugus-gugus depan lainnya, dalam mor 199 Tahun 2011 tentang Panduan Penyele-
pelaksanaan kegiatan kepramukaan untuk mem- saian SKU Golongan Penggalang
perhatikan beberapa saran sebagai berikut; Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No-
1. pembina pramuka diharapkan pro aktif mor 200 Tahun 2011 tentang Panduan Tehnis
dalam mencari informasi, pengetahuan ten- Kursus Pembina Pramuka Mahir.
tang kepramukaan yang berkaitan dengan Kwarnas. 2010. Gerakan Pramuka Anggaran Dasar Dan
berlakunya kurikulum 2013, Anggaran Rumah Tangga. Jakarta : Pustaka Tu-
nas Media.
2. sekolah memfasilitasi pembina pramuka un-
Kwarnas Gerakan Pramuka. 2011. Kursus Mahir Lanju-
tuk mengikuti pelatihan-pelatihan kepramu- tan. (Untuk Pembina Pramuka). Jakarta
kaan, sarana dan prasarana pramuka, dan se- Kwarnas . 2011. Kursus Mahir Dasar ( Untuk Pembina
kolah selalu mendukung kemajuan kegiatan Pramuka).
pramuka, Louis, St. 2008. Character Education. www. Infoag-
3. Sekolah, Kwarran, dan Kwarcab aktif dalam epub.com/research. In Character Education-
melakukan monitoring pada setiap gugus html diunduh 19 Agustus 2013
depan. Moleong, L. J. 1999. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
-----------. 2012. Mengenal Gerakan Pramuka. Jakarta :
Daftar Pustaka
Erlangga
-----------. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi
Aqib, Zainal. Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendi-
Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta : Badan
dikan Karakter. Bandung: Yrama Widya
Pengembangan SDM Pendidikan Kebudayaan
Azwar,Azrul A. 2012. Mengenal Gerakan Pramuka
dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementeri-
( Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan
an Pendidikan dan Kebudayaan.
Pramuka ). Jakarta : Erlangga
Derektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Menengah. 2010. Pendidikan Karakter Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
Daryanto, M. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : 2013 Lampiran III tentang Implementasi
PT Rineka Cipta Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakuri-
Fredric W. Rohm Jr dan Bramwell Osula. Scouting kuler

18

Anda mungkin juga menyukai