121 234 1 SM PDF
121 234 1 SM PDF
Abstrak
Sampai saat ini masih sedikit informasi dari hasil-hasil penelitian tentang pemanfaatan terapi tradisional dan
alternatif oleh para penderita gangguan jiwa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana
pemanfaatan terapi tradisional dan alternatif di antara penderita gangguan jiwa di Indonesia. Metode penelitian
ini menggunakan Charmaz Constructive Grounded Theory untuk mengeksplorasi pemanfaatan terapi tradisional
dan alternatif di antara pasien yang menderita gangguan jiwa. Metode pengumpulan data termasuk interaksi
langsung (wawancara semi-terstruktur), document review, catatan lapangan dan memo. Data analisis menggunakan
pendekatan Paille data analisis. Penelitian menghasilkan lima kategori: 1) kerasukan oleh setan atau roh; 2)
penyakit akibat berdosa; 3) Berobat ke tradisional dulu baru akhirnya ke rumah sakit jiwa; 4) kekerasan; 5)
takut dengan pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi tradisional dan alternatif dan orang pintar
(dukun, para pemimpin agama Islam, pendeta, paranormal dan pengobatan tradisional Cina) memiliki peran
sentral dalam mendukung dan menawarkan solusi ketika seseorang memiliki gangguan jiwa di Indonesia. Para
terapis atau ‘orang pintar’ biasanya merupakan pilihan pertama dari keluarga dan anggota ‘masyarakat lainnya jika
berhubungan dengan terapi yang orang yang menderita gangguan jiwa. Penelitian lanjut diperlukan untuk melihat
efektivitas terapi tradisional dan alternatif ini yang masih kurang diteliti dan didokumentasikan di Indonesia.
Penelitian lebih lanjut juga perlu dilakukan untuk memahami sikap atau perspektif keluarga, masyarakat dan
staf lembaga pemerintahan sebagai partisipan terkait dengan pengobatan tradisional dan alternatif ini. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kuantitatif diperlukan untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaaatan terapi tradisional dan alternatif oleh penderita gangguan jiwa di Indonesia.
Abstract
Until recently, little information is known from studies regarding the use of traditional and alternative therapies by
people with mental illness in Indonesia. This study explored the use of traditional or alternative therapies among
mentally ill sufferers in Indonesia. A Charmaz’s Constructivist Grounded Theory method was used to explore
the use of traditional or alternative therapies among patients as a result of suffering from mental illness. Data
collection method involved direct interaction (semi-structured interviews), mute evidence (document review),
field notes and memos. Paillé (1994) data analysis was employed to organize and manage data. Study has led to
five categories: 1) possessed by Satan or spirit; 2) sinful illness; 3) treatment at traditional before going to the
hospital; 4) violence; 5) fear of treatment. Study results indicated that complementary - alternative treatments and
‘smart people’ (shamans, Islamic leaders, chaplains, paranormal and traditional Chinese medicine) have a central
role in supporting and offering solutions when someone has a mental illness in Indonesia. Visiting therapists
or ‘smart people’, is usually the first choice of patients, families and other community members when dealing
with the mentally ill treatments. Further research is needed to see the effectiveness of traditional or alternative
therapy which is still poorly researched and documented in Indonesia. It is also needed to understand the
attitude or perspective of the family, the community and government staff as participants regarding traditional
or alternative therapies. This study used a qualitative approach, thus quantitative research is needed to examine
the factors that affect the utilization of traditional or alternative therapies by mentally ill people in Indonesia..
probabilitas penelitian dan bahwa interpretasi dijelaskan dengan kategori lain. Dalam tahap
data adalah kredibel (Lincoln & Guba, 1985). menghubungkan kategori, Paille (1994)
Dokumen yang dikumpulkan dalam bentuk memberikan tiga pendekatan: (1) pendekatan
fotokopi dan elektronik yang meliputi laporan empiris, (2) pendekatan teoritis, dan (3)
dan log book perawat, pre dan post konferensi, pendekatan spekulatif. Pendekatan empiris
newsletter, visi, misi dan moto rumah sakit didasarkan pada perbandingan dari masing-
dan bahan dan laporan-laporan lainnya. masing kategori dan fenomena. Pendekatan
Memo adalah cara untuk mendokumentasikan teoritis membantu untuk mengidentifikasi
pengalaman dan menciptakan laporan di atas hubungan antara kategori. Pendekatan
kertas secara nyata yang menjelaskan proses spekulatif adalah berasal dari pengalaman
berpikir peneliti. Catatan lapangan digunakan peneliti untuk berkontribusi pada proses
untuk mencatat observasi dan refleksi data, analisis. Tahap integrasi menentukan
sebagai bagian dari pendekatan refleksif fenomena-feomena yang telah diamati secara
dengan proses analisis data (Charmaz, 2006). empiris. Dengan mengintegrasikan hubungan
Semua partisipan menandatangani informed antara kategori, peneliti mengidentifikasi
consent sebagai bentuk kesediaan untuk kongruensi tertentu yang muncul antara
berpartisipasi dalam penelitian ini. data kasar dan arah penelitian yang diambil
Penelitian ini, metode analisis data Paille selama analisis. Tahap konseptualisasi
(1994) yang mencerminkan prinsip dasar adalah proses pengembangan dan klarifikasi
metode analisis data oleh Charmaz (2006), konsep- konsep dan ide-ide yang muncul dan
digunakan untuk mengelola dan menganalisa untuk menjelaskan konsep dengan kata-kata
data. Paille (1994) analisis data ini meliputi: dan untuk memberikan definisi konseptual
kodifikasi, kategorisasi, menghubungkan secara verbal. Proses ini memungkinkan
kategori, integrasi, konseptualisasi, dan peneliti untuk memahami fenomena
teorisasi. Heath dan Cowley (2004) penelitian dan kompleksitasnya. Akhirnya,
mengusulkan tiga tahapan utama dalam tahap teorisasi merupakan proses konstruksi
analisis data grounded theory: ‘coding awal, untuk menguatkan teori atau pemahaman
tahap menengah, dan pengembangan akhir’. susbstantif. Menurut Paille (1994), teori
Berdasarkan tahapan ini, Charmaz (2006) merupakan produk dari proses secara ketat
grounded theory dimulai dengan koding yang dibuat setelah peneliti mengikuti setiap
awal, koding terfokus (tahap menengah), langkah-langkah analisis. Namun demikian,
dan pengkodean teori (pengembangan akhir). menurut Charmaz (2006), tidak semua
Data analisis Paille (1994) juga dapat dibagi penelitian grounded theory menghasilkan
menjadi tiga tahap: kodifikasi dan kategorisasi teori tapi pemahaman yang mendalam dan
(koding awal), menghubungkan kategori dan substantif merupakan hasil akhir dari sebuah
integrasi (tahap menengah), konseptualisasi penelitian dengan grounded theory.
dan teorisasi (pengembangan akhir).
Tahap kodifikasi dimulai dengan mengatur
kata-kata, persepsi dan pengalaman dalam Hasil Penelitian
kode secara terorganisir (proses pembentukan
kode). Tujuan tahap kodifikasi adalah Kategori 1: Kerasukan (Setan, Roh atau Jin)
memberi nama, mengungkap, meringkas Beberapa budaya di Indonesia masih
dan label, baris demi baris, dari data mempercayai konsep kerasukan, dimana
transkripsi yang diperoleh dari wawancara. mereka percaya bahwa penyakit jiwa
Kodifikasi membantu mengidentifikasi disebabkan oleh ‘setan, roh atau jin jahat’.
adanya tumpang tindih antara kode awal dan Menurut salah seorang partisipan perawat,
pembentukan kategori. Tahap kategorisasi masyarakat masih dipengaruhi juga oleh
adalah untuk menggambarkan fenomena kepercayaan tentang masa lalu; jika seseorang
umum atau peristiwa yang muncul dari data menderita penyakit jiwa, itu karena ia
dan kemudian dibuat daftar kategori yang kerasukan setan atau roh.
teridentifikasi pada tahap kodifikasi. Tahap Benar iya iya ... pasien dan keluarga
ini adalah untuk menentukan kategori dengan menggunakan terapi atau pengobatan
mengidentifikasi variasi dalam data dapat alternatif pada orang-orang pintar yang
mengunjungi paranormal hanya membuat Ya, saya disana (tradisional dan alternatif)
pengobatan dengan profesi kesehatan selama satu setengah bulan. Disana, saya
kemudian menjadi lebih sulit. dimandikan di tengah malam. Dukun ingin
[Paranormal] iya di paranormal..... menggunakan ilmu sihir, [tidak jelas], ia
selanjutnya mereka ke tempat paranormal. memukuli saya. Saya dimandikan jam satu
Di tempat paranormal, orang sakit jiwa malam. Saya tidak tidur. Badan saya kocok
didoakan, diberi terapi mantra. Mereka kocok mirip dengan kambing. Saya ada di
(penderita) tidak sadar , pengobatan dan sana selama satu setengah bulan, namun
mantra. Banyak orang yang benar benar saya tidak sehat, saya tidak lebih baik (Ps2).
hilang ingatan. Setelah itu, dokter susah
menyembuhkan mereka.... (Ps7). Beberapa pasien dipaksa untuk makan
makanan yang aneh, seperti makan telur
Pengobatan tradisional Cina (Traditional mentah dan cabai, atau harus makan daun
Chinese Medicine), termasuk berbagai daunan. Tipe lain dari perlakuan tidak
bentuk pengobatan dengan herbal, akupuntur, manusiawi tapi populer yang dilakukan oleh
pijat dan terapi diet adalah salah satu pilihan dukun adalah pijat keras atau penyek-penyak
para penderita gangguan jiwa. Salah seorang yang dilakukan pada seluruh tubuh. Tujuan
pasien menggambarkan pengalamannya. dari pijat keras ini juga untuk melepaskan
Saya pernah di pengobatan tradisional setan dari tubuh pasien.
Cina juga. Seorang pengobat Cina disitu .... Saya diperlakukan seperti ini (memberi
namanya KKL. Saya minum pil Cina. Ya saya contoh) ...... kepala saya diperlakukan
pernah dari situ. Selanjutnya, orang Cina itu seperti ini [menunjukkan],... Wah ... panas
bilang wu wu wu wu wu untuk mengeluarkan ... panas, sangat panas. Kadang-kadang
setan, jin dan roh, energi negatif saya dukun tersebut melakukan kekerasan ... dia
sehingga saya memberinya uang sebagai menggebrak meja ... brukkkkk, seperti itu ...
pengobatan. Setan itu (tertawa)... jin itu... Kemudian, iblis atau setan dalam tubuh saya
(tidak jelas). Setan .... puoooooohhh pergi keluar,” katanya. Mereka [dukun] berpikir
jauh. Ya, itu benar benar nyata … seperti itu. bahwa ada setan dalam tubuh saya ... Ya,
Ketika saya teriak keras...... setan itu pergi, mereka melakukan begitu. saudara-saudara
seperti itu (Ps3). saya berpikir begitu juga.....(Ps3).
Kategori 4: Perilaku Kekerasan Kategori 5: Ketakutan dengan Pengobatan
Banyak penderita gangguan jiwa, keluarga Pasien sering merasa takut terkait dengan
dan anggota masyarakat di Indonesia yang tritmen dan pengobatan mereka, terutama
mencari bantuan dari pengobatan Tradisional abuse akibat dari pengobatan alternatif
dan alternatif mengalami kekerasan dari para atau obat-obatan tradisional. Satu pasien
terapis ini. Banyak yang terpaksa berhenti partisipan yang telah dibawa ke dukun
mengonsumsi obat mereka dan diharuskan mengalami ketakutan.
untuk minum obat yang diberikan oleh para Ya, ummm ya ... itu salah. Di N [kabupaten
penyembuh tersebut. di Jawa Timur], saya pernah disana, tiga
Oh iya ... jika pasien memiliki pengobatan bulan; hal itu menakutkan. Saya berada
pada orang-orang pintar, apa yang saya di daerah terpencil di Jawa, dan tempat
tahu dan saya lihat dengan pasien, biasanya itu sangat gelap. Saya berkewajiban untuk
mereka tidak diperbolehkan untuk mimum bertemu MA [dukun] ... saya dalam satu
obat ... Ya, mereka tidak diperbolehkan untuk ruangan. Saya takut sekali. MA (dukun) ada
minum obat-obatan medis. Mereka minum di sana. Dia adalah mantan penderita jiwa
air putih, zikir atau doa wirid .... (N6). juga. Dia mengatakan: “Ini adalah penyakit
gila, ini adalah psikopat, “ katanya. Aku
Pasien lainnya mengalami terapi dimana ingin lari, melarikan diri. Aku benar-benar
terapis alternatif melakukan abuse seperti takut melihat kapaknya. Saya sangat stres,
menenggelamkan, mencambuk, atau itu adalah pengobatan aneh (Ps 3).
dimandikan secara paksa.
kebatinan. Dukun dan pengobat tradisional air, pijatan keras atau dipaksa untuk makan
lain merupakan cara yang mudah dan tersedia makanan yang tidak diinginkan. Beberapa
bagi penduduk Indonesia yang menderita penderita dibiarkan sendiri di hutan, sehingga
gangguan jiwa di Indonesia (Depkes, 2006). banyak pasien merasa bahwa mereka
Dukun merupakan penyembuh tradisional, diperlakukan seperti binatang. WHO (2001)
media adat dan tradisi. Umumnya mereka menunjukkan bahwa banyak kali pasien
adalah para ahli sihir dan ahli ilmu hitam. diabaikan, terisolasi, atau diobati dengan
Seorang dukun diyakini dapat berkomunikasi ritual alternatif daripada dengan terapi obat
dengan roh-roh jahat dan roh baik hati. Juga, yang tepat. Orang dengan gangguan jiwa
paranormal juga dipilih sebagai penyembuh yang memiliki kemampuan dan sumber daya
terapi alternatif oleh pasien, keluarga dan yang kurang, sehingga mengalami mengalami
anggota masyarakat. kekejaman dan mereka sering dieksploitasi
Rabeyron & Watt (2010) menyatakan (Goffman, 1963). Banyak orang dengan
bahwa korelasi yang signifikan ditemukan gangguan jiwa di Indonesia yang mencari
antara pengalaman paranormal dengan bantuan dari terapis untuk pengobatan
mental, trauma psikologis dan peristiwa tradisional dan alternatif ini diperlakukan
kehidupan yang negatif. Hasil keseluruhan secara kasar atau mereka mengalami perilaku
yang tidak signifikan untuk tugas psi dan kekerasan oleh terapis mereka. Hal ini telah
tidak ada hubungan yang signifikan yang mengakibatkan ketakutan dan pengalaman
ditemukan antara variabel psikologis dan traumatis yang dirasakan oleh para penderita
hasil psi terkait paranormal. Temuan ini gangguan jiwa yang telah berobat ke terapi
menunjukkan bahwa batas mental tidak tradisional dan alternatif (Subu, 2015).
berhubungan dengan pengalaman paranormal
dan bahwa pengalaman paranormal terjadi
terutama sering setelah peristiwa kehidupan Simpulan
yang negatif. Namun demikian, sangat sedikit
literatur terbaru membahas khusus tentang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
prevalensi dari keyakinan terkait paranormal pengobatan tradisional dan alternatif
atau interpretasi kejiwaan dari pengalaman memainkan peran penting dalam sistim
subjektif paranormal (Dein, 2012). Tidak kesehatan Indonesia untuk memenuhi
ada hasil eksperimen penelitian yang kebutuhan tentang pengobatan kesehatan jiwa.
mendapatkan penerimaan secara luas dalam Pengobatan ini adalah pilihan pertama pasien
komunitas ilmiah terkait bukti yang valid jiwa dan keluarga mereka. Sebuah penelitian
dari terapi paranormal (Oling-Smee, 2007). lain di Indonesia menunjukkan bahwa
Banyak orang yang menderita gangguan kebanyakan pasien jiwa telah menggunakan
jiwa dan keluarga mereka juga menggunakan metode penyembuh tradisional dan alternatif
pengobatan tradisional Cina (Traditional sebelum pergi ke fasilitas kesehatan (Hawari,
Chinese Medicine atau TCM) sebagai piliha. 2001). Hasil penelitian ini juga menunjukkan
Pengobatan ini digunakan secara luas di beberapa jenis pengobatan tradisional dan
Cina dan di negara-negara Barat. Praktek alternatif atau ‘orang pintar’, yang ada
TCM dalam masyarakat Indonesia termasuk di masyarakat Indonesia termasuk ulama
berbagai bentuk jamu, akupunktur, pijat, dan atau guru agama Islam (Kyai atau ulama),
terapi diet (Shang, Huwiler, Nartey, Jüni, & paranormal, pendeta, pengobatan Cina dan
Egger, 2007: Subu, 2015). Namun demikian, dukun. Hasil penelitian memberikan bahan
efektivitas obat herbal Cina masih kurang dan informasi yang berguna untuk penelitian
diteliti dan didokumentasikan di Indonesia. yang akan datang tentang penderita gangguan
Penelitian ini juga membuktikan bahwa jiwa dan kaitannya dengan pemanfaatan
pengobatan tradisional dan alternatif terapi tradisional dan alternatif di Indonesia.
seringkali bisa brutal atau dengan perilaku Penelitian lanjut diperlukan untuk melihat
kekerasan terhadap penderita gangguan jiwa. efektifitas terapi tradisional dan alternatif
Beberapa pasien telah mengalami kekerasan ini karena metode terapi ini masih kurang
fisik dalam bentuk diceburkan kedalam diteliti dan didokumentasikan di Indonesia.
boundaries, and psi. Personality and Subu, M.A. (2015). Persistent Taboo:
Individual Differences, 48(4), 487–492. Understanding Mental Illness and Stigma
among Indonesian Adults Through Grounded
Russinova, Z., Wewiorski, N.J., and Cash, Theory. Doctoral dissertastion School of
D. (2002). Use of Alternative Health Care Nursing University of Ottawa Canada.
Practices by Persons with Serious Mental
Illness: Perceived Benefits. American Journal Unutzer, J., Klap, R., Sturm, R., Young, A. S.,
of Public Health, 92(10), 1600–1603. Marmon, T., Shatkin, J., dkk. (2000). Mental
disorders and the use of alternative medicine:
Salan, R. & Maretzki, T. (1983). Mental- Results from a national survey. American
Health-Services and Traditional Healing in Journal of Psychiatry, 157(11), 1851–1857.
Indonesia-are the Roles Compatible. Culture
Medicine and Psychiatry, 7(4), 377–412. World Health Organization (2001). The
World Health Report 2001 - Mental Health:
Shang, A., Huwiler, K., Nartey, L., Jüni, P., New Understanding, New Hope. Geneva:
& Egger, M. (2007). Placebo-Controlled World Health Organization.
Trials of Chinese Herbal Medicine and
Conventional Medicine Comparative Study. World Health Organization (2013). Mental
International Journal of Epidemiology, 36 Health Action Plan 2013–2020. Geneva,
(5), 1086–1092. Switzerland: World Health Organization.