Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMA N 1 Lubuk Sikaping


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X1 / 2
Tahun Pelajaraan : 2018 – 2019
Alokasi Waktu : 30 menit

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang diaut
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),santun,
responsif, dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradapan
terkait penyebab fenomena da kejadian serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang masalah ketenagakerjaan di
Indonesia
C. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Mendeskripsikan pengertian ketenagakerjaan
2. Mendeskripsikan kesempatan kerja
3. Mendeskripsikan tenaga kerja
4. Mengklasifikasikan tenaga kerja
5. Mendeskripsikan angkatan kerja
6. Mendeskripsikan masalah ketenagakerjaan

D. TujuanPembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian ketenagakerjaan
2. Siswa dapat mendeskripsikan kesempatan kerja
3. Siswa dapat mendeskripsikan tenaga kerja
4. Siswa dapat mengklasifikasikan tenaga kerja
5. Siswa dapat mendeskripsikan angkatan kerja
6. Siswa dapat mendeskripsikan masalah ketenagakerjaan
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian ketenagakerjaan
2. Pengertian kesempatan kerja
3. Pengertian tenaga kerja
4. klasifikasikan tenaga kerja
5. Pengertian angkatan kerja
6. Masalah ketenagakerjaan
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Demonstration
3. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
G. KegiatanPembelajaran
Alokas
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran i
Waktu
Pendahuluan1. Guru masuk kelas tepat waktu dan mengucapkan salam 5 menit

(Penumbuhan karakter budaya sekolah tentang disiplin dan


religius)
2. Guru menanyakan kondisi siswa saat ini
3. Guru Meminta Ketua kelas untuk memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai (Penumbuhan karakter religius).
4. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk memperhatikan
kebersihan kelas sebelum pembelajaran dimulai (Penumbuhan
karakter peduli lingkungan).
5. Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen siswa (penumbuhan
karakter disiplin sebagai budaya sekolah dan karakter peduli
sosial)
6. Guru memberikan informasi mengenai kompetensi, meteri, serta
tujuan pembelajaran
Inti 1. Mengamati : 25 menit

- Membaca buku teks tentang pengertian ketenagakerjaan,


kesempatan kerja, tenagakerja, klasifikasi tenaga kerja,
angkatan kerja, dan masalah ketenagakerjaan.

2. Menanya :
- Guru melakukan demontrasi menggunakan Air yang
diisikan kedalam gelas sampai airnya tumpah, dan
mengibaratkan kepada siswa bahwa air di ibaratkan
sebagai tenaga kerja, gelas sebagai kesempatan kerja dan
air yang tumpah sebagai masalah ketenaga kerjaan.
- Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi untuk
mendapatkan klarifikasi tentang pengertian
ketenagakerjaan, kesempatan kerja, klasifikasi tenaga
Alokas
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran i
Waktu
kerja, tenagakerja, angkatan kerja, dan masalah
ketenagakerjaan.

3. Mengekplorasi :
- Mengumpulkan data dan informasi mengenai pengertian
ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenagakerja, angkatan
kerja, dan masalah ketenagakerjaan, melalui bahan bacaan.

4. Mengasosiasi :
- Menganalisis informasi dan data-data yang diperoleh dari
bacaan maupun dari sumber-sumber terkait serta membuat
hubungannya untuk mendapatkan simpulan dan
menemukan cara mengatasi permasalahan ketenagakerjaan
di Indonesia.
5. Mengkomunikasikan :
- Menyampaikan hasil analisis tentang cara mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan di indonesia
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 5 menit

2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi.


3. Pendidik memberikan penugasan rumah .
4. Guru menutuppelajaran dengan Hamdalah

H. Media, Alat dan sumber

Media : Papan tulis.


Alat :Gelas, wadah, air.
Sumber belajar : Buku paket Ekonomi.
I. Evaluasi
1. Prosedur evaluasi
2. Aspek yang dinilai
1) Afektif
- Sikap peserta didik ketika guru menjelaskan materi
- Sikap peserta didik ketika teman menyampaikan pendapat
- Sikap peserta didik ketika diminta menjawab pertanyaan
2)Kognitif
- Kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan
- Kemampuan peserta didik dalam mengerrjakan soal
3)Psikomotor
- Kemampuan peserta didik dalam mencari dan
mengumpulkan informasi.
3. Alat penilaian
1) Soal tertulis : Guru memberikan tugas pada lembar tugas
2) Soal non tertulis : Guru memberikan beberapa pertanyaan
secara lisan kepada peserta didik
4. Instrument Evaluasi (terlampir)
5. Teknik Penskoran (terlampir)

Mengetahui, Muaralabuh, juni 2018


Kepala SMA N 1 Llubuk sikaping Guru Mata Pelajaran

EFRIZOL, SE, MM Tara Oktavia faroza


NIP. 19721201 200212 1 002 NIP. 19700216 199702 1 002

Lampiran 1 Materi
Ketenagakerjaan
Berbicara mengenai ketenagakerjaan pasti tidak lepas dari yang
namanya tenaga kerja, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga
kerja seperti misalnya karyawan, buruh, masalah pengangguran dan
sebagainya.
Ketenagakerjaan atau tenaga kerja merupakan bagian dari fakor
produksi, oleh karena itu tenaga kerja sangat penting dalam kegiatan
ekonomi maupun dalam perekonomian suatu negara. Tanpa adanya tenaga
kerja, bisa dipastikan kegiatan perekonomian akan lumpuh dan tidak akan
berjalan.
Dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan,
disebutkan bahwa:
‘’ Ketenagakerjaa adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tenaga kerja
baik pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja’’
Dari pengertian ketenagakerjaan tersebut kita dapat menyimpulkan
bahwa ketenagakerjaan tidak selalu berhubungan dengan subjek, melainkan
dengan berbagai faktor seperti sebelum masa kerja ada masalah kesempatan
kerja yang sempit, lalu selama masa kerja ada masalah penggajian atau
kualitas tenaga kerja yang rendah, dan sesudah masa kerja ada masalah
pemenuhan hak pensiunan atau yang lainnya. Semua itu adalah bukti bahwa
ketenagakerjaan menyangkut hal yang kompleks.

Kesempatan Kerja
Yaitu kebutuhan tenaga kerja yang secara riil yang diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan
syarat tertentu yang diinformasikan melalui iklan dll, atau lebih
sederhananya dapat diartiakan sebagai lowongan pekerjaan atau kesempatan
kerja yang tersedia bagi angkatan kerja.

Pengertian Tenaga Kerja


Tenaga kerja merupakan salah satu subjek dari ketenagakerjaan.

Menurut UU No. 13 tahun 2013 “Tenaga Kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”
Dari pengertian diatas terdapat kata “setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan,” itu berarti tidak semua penduduk bisa dikatakan
sebagai tenaga kerja, karena pada dasarnya tidak semua orang mampu
melakukan pekerjaan. Orang yang tidak mampu melakukan pekerjaan inilah
yang disebut sebagai bukan angkatan kerja. Jadi kesimpulannya tenaga kerja
itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok angkatan kerja dan
kelompok bukan angkatan kerja.
a. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah setiap penduduk yang telah memasuki usia
kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari
pekerjaan. Penduduk yang termasuk dalam usia kerja adalah penduduk yang
berusia antara 15 tahun sampai 64 tahun. Tidak semua penduduk usia kerja
bisa dikatakan sebagai angkatan kerja, hal ini karena penduduk yang tidak
aktif dalam sebuah kegiatan ekonomi tidak termasuk ke dalam kelompok
angkatan kerja. Angkatan kerja dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
angkatan kerja yang bekerja dan angkatan kerja yang tidak bekerja.
b. Bukan Angkatan Kerja
Tenaga kerja yang bukan merupakan angkatan kerja adalah
penduduk yang belum atau sudah memasuki usia kerja tetapi tidak berminat
bekrja karena suatu alasan. Jika dilihat secara usia penduduk bukan
angkatan kerja adalah penduduk yang berusia antara 0-14 tahun dan
penduduk yang berusia lebih dari 64 tahun. Contoh penduduk bukan
angkatan kerja adalah pelajar, ibu rumah tangga dan sebagainya.

Klasifikasi Tenaga Kerja


Secara umum tenaga kerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,
yaitu :
a. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian
pada bidang tertentu. Keahlian tersebut diperoleh dari bidang pendidikan.
Contoh tenaga kerja terdidik adalah dosen, dokter, guru, akuntan, pengacara
dan sebagainya.
b. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih merupakan tenaga kerja yang memiliki keahlian
pada bidang tertentu dan keahlian tersebut diperoleh dari pengalaman dan
latihan. Contoh tenaga kerja terlatih adalah montir, tukang jahit, supir dan
sebagainya.

c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih


Yaitu tenaga kerja yang bekerja hanya dengan mengandalkan
tenaganya saja, tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu.
Contohnya seperti buruh kasar, kuli, pembantu rumah tangga, dan pekerjaan
lainnya.

Masalah Ketenagakerjaan
Masalah ketenagakerjaan banyak dialami oleh banyak negara
termasuk Indonesia. Masalah ketenagakerjaan timbul karena beberapa faktor
seperti kesempatan kerja yang rendah, pendidikan yang rendah,
pertumbuhan ekonomi yang rendah dan lain sebagainya. Setiap negara
berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan berbagai cara, misalnya
dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas
pendidikan, memperbaiki fasilitas dan sebagainya.
Setiap negara memiliki masalah ketenagakerjaan yang berbeda termasuk
Indonesia, berikut masalah-masalah yang sering muncul dari
ketenagakerjaan Indonesia:
a. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah
Masalah kualitas tenaga kerja yang rendah timbul dari akibat tingkat
pendidikan yang rendah, baik itu pendidikan formal maupun non formal.
Tingkat pendidikan yang rendah ini biasanya terjadi akibat kemampuan
ekonomi masyarakat Indonesia yang belum mampu menempuh pendidikan
yang tinggi. Akibatnya saat memasuki usia angkatan kerja timbulah masalah
kualitas tenaga kerja yang rendah.

b. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata


Pembangunan ekonomi yang tidak merata mengakibatkan
persebaran tenaga kerja juga tidak merata. Sehingga tingkat kesejahteraan
suatu daerah dengan daerah lain tidak seimbang. Selain itu tidak meratanya
pembangunan ekonomi dapat berimbas pada persebaran penduduk yang
tidak merta.

c. Jumlah Kesempatan Kerja yang Rendah


Jumlah kesempatan kerja yang rendah timbul akibat dari
produktivitas masyarakat yang rendah sehingga jumlah lapangan kerja tidak
sebanding dengan jumlah angkatan kerja. Jika jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja maka akan menimbulkan masalah
pengangguran.
Pengangguran merupakan masalah paling besar dalam
ketenagakerjaan Indonesia. Hal ini disebabkan karena tingginya jumlah
penduduk Indonesia yang tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang
cukup. Selain itu rendahnya kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi
juga menjadi fakor dalam munculnya masalah pengangguran ini.

Lampiran 2
Instriment evaluasi
Soal :
1. Jelaskan Pengertiam Ketenagakerjaan, Kesempatan kerja, Tenaga
kerja!
2. Jelaskanlah mengenai klasifikasi tenaga kerja!
3. Jelaskanlah mengenai masalah ketenagakerjaan!
No Jawaban Skor maksimal
1 Ketenagakerjaa adalah segala sesuatu yang 30
berkaitan dengan tenaga kerja baik pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja

Kesempatan Kerja, yaitu kebutuhan tenaga


kerja yang secara riil yang diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada
tingkat upah, posisi dan syarat tertentu yang
diinformasikan melalui iklan dll, atau lebih
sederhananya dapat diartiakan sebagai
lowongan pekerjaan atau kesempatan kerja
yang tersedia bagi angkatan kerja.

Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu


melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat

2 a. Tenaga Kerja Terdidik 30

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga


kerja yang mempunyai keahlian pada bidang
tertentu. Keahlian tersebut diperoleh dari
bidang pendidikan. Contoh tenaga kerja
terdidik adalah dosen, dokter, guru, akuntan,
pengacara dan sebagainya.
b. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih merupakan tenaga
kerja yang memiliki keahlian pada bidang
tertentu dan keahlian tersebut diperoleh dari
pengalaman dan latihan. Contoh tenaga kerja
terlatih adalah montir, tukang jahit, supir dan
sebagainya.
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak
Terlatih
Yaitu tenaga kerja yang bekerja hanya
dengan mengandalkan tenaganya saja, tidak
memerlukan pendidikan dan latihan terlebih
dahulu. Contohnya seperti buruh kasar, kuli,
pembantu rumah tangga, dan pekerjaan
lainnya.

3 a. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah 40

Masalah kualitas tenaga kerja yang


rendah timbul dari akibat tingkat pendidikan
yang rendah, baik itu pendidikan formal
maupun non formal. Tingkat pendidikan yang
rendah ini biasanya terjadi akibat kemampuan
ekonomi masyarakat Indonesia yang belum
mampu menempuh pendidikan yang tinggi.
Akibatnya saat memasuki usia angkatan kerja
timbulah masalah kualitas tenaga kerja yang
rendah.
b. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata
Pembangunan ekonomi yang tidak
merata mengakibatkan persebaran tenaga kerja
juga tidak merata. Sehingga tingkat
kesejahteraan suatu daerah dengan daerah lain
tidak seimbang. Selain itu tidak meratanya
pembangunan ekonomi dapat berimbas pada
persebaran penduduk yang tidak merta.
c. Jumlah Kesempatan Kerja yang Rendah
Jumlah kesempatan kerja yang rendah
timbul akibat dari produktivitas masyarakat
yang rendah sehingga jumlah lapangan kerja
tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja.
Jika jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja maka akan
menimbulkan masalah pengangguran.

Lampiran 3
1. Sikap social
a. Teknik penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumment : Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi :
No Sikap Butir
. instrument
1 Bertanggung jawab dan bekerjasama 1
dalam pembelajaran
2 Santundalam mengajukan pertanyaan dan 2
jawaban saat pembelajaran

2. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Test tertulis
b. Bentuk Instrumment : soal uraian
c. Kisi-kisi :
No Indikator Butir
. Instrumen
t
1 Menjelaskan Pengertiam Ketenagakerjaan, Soal 1
Kesempatan kerja, Tenaga kerja!

2 Menjelaskanlah mengenai klasifikasi tenaga kerja! Soal 2

3 Menjelaskanlah mengenai masalah ketenagakerjaan! Soal 3

3. Keterampilan
a. Teknik penilaian : Penugasan
b. Bentuk Instrumment : Lembar penilaian tugas
c. Kisi-kisi :
N ASpek yang dinilai Butir
o instrumen
t
1 Menyajikan data hasil analisis 1
ketenagakerjaa di lingkungan sekitar siswa

Instrument Penilaian Diri


Lembar penilaian diri :
No Aspek yang dinilai skor
K C B SB
1 Santun dalam mengajukan pertanyaan
2 Santun dalam mengajukan pendapat

Instrument Penugasan :
Lembar penilaian tugas
No Aspek yang dinilai skor
K C B SB
1 Menyajikan data hasil analisis
ketenagakerjaan di lingkungan sekitar

Anda mungkin juga menyukai