JOBSHEET
Dasar dan Pengukuran Listrik
SMK Negeri 1 Singosari Nama Kelompok :
RANGKAIAN SERI,
Teknik Ketenagalistrikan 1. .............................................
RANGKAIAN
Kelas/Smt : X / 1 2. .............................................
PARALLEL DAN
Tahun Ajaran : 2018/2019 3. .............................................
RANGKAIAN SERI
Mapel : Dasar Pengukuran Listrik Kelas : .....................
PARALLEL
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit Guru pengampu : .....................
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat/pembatas arus
listrik. Berikut adalah simbol dan salah satu bentuk fisik resistor.
Dalam aplikasinya resistor dapat dirangkai secara seri dan paralel, pada rangkaian seri maka
resistor dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan dengan karakteristik nilai resistor akan
bertambah sesuai dengan nilai resistor yang dihubung seri tersebut. Kemudian resistor pada
konfigurasi paralel resistor berfungsi sebagai pembagi arus dan memiliki karakteristik nilai resistansi
menjadi lebih rendah berbanding terbalik dengan jumlah dan nilai resistansi resistor yang diparalel.
Gambar 2. Pembacaan resistor 4 gelang, 5 gelang dan 6 gelang warna (http://elektronika-dasar.web.id/)
2. Hukum Ohm
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan (1) seperti
dibawah ini :
V = I x R..............................................................................................................(1)
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam Rangkaian
Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil Tegangan dan juga dapat
memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi) yang kita inginkan.
3. Hukum Kirchoff I
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus
dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus
Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan
arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :
I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6...........................................................................................(2)
Skala terbaca
Ukuran = x Skala selektor
Skala yang dipilih
5. Menyusun rangkaian
a. Rangkaian Seri
Persamaan hambatan pengganti rangkaian seri dapat dicari dari persamaan awal, di mana
kuat arus listrik pada tiap tiap hambaran adalah sama, sedangkan beda potensial di tiap tiap hambatan
bernilai berbeda.
Gambar 4. Menunjukkan tiga buah resistor yang dihubung seri. Setiap resistor dialiri arus yang
sama.
It = I1 = I2 = In .................................................................................................(3)
Resistansi Total :
R t = R1 + R 2 + ⋯ + R n .....................................................................................(4)
Resistansi total dari beberapa resistor yang dihubung seri sama dengan jumlah resistansi
seluruh resistor, R t = ∑ R . Tegangan pada masing-masing resistor dihitung dengan arus dikali dengan
resistansi masing-masing resistor.
VR1 = I. R1 ; VR2 = I. R 2 ; VRn = I. R n
Tegangan Total :
VRt = VR1 + VR2 + ⋯ + VRn
= I. R1 + I. R 2 + ⋯ + I. R n
= I (R1 + R 2 + ⋯ + R n
VRt = I. R t ..............................................................................................................(5)
Keterangan :
It = Arus (A)
Rt = Resistansi (Ohm)
Vt = Tegangan (V)
Rn = Banyaknya resistor yang ada pada rangkaian
In = Banyaknya arus yang mengalir dalam rangkaian
b. Rangkaian Parallel
Persamaan hambatan pengganti paralel dapat dicari dari persamaan awal, di mana beda
potensial di masing masing komponen adalah sama satu sama lain, sedangkan kuat arus yang masuk
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus di masing masing komponen. Untuk melihat
persamaan hambatan pengganti parallel.
Hambatan total tahanan paralel adalah merupakan perkalian dari tiap-tiap tahanan dibagi
dengan jumlah tahanan.
1 1 1 1
= + + ⋯+
Rt R1 R2 R3
1 R2 R3 + R1 R3 +R1 R2
=
Rt R1 R2 R3
R1 R2 R3
Rt = ..................................................................................(6)
R1 R2 + R2 R3 +R1 R3
Hukum Kirchhoff I (rangkaian Paralel) menyatakan : Bahwa besarnya arus yang meninggalkan suatu
titik percabangan dalam suatu rangkian adalah sama dengan arus yang menuju titik percabangan
tersebut.
V V V
It = ; ;
R1 R 2 R n
It = I1 + I2 + ⋯ + In ........................................................................................(7)
Khusus dua buah resistor yang dihubung paralel (lihat gambar 5) resistansi ekivalennya dppat dihitung
menggunakan persamaan (9)
R1 ∗ R2
Rt = .....................................................................................................(9)
R1 + R2
c. Rangkaian Seri-Parallel
Rangkaian hambatan campuran seri-paralel terdiri dari dua jenis rangkaian, yaitu
rangkaian hambatan seri dan rangkaian hambatan paralel. Persamaannnya tidak lain adalah
persamaan yang berlaku dalam rangkaian seri dan rangkaian paralel.
b. Mengukur Tegangan
1) Atur selector pada multimeter agar berada pada posisi Volt Meter dengan skala yang benar.
Pengaturan skala yang salah pada multimeter analog dapat merusak alat ukur tersebut karena
jarum penunjuk akan bergerak terlalu cepat.
2) Ukur tegangan di R2 dimana probe (+) ditempelkan pada kaki R2 yang paling dekat dengan
tegangan sumber positif dan probe (-) harus diletakan pada kaki R2 yang paling dekat dengat
sumber tegangan negatif. Jika menggunakan multimeter analog, kondisi ini jangan sampai
terbalik karena dapat mengakibatkan kerusakan pada alat ukur.
3) Lihat hasil pengukuran yang ditunjukan oleh jarum penunjuk
4) Catat hasilnya dan bandingkan dengan hasil perhitungan.
c. Mengukur Arus
1) Putuskan jalur penghubung rangkaian seperti pada gambar 7 atau di antara R1 dan R2
2) Siapkan alat ukur analog atau digital (khusus alat ukur analog, penempatan probe (+) dan probe
(-) tidak boleh terbalik)
3) Atur selector multimeter agar berada pada posisi Ampere Meter dengan skala yang benar
(pengaturan skala yang terlalu kecil pada multimeter analog dapat merusak alat ukur tersebut
karena melewati batas maksimal/ range yang diperbolehkan)
4) Letakan probe (+) pada salah satu hubungan yang diputus tadi yang paling dekat dengan
sumber tegangan positif dan probe (-) diletakan pada sisi yang lainnnya (perhatikan gambar dan
jangan sampai terbalik)
5) Lihat hasil pengukuran
6) Catat hasil pengukuran arus dan bandingkan dengan hasil perhitungan
Gambar 12. Pengukuran arus pada multimeter (Sumber : https://7infomedia.blogspot.co.id)
1. Alat
a. Project Board 1 Buah
b. AVO meter Analog 1 Buah
c. Power Supply 1 Buah
2. Bahan
a. Resistor
300 Ohm 1 Buah
390 Ohm 1 Buah
560 Ohm 1 Buah
b. Kabel Jumper Secukupnya
1. Tabel 1
2. Tabel 2
3. Tabel 3
4. Tabel 4
5. Perhitungan tegangan (V total, V1, V2 dan V3) , arus (I total, I1, I2 dan I3) dan resistansi total pada
rangkaian seri resistor.
6. Perhitungan tegangan (V total, V1, V2 dan V3) , arus (I total, I1, I2 dan I3) dan resistansi total pada
rangkaian parallel resistor.
7. Perhitungan tegangan (V total, V1, V2 dan V3) , arus (I total, I1, I2 dan I3) dan resistansi total pada
rangkaian seri-parallel resistor.
8. Simulasi rangkaian seri, parallel dan seri parallel pada multisim.
G. ANALISA DATA
1. Lakukan analisa pada percobaan anda, apakah nilai pengukuran manual sama dengan teori yang
sudah anda dapatkan? Apabila tidak sama jelaskan alasannya
2. Lakukan simulasi dengan menggunakan multisim dan bandingkan dengan hasil percobaan anda.
H. KESIMPULAN
I. SOAL LATIHAN