A. Tujuan :
Mengetahui perilaku tegangan pada resistor, induktor, dan kapasitor pada
rangkaian AC.
C. Dasar Teori :
1. Resistor, Kapasitor, Induktor pada rangkaian AC.
a. Resistor
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk
salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau
nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol
Omega (Ω).
Rangkaian R
b. Kapasitor
adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan
listrik,yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik, seperti keramik,gelas,vakum,dan lain-lain. Kapasitor berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik/elektron yang disebut dengan kapasitansi.
Pembacaan Kapasitansi Kapasitor
ditulis dengan tiga digit maka angka ketiga menyatakan banyak nol
dengan menggunakan satuan pF. Jika ditulis dengan dua digit maka menyatakan
kapasitansinya langsung dalam satuan pF. Sedangkan apabila ditulis dengan tanda
titik di depannya maka menyatakan kapasitansinya langsung dalam satuan µF.
Huruf dibelakang angka menandakan toleransi dari nilai kapasitor.
Toleransi
B = 0.10 pF E = ±0.5% H = ±3% M=
±20%
C = 0.25 pF F = ±1% J = ±5% Z = + 80%
dan -20%
D = 0.5 pF G = ±2% K = ±10%
Contoh :
Kode : 473Z Kode : 47J
Nilai Kapasitor = 47 x 103 Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1000 Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47.000 pF Nilai Kapasitor = 47 pF
Toleransi = 47.000 pF +80% dan - Toleransi : 47 pF ±5%
20% Jadi Nilai Kapasitor 47J berkisar
Jadi Nilai Kapasitor 473Z berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF.
antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro
Nilai Kapasitor = 2200 pF Farad)
Toleransi : 2200 Pf ±10% 1µF = 1.000 nF (nano
Jadi Nilai Kapasitor Farad)
222K berkisar antara 1.980 pF ~ 1µF = 1.000.000 pF (piko
2.420 pF. Farad)
1nF = 1.000 pF (piko
Farad)
Rangkaian C
Perhatikan rangkaian AC dengan komponen kapasitor (C), rangkaian ini
dinamakan rangkaian kapasitif.
c. Rangkaian L (Induktor)
Perhatikan rangkaian AC dengan komponen induktor (L), rangkaian ini
dinamakan rangkaian induktif.
d.
Misalkan: 𝑣(𝑡) = 𝑉𝑚 cos(𝜔𝑡)
Artinya: vL (t) = VLm cos(ωt) = Vm cos(ωt)
Dengan menggunakan aturan Kirchhoff, didapat perubahan arus terhadap
waktu sebagai berikut.
𝑑𝑖 𝑣(𝑡)
e. 𝑣(𝑡) − 𝐿 𝑑𝑡 = 0 → 𝑑𝑖 = 𝑑𝑡
𝐿
Bila diintegralkan akan diperoleh:
𝑉𝐿𝑚 𝑉𝐿𝑚
𝑖(𝑡) = ∫ cos(𝜔𝑡) 𝑑𝑡 = sin(𝜔𝑡)
𝐿 𝜔𝐿
𝑉𝐿𝑚 𝜋
𝐼𝐿 (𝑡) = sin(𝜔𝑡) = 𝐼𝐿𝑚 sin(𝜔𝑡) = 𝐼𝐿𝑚 𝑐𝑜𝑠 (𝜔𝑡 − )
𝜔𝐿 2
Langkah percobaan :
A. Beban Resistor
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah: OSCILOSCOP
ch A ch B
R2=33Ω
+ R 1= 5 Ω
G _
ch A ch B
R1= 5 Ω
+ R2=33 Ω
G _
4. Baliklah posisi R1 dan R2 seperti tampak pada gb. A2, ukurlah tegangan
VG dan VR2 kemudian gambarlah sinyal tegangan pada satu kertas grafik
dan isilah tabel A2 di bawah.
5. Buat laporan dan gambar diagram phasor untuk menunjukan bahwa VG =
VR1 + VR2
B. Beban Kapasitor
1. Buat rangkaian seperti pada gambar di bawah:
OSCILOSCOP
ch A ch B
C=100 µF
+ R=5 Ω
G _
ch A ch B
R= 5 Ω
+ C = 100 µF
G _
C. Beban Induktor
1. Buat rangkaian seperti pada gambar di bawah:
OSCILOSCOP
ch A ch B
L= 100 mH
+ R =5Ω
G _
ch A ch B
R=5Ω
+ L = 100 mH
G _
Tabel A2
VG(puncak) VR2(puncak) Beda fasa antara VG dan
VR2
Data Percobaan B
Tabel B1
VG(puncak) VR(puncak) Beda fasa antara VG dan
VR
Tabel B2
VG(puncak) VC(puncak) Beda fasa antara VG dan
VC
Data Percobaan C
Tabel C1
VG(puncak) VR(puncak) Beda fasa antara VG dan
VR
Tabel C2
VG(puncak) VL(puncak) Beda fasa antara VG dan
VL