Permen09 2008 PDF
Permen09 2008 PDF
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
1
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3859);
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
1. Batas Usia Pensiun yang selanjutnya disingkat BUP adalah batas usia
pensiun dosen pegawai negeri sipil (PNS) sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
2. Menteri adalah Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendidikan
nasional.
3. Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara yang selanjutnya
disingkat PT BHMN adalah perguruan tinggi sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Perguruan
Tinggi Badan Hukum Milik Negara.
4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
5. Rektor adalah Rektor Universitas atau Institut.
6. Ketua adalah Ketua Sekolah Tinggi.
7. Senat adalah senat universitas, institut, atau sekolah tinggi yang belum
berstatus PT BHMN dan senat akademik pada Perguruan Tinggi yang
telah berstatus PT BHMN.
2
Pasal 2
(1) BUP PNS yang menduduki jabatan Guru Besar/Profesor pada universitas,
institut, atau sekolah tinggi dapat diperpanjang sampai dengan usia 70
tahun.
(2) Perpanjangan pertama kali BUP PNS diberikan untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun dan untuk perpanjangan berikutnya setiap kalinya diberikan dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun.
(5) Persyaratan dan tata cara perpanjangan BUP sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
(1) Guru Besar/Profesor yang telah mengakhiri masa jabatannya karena pensiun
pada universitas, institut, atau sekolah tinggi dapat diangkat kembali menjadi
Guru Besar/Profesor Emeritus di lingkungan perguruan tinggi asal.
(3) Setiap pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi
persyaratan dan tata cara pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus .
3
(2) Perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru Besar/Profesor dan
pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus dapat berakhir atau diakhiri
sewaktu-waktu baik dengan maupun tidak atas permintaan sendiri sesuai
kepentingan organisasi dan peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
(1) Perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru Besar/Profesor, tidak
diberikan kepada Guru Besar/Profesor di lingkungan PT BHMN yang telah
ditetapkan lebih dari 5 (lima) tahun.
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 38 Tahun 2006 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Perpanjangan Batas Usia Pensiun Guru Besar dan Pengangkatan Guru Besar
Emeritus dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 10
4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 April 2008.
TTD
BAMBANG SUDIBYO
5
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 3 April 2008
A. Persyaratan
7
a. persyaratan perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru
Besar/Profesor,
b. hasil pengkajian dan/atau pertimbangan kebutuhan perpanjangan
BUP PNS yang menduduki jabatan Guru Besar/Profesor,
c. Berita Acara Pertimbangan Senat,
d. pertimbangan Direktur Jenderal, dan
e. implikasi perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru
Besar/Profesor terhadap formasi PNS dan anggaran di lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional, selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan sebelum Guru Besar/Profesor yang bersangkutan mencapai
BUP atau 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa perpanjangan;
10. Berdasarkan pertimbangan teknis dan administrasi dari Sekretaris
Jenderal, Menteri :
a. menetapkan keputusan perpanjangan BUP PNS yang menduduki
jabatan Guru Besar/Profesor dalam suatu keputusan dengan
tembusan kepada:
1) Presiden;
2) Kepala Badan Kepegawaian Negara;
3) Direktur Jenderal ;
4) Kepala Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara setempat;
5) Pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan;
6) dan lain-lain yang berkepentingan,
b. Menolak usul permohonan perpanjangan BUP PNS yang menduduki
jabatan Guru Besar/Profesor.
11. Permohonan perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru
Besar/Profesor dari Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh
Departemen lain atau Lembaga Pemerintah non Departemen, diajukan
oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah non Departemen yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan Perguruan Tinggi yang
bersangkutan kepada Menteri dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal.
12. Permohonan perpanjangan BUP PNS yang menduduki jabatan Guru
Besar/Profesor yang dipekerjakan pada Perguruan Tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat, diusulkan oleh Rektor atau Ketua
penyelenggara Perguruan Tinggi yang bersangkutan kepada Menteri
melalui Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta wilayah masing-
masing, dengan tembusan kepada Direktur Jenderal .
A. Persyaratan
8
5. Tidak mengganggu pembinaan karir dosen yang masih berstatus PNS
di lingkungan perguruan tinggi yang bersangkutan, yang dibuktikan
dengan surat pernyataan Rektor atau Ketua.
6. Surat jaminan dari Dekan Fakultas atau Ketua Program Studi bahwa
semua konsekuensi biaya akibat penetapan Guru Besar/Profesor
Emeritus menjadi tanggung jawab perguruan tinggi yang
bersangkutan.
9
pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus kepada Menteri dengan
memperhatikan:
a. persyaratan pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus,
b. hasil pengkajian dan/atau pertimbangan kebutuhan pengangkatan
Guru Besar/Profesor Emeritus,
c. Berita Acara Pertimbangan Senat,
d. pertimbangan Direktur Jenderal, dan
e. implikasi pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus terhadap
pembinaan karir dosen di lingkungan Perguruan Tinggi yang
bersangkutan.
10. Berdasarkan pertimbangan teknis dan administrasi dari Sekretaris
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, Menteri:
a. menetapkan keputusan pengangkatan Guru Besar/Profesor
Emeritus dalam suatu keputusan dengan tembusan kepada:
1) Kepala Badan Kepegawaian Negara;
2) Direktur Jenderal ;
3) Kepala Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara
setempat;
4) Pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan;
5) dan lain-lain yang berkepentingan,
C. Lain-lain
10
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD
BAMBANG SUDIBYO
11