New Sap Rom Berlian
New Sap Rom Berlian
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2A.6
1. MUHAMMAD RISWAN HIDAYAT
2. RAUDATUS SALEHA
3. RESTY HAPSARI
4. YENNI NOOR FAHRIDHA
5. EEN NURHAYATI
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x40 menit, keluarga klien dapat mengerti
dan memahami serta dapat melakukan latihan gerak aktif-pasif dengan benar.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x40 menit klien dapat:
- Menyebutkan kembali Pengertian latihan gerak aktif- pasif
- Menjelaskan kembali tujuan latihan gerak aktif- pasif
- Mendemonstrasikan kembali langkah-langkah latihan gerak aktif- pasif
3. Materi (terlampir)
4. Media
Leaflet
Banner
5. Metode penyuluhan
Ceramah
Tanya jawab
6. Pengorganisasian
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Observer :
Notulen :
Pembagian tugas
Moderator : mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir
Penyuluh : menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : memotivasi peserta untuk bertanya
Observer : mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir.
Notulen : mencatat seluruh rangkaian kegiatan penyuluhan
7. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
(5menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu 3. Mendengarkan
dan
memperhatikan
4. Menyetujui
kontrak waktu
2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang ROM 1. Mendengarkan
(25 menit) 2. Mendemonstrasikan dan
lagkah-langkah gerak memperhatikan
latihan aktif-pasif penjelasan
3. Memberikan kesempatan penyuluhan
kepada sasaran untuk Aktif bertanya
menanyakan hal-hal yang 2. Mendengarkan
belum di mengerti dari dan menyimak
materi yang dijelaskan dengan baik
3. Penutup (10 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
menit) yang telah disampaikan dan
oleh penyuluh. memperhatikan
2. Mengevaluasi peserta tanya jawab
atas penjelasan yang 2. Menjawab
disampaikan dan pertanyaan yang
penyuluh menanyakan diberikan
kembali mengenai materi 3. mengikuti berdoa
penyuluhan. 4. Menjawab salam
3. Salam penutup
8. Evaluasi lisan
a. Sebutkan pengertian latihan gerak aktif-pasif!
b. Jelaskan tujuan latihan gerak aktif-pasif!
c. Demonstrasikan kembali langkah-langkah latihan gerak aktif-pasif!
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Latihan gerak aktif-pasif adalah melatih atau menggerakan anggota gerak tangan
dan kaki agar tidak terjadi kekakuan otot.
b. ROM Pasif
ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari
orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan
persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klienpasif).
Kekuatanotot 50 %.
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total
atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif
misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi
yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh
atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu
melaksanakannya secara mandiri.
6. Indikasi dan Sasaran ROM
ROM Aktif :
Indikasi :
a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan
menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
b. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan
persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM (Active-Assistive ROM,
adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan diberikan melalui gaya dari
luar apakah secara manual atau mekanik, karena otot penggerak primer
memerlukan bantuan untuk menyelesaikan gerakan).
c. ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.
d. ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas dan
dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.
Sasaran :
a. Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran ROM Aktif
serupa dengan ROM Pasif.
b. Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan pembelajaran gerak dari
kontrol gerak volunter.
c. Sasaran spesifik:
Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot yang
terlibat
Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi
Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan
persendian
Meningkatkan sirkulasi
Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
ROM Pasif
Indikasi :
a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang apabila
dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses penyembuhan
b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk bergerak aktif
pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma, kelumpuhan atau
bed rest total
Sasaran :
a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
d. Membantu kelancaran sirkulasi
e. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan serta difusi
persendian
f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien
b. Bahu
Fleksi 180⁰ menaikkan lengan ke atas sejajar dengan kepala
Ekstensi 180⁰ mengembalikan lengan ke posisi semula
Hiperekstensi 45-60⁰ menggerakkan lengan kebelakang
Abduksi 180⁰ lengan dalam keadaan lurus sejajar bahu lalu gerakkan
kearah kepala
Adduksi 360⁰ lengan kembali ke posisi tubuh
Rotasi internal 90⁰ tangan lurus sejajar bahu lalu gerakkan dari bagian siku
kearah kepala secara berulang
Rotasi eksternal 90⁰ dan kearah bawah secara berulang
c. Siku
Fleksi 150⁰ menggerakkan daerah siku mendekati lengan atas
Ekstensi 150⁰ dan luruskan kembali
d. Lengan bawah
Supinasi 70-90⁰ menggerakkan tangan dengan telapak tangan diatas
Pronasi 70-90⁰ menggerakkan tangan dengan telapak tangan dibawah
e. Pergelangan tangan
Fleksi 80-90⁰ menggerakkan pergelangan tangan kearah bawah
Ekstensi 80-90⁰ menggerakkan tangan kembali lurus
Hiperekstensi 89-90⁰ menggerakkan tangan kearah atas
f. Jari-jari tangan
Fleksi 90⁰ tangan menggenggam
Ekstensi 90⁰ membuka genggaman
Hiperekstensi 30-60⁰ menggerakkan jari-jari kearah atas
Abduksi 30⁰ meregangkan jari-jari tangan
Adduksi 30⁰ merapatkan kembali jari-jari tangan
Ibu jari
Fleksi 90⁰ menggenggam
Ekstensi 90⁰ membuka genggaman
Abduksi 30⁰ menjauhkan/meregangkan ibu jari
Adduksi 30⁰ mendekatkan kembali ibu jari
Oposisi mendekatkan ibu jari ke telapak tangan
g. Pinggul
Fleksi 90-120⁰ menggerakkan tungkai keatas
Ekstensi 90-120⁰ meluruskan tungkai
Hiperekstensi 30-50⁰ menggerakkan tungkai kebelakang
Abduksi 30-50⁰ menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh
Adduksi 30-50⁰ merapatkan tungkai kembali mendekat ke tubuh
Rotasi internal 90⁰ memutar tungkai kearah dalam
Rotasi eksternal 90⁰ memutar tungkai kearah luar
h. Lutut
Fleksi 120-130⁰ menggerakkan lutut kearah belakang
Ekstensi 120-130⁰ menggerakkan lutut kembali keposisi semula lurus
i. Mata kaki
Dorso fleksi 20-30⁰ menggerakkan telapak kaki kearah atas
Plantar fleksi 20-30⁰ menggerakkan telapak kaki kearah bawah
j. Kaki
Inversi/supinasi 10⁰ memutar/mengarahkan telapak kaki kearah samping
dalam
Eversi/Pronasi 10⁰ memutar/mengarahkan telapak kaki kearah samping
luar
k. Jari-jari kaki
Fleksi 30-60⁰ menekuk jari-jari kaki kearah bawah
Ekstensi 30-60⁰ meluruskan kembali jari-jari kaki
Abduksi 15⁰ mereganggkan jari-jari kaki
Adduksi 15⁰ merapatkan kembali jari-jari kaki
Maka Allah turunkan ayat di atas supaya memohon pertolongan kepada Allah
dan Allah mengajarkan pula cara memohon pertolongan itu adalah dengan cara
bersabar dan sholat. Seberat apapun penyakit itu, mereka tidak akan berhasil
menggoyahkan keimanan ummat Islam. Sebab Allah memelihara orang yang
sabar dari beratnya suatu penyakit. Akan tetapi, adakalanya sabar kita itu
menjadi lemah kerana menghadapi penderitaan yang panjang. Maka, untuk
memulihkan kesabaran kita itu, Allah gandengkan dengan sholat. Kerana
dengan sholat, kesabaran kita kembali kuat. Kembali pulih seperti sebelumnya.
Maka, mudah pula bagi kita menghadapi penyakit yang diderita.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2001). Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
Hidayat, A.A.A., & Uliyah, M. (2014). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2
Buku 1. Salemba Medika. Jakarta.