Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di musim kemarau, banyak sekali tanaman yang mati karena kekurangan
air. Tapi pada saat musim penghujan banyak juga yang mati karena kelebihan
air/kebanjiran. Hal ini bila di lihat dari suatu ketinggian tertentu di atas udara
akan semakin jelas, Di musim hujan banyak pemandangan yang di lihat dari atas
berwarna hijau, sedangkan pada musim kemarau pemandangan akan terjadi hal
yang sebaliknya, jika di lihat pemandangan berwarna cokelat pada musim kemarau
semua itu berdasarkan pengamatan saya di puncak gunung yang berada di dekat
rumah saya.
Pemerintah daerah berupaya selama ini yang di lakukan adalah menyediakan
penampungan berupa waduk-waduk atau bendungan-bendungan.yang lain
sebagai teknologi alternatif terakhir adalah dengan mengupayakan hujan
buatan dengan menyebar garam meja yang sudah halus. Tetapi teknologi ini sering
menemui kendala yang sangat berarti yaitu saat musim kemarau sering tidak
menghasilkan apa-apa karena di musim ini bahan hujan yang berupa awan
hanya sedikit, sehingga banyak mengalami kegagalan.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara mengatasi kekeringan ketika musim kemarau tiba?
2. Apa dampak dari kekeringan?
3. Apa manfaat dari hujan buatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui cara mengatasi kekeringan.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kekeringan.
3. Untuk mengetahui dampak dari kekeringan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari hujan buatan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan berlangsung lama sampai hujan tiba, berdampak sangat luas pada
ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
Kekeringan adalah salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang
berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang
jauh di bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan
ekonomi dan lingkungan. Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi
kendala dalam peningkatan produksi pangan di daerah tersebut. Di Indonesia
pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi kekeringan pada tanaman
pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap tahunnya.

2.2 Hipotesis
Menurut pengalaman saya waktu melakukan penelitian di kampung saya
yaitu desa pidekso, di duga karena perubahan lapisan tanah yang terlalu awal. Dan
perubahan lapisan tanah ini mengakibatkan daya serap air ke dalam tanah makin
cepat dimungkinkan karena besarnya tekanan air yang meningkat selama musim
hujan.

2
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian
yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian
variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam
waktu yang berbeda.

3.2 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini saya mengambil warga-warga , di desa pidekso, desa
kidul kali, desa kulon kali dan desa sendang sari . Perwakilan 1 orang dari
masing-masing desa. Jadi jumlah keseluruhan adalah 4 orang. Saya hanya
meneliti tentang cara mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


Saya melakukan penelitian di desa pidekso setiap kali ada waktu luang,
saya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Proses penelitian ini cukup lama
yaitu 1 minggu. Dan saya melakukan wawancara terakhir kurang lebih 1 hari
sebelumnya. Setelah itu penulisan penelitianpun saya mulai.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Saya tidak hanya melakukan wawancara tetapi saya juga mengambil
sebagian informasi dari internet dan buku paket. Setelah semua data yang di
butuhkann telah terkumpul, kemudian saya mencampurkan opini internet dan
buku paket dengan hasil wawancara saya. Dan saya mendapatkan jawaban
sementara yang telah tercantum di Hipotesis.

3
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Cara Mengatasi Kekeringan


Negara Indonesia memiliki dua musim. Yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana
musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
kekeringan di beberapa daerah. Kejadian ini terus berulang dan berulang.
Banyak pihak yang dirugikan oleh kondisi kemarau panjang yang
mengakibatkan kekeringan. Salah satunya adalah petani yang tanamannya
terancam gagal panen karena kekeringan. Selain itu, kekeringan juga
menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di beberapa tempat.
Mengingat kondisi yang hampir selalu terjadi setiap tahun,maka diperlukan
cara mengatasi kekeringan yang setidaknya dapat menangani dan membantu
kita melewati kondisi yang satu ini.

- Cara Mengatasi Dengan Membuat Penampungan Air


Cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan salah
satunya adalah dengan membuat penampung air hujan. Nantinya,
penampungan ini dapat digunakan sebagai penyediaan air ketika musim
kemarau panjang tiba. penampungan ini dapat membantu untuk mengairi
tanaman-tanaman yang ‘terjebak’ ketika musim kemarau tiba, sehingga
tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air. Cara ini
cukup efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya
terjadi gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan
kekeringan. Pertimbangkan seberapa banyak air yang akan dibutuhkan
ketika membuat penampungan. Semakin besar penampungan yang dibuat
maka akan semakin banyak pula air yang tertampung, maka akan
semakin banyak pula lahan dan tanaman yang dapat diairi.

4
- Cara mengatasi kekeringan dengan penghijauan
Jangan lupa juga untuk selalu melakukan penghijauan. Ini
merupakan cara mengatasi kekeringan yang paling klasik tapi tidak boleh
dilewatkan. Tanaman yang ditanam pada lahan-lahan kosong mampu
menjaga butiran tanah ketika hujan tiba. Tanaman yang rapat juga
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air
hujan, mengurangi aliran permukaan dan penguapan sehingga akhirnya air
tanah akan tersedia lebih lama.
Terakhir, sebaiknya berikan peringatan kepada masyarakat agar tidak
membakar hutan yang sudah hijau dampaknya juga bisa masuk dalam
kekeringan yang lebih parah lagi karena hutan akan menjadi gundul dan
tanahnya akan menjadi kering karena efek terbakar oleh api.
Selain itu, pemerintah seharusnya bisa membantu masyarakat dengan
memberikan pompa air. Pompa air sangat penting karena dapat membantu
pengadaan air untuk irigasi ketika pasokan air yang dibutuhkan kurang
atau tidak mencukupi. Nantinya dengan pompa air tersebut, petani dapat
mengatasi kelangkaan air dengan memompa air dari sungai atau sumber-
sumber air sekitar.

4.2 Dampak dari Kekeringan


1. Akibat Alamiah
- Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di
bawah Normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis
merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.
- Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi
muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Terdapat
tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi
muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah.
Kekeringan hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya
kekeringan.

5
- Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan kandungan air
dalam tanah, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman
tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorology.
- Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang
memberi dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya
tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dari tenaga
air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan
air baku untuk industri domestic dan perkotaan.
- Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka
air sungai antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan
akibat Ulah Manusia.

Kekeringan tidak taat aturan terjadi karena:


- Kebutuhan air lebih besar dari pada pasokan yang direncanakan akibat
ketidaktaatan pengguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.
- Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat
perbuatan manusia.
- Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas
penanggulangan bencana kekeringan disesuaikan dengan kemampuan
masing-masing daerah. Khusus untuk kekeringan yang disebabkan oleh
ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana air,
diperlukan komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan
kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kepada masyarakat perlu
dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga memahami dan
melaksanakan pola pengguna air sesuai peraturan / ketetapan.
- Kurangnya daya resap air karena banyak rumah2 yang sudah di plester yang
tidak ada daya resapnya kalaupun ada hanya sedikit
- Banyaknya hutan yang gundul karena di bakar dan ditebang secara liar
(ilegal loging) yang menyebabkan daya resap air berkurang

6
4.3 Manfaa dari Hujan Buatan
Hujan buatan bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang mengalami
kekeringan, pengisian waduk, keperluan air bersih, irigasi, sungai dan
sebagainya. Karena hujan buatan ini merupakan teknologi modifikasi cuaca,
maka hujan buatan bisa terjadi kapan saja tanpa harus menunggu musim
hujan.tetapi memerlukan garam meja yang cukup banyak
Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah
yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat
mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen,
sumur kering, sungai / danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih,
hewan dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Dengan adanya hujan
buatan diharapkan mampu memberikan /memenuhi kebutuhan air makhluk
hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada
kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat
dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga
mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan
berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu
menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia agar anak cucu kita
kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat
ini.

7
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu daerah
yang sangat kering akibat sudah lama tidak turun hujan sehingga dapat
mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering, gagal panen, sumur
kering, sungai / danau kering, tanah retak-retak, kesulitan air bersih, hewan
dan tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Dengan adanya hujan buatan
diharapkan mampu memenuhi/mencukupi kebutuhan air makhluk hidup di
bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada
kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat
dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga
mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan
berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu
menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia agar anak cucu kita
kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat
ini.

5.2 Saran
Bagi para Masyarakat hendaknya menggunakan air dengan baik, jangan
terlalu berlebihan dalam menggunakan air karena bisa menyebabkan
kekurangan air. Sebenarnya kekeringan itu di sebabkan oleh ulah manusia
itu sendiri . sebaiknya tidak melakukan ilegal loging / penebangan liar dan
pembakaran hutan yang sudah hijau akibatnya hutan akan kering karena terbakar
dan menjadi gundul karena semua itu dapat memicu awal dari kekeringan ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 1, No. 2, 2000:143-152


sabtu 24 Oktober 15 jam 03.30 pm
 Santoso, E. 1989. Kondisi Cuaca dan Tingkat Kebehasilan Hujan Buatan di
DAS Citarum bulwn Maret 1988 Berdasarkan Abalisis Fisik . senin 26
Oktober 15 jam 07.30 pm
 Google search
 http://www.kumpulanpaketbiologi.com
 http://www.google.com
 http://www.E-book.com
 http://www.scrib.com/contoh/laporan/penelitian

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai