PROPOSAL
Anak Tunagrahita adalah anak yang memiliki hambatan dalam segi kognitif.
fungsi intelektual yang secara jelas berada di bawah rata-rata/normal disertai dengan
kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian dan terjadi dalam periode perkembangan”.
(Alih bahasa Astati 2001:9). Hal ini menyebabkan sulit atau lambatnya anak dalam
mencerna informasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan belajar
mengajar. Adapun saat anak mulai memahami suatu hal, anak tunagrahita mudah sekali
lupa. Hal ini menyebabkan lambat dan sedikitnya informasi yang dapat diserap oleh anak.
Dalam buku Menjadi Pendidik Profesional Team Trainer K-100 (2002 : 98)
Menurut Woodwort (Team Trainer K-100, 2002 : 98) Mencamkan adalah aktivitas dalam
belajar (learning) dimana subyek menerima kesan-kesan yang kemudian disertai kegiatan
lain yaitu penyimpanan, dimana subyek menyimpan hal-hal yang telah dipelajari
Anak Tunagrahita ringan memiliki hambatan dalam berpikir abstrak, sehingga dalam
pembelajaran sulit sekali menjelaskan sesuatu tanpa adanya benda konkrit/ nyata yang
dapat dilihat atau disentuh oleh anak. Setelah mempelajari sesuatu yang baru memakai
alat peraga sebagai benda konkrit, bilapun anak tunagrahita ini mengerti, anak tunagrahita
mudah sekali lupa. Maka dari itu, penulis mencoba sebuah metode yang diharapkan dapat
meningkatkan daya ingat anak terhadap sesuatu yang telah anak pelajari. Metode yang
menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri
peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran adalah upaya sistematis dan
menggunakan Peta Konsep yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna
cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal ini disebabkan peta konsep adalah alat
belajar yang tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa, karena siswa dengan mudah
2
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah "Apakah penggunaan
Peta Konsep dalam pembelajaran dapat meningkatkan daya ingat peserta didik?”
1. Tujuan Umun
Melalui penelitian ini diharapkan penulis memperoleh hasil positif dari
metode peta konsep terhadap perkembangan daya ingat anak dalam pembelajaran.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran kegiatan yang dilakukan guru dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Anak
2. Bagi Guru
3. Bagi Masyarakat
3
Masyarakat nantinya bisa mengetahui pengaruh peta konsep terhadap
Diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya yang sejenis sebagai landasan
E. Definisi Oprasional
Adapun definisi oprasional yang dimaksud dalam penelitian ini antara lain:
1. Daya Ingat
Daya ingat merupakan alih bahasa dari memory. Pada umumnya para ahli
informasi yang telah didapatkan pada masa lalu untuk masa yang akan datang
2. Metode
Menurut Hebert Bisno (1968) yang dimaksud metode adalah teknik-teknik yang
digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau dapat diterapkan secara sama
3. Peta Konsep
Peta konsep adalah suatu gambar yang memaparkan struktur konsep yaitu
4
yang bermakna antara konsep-konsep dari suatu materi pelajaran yang
(Dahar,1989:123)
Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna
dalam suatu unit semantic. Dalam bentuk yang paling sederhana, peta konsep
dapat berupa dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung untuk
dalam bab yang bersangkutan. Konsep yang dinyatakan dalam bentuk istilah
mempunyai cakupan yang lebih luas daripada konsep yang lain. Dengan kata
lain konsep yang satu lebih inklusif daripada konsep yang lain. Keseluruhan
5
paling umum, kurang umum dan akhirnya sampai pada konsep yang paling
4. Peningkatan
berikut :
Peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari
5. Pembelajaran
terhadap kreativitas yang akan diciptakan oleh siswa. Disaat ketika siswa
6
merasa nyaman, maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah untuk dicapai.
dengan jenis hakikat serta jenis belajar dan prestasi belajar tersebut.
(AAMD) yang dikutip dari Grossman (Kirk & Gallagher, 1986:116) bahwa :
2001:9). Anak tunagrahita ringan dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita
adalah Upaya peningkatan Daya Ingat Melalui Metode Peta Konsep dalam
F. Pertanyaan Penelitian
7
1. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam mengingat materi pembelajaran?
2. Bagaimana kesulitan yang di hadapi dalam mengingat pembelajaran yang telah
diberikan?
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan Peta Konsep pada anak
penggunaan metode Peta Konsep terhadap peningkatan daya ingat pada anak
dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Winarno
penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang terjadi pada masa
adalah metode yang sesuai digunakan untuk penelitian ini, karena permasalahan
tersebut terjadi pada masa sekarang dan pada saat penelitian berlangsung.
8
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
1. Observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data
9
Dalam melakukan observasi, peneliti memiliki kesempatan untuk
2. Wawancara
Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk
mengenal sebelumnya.
Responden selalu menjawab pertanyaan.
Pewawancara selalu bertanya.
Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu
10
3. Studi Dokumentasi
digunakan dalam penelitian ini, dokumentasi dapat berupa catatan, atau data
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumen yang
H. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi Subyek penelitian adalah anak
(tiga) orang dan guru di SDLB BC Kota Bandung yang berjumlah (satu) orang.
Tabel 1
SUBJEK PENELITIAN
0
1 MA L 11 Siswa
2 MZ P 10 Siswa
3 AS L 11 Siswa
11
4 DN P 40 Guru
12
DAFTAR PUSTAKA
Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik.
Bandung: Tarsito
13