Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PKN

“KETAHANAN NASIONAL BANGSA INDONESIA”

OLEH :

KELOMPOK 2

NAMA : NUR ASNITA EKA MUSRIFAH. T


STB : 152111
KELAS : F (TEKNIK INFORMATIKA)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


(STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR
2016
A. Pengertian Ketahanan Nasional
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam
maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan nasional juga diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu
konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.

B. Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi


Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena suatu organisasi;
apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam
proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam
mencapai tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.
Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
a) Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan
oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
b) Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.”
Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
c) Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita
maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan
dorongan spiritual.
d) Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi
seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh bangsa
Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Asas – Asas Ketahanan Nasional


1. Asas kesejahteraan dan keamanan
2. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
3. Asas kekeluargaan

D. Sifat-sifat Ketahanan Nasional


a. Mandiri
b. Dinamis
c. Wibawa
d. Konsultasi dan Kerjasama
CONTOH KASUS

Kasus GAM

KETAHANAN NASIONAL ( Gerakan Aceh Merdeka )

GAM lahir karena kegagalan gerakan Darul Islam pada masa sebelumnya. Darul Islam muncul
sebagai reaksi atas ketidakberpihakan Jakarta terhadap gagasan formalisasi Islam di Indonesia. Darul
Islam adalah sebuah gerakan perlawanan dengan ideologi Islam yang terbuka. Bagi Darul islam,
dasar dari perlawanan adalah Islam, sehingga tidak ada sentimen terhadap bangsa-bangsa lain,
bahkan ideologi Islam adalah sebagai perekat dari perbedaan yang ada. Gagasan ini juga
berkembang dalam gerakan Darul Islam di Aceh.
Akan tetapi, paska berhentinya perlawanan Darul Islam Aceh, keinginan Aceh untuk
melakukan Islamisasi di Indonesia menjadi lebih sempit hanya kepada Aceh. Perubahan ini terjadi
disebabkan karena kegagalan Darul Islam diseluruh Indonesia, sehingga memaksa orang Aceh lebih
realistis untuk mewujudkan cita-cita. Yang menjadi menarik adalah, GAM yang melanjutkan tradisi
perlawanan Aceh, ternyata tidak melanjutkan ideologi Islam yang terlebih dahulu digunakan oleh
Darul Islam. Sebagaimana yang disebutkan bahwa GAM lebih memilih nasionalisme Aceh sebagai isu
populisnya.
Kemunculan GAM pada masa awalnya langsung mendapat respon oleh pemerintah Orde Baru
dengan melakukan operasi militer yang represif, sehingga membuat GAM kurang bisa berkembang.
Walau demikian, GAM juga melakukan pelebaran jaringan yang membuat mereka kuat, baik pada
tingkat internasional maupun menyatu dengan masyarakat dan GAM bisa terus bertahan.Pada masa
Orde Baru GAM memankan dua wajah; satu wajah perlawanan (dengan pola-pola kekerasan yang
dilakukan), dan strategi ekonomi-politik yang dimainkan (dengan mengambil uang pada proyek-
proyek pembangunan).

Anda mungkin juga menyukai