Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEPERAWATAN ANAK

TUGAS DENVER II

Dosen Pembimbing: Kustiningsih, S.Kep., M.Kep.,Sp.An

Disusun Oleh
Lifia Ulpawati
201510201019 PSIK 6A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Keperawatan
Maternitas Komunitas ini. Penyusunan ini guna melengkapi tugas Praktikum Keperawatan anak II
yang berjudul “LAPORAN DENVER 2”.

Penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kustiningsih, S.Kep., M.Kep.,Sp.An selaku dosen pembimbing keperawatan anak II


Universitas `Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan semangat.
2. Teman-teman PSIK 6A ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan
semangat.
3. Segenap dosen-dosen pengajar di Prodi Keperawatan S1 Fakultas Kesehatan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan semangat tiada henti.
4. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral, material, dan kasih sayang
serta dorongan tiada henti.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu.
Penulis mengharapkan Asuhan Keperawatan Keluarga ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan ini masih akan sangat membantu. Akhir
kata saya selaku peneliti mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 20 Juni 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN TEORI ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian ........................................................................................................................................ 3
B. Tujuan .............................................................................................................................................. 3
C. Manfaat pemeriksaan Denver II .................................................................................................... 3
D. Penentuan garis usia ....................................................................................................................... 4
E. Interpretasi Skor Denver II ............................................................................................................ 4
Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan dan
tidak dapat dites. .................................................................................................................................... 5
BAB III PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
Lampiran dan Dokumentasi ................................................................................................................... 13
Daftar pustaka........................................................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Formulir DDST adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Sejak dahulu masalah perkembangan
anak mendapat banyak perhatian. Berbagai tulisan mengenai perkembangan anak telah
dibuat. Pada saaat ini berbagai metode deteksi dini untuk megetahui gangguan
perkembangan anak telah dibuat.
Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakit-penyakit yang
potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembanagn anak karena deteksi dini kelainan
perkembangan anak sangat berguna agar diagnosa maupun pemulihannya dapat dilakukan
lebih awal sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin.
Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui adanya masalah
pada perkembanagan anak, tidak berarti bahwa diagnosa pasti dari kelaian tersebut telah
ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak
sehari-hari, yang dapat meberikan petunjuk jika ada sesuatu yang perlu mendapat
perhatian. Sehingga masih diperlukan anamnese yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti
dan pemeriksaan penunjang lainnya agar diagnosa dapat dibuat, supaya intervensi dan
pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari denver?
2. Apa sajakah tujuan dilakukan pemeriksaan denver?
3. Apakah manfaat dari pemeriksaan denver ?
4. Bagaimanakah cara penentuan garis usia/umur?
5. Bagaimana cara membuat interpretasi denver?
6. Kasus dan pengkajian ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari denver

1
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemeriksaan denver
3. Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan denver
4. Untuk mengetahui dan memahami cara menentukan garis umu
5. Untuk mengetahui cara menbuat interpretasi
6. Untuk mengetahui kasus dan cara pembuatan hasil dan kesimpulan dari pemeriksaan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
DDST II (Denver Development Skrinning Test) atau Denver II adalah salah satu dari
metode skrining terhadap kelainan perkembangan bayi atau anak usia 0-6 tahun yang
dilakukan secara berkala dengan dengan 125 tugas perkembangan. Denver II lebih
menyeluruh tapi ringkas, sederhana dan dapat diandalkan, yang terbagi dalam 4 (empat)
sektor, yakni : sektor personal sosial (kemandirian bergaul), sektor fine motor adaptive
(gerakan-gerakan halus), sektor language (bahasa), dan sektor cross motor (gerakan-gerakan
kasar).

Setiap tugas perkembangan digambarkan dalam bentuk kotak bentuk kotak persegi
panjang horizontal yang berurutan menurut umur dalam format Denver II. Pada umunya setiap
pelaksanaan tes, tugas perkembangan yang perlu diperiksa pada setiap kali skrinning hanya
berkisar 25-30 item, sehingga hanya memakan waktu 15-20 menit.

B. Tujuan
Denver II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain ;
1. Untuk mengetahui dan mengikuti proses perkembangan.
2. Untuk mengatasi secara dini bila ditemui kelainan.
3. Menilai tingkat perkembangan bayi atau anak sesuai dengan usianya.
4. Menilai tingkat perkembangan bayi atau anak yang tampak sehat.
5. Menilai tingkat perkembangan bayi atau anak yang tidak menunjukkan gejala
kemungkinan adanya kelainan perkembangan.
6. Memastikan bayi atau anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan.
7. Memantau bayi atau anaka berisiko mengalami kelainan perkembangan, misalnya bayi
atau anak dengan masalah perinatal (selama kehamilan).
8. Menjaring bayi atau anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan
perkembangan.

C. Manfaat
1. Mengetahui tahap perkembangan yang dicapai bayi atau anak.
2. Menemukan adanya keterlambatan perkembangan bayi atau anak sedini mungkin.

3
3. Meningkatkan kesadaran orangtua atau pengasuh agar menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi perkembangan bayi atau anak.
D. Penentuan garis usia
Pada garis horizontal teratas dan terbawah pada format Denver II, terdapat skala usia dalam
bulan dan tahun yang dimulai dari bayi atau anak lahir hingga 6 tahun.
Keterangan garis tegak kecil pada garis skala usia adalah :
1. Pada usia 0-24 bulan, jarak antara 2 tanda (garis tegak kecil) adalah 1 bulan.
2. Setelah usia 24 bulan sampai dengan usia 6 tahun, jarak antara 2 tanda adalah 3 bulan
(Suwariyah. 2013)
E. Interpretasi Skor Denver II
1. Lebih, yaitu anak mampu melakukan tugas perkembangan “lulus” item uji tugas
perkembangan sebelah kanan garis usia.
2. Normal, yaitu anak “gagal” atau “menolak” melakukan untuk item di sebelah kanan
garis usia (persentil 25%-75%).
3. Peringatan, yaitu anak “gagal” atau “menolak” pada uji item tugas perkembangan
(persentil 75-90%)
4. Keterlambatan, anak “gagal” atau “menolak” pada uji item tugas perkembangan.
a. Advanced
Bila anak mampu melaksanakan tugas pada item disebelah kanan garis umur, lulus
kurang dari 25% anak yang lebih tua dari usia tersebut.
b. Normal
Bila anak gagal/ menolak tugas pada item disebelah kanan garis umur,
lulus/gagal/menolak pada item antara 25-75% (warna putih).
c. Caution
Tulis C pada sebelah kanan blok, gagal/menolak pada item antara 75-100% (warna
hijau).
d. Delay
Gagal/menolak item yang ada disebelah kiri dari garis umur.

Penilaiaan:
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No Opportunity = NO).

4
Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan
dan tidak dapat dites.
1) Abnormal
a) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1 sektor
atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang
lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia
c) Konsultasikan ke dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang untuk tindakan
selanjutnya
2) Meragukan
a) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih
b) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
c) Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti
takut, keadaan sakit atau kelelahan
3) Tidak dapat dites
a) Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
b) Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu
4) Normal
a) Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution
b) Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya

5
BAB III
PENGKAJIAN DAN PEMBAHASAN
Pemeriksa : Lifia Ulpawati
Tanggal : 20 Juni 2018
Nama : An. Arsya Ma’ruf Yafie Habibie
Tanggal lahir : 20 September 2016
Umur : 19 bulan
Proses kehmilan, ibu waktu hamil tidak sakit dan tidak minum obat. Ibu pernah jatuh
kepeleset di kamar mandi, tetapi keadaan kehamilan ibu tidak apa-apa. Ibu minum obat dari dokter
saja, tidak minum obat warung. Asupan makanan ibu pada saat hamil yaitu buah-buahan. Proses
kelahiran normal, ketika bayi tersebut lahir nangis kencang,dan ketika di Azanin sama ayahnya
respon mendengarkannya bagus bayi tersebut langsung menoleh, dan respon menyusui anak
tersebut juga bagus. Anak tersebut sekarang sudah memasuki paud.
Cara perhitungan umur
Tanggal pengkajian 2018 6 20
Tanggal lahir anak 2016 9 20 --
1 7 0

Tahun Bulan Hari

Jadi umur anak tersebut adalah 1 tahun 7 bulan atau sama dengan 19 bulan.

Garis umur pada lembar denver berada pada bulan atau angka 19 bulan, dan yang harus dilatih
ataupun ditanyakan ke orangtua sebagai berikut :

Tugas
Sektor perkembangan Cara melatih Hasil
anak
Personal 1. Menirukan 1. Tanyakan pada orang tua apakah anak 1. P
sosial kegiatan L dapat meniru kegiatan dirumah mengelap
2. Minum dengan debu , menggosok, menyapu, atau
cangkir L berbicara di telepon.
3. Membantu Lulus (beri tanda P) bila keluarga
dirumah L melaporkan bahwa anak dapat menirukan
4. Menggunakan kegiatan rumah yang dilakukan orang
sendok atau dewasa.
garpu L 2. P

6
5. Membuka 2. Tanyakan pada pada orangtua apakah anak
pakaian L dapat memegang cangkir/gelas dan
6. Menyuapi meminumnya sendiri tanpa dibantu, tanpa
boneka tumpah lebih dari sedotan cairan. Cangkir
7. Gosok gigi /gelas tidak boleh ada tutup/cucuk/bibir
dengan bantuan gelas menonjol untuk kucuran air.
L
3 Lulus (beri tanda P) bila orangtua
melaporkan anak dapat melakukan hal
tersebut dirumah. 3. P
3. Tanyakan pada orang tua apakah anak
membantu tugas-tugas rumah yang
sederhana seperti membereskan mainan,
membuang sampah atau mengambil
sesuatu bila diminta orangtua pada saat
diminta.
Lulus (beri tanda P) bila anak betul-betul
dapat membantu bukan hanya meniru.
Tujuannya adalah menentukan apakah
anak paham dan melaksanakan permintaan
bantuan. 4. P
4. Tanyakan pada orangtua apakah anak
menggunkan sendok/garfu makan. Bila
iya, seberapa banyak ia tumpahkan.
Lulus (beri tanda P) bila anak
menggunakan sendok/garfu dan membawa
makanan ke dalam mulut, hanya tumpahan
sedikit. Tujuannya adalah untuk
menentukan apakah anak dapat melakukan
sendiri/mandiri dalam kegiatan makan 5. F
5. Tanyakan orangtua apakah anak dapat
membuka pakaiannya sendiri termasuk
menanggalkan sepatu,jaket, celana/kaos
Lulus (beri tanda P) bila anak
menanggalkan pakaian yang mudah
dilakukan seperti kaos kaki, celemet, atau
memindahkan varang seperti sepatu
dengan adanya usaha memindahkan dan
mengambalikan jaket, celan/kaos.
Tujuannya untuk melihat anak
memindahkan barang sesuai usahanya
sendiri. 6. P
6. Letakkan boneka dan botol minuman
mainan diatas meja di depan anak: “
katakan ke anak :” Beri adik bayi makan”
dan atau “ Beri adik bayi botol.

7
Lulus (beri tanda P) bila anak
meletakkan botol ke mulut boneka atau
dengan jelas mencoba meletakkan ke
mulut boneka. Bila anak menirukan
pemberian ASI, doronglah dia gunakan
botol. Kegiatan menyusui ASI diskor 7. P
gagal.
7. Tanyakan pada orangtua bila anak dapat
menggosok gigi dengan sedikit bantuan.
Bila dapat, mintalah orangtua menjelaskan
bagaimana kegiatan yang dilakukan anak.
Lulus (beri tanda P) bila orangtua
melaporkan anak dapat memegang sikat
gigi dan menggerakkan diantara gigi.
Orang tua boleh mengawasi dan
meletakkan pasta gigi disikat. “NO” bila
orang tua tidak membolehkan anak
mencobanya.
Adaptif- 1. Membenturkan 1. Letakkan satu kubus dimasing-masing 1. P
Motorik 2 kubusL tangan anak dan doronglah ia
halus 2. Menaruh kubus membenturkan kedua kubus bersamaan.
di cangkir Memberikan contoh terlebih dahulu oleh
3. Mencoret-coret pemeriksa, jangan biarkan orangtua
4. Ambil manik- menyentuh kdua tangan anak. Bila anak
manik tidak bisa melakukan, bisa ditanyakan
5. Menara dari 2 keorangtua apakah anak dapat
kubus membenturkan benda yang lebih kecil
6. Menara dari 4 bersama-sama dalam satu waktu.
kubus Lulus (beri tanda P) bila anak memegang
satu kubus di bersamaan atau jika orangtua
anak melaporkan membenturkan benda-
benda kcil seara bersamaan.
2. Letakkan 3 kubus dan cangkir di atas meja 2. P
di depan anak memasukkan kubus
kedalam cangkir dengan memberi contoh
atau kata-kata dan diulangi beberapa kali.
Lulus (beri tanda P) bila anak
memasukkan kubus ke cangkir paling
tidak sebanyak 1 kali.
3. Letakkan kertas dan pensil diatas meja 3. P
disepan anak. pemeriksa bisa mendorong
atau meotivasi anak untuk mencoret-coret
tapi tidak dengan meberikan contoh.
Perhatikan anak dengan hati-hati
keamanan menggunakan pensil.

8
Lulus (beri tanda P) bila anak membuat
coretan yang bertujuan di kertas. Gagal
bila anak kebetulan membuat coretan
dengan cara menusuk-nusuk pensil. 4. P
4. Tunjukkan anak 2-3 kali bagaimana
mengeluarkan manik dari botol. Kemudian
mintalah anak mengeluarkan sendiri
(jangan menggunakan kata
buang/tumpahkan)
Lulus (beri tanda P) bila anak
mengeluarkan/membuang manik-manik
dari botol. Gagal bila anak menggeluarkan
manik dengan jari-jarinya. 5. P
5. Menara 2,4 kubus
Letakkan beberapa kubus di depan anak
satu demi satu dengan diberi contoh
dengan perkataan. Dapat dilakukan dengan
percobaan sebanyak 3 kali.
Lulus (beri tanda P) menara dari 2 kubus
bila anak meletakkan satu kubus diantara
kubus yang lainnya. 6. F
6. Menara 4 kubus
Lulus (beri tanda P) menara 4 kubus
lulus jika menara yang rendah (lulus
bangun menara 4 kubus juga lulus menara
2).

Bahasa 1. 1 kataL 1. Satu, dua, tiga, enam kata 1. P


2. 2 kata L Tanyakan pada orang tua berapa banyak 2. P
3. 3 kata L kata yang diucapkan anak dan kata-kata 3. P
4. 6 kata L apa saja. 4. P
5. Menunjuk 2 Lulus (beri tanda P) 1,2,3,6 kata
gambar18 tergantung laporan orangtua mengenai
6. Kombinasi kata jumlah kata yang diterima. Kata selain
L
“Mama Papa” atau nama binatang atau
7. Menyebut 1-4 keluarga lainnya.
gambar18 Lulus (beri tanda P) 2,3,6 kata juga lulus
8. Bagian badan 6 untuk aitem yang dibawahnya, contoh
19
lulus 3 kata maka lulus juga untuk kata 1
9. Bicara sebagian dan kata 2
dimengerti 2. sebutkan hanya 1 nama pada satu waktu, 5. P
dan tunggulah anak menunjuk sebelum
menyebut nama gambar lain.
Lulus (beri tanda P) menunjuk 2 gambar
bila anak menunjuk dan menyebutkan
dengan benar, sebnayak 2 atau 3 gambar.

9
Lulus jika menunjukkan 4 gambar dan
menyebutkan namanya.
3. Dengarkan apakah anak sudah membuat 6. P
gabungan paling tidak 2 kata untuk
membuat frase yang bermakna
menunjukkan kalimat. Bila tidak terdengar
tanyakan pada orangtua.
Lulus (beri tanda P) bila pemeriksa
mendengar atau orangtua melaporkan.
Lulus : “main bola, mau minum, lihat itu,
selamat tinggal”
Gagal : “ciluk-baa, bye-bye, uh-oh”
4. Tunjukkan ke anak gambar dibelakang
formulir tes. Tunjuklah kucing-burung- 7. P
anjing-manusia-kuda pada waktu yang
bersamaan.
Lulus (beri tanda P) bila anak mmapu
menyebutkan nama-nama yang
ditunjukkan oleh pemeriksa.
5. Tunjukkan boneka ke anak. katakan pada
anak untuk menunjukkan hidung, 8. P
mata,telinga,mulut,tangan,kaki,rambut
anak. sebutkan satu persatu.
Lulus (beri tanda P) bila anak
menunjukkan dengan benar paling tidak 6
bagian.
6. Selama tes, perhatikan kemampuan
berbicara anak yang bermakna (lafal, 9. F
ucapan,kata-kata yang berbeda dnegan
ocehan).
Lulus (beri tanda P) bila pemeriksa
sudah memahami paling tidak sebagian
bicara anak
Motorik 1. Membungkuk 1. Saat anak berdiri di lantai tanpa pegangan 1. P
kasar kemudian sama sekali, letakkan mainan atau bola di
berdiri lantai dan doronglah anak untuk
2. Berjalan dengan mengambilnya.
baik Lulus (beri tanda P) bila anak
3. Berjalan membungkuk ambil benda llau erdiri tanpa
mundur L pegangan/ duduk/
4. Lari 2. Amati apakah anak sudah berjalan 2. P
5. Berjalan naik Lulus (beri tanda P) bila anak
tangga L27 menyeimbangkan tubuh dengan baik,
6. Menendang jarang jatuh dan tidak terhuyung-huyng
bola kedepan atau tidak miring dari satu sisi kesisi yang
lain.

10
7. Melempar bola 3. Doronglah anak berjalan mundur dengan 3. P
tangan keatas28 diperagakan, atau perhatikan anak selama
tes. Bila tidak bisa ditanyakan langsung ke
orangtua apakah anak sudah bisa berjalan
mundur.
Lulus (beri tanda P) bila anak melangkah
beberpa langkah mundur tanpa duduk atau
hila orang tua melaporkan.
4. Doronglah anak berlari, dapat dengan 4. P
melemparkan bola untuk dikejarnya
dengan sengaja.
Lulus (beri tanda P) bila anak dapat
berlari baik (bukan jalan cepat/tergelincir)
5. Tanyakan keorangtua apa bagaimana 5. P
anaknya naik tangga
Lulus (beri tanda P) bila anak dapat naik
tangga, boleh menggunakan pegangan
disepanjang tangga atau dinding, tetapi
tidak boleh berpegangan dengan seseorang
6. Letakkan bola sekitar 15cm didepan anak. 6. P
katakan agar anak menendang, bisa
dicontohkan terlebih dahulu.
Lulus (beri tanda P) bila anak
menendang bola kedepan tanpa
berpegangan. Bola digelinding atau
didorong dengan kaki, memukul bola atau
menyentuh bola dskor gagal.
7. Beri anak bola dan berdirilah 3 kaki 7. P
darinya. Seluruh anak melempar bola
kepermeriksa dengan lemparan keatas.
Berika 3 kali percobaan dan dapat
diperagakan.
Lulus (beri tanda P) bila anak meempar
bola dengan lengannya ke pemeriksa
antara lutut dan kepala, lemparan keats,
(tidak dari samping atau bawah).
Melempar bola langsung kebawah atau
menjauhi pemeriksa, diskor gagal.

Interpretasi
Setelah melakukan tes maka didapatkan interpretasi normal. Karena anak Arsya sebagagian
besar sudah mampu melakukan tugas perkembangan dengan baik, walaupun masih ada
beberapa yang failed namun dalam katagori normal.

11
Kesimpulan
Kesimpulan akhir yang diberikan adalah anak dalam kondisi normal. Maka bisa diberikan :
1. Berikan pujian kepada orangtua atau pengasuh yang sudah melatih perkembangan anak
dengan baik.
2. Berikan informasi kepada orangtua atau pengasuh untuk datang lagi 3/6 bulan lagi untuk
pemeriksaan rutin.
3. Anjurkan ibu atau pengasuh untuk melatih perkembangan anak lagi.

12
Lampiran
dan
Dokumentasi

13
Daftar pustaka

Dr. Nursalam, dkk.2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. Azis Alimul.2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Muhammad, As’adi. 2010. Panduan Praktis Simulasi Otak Anak. Yogyakarta : DIVA Press
Roeslie, Utami. 2008. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT. Trubus Agriwidya.

14

Anda mungkin juga menyukai