1. Visi dari Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Menjadi perusahaan yang unggul dalam Telecommunication, Information, Media, Edutaiment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional. Misi dari Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. 2. Strategi untuk mencapai visi perusahaan. Menambah pembangunan Base Tranceiver Station (BTS) sebagai perluasan bisnis digital. Meluncurkan layanan komersial mobile 5G pertama di Indonesia Mengembangkan layanan teknologi informasi termasuk e-payment Berinvestasi di bisnis media dan edutaiment Melakukan transformasi budaya perusahaan Melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan permintaan pangsa pasar. Melakukan pengembangan perencanaan bisnis jangka panjang yang memuat sasaran dan rencana kerja perusahaan untuk 5 tahun yang akan datang. 3. Menurut saya, adanya visi dan misi perusahaan itu sangat penting. Karena visi dan misi itu adalah landasan dasar perusahaan untuk mencapai tujuan dan cita-cita perusahaan. 4. Strategi dalam menghadapi pesaing : Melihat peluang komunikasi di masa depan Melakukan perubahan didalam komunikasi Memberikan layanan terbaik kepada pelanggan agar terus menggunakan layanan dari Telkom. Melakukan evaluasi-evaluasi produk bisnis dan melakukan inovasi pada produk berbasis kreatif digital. 5. Buku : The Art of War Penulis : Jessia Hagy Seni berperang diatur oleh lima faktor konstan yang harus menjadi pertimbangan seseorang yang sangat menentukan di medan pertempuran, yakni: 1. Hukum Moral 2. Langit 3. Bumi 4. Komandan 5. Metode dan disiplin Panglima adalah benteng pertahanan Negara; bilamana benteng pertahanannya sempurna di semua titik, Negara akan menjadi kuat; bilamana benteng pertahanannya rusak, Negara akan menjadi lemah. Dari situlah muncul pepatah: Jika Anda mengenal musuh dan diri sendiri, Anda tidak perlu mengkhawatirkan hasil akhir dari seratus pertempuran. Jika anda mengenal diri sendiri namun tidak mengenal musuh, anda memiliki peluang seimbang untuk menang atau kalah dalam pertempuran. Jika anda tidak mengenal musuh maupun diri sendiri, anda akan kalah dalam setiap pertempuran. Sun Tzu berkata: Pejuang zaman dulu pertama-tama menempatkan diri mereka demikian rupa hingga tak mungkin dikalahkan, baru kemudian menunggu kesempatan untuk mengalahkan musu mereka. Kemampuan untuk bisa menghindar dari kekalahan ada di tangan kita, akan tetapi kesempatan untuk bisa mengalahkan musuh diberikan oleh musuh itu sendiri. Karena itu, pejuang yang baik mampu menghindar dari kekalahan, namun tetap tidak bisa memastikan apakah musuh akan terkalahkan. Maka muncul pepatah: Seseorang mungkin tahu cara mengalahkan tanpa mampu melakukannya. Dalam metode militer, kita harus merujuk pada, pertama, pengukuran; kedua, perkiraan kuantitas; ketiga, perhitungan; keempat, penyeimbangn peluang; kelima, kemenangan. Pengukuran harus merujuk kepada bumi; perkiraan kuantitas merujuk pada pengukuran; perhitungan merujuk pada perkiraan kuantitas; penyeimbangan peluang merujuk pada perhitungan; dan kemenangan merujuk pada penyeimbangan peluang.