Makalah
Disusun Oleh :
Epik Hidayat
Disusun oleh :
Disetujui
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat
dan karunia yang diberikannya, maka makalah GAYA KEPEMIMPINAN ( STYLE OF
LEADERSHIP ) ini dapat saya rampungakan.
Makalah ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya dapat selama mengikuti
mata kuliah Organisasi dan manajemen serta dari beberapa sumber-sumber bacaan yang saya
ambil dengan harapan dapat menambah perbendaharaan isi materi pada makalah saya ini.
Makalah ini saya susun sebagai salah satu penunjang dalam proses pembelajaran
Organisasi dan manajemen. Dengan adanya makalah ini, saya berharap semoga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan semua pembaca mengenai Organisasi dan manajemen
khususnya Gaya kepemimpinan (style of leadership).
Sesungguhnya saya menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
sekali terdapat kekurangan. Untuk itu, dalam rangaka penyempurnaan dari isi materi makalah
ini, saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak.
Akhir kata tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan, baik moral maupun materil,
sehingga makalah ini dapat saya rampungkan.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I
I. Pendahuluan ............................................................................................................. 5
Latar Belakang ................................................................................................. 5
BAB II
II. GAYA KEPEMIMPINAN ( STYLE OF LEADERSHIP) ................................ 6
2.1 Pengertian ...................................................................................................... 6
2.2 Macam-macam Gaya Kepemimpinan............................................................ 7-9
2.3 Gaya Kepemimpinan Transaksional .............................................................. 9-10
2.4 Gaya Kepemimpinan Transformasional ........................................................ 11-13
2.5 Gaya Kepemimpinan Berbasis Emotional Intelligence ................................. 14-15
BAB III
III. PENUTUP ............................................................................................................ 16
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 16
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
GAYA KEPEMIMPINAN (Style of Leadership)
2.1 PENGERTIAN
Gaya pemimpin adalah pola-pola perilaku konsisten yang mereka terapkan dalam
bekerja dengan melalui orang lain seperti yang dipersepsikan orang-orang itu. Pola-
pola itu timbul pada diri orang-orang pada waktu mereka mulai memberikan
tanggapan dengan cara yang sama dalam kondisi yang serupa sehingga membentuk
kebiasaan tindakan yang setidaknya dapat diperkirakan bagi mereka yang bekerja
dengan orang-orang itu.
Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dilihat.
Dengan kata lain usaha untuk menyelaraskan persepsi di antara orang yang akan
mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi
amat penting kedudukannya.
Gaya kepemimpinan dapat juga di definisikan sebagai pola tingkah laku yang
dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan di dalam organisasi :
1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (task oriented)
Task oriented adalah gaya kepemimpinan yang lebih menaruh
perhatian struktur tugas, penyusunan rencana kerja, penetapan pola
organisasi, metode kerja dan prosedur pencapaian tujuan.
2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan manusia (people
oriented).
People oriented adalah kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian
pada kesejawatan, kepercayaan, penghargaan, kehangatan, antara
pemimpin dan anggota.
6
2.2 MACAM-MACAM GAYA KEPEMIMPINAN
1. Gaya Kepemimpinan Hersey
Gaya ini berhubungan dengan perilaku pemimpin yang dilakukan terhadap bawahan
atau pengikutnya, yakni : perilaku mengarahkan dan mendukung.
Perilaku mengarahkan dapat dirumuskan sebagai sejauh mana seorang pemimpin
melibatkan dalam komunikasi satu arah dengan bentuh pengarahannya menetapkan
peranan yang seharusnya dilakukan pengikut, memberitahukan pengikut tentang apa
yang seharusnya bisa dikerjakan, dimana melakukan hal tersebut, bagaimana
melakukan, dan pengawasan secara ketat kepada pengikutnya.
Pelaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam
komunikasi dua arah, misalnya : mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan,
memudahkan interaksi, dan melibatkan para pengikut dalam pengambilan
keputusan.
4 dasar tentang gaya kepemimpinan Hersey :
a. Seorang pemimpin menunjukan perilaku yang banyak memberikan
pengarahan dan sedikit dukungan.
b. Seorang pimpinan yang menunjukan perilaku yang banyak mengarahkan dan
banyak juga memberikan dukungan.
c. Perilaku pemimpin yang menekankan pada banyak memberikan dukungan
dan sedikit dalam pengarahan.
d. Pemimpin memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan.
7
c. Partisipasi Pemimpin dan anggota saling tukar-menukar ide dalam
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.
d. Delegasi Pemimpin mendiskusikan masalah bersama-sama dengan
anggotanya sehingga tercapai kesepakatan mengenai definisi masala yang
kemudian proses pembuatan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada
anggotanya.
3. Kematangan Para Anggota
Kematangan (maturity) dalam kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan
kemauan dari orang-orang untuk bertanggung jawab dalam mengarahkan
perilakunya sendiri.
Kemampuan adalah salah satu unsur dalam kematangan, berkaitan dengan
pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari pendidikan, latihan, atau
pengalaman.
4 Dasar Gaya kepemimpinan dalam Tingkat Kematangan Anggota :
a. Gaya Mendikte ( Telling) Gaya ini diterapkan jika anggota dalam tingkat
kematangan rendah dan memerlukan petunjuk serta pengawasan yang jelas.
Karena, Pemimpin dituntut untuk mengatakan apa, bagaimana, kapan, dan
dimana tugas dilakukan sehingga lebih ditekankan pada tugas, sedangkan
hubungan hanya dilakukan sejedarnya saja.
b. Gaya Menjual (Selling) Gaya ini diterapkan apabila kondisi anggota dalam
taraf rendah sampai moderat. Yaitu, anggota yang telah memiliki kemauan untuk
melakukan tugas, tetapi belum didukung kemampuan yang memadai. Sehingga
pemimpin selalu memberikan petunjuk yang banyak dengan cara memberikan
tugas serta hubungan yang terlalu tinggi agar dapat memeliharaa dan
meningkatkan kemauan yang telah dimiliki.
c. Gaya Melibatkan Diri (Participating) Gaya ini diterapkan apabila tingkat
kematangan anggota berada pada taraf kematangan moderat sampai tinggi.
Yaitu, mempunyai kemampuan kerja,tetapi kurang memiliki kemauan kerja dan
kepercayaan diri. Sehingga pemimpin dengan anggota bersama-sama berperan
di dalam proses pengambilan keputusan dengan cara pemberian tugas tidak
diperlukan, namun upaya hubungan perlu ditingkatkan dengan membuka
komunikasi dua arah.
8
d. Gaya mendelegasikan (Delegating) Gaya ini diterapkan jika kemampuan
dan kemauan anggota telah tinggi. Sehingga pemimpin mendelegasikan ke
anggota dengan cara anggota dibiarkan melaksanakan kegiatan sendiri, melalui
pengawasan umum. Dan oleh sebab itu dalam tingkat kematangan seperti ini
upaya tugas hanya diperlukan sekedarnya saja, demikian upaya hubungan.
9
Skema model kepemimpinan taransaksional :
Pemimpin Pemimpin
mengidentifikasi apa mengidentifikasi apa
yang mesti dikerjakan yang dibutuhkan oleh
untuk mencapai hasil anggota / bawahannya
yang diinginkan
Pemimpin memperjelas
Pemimpin memperjelas bagaimana kebutuhan
peran anggotanya anggotanya dipenuhi,
sebagai imbalan atas apa
yang dilakukan
Anggota menganggap
imbalan itu sepadan
dengan pencapaian hasil
10
2.4 GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Kepemimpinan Transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin bekerja
dengan dan atau melalui orang lain untuk menstranformasikan secara optimal sumber
daya (SDM, fasilitas, dana, dan faktor-faktor eksternal keorganisasian) organisasi
dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah
di tetapkan.
Pemimpin adalah seorang yang sadar akan prinsip perkembangan organisasi dan
kinerja manusia sehingga ia berupaya mengembangkan segi kepemimpinannya secara
utuh melalui pemotivasian terhadap staf dan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan
nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan, kemanusiaan, bukan di dasarkan atas emosi,
seperti misalnya keserakahan, kecemburuan, atau kebencian.
Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memiliki wawasan jauh ke depan
dan berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi di
masa datang.
Pemimpin transformasional merupakan agen perubahan dan bertindak sebagai
katalisator, yaitu memberi peran mengibah sistem ke arah yang lebih baik.
Katalisator adalah sebutan lain untuk pemimpin transformasional karena ia berperan
meningkatkan sumber daya manusia yang ada dengan berusaha memberikan reaksi
yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat semaksimal mungkin, selalu tampil
sebagai pelopor atau pembawa perubahan.
Seorang pemimpin transformasional memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai-
nilai luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf sehingga para staf
mempunyai rasa memiliki dan komitmen dalam pelaksanaannya.
Tugas pemimpin untuk mentransformasikan nilai organisasikan untuk membantu
mewujudkan visi organisasi.
Seorang transformasional adalah seorang yang mempunyai keahlian diagnosa, selalu
meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian dalam memecahkan masalah dari
berbagai aspek.
11
Model Kepemimpinan Transformasional :
Pemimpin
mengangkat nuansa
kebutuhan anggota ke
tingkat yang lebih
Pemimpin tinggi pada hierarki
membangun rasa motivasi
percaya diri pada
anggotanya Pemimpin
mentransformasikan
perhatian kebutuhan
Pemimpin anggota
memperluas
kebutuhan anggota
Pemimpin
mempertinggi Pemimpin
probabilitas mempertinggi nilai
keberhasilan yang kebenaran anggota
subjektif
12
Perbedaan kontruksi perilaku Kepemimpinan Transformasional dengan Transaksional
13
2.5 GAYA KEPEMIMPINAN BERBASIS EMOTIONAL INTELLIGENCE
Kecerdasan terhadap seorang pemimpin jauh lebih berpengaruh terhadap keberhasilan
seseorang, dibandingkan kecerdasan intelektualnya.
Goleman (2004) mengemukakan gaya kepemimpinan yang efektif :
1. Gaya kepemimpinan Visioner
Kepemimpinn Visioner adalah mengajak anggota organisasi bersama-sama
menganalisis dan mengkaji kondisi internal dan eksternal di Organisasi.
Pemimpin menjelaskan harapan-harapan atau visi yang di wujudkan dalam
menjalankan tugas kepemimpinannya.
Pemimpin dengan gaya visioner akan membuat kerangka tugas kolektif dalam
gambaran visi yang lebih besar, karena pendekatan ini merumuskan sebuah
standar umpan balik kinerja yang berputar di sekitar visi.
Gaya visioner juga menyangkup kemampuan untuk merasakan perasaan staf
dan memahami sudut pandang mereka yang berarti bahwa pimpinan dapat
mengartikulasi sebuah visi yang benar-benar menginspirasi (Goleman,dkk,
2004).
2. Gaya kepemimpinan pembimbing
Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan pembimbing akan berusaha
melakukan perbincangan mendalam dengan seorang pegawai, membahas hal-
hal yang lebih dari sekedar persoalan tugas sehari-hari dan menjelajahi
kehidupan anggota, termasuk impian-impiannya, tujuan hidupnya, dan harapan
karirnya.
Gaya pembimbing akan menciptakan percakapan yang berkelanjutan yang
memungkinkan anggota uuntuk mendengar umpan balik kinerja mereka dengan
terbuka, melihatnya sebagai penunjang inspirasi mereka sendiri, dan bukan
hanya untuk kepentingan pemimpin (Goleman,dkk, 2004)
Gaya pembimbing merupakan salah satu contoh kompetensi kecerdasan
emosional yang mengembangkan orang lain, yang memungkinkan pemimpin
bertindak sebagai penasihat, yang menggali tujuan dan nilai-nilai anggota serta
membantu mereka mengembangkan kemampuannya sendiri.
14
3. Gaya Kepemimpinan demokratis
Gaya ini sangat baik jika pemimpin menginginkan persetujuan, membangun
rasa hormat, dan membangun komitmen.
Pemimpin yang memiliki visi yang kuat, gaya demokratis akan sangat
bermanfaat untuk memancing ide-ide tentang cara terbaik menerapkan visi.
Gaya demokratis juga memiliki kelemahan dan jika pemimpin terlalu
mengandalkannya bisa rapat saja tiada akhir dan keputusan tetap samar.
Ciri-ciri gaya demokatis :
1. Kerja kelompok
2. Pengelolaan konflik
3. Pengaruh
Mendengar adalah kunci pemimpin demokratis.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
16
Daftar Pustaka
Sergiovanni, T.J. 1987. The Orincipalship A Reflective Practice Perspective. London : Allyn
and Baron.
17