Riset yang dilakukan oleh Deborah Tannen yang dikutip oleh Robbins (2001) telah mempu memberikan wawasan penting tentang perbedaan antara pria dan wanita dalam gaya berbicara di mana pria lebih mengedepankan status sedangkan wanita memakainya untuk menciptakan hubungan atau koneksi. 2. Komunikasi yang “benar secara politis” Bahwa kini muncul kata-kata atau istilah atau stigma yang secara politis lebih menarik ketika dikomunikasikan, seperti: a. Lumpuh diganti penyandang cacat b. Buta diganti tuna netra c. Jompo diganti dengan lanjut usia, dan sebagainya Artinya, kini orang harus mempertimbangkan perasaan orang lain dalam memilih kata-kata agar tidak menimbulkan perasaan tidak enak atau ketersinggungan dalam membangun komunikasi, namun dalam memilih kata- kata atau istilah tersebut jangan lupa sampai merintangi kejelasan atau keefektifan komunikasi. 3. Komunikasi lintas budaya Haruslah dipahami bahwa komunikasi yang efektif sulit dilakukan dalam kondisi yang terbaik. Factor lintas budaya sering menjadi dan menciptakan potensi masalah dalam komunikasi. Artinya aspek budaya mempengaruhi cara-cara orang berkomunikasi terutama oleh factor Bahasa. Ada empat masalah/penghalang spesifik yang terkait dengan kesulitan Bahasa dalam komunikasi lintas budaya, yaitu: a. Penghalang yang disebabkan oleh semantika. Makna suatu kata bisa berlainan untuk orang yang berbeda. b. Penghalang yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata “hai” dalam Bahasa Jepang yang diterjemahkan “ya” konotasinya adalah “ya saya mendengarkan” bukannya “ya saya setuju” c. Penghalang karena perbedaan nada. Dalam beberapa budaya, Bahasa adalah formal, tetapi dalam budaya yang lain informal. Dalam beberapa budaya perubahan nada itu bergantung pada konteks ada perbedaan antara bicara di rumah, dalam pergaulan sosial, dan di tempat kerja. d. Penghalang karena perbedaan persepsi. Orang yang berbicara dalam bahasa yang berlainan sebenarnya memandang dunia secara lain tergantung persepsinya. Orang Eskimo mempersepsikan salju secara berbeda karena mereka punya banyak kata untuk itu. 4. Komunikasi elektronik Bahwa kini komunikasi melalui peralatan teknologi (informasi) sudah semakin ngetren dan menarik minat banyak kalangan. Komunikasi elektronik telah merevolusi kemampuan dalam mencapai orang ataupun suatu institusi dalam sekejap. Tapal batas organisasional menjadi kurang relevan sebagai akibat kemajuan komunikasi elektronik, karena revolusi dahsyat dalam teknologi elektronika. Surat elektronik, rapat elektronik, bahkan perdagangan dalam elektronik sekarang sudah menjadi hal yang tidak lagi luar biasa.