Disusun Oleh :
Kelompok 10
S1 - MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI...………………………………………………………………...…. 3
PEMBAHASAN
4. Prinsip asuransi…………………………………………………………….. 17
5. Polis asuransi…………….……………………………………………….... 20
PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………………… 22
2. Saran………………………………………………………………………... 22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 23
3
Dasar Hukum Asuransi di Indonesia
4
pembayaran didasarkan pada meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Dasar hukum perjanjian asuransi diatur dalam Pasal 1774 KUH Perdata
yang berbunyi sebagai berikut:
Syarat-syarat sah suatu perjanjian diatur alam Pasal 1320 KUH Perdata.
Menurut ketentuan pasal tersebut, ada 4 (empat) syarat sah suatu perjanjian,
yaitu kesepakatan para pihak, kewenangan berbuat, objek tertentu, dan kausa
5
yang halal. Syarat yang diatur dalam KUHD adalah kewajiban pemberitahuan
yang diatur dalam Pasal 251 KUHD :
2. Kewenangan (authority)
6
ketiga, maka tertanggung yang mengadakan asuransi itu mendapat
kuasa atau pembenaran dari pihak ketiga yang bersangkutan.
5.Pemberitahuan (notification)
Dalam sahnya suatu perjanjian yang terdapat dalam Pasal 1320 KUH
Perdata, dua syarat pertama dinamakan syarat-syarat subjektif karena
mengenai orang-orangnya atau subjeknya yang mengadakan perjanjian
sedangkan dua syarat yang terakhir dinamakan syarat-syarat objektif
karena mengenai perjanjiannya sendiri oleh obyek dari perbuatan
hukum yang dilakukan itu.
8
masyarakat akan asuransi, dapat kita lihat fenomena yang terjadi saat ini bahwa
mayoritas orang yang melek asuransi adalah mereka-mereka yang memiliki
pendidikan yang tinggi dan memiliki gaya hidup yang kekinian. Ditambah lagi
semakin maraknya teknologi yang mempercepat proses edukasi terhadap
masyarakat yang menjelaskan akan pentingnya asuransi yang tidak hanya
bermanfaat untuk dirinya saja namun juga untuk seluruh anggota keluarganya.
Perizinan usaha.
Ketentuan pidana.
10
2. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Pasal 1320 dan Pasal
1774
12
dan sesuai dengan landasan maupun prinsip usaha yang sehat dan bertanggung
jawab.
13
asuransi pastilah terdapat sebuah perjanjian yang bersifat mengikat, dimana
seseorang yang setuju dengan asuransi tersebut harus membayar sejumlah premi
tertentu dalam jangka waktu tertentu, dimana premi tersebut merupakan pengganti
dari perlindungan yang dijaminkan oleh perusahaan asuransi. Karena dalam
kegiatan usah perasuransian didalamnya termuat beberapa unsur yang termasuk
dalam tindakan pidana maka agar penyelenggaraannya sesuai dengan ketentuan
hukum maka usaha perasuransian harus mengikuti aturan-aturan dari dasar hukum
yang mengatur kegiatan ekonomi di Indonesia, hal ini ditujukan untuk
memberikan jaminan kepada kedua belah pihak baik penanggung maupun
tertanggung agar dapat mempertanggungjawabkan semua kewajibannya masing-
masing.
1. Asuransi Sukarela
Adalah merupakan pertanggung yang dilakukan dengan cara sukarela yang
dilakukan atas dasar ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya resiko
kerugian-kerugian atas suatu yang dipertanggungkan, misalnya asuransi
kendaraan bermotor, kebakaran, pendidikan, kematian.
2. Asuransi Wajib
Adalah bersifat wajib yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait dimana
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan peraturan undang-undang yang
telah ditetapkan, misalnya jaminan sosial tenaga kerja ( Jamsostek ) dan
asuransi kesehatan.
3. Asuransi Kredit
Adalah asuransi yang selalu berkaitaan dengan dunia perbankan yang
menitik beratkan pada pada asuransi jaminan kredit baik berupa benda
bergerak atau benda tak bergerak, yang sewaktu-waktu beresiko akan
tertimpa kerugian bagi pemilik barang atau pemberi kredit khususnya
bank. Adapun fungsinya dari asuransi kredit adalah :
a. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya
kembali kredit yang diberikan kepada nasabahnya.
b. Memberi keamanan perkreditan, baik kredit perbankan atau kredit
diluar perbankan.
Dengan adanya asuransi kredit tersebut akan membantu perbankkan untuk lebih
giat dalam membantu nasabahnya dalam menyediakan modal untuk
mengembangkan usahanya.
1. Usaha Asuransi
15
Usaha Asuransi terbagi atas
c. Reasuransi ( Reinsurance )
Merupakan sistem penyebaran resiko di mana penanggung menyebarkan
seluruh atau sebagaian resiko pertanggungan yang ditutupnya kepada
penanggung yang lain.
2. Usaha Penunjang
a. Pialang Asuransi
Merupakan usaha jasa yang memberikan perantaraan dalam penutupa
asuransi dan penanganan penyelesaian ganti kerugian yang bertindak
untuk kepentingan tertangung.
b. Pialang Reasuransi
Memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan
penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi tersebut.
c. Penilai Kerugian Asuransi
Memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang
dipertanggungkan.
16
d. Konsultan Aktuvaria
Merupakan usaha yang memberikan jasa konsultan aktuvaria.
e. Agen Asuransi
Merupakan pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka jasa
pemasaran asuransi untuk dan atas nama penanggung.
Dari semua pengolongan / jenis Asuransi tersebut diatas mempunyai sebuah
tujuan yaitu untuk menutup semua kerugian yang diderita sebagai akibat dari
suatu peristiwa yang bersangkutan, dan yang belum dapat ditentukan semua.
4 . PRINSIP ASURANSI
2. Indemnitas ( Indemnity )
Adalah prinsip adanya itikad baik atas dasar kepercayaan antara pihak
penanggung dengan pihak tertanggung dalam perjanjian asuransi,artinya :
Dalam Pasal 284 KUH Dagang penanggung telah membayar uang ganti
kerugian yang dijanjikan kepada terjamin, mendapat alih hak-hak dari terjamin
terhadap seorang ketiga, yang ada hubungan dengan kerugian itu. Secara
umum Subrogasi berarti penggantian pihak yang berhak, dalam suatu
hubungan hukum perihal hak-haknya terhadap pihak yang berwajib. Dalam hal
ini asuransi si terjamin merupakan pihak berhak dalam suatu hubungan hukum
dengan seorang ketiga, berhubungan dengan kerugian yang dijamin oleh
penanggung. Menurut undang-undang subrogasi dapat terjadi bila berlaku dua
faktor berikut :
18
a. Apabila tertanggung di samping mempunyai hak terhadap
penanggung juga mempunyai hak terhadap pihak ketiga.
b. Hak-hak itu timbul karena kerugian, misalnya hak subrogasi timbul
degan sendirinya (ipso facto) sehingga tidak perlu ditentukan
dalam polis, tetapi kadang-kadang dimuat dalam polis sebagai
klausula subrogasi.
c. Dalam kaitannya dengan tersebut diatas, para sarjana umumnya
berpendapat bahwa atas subrogasi hanya berlaku terhadap asuransi
kerugian dan tidak berlaku untuk asuransi jumlah, misalkan
asuransi kesehatan dan asuransi
5. Proxima Causa
Dalam Pasal 276 KUH Dagang dan Pasal 249 KUH Dagang menyatakan bahwa
jika kerugian yang diderita oleh si tertanggung sendiri disebabkan karena
kebusukan, cacat, sifat atau macam dari baranngnya sendiri ( Objek Asuransi )
maupun karena kesalahan, kesengajaan, kelalaian dari diri si tertanggung sendiri
makan dalam hal ini penanggung dapat dibebaskan dari tanggung jawabnya untuk
memberi ganti rugi kepada tertanggung.
6. Kontribusi
Dalam pasal 278 KUH Dagang menyebutkan bilamana pada polis yang sama oleh
berbagai penanggung, meskipun pada hari-hari yang berlainan dipertanggungkan
untuk lebih dari pada harganya maka mereka bersama-sama menurut
keseimbangan jumlah untuk mana mereka menandatangani hanya memikul harga
sesungguhnya yang dipertanggungkan.Ketentuan yang sama berlaku, bilamana
pada hari yang sama, mengenai benda yang sama diadakan pertanggungan-
pertanggungan yang berlainan.Asas kontribusi ini hanya berlaku dalam hal-hal
seperti berikut :
19
b. Polis-polis itu menutup kepentingan yang sama, dari tertanggung yang
sama, dan terhadap benda yang sama pula.
c. Polis-polis itu masih berlaku pada saat terjadinya kerugian.
Apabila dalam polis memuat klasula non contribution maka pembayaran di bawah
polis ini terbatas hanya jumlah kerugian yang melebihi jumlah yang tertanggung
oleh polis-polis yang lainnya sehingga asa kontibusi tidak berlaku dan polis itu
berubah menjadi excess policy. Dengan demikian, tertanggung pertama-tama
menuntut ganti kerugian kepada penanggung pertama, barulah kalau ada sisanya
dia dapat menuntut ganti kerugian kepada penanggung kedua.
4 . POLIS ASURANSI
Polis Asuransi adalah kontrak tertulis antara maskapai asuransi dan pihak
yang dijamin memuat persyaratan dan ketentuan perjanjian. Dengan demikian,
dalam setiap perjanjian perlu dibuat bukti tertulis atau surat perjanjian antara
pihak-pihak yang mengadakan perjanjian sebagai bukti tertulis telah terjadi
perjanjian asuransi. Untuk itu dikeluarkan surat yang disebut dengan polis sesuai
dengan Pasal 255 KUH Dagang.
20
1. Hari pembentukan asuransi.
2. Nama pihak yang selaku terjamin menyetujui terbentuknya asuransi, yaitu
atas tertanggungnya sendiri atau atas tertanggung orang lain.
3. Penyebutan yang cukup terang dari hal atau objek yang dijamin.
4. Jumlah uang, untuk mana diadakan jaminan (uang asuransi)
5. Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh si penjamin.
6. Mulai dan akhir tenggang waktu, dalam mana diadakan jaminan oleh si
penjamin.
7. Uang premi yang harus dibayar oleh si terjamin
8. Pada umumnya, hal-hal yang perlu diketahui oleh pihak pejamin, serta hal-
hal janji tertentu yang diadakan antara kedua belah pihak
21
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
https://anzdoc.com/bab-ii-pengaturan-asuransi-di-indonesia-a-pengertian-
dan-das.html
https://dosenekonomi.com/bisnis/asuransi/dasar-hukum-asuransi
23