NAMA PENINGGALAN
NO RAJA TERKEMUKA PERISTIWA PENTING
KERAJAAN BUDAYA
Samudera ▪ Malik As-saleh ▪ Merupakan Kerajaan Islam Hikayat Raja-raja
1
Pasai ▪ Malik At-tahir Pertama di Indonesia Pasai
▪ Iskandar Syah ▪ Pusat Perdagangan Hikayat Raja-raja
▪ Muhammad Internasional di Nusantara Malaka
Iskandar Syah ▪ Malaka yang diperintah Hikayat Hang
2 Malaka
▪ Mudzafar Syah Mahmud Syah ditaklukan oleh Tuah
▪ Mansyur Syah Portugis tahun 1511 dibawah
▪ Mahmud Syah Alfonso de Albuquerque
▪ Ali Mughayat ▪ Aceh beberapa kali Kitab
▪ Alaudin Riayat Syah menyerang Malaka-Portugis Tajussalatin
Aceh
▪ Iskandar Muda tetapi gagal Kitab
3 (1514-
▪ Iskandar Thani ▪ Pembakaran Karya-karya Bustanussalatin
1903)
Syiah dan tasawuf Hamzah Adat Makuta
Fansuri Alam
▪ Raden Fatah ▪ Menyerang Malaka-Portugis, Masjid Soko Tatal
Demak ▪ Pati Unus Pajajaran, Majapahit, (Masjid Demak)
4 (1518- ▪ Sultan Trenggono Blambangan
1578) ▪ Sultan Prawata ▪ Menduduki Banten dan Sunda
Kelapa
▪ Sultan Hasanuddin ▪ Melepaskan diri dari kerajaan Masjid Agung
▪ Panembangan Demak Banten
Banten
Yusuf ▪ Menaklukan Kerajaan Hindu Istana Banten
5 (1524-
▪ Sultan Ageng Pakuan
1808)
Tirtayasa ▪ Berperang dengan Belanda
▪ Sultan Haji
▪ Panembahan ▪ Menyerang Batavia-Belanda Upacara Grebeg
Senopati (1628-1629) tetapi gagal dan Sekaten
(Sutowijoyo) ▪ Perjanjian Gianti Tahun 1755 Kitab Sastra
6 Mataram ▪ Panembahan Sedo (Mataram dibagi menjadi Gending
▪ Krapyak Yogyakarta dan Surakarta) Almanak Jawa
▪ Sultan Agung ▪ Perjanjian Salatiga (1757) Candi Bentar di
Hanyokrokusumo Tembayat, Klaten
Portugis ▪ Budayanya
1511 Alfonso de Alburquerque menaklukan Kerajaan Malaka
▪ 1522 menjalin hubungan dengan kerajaan Pajajaran
▪ 1527 benteng Portugis di Sunda Kelapa dihancurkan oleh Fatahillah
▪ Berusaha memonopoli dan ikut campur dalam kerajaan di Maluku
▪ 1577 rakyat Ternate dapat mengusir Portugis di negerinya
▪ 1641 benteng Portugis di Malaka berhasil dikuasai oleh VOC
VOC ▪ Memaksakan system monopoli dagang
(1602-1799) ▪ Mendapatkan hak octrooi (hak istimewa) seperti hak membuat perjanjian,
hak mencetak uang, membuat benteng, memiliki tentara,dll.
▪ Melakukan pelayaran hongi/hongitochen untuk mencegah pelanggaran
monopoli yang dilakukan VOC
▪ Melakukan berbagai pungutan seperti Contingenten dan Verlichpte
Leveranties
▪ Mengadakan Preangerstelsel/kewajiban menanam terutama kopi di
Karesidenan Priangan
▪ Mendapatkan kesempatan untuk meluaskan pengaruhnya akibat terjadi
perpecahan dalam kerajaan-kerajaan di Indonesia
▪ Mengadakan ekstirpasi/tebang paksa tanaman cengkeh di Maluku
H.W. Daendels ▪ Pembangunan jalan raya anyer – panarukan dengan mengerahkan rakyat
(1808-1811) ▪ Tujuan utama Daendels yaitu mempertahankan jawa dari serangan Inggris
pemerintahan ▪ Dibentuk peradilan keliling
Hindia Belanda ▪ Para bupati dijadikan pegawai pemerintah
dibawah ▪ Pembagian jawa menjadi 9 perfektur
Prancis ▪ Kesultanan Banten dan Cirebon dijadikan daerah kekuasaan Belanda
▪ Penyederhanaan upacara adat Yogyakarta dan Surakarta
T.S. Raffles ▪ Para bupati dijadikan pegawai pemerintah
(1811 – 1816) ▪ Mengenakan pajak berupa uang, meskipun akhirnya gagal dijalankan
Orang Inggris ▪ Mengadakan system sewa tanah (Landrent System)
Komisaris ▪ Melanjutkan system sewa tanah (Landrent System)
Jenderal (1816 ▪ Melanjutkan kebijakan Liberal Raffles
– 1830) ▪ Memadamkan dan meredakan berbagai pemberontakan seperti Pangeran
Orang Belanda Dipenogoro
Cultuurstelsel ▪ Cultuurstelsel (Sistem Tanam Paksa) yaitu mewajibkan petani menanam
(1830 – 1870) tanaman ekspor (kopi, tebu, the, nila, tembakau)
▪ Terjadinya berbagai penyimpangan atas aturan Cultuurstelsel sehingga
menyebabkan kelaparan di Cirebon, Grobogan, dan Madiun
▪ Mewajibkan rakyat bekerja di pabrik-pabrik Belanda
▪ Timbul kritikan dan tentangan dari golongan liberal maupun humanis
Politik Etis ▪ Dicetuskan oleh Vandeventer pada 1899 dalam sebuah artikel yang berjudul
Eerseschuld (suatu hutang kehormatan) di dalam jurnal Belanda de Gids
(1901 - ….) mengeluarkan Tias Etika : Edukasi, Emigrasi, dan Irigasi
▪ Terjadi berbagai penyimpangan
▪ Diresmikan tahun 1901 oleh Ratu Wilhelmina
▪ Berdampak pada munculnya berbagai sekolah dan kalangan elite modern
dan golongan terpelajar
Model Pergerakan Priode 1908 - 1921 Priode 1921 - 1930 Priode 1930 – 1942)
Sikap pemerintah Politik Kesejahteraan Reaksioner Reaksioner semakin
belanda meningkat
Orientasi pergerakan ▪ Semi nasionalisme ▪ Nasionalisme ▪ Nasionalisme-
▪ Sebagian masih Radikal moderat
bersifat kedaerahan ▪ Berkembang ▪ Menuntut
▪ Belum dikenal istilah tuntutan pemerintahan
Indonesia kemerdekaan sendiri
▪ Istilah Indonesia ▪ Istilah Indonesia
mulai banyak lazim digunakan
digunakan
Hubungan dengan Sebagian besar Umumnya non- Sebagian besar
Belanda Kooperatif kooperatif kooperatif dan
dilakukan didalam
Volkstraad
Organisasi yang Budi Utomo, Sarekat PI, PNI, PKI Parindra, GAPI,
berdiri Islam,Muhammadiyah, Gerindo
Indische Partij
Corak Pergerakan Moderat Radikal Moderat
Budayanya
Organisasi Tujuan Organisasi Tokoh Organisasi
Budi Utomo ▪ Meningkatkan penidikan dan memajukan ▪ Wahidin sudiro
budaya bagi suku bangsa jawa dengan Husodo
menggunakan pendidikan dan bahasa belanda. ▪ Sutomo
▪ Dr Cipto keluar dari Budi Utomo karena kecewa
▪ Pada tahun 1935 Budi Utomo melebur kedalam
Parindra (Partai Indonesia Raya)
SDI (1905) dan ▪ Bertujuan memajukan agama islam dan ▪ H. Saman Hudi
Sarekat Islam kehidupan kegiatan ekonomi pedagang muslim ▪ H.O.S.
(1912) ▪ Dilatar belakangi oleh adanya persaingan Cokroaminoto
dagang antara pengusaha pribumi dan ▪ H. Agus Salim
pengusaha Cina dalam bisnis batik
▪ Sarekat Islam mengalami Perpecahan pada
tahun 1921 dengan berdirinya Sarekat Islam
merah/komunis
Indische Partij Menyebarluaskan konsep kebangsaan dan ▪ Douwes Dekker
(1912) menghapuskan diskriminasi ras ▪ Suwardi
Suryaningrat
▪ Cipto
mangunkusumo
Muhammadiyah ▪ Mengangkat derajat bangsa Indonesia melalui ▪ KH. Ahmad Dahlan
(1912) kegiatan ekonomi, sosial, dan pendidikan
▪ Menyebarkan ajaran pembaharuan Islam
▪ Kegiatannya berkisar pada bidang sosial-agama-
pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah
dan Rumah sakit
Al Irsyad ▪ Bergabung kedalam Masyumi ▪ Ahmad Surkati
(1914) ▪ Memurnikan ajaran islam
Peleburan TNI dan Ex KNIL kedalam APRIS Sistem Ekonomi Ali Baba
Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan 17-8- Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda
1950 dalam rangka merebut Irian Barat (1957)
Pembatalan Uni Indonesia Belanda dan KMB
Pemilihan Umum 1955
Nama Isi
Tujuan : untuk melindungi pengusaha pribumi
Caranya dengan memberikan kredit dan lisensi
Gerakan Benteng 1950 impor hanya untuk pengusaha pribumi
Gerakan Benteng mengalami kegagalan karena
berbagai penyelewengan
Tujuan: salah satu cara menciptakan system
ekonomi nasional, mencegah, masuknya
Nasionalisasi de Javasche Bank (1951)
pengaruh Belanda
Cara: membeli saham-saham de Javasche Bank
System Ekonomi Ali-Baba Tujuan:
Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda
(1957)