OLEH:
DENY MUSTIKA SARI
NIM 109151415399
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk bisa menghargai adanya perbedaaan adalah dengan
memberikan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural adalah proses
penanaman cara hidup menghormati, tulus dan toleran terhadap keanekaragaman
budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat plural. Tidak seperti pendidikan
monokultural yang selama ini dijalankan yang mengabaikan keunikan dan
pluralitas yang berakibat terpasungnya pribadi kritis dan kreatif.
Pendidikan multikultural didasari pada konsep kebermaknaan perbedaan
yang unik pada tiap orang dan masyarakat. Pendidikan multikultural
mengandaikan sekolah dan kelas dikelola sebagai suatu simulasi arena kehidupan
nyata yang plural , terus berubah dan berkembang. Institusi sekolah dan kelas
adalah wahana hidup dengan pemeran utama peserta didik dan guru serta seluruh
tenaga kependidikan sebagai fasilitator. Kegiatan belajar-mengajar dikembangkan
sebagai wahana dialog dan belajar bersama serta membuang pemikiran bahwa
guru merupakan gudang ilmu dan nilai yang setiap saat diberikan kepada peserta
didik, melainkan sebagai teman dialog dan partner dalam menciptakan suasana
yang harmonis. Selain itu praktik penerapan keagamaan juga akan mempertajam
rasa kepekaan dan solidaritas antar pemeluk agama.
Pendidikan multikultural sangat penting diterapkan guna meminimalisasi
dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah. Melalui pendidikan berbasis
multikultural, sikap dan mindset (pemikiran) siswa akan lebih terbuka untuk
memahami dan menghargai keberagaman.
Di Negara Meksiko, penduduknya terdiri dari suku Mestizo, Indian,
Amerika, Kaukasia, dan orang kulit hitam. Negara ini merupakan salah satu
negara yang padat penduduknya dan merupakan negara pluralitas. Dengan
perbedaan bahasa, di mana100 bahasa asli Amerika masih digunakan ternyata
tidak berdampak negatif bagi kesatuan negara ini. Terbukti jarang ditemukan
kasus-kasus perang saudara antar sesama orang Meksiko.
Meksiko tergolong masyarakat yang masih terkotak-kotak karena dalam
dunia pendidikan dari kaum Indian dilarang menempuh pendidikan. Negara
dengan penganut Katolik Roma sebesar 89% ini masih bersikap tradisional
dengan menganggap kelas sosial atas harus dihormati dan disanjung. Hal ini
sebagai kepercayaan bahwa yang berada dalam status sosial tinggi merupakan
salah satu pemegang otorisasi dalam segala aspek kehidupan. Dengan adanya hal
tersebut, penulis tertarik membahas pendidikan multikultural di negara Meksiko,
maka penulis mengangkat judul “Pendidikan Multikultural di Negara Meksiko”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Multikultural.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil dari Negara Meksiko?
2. Bagaimana pendidikan multikultural yang dilaksanakan di Negara Meksiko?
C. Tujuan
1. Mengetahui profil dari Negara Meksiko.
2. Mengidentifikasi pendidikan multikultural yang dilaksanakan di Negara
Meksiko.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Saran
Sikap menghargai keberagaman, harus ditanamkan di sekolah Meksiko.
Sebenarnya, sekolah adalah tempat menghapuskan berbagai jenis prasangka yang
bertujuan membuat siswa terkotak-kotak. Sekolah harus bebas diskriminasi
SARA. Metodologi dan strategi pembelajaran multikultural dengan menggunakan
sarana audio visual akan menarik minat belajar anak serta sangat menyenangkan
bagi siswa dan guru. Karena, siswa secara sekaligus dapat mendengar, melihat,
dan melakukan praktik selama proses pembelajaran berlangsung.
DAFTAR RUJUKAN
http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/11/perbandingan-sistem-pendidikan-di-
indonesia-dan-meksiko/
http://www.kwintessential.co.uk/resources/global-etiquette/mexico-country-
profile.html
http://maylanilestari.blogspot.com/2011/04/kebudayaan-negara-mexico.html
http://www.atmajaya.ac.id/content.asp?f=0&id=3197