ARCHAEBACTERIA
(BACTERI PURBA)
A. Ciri-ciri:
1. Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membrane inti sel
2. Memiliki dinding sel
3. Mempunyai banyak jenis RNA polimerase
4. Biasanya hidup pada lingkungan ekstrem, seperti daerah dengan kadar garam tinggi
5. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas, fragmentasi
Peptidoglikan di
dinding del Tidak ada Ada
Lipid membran Hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak bercabang
RNA Polimerase Beberapa jenis Satu jenis
Respon terhadap
antibiotic Streptomisin Pertumbuhan tidak terhambat Pertumbuhan terhambat
dan kloramfenikol
Intron (gen yang tidak
diterjemahkan) ada Tidak ada
C. Klasifikasi Archaebacteria
Archaebacteria dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Metanogen :
– Anaerobik dan khemosintetik
– contohnya: metanogen pada rumen rayap yaitu Lachnospira multipara, Ruminococcus albus
2. Halofil ekstrem :
– hidup pada lingkungan berkadar garam tinggi
– contohnya : Holobacterium
3. Termofil ekstrem ( thermoasidofil ):
– hidup pada tempat bersuhu tinggi dan bersifat asam
– contohnya : Sulfolobus, yang hidup di mata air sulfur
D. Manfaat Archaebacteria:
1. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke sabun cuci untuk meningkatkan kemampuan
sabun cuci dan detergen pada suhu dan pH tinggi
2. Digunakan dalam industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis
karbohidrat)
3. Untuk mengatasi pencemaran laut karena tumpahan minyak.
Bakteri berasal dari kata bacterion atau bacterium yang berarti tongkat atau batang.
Cabang Biologi yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi.
E. CIRI-CIRI :
1. Uniseluler prokariotik
2. Memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
3. Ukuran tubuhnya sekitar 1 – 5 mikron
4. Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan akan membentuk endospora
5. Ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel
6. Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di darat, udara, air,
bahkan tubuh manusia
7. Berkembang biak dengan cara membelah diri, konjugasi
, transformasi dan transduksi (pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara
virus).
8. Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
9. Ada yang memiliki klorofil, ada pula yang tidak berklorofil
Fungsi kapsul adalah untuk perlindungan dari kekeringan.
F. STRUKTUR BAKTERI
Bagian-bagian bakteri adalah :
G. REPRODUKSI BAKTERI
1. Reproduksi Aseksual :
bakteri melakukan pembelahan biner, yaitu pembelahan langsung tanpa melalui tahapan sepereti
mitosis.
Pembelahan ini berlangsung cepat, misalnya pada bakteri E. Coli setiap 20 menit membelah
menjadi 2.
2. Reproduksi Seksual :
Bakteri belum dapat dibedakan jenis kelaminnya sehingga tidak dijumpai reproduksi seksual,
tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari bakteri satu ke bakteri lain tanpa membentuk zigot.
Peristiwa ini disebut Paraseksual.
Ada 3 cara paraseksual, yaitu:
1. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit materi genetik (DNA) dari bakteri satu ke bakteri
yang lain yang berdekatan. Proses transformasi dapat dilihat disini
2. Transduksi, yaitu pemindahan materi genetik dari bakteri satu ke bakteri yang lain melalui
perantara bakteriofage
3. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari bakteri satu ke bakteri lain yang
berdekatan secara langsung melalui jembatan sitoplasma. jembatan ini dibentuk oleh pili. Proses
konjugasi dapat dilihat disini
H. BENTUK BAKTERI
Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam, tetapi secara umum dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
1.batang/silinder (basil)
2.bulat (kokus)
3.spiral (spirilum)
Batang
Berdasarkan sumber energi yang dipakai untuk membuat makanan sendiri, bakteri Autotrof
dibagi 2, yaitu:
1. Bakteri Fotoautotrof,
yaitu bakteri yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk menghasilkan
makanan. energi cahaya matahari ditangkapoleh klorofil yang berada di kloroplas
2. Bakteri kemoautotrof,
yaitu bakteri yang menggunakan senyawa kimia sebagai sumber energi untuk menghasilkan
makanan. Senyawa kimia dipecah melalui reaksi kimia sehingga dihasilkan energi.
1. Bakteri parasit, yaitu bakteri yang memperoleh makanan dari makhluk hidup yang
ditumpanginya (inangnya).
Bakteri parasit sering menyebabkan penyakit (bersifat patogen) pada inangnya.
J. PERTUMBUHAN BAKTERI
Pertumbuhan bakteri berlangsung sangat cepat. Dalam kondidi normal, bakteri membelah
diri menjadi dua setiap 20 menit. Catatan waktu demikian disebut sebagai waktu generasi.
Hubungan antara jumlah bakteri dengan waktu pertumbuhannya dinyatakan dalam kurva
pertumbuhan. Kurva pertumbuhan dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu:
1. Fase lag (fase permulaan), merupakan fase bakteri beradaptasi di lingkungan baru
2. Fase log / logaritma / eksponensial (fase pembiakan cepat), merupakan fase pertumbuhan
mencapai maksimum. Pada fase ini terjadi peningkatan jumlah bakteri
3. Fase stasioner (fase diperlambat),merupakan fase pertumbuhan mencapai titik nol, tidak
terjadi penambahan jumlah bakteri
4. Fase penurunan (fase kematian), Bakteri berhenti memperbanyak diri dan rata-rata kematian
meningkat.
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Suhu, Ketersediaan makanan, pH,
Konsentrasi ion, oksigen, kelembaban, Zat kimia seperti antibiotik
BAKTERI MENGUNTUNGKAN:
A. Bidang Pertanian, yaitu dapat meningkatkan
1. Bakteri Fiksasi nitrogen, yaitu bakteri yang mengikat nitrogen bebas (N2)
Contoh: Azotobacter, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillum rubrum
Rhizobium leguminosae (bersimbiosis dengan akar tanaman polongan )
*bakteri fiksasi nitrigen bersifat aerob
2. Bakteri Nitrifikasi, yaitu bakteri yang membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam
tanah.
Contoh: bakteri nitrit( Nitrosomonas dan Nitrosococcus )
Bakteri nitrat ( Nitrobacter )
*bakteri nitrifikasi bersifat aerob
C. Bidang Farmasi
Pseudomonas denitrificans, menghasilkan vitamin B12
Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotik streptomisin untuk memberantas penyakit TBC
Streptomyces aureofaciens, menghasilkan aureomisin
Streptomyces venezuelae, menghasilkan kloromisetin
Bacillus brevis, menghasilkan tirotrisin
D. Bakteri asam, yaitu bakteri yang menghasilkan asam. Contohnya:
Acetobacter aceti, Clostridium aceto-butylicum, Propionibacterium acueus
E. Bakteri pengurai, yaitu bakteri yang menguraikan sisa-sisa organisme menjadi senyawa
organik dalam tanah. Contohnya Escherichia coli yang membantu pembusukan di usus tebal
manusia dan juga berfungsi dalam pembentukan vitamin K yang berperan dalam proses
pembekuan darah.
BAKTERI MERUGIKAN :
A. bakteri patogen (menyebabkan penyakit)yang menyebabkan penyakit pada manusia,
contohnya:
1. Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC
2. Mycobacterium leprae, penyebab lepra
3. Vibrio comma, penyebab kolera
4. Salmonella thyposa, penyebab tifus
5. Clostridium tetani, penyebab tetanus
6. Diplococcus pneumoniae, penyebab pneumonia
7. Neisseria gonorrhea, penyebab kencing nanah
8. Treponema pallidum, penyebab sifilis
2. Sterilisasi
Sterilisasi adalah pemusnahan semua bentuk kehidupan dalam makanan, misalnya dalam
pengawetan makanan. Sterilisasi biasanya dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu 1210C
selama 15 menit dengan disertai tekanan. Biasanya dilakukan dalam autoklav atau
dalam pressure cooker. Dengan sterilisasi, bakteri dan sporanya serta organisme lain akan mati.
3. Pasteurisasi
Pasterurisasi dilakukan untuk mensterilkan bahan yang tidak tahan panas tinggi dengan tujuan
membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Misalnya pengawetan air susu. Pasteurisasi akan
mematikan bakteri patogen, tetapi bakteri nonpatogen tetap hidup sehingga makanan belum
steril. Pasteurisasi dilakukan dengan pemanasan sampai 620C selama 30 menit atau 710C selama
15 menit.
4. Pengawetan makanan
Untuk mengatasi aktivitas bakteri yang merusak makanan serta menimbulkan racun, makanan
perlu diawetkan. Pengawetan makanan dapat dilakukan secara tradisional, misalkan dengan
pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan dan pemanisan. Pengawetan cara ini
prinsipnya memberilak lingkungan yang tidak ideal untuk kehidupan bakteri. Dengan perlakuan
ini kondisi larutan lingkungan luar bakteri lebih pekat sehingga dapat terjadi plasmolisis dan
bakteri akan mati karena kekurangan air. Pengawetan makanan juga dapat dilakukan secara
konvensional antara lain dengan sterilisasi, pasteurisasi, pembekuan, pendinginan, penggunaan
bahan kimia serta dengan radiasi.
Cyanobacteria dikenal sebagai generasi perintis karena membentuk lapisan pada permukaan
tanah gundul dan berperan penting dalam menambah materi organik ke dalam tanah.
CIRI-CIRI:
A. Inti tidak diselubungi oleh membran (bersifat prokariotuk)
B. Memiliki klorofil
C. Warna hijau biru disebabkan adanya pigmen karotenoid dan fikosianin. Kadang juga
terdapat pegmen fikoeritrin
D. ada yang uniseluler dan ada yang bersel banyak. Yang umiseluler ada yang soliter dan
ada pula yang berkoloni. Sedangkan yang bersel banyak umumnya berbentuk benang
(filamen).
E. Ganggang yang berbentuk filamen mempunyai heterokist yaitu sel yang berbeda
dengan sel yang lain, lebih tebal dan tidak memiliki inti.
F. Kebanyakan memiliki kemampuan untuk melakukan fiksasi nitrogen (mengikat
nitrogen dari atmosfer). proses fiksasi nitrogen terjadi di heterokist.
G. Reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi dan pembentukan spora.
PERANAN :
1. Sebagai sumber makanan alternatif protein tinggi, yaitu Spirulina
2. Meningkatkan kesuburan tanah, yaitu ganggang yang mampu melakukan fiksasi nitrogen.
Misalnya: Nostoc, Gleocapsa. Selain itu juga ada Anabaena azollae yang bersimbiosis
dengan paku air Azolla pinnata.