Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian


Berdasarkan ruang lingkup penelitian termasuk jenis

penelitian inferensial kuantitatif. Berdasarkan tempat penelitian

termasuk jenis lapangan. Desain penelitian ini adalah pre

eksperimen dengan pendekatan the one group pretest – posttest

design yaitu suatu desain yang memberikan perlakuan pada satu

kelompok intervensi, kemudian diobservasi sebelum dan sesudah

intervensi (Polit & Beck, 2006). Dalam desain ini pada sekelompok

subyek penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap keadaan yang

diteliti, kemudian dilakukan intervensi. Setelah periode waktu yang

dianggap cukup dilakukan pemeriksaan kembali terhadap keadaan

tersebut. Jadi setiap subyek penelitian menajdi kontrol terhadap

dirinya sendiri. Kekurangan desain ini adalah hasilnya tidak dapat

diklaim sebagai mutlak efek dari perlakuan yang diberikan

(Sastroasmoro, 2010).

Penelitian ini menggunakan pendekatan the one group

pretest – posttest design karena adanya keterbatasan waktu

penelitian sehingga dikuatirkan jumlah sampel yang didapatkan

terlalu sedikit untuk dibagi menjadi kelompok intervensi dan

kelompok kontrol. Pretest dan posttest dilakukan dengan

menggunakan angket dorongan perilaku. Berdasarkan sumber data

termasuk jenis primer.

49
50

Untuk lebih jelasnya desain ini dapat dilihat pada skema 4.1

sebagai berikut :
Skema 4.1 Kerangka Kerja Penelitian
Pretest Intervensi Posttest

O1 P+ P- O2

Keterangan :

O1 = Observasi 1

P+ P- = Perlakuan

O2 = Observasi 2

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia dengan

Demensia di Kelurahan Pojok Kediri 2014.Sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian lansia dengan Demensia di

Kelurahan Pojok Kediri 2014. Menurut Nursalam (2008) cara

menghitung sampel sebagai berikut dengan rumus, jika besar

populasi < 1000 maka :

Ketererangan :
n = Jumlah Sampel 51
N = Jumlah populasi

d = Tingkat signifikan (0,1)

Besar Populasi 19, maka dapat ditentukan besar sampel adalah


15,97

Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 16

responden.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling adalah cara pengambilan

sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti untuk

dapat dianggap mewakili karakteristik populasinya.

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari

populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel, maka

ditentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria tersebut sebagai

berikut :

1. Kriteria inklusi

a. Lansia yang berusia 45 tahun ke atas

b. Lansia yang mengalami demensia


52

c. Bersedia menjadi responden penelitian

2. Kriteria ekslusi :
a. Lansia yang mengalami sakit
b. Lansia yang mengalami gangguan penglihatan
c. Tidak mengalami penurunan kesadaran
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1 Klasifikasi Variabel Penelitian

Variabel independent yaitu Brain Gym, sedangkan variabel dependent (Y1)

dalam penelitian ini adalah f sebelum dan (Y2) demensia sesudah diberikan

terapi Brain Gym.

4.3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Kriteria

Senam otak Senam otak atau brain gym Lembar


adalah serangkaian latihan observasi
berbasis gerakan tubuh
sederhana untuk
merangsang otak kiri dan
kanan, meringankan atau
merelaksasi belakang otak
dan depan otak,
merangsang sistem yang
terkait dengan perasaan
atau emosional.

Fungsi Kognitif adalah proses Kuesioner Ordinal 1. Normal: 26-30


kognitif berfikir seseorang untuk
memperoleh pengetahuan Mini mental 2. Skor kognitif
dengan cara mengingat, status ringan: 21-25
memahami, menilai, eximinitation
membayangkan dan (MMSE) 3. Skor kognitif
berbahasa. sejumlah 11 sedang: 20-19
pertanyaan.
1. Skor kognitif
berat: 0-18

53

4.4 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data calon

responden yaitu lansia dengan Demensia di Kelurahan Pojok

Kediri.
4.5 Instrument penelitian

Instrument penelitian data dalam penelitian ini

menggunakan cheklist yang akan diisi oleh responden yang diteliti.

Seluruh responden diukur nyeri sebelum dan sesudah diberikan

intervensi, kemudian dimasukkan ke dalam lembar pengumpulan

data.

Uji validitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena

instrumen penelitian yang digunakan telah baku.

4.6 Lokasi dan waktu penelitian

4.6.1 Lokasi penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pojok Kediri Tahun 2015.
4.6.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian ini di laksanakan pada bulan Agustus 2015.

4.7 Prosedur Pengumpulan atau pengolahan Data

4.7.1 Prosedur Pengumpulan Data 54

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data

dengan cara :

1. Mengajukan permohonan surat survey awal ke Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Kadiri.

2. Mengajukan ijin kepada Dinas Kesehatan Kota Kediri.

3. Mengajukan ijin kepada Kelurahan Pojok Kota Kediri


4. Pemilihan responden dan selanjutnya memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden (informed consent) kepada calon responden.

5. Memberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada

responden.

6. Memberi kesempatan kepada responden yang bersedia untuk mengikuti

penelitian menanda tangani lembar persetujuan menjadi responden.

7. Peneliti mengobservasi nyeri sebelum dilakukan terapi SEFT.Setelah

diobservasi, responden diberikan terapi SEFT 1 kali sehari pagi hari

selama 30 menit dengan 2 kali putaran dan dilakukan selama 5 hari.

8. Setelah responden melakukan terapi SEFT selama 30 menit,peneliti

mengobservasi intensitas nyeri responden setelah 5 hari.

4.7.2 Pengolahan data

Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data sebagai

berikut :

55
1. Editing

Setelah data terkumpul, sebelum diolah data tersebut diedit terlebih

dahulu oleh peneliti untuk menghindari kesalahan atau hal yang

masih meragukan agar mendapat data yang berkualitas.

2. Coding

Memberi kode dengan cara menuliskan angka pada responden

yang akan diproses. Menuliskan kode pada setiap responden mulai

dari nomor urut 1 pada responden yang pertama, nomor urut 2 pada
responden berikutnya, begitu seterusnya sampai responden yang

terakhir. Setelah itu menuliskan kode untuk setiap data, antara lain:

a. Data umum:
Jenis Kelamin Lansia dengan gout :
1. Laki-laki :1
2. Perempuan :2
Umur Lansia :
1. 45-59 tahun :1
2. 60- 74 tahun :2
3. 75-90 tahun :3
4. > 90 tahun :4

Pendidikan terakhir Lansia:

1. Tidak Tamat SD :1
2. SD/MI :2
3. SMP/MTS :3 56
4. SMU/MA :4
5. Perguruan tinggi :5
Pekerjaan Lansia:
1. Pensiunan :1
2. Petani :2
3. Swasta :3
4. Buruh :4
5. Lain-lain :5
b. Data Khusus
1. Sangat Tinggi :1
2. Cukup :2
3. Sedang :3
4. Kurang :4
5. Sangat kurang :5

3.Scoring

Scoring adalah pemberian skor atau nilai pada masing-masing

jawaban responden:

Nyeri sebelum diberi terapi SEFT

a) Sangat kurang Kode : 1

b) Kurang Kode : 2

c) Sedang Kode : 3
d) Cukup Kode : 4

e) Sangat tinggi Kode : 5

Nyeri setelah diberi terapi SEFT


57
a) Sangat kurang Kode : 5

b) Kurang Kode : 4

c) Sedang Kode : 3

d) Cukup Kode : 2

e) Sangat tinggi Kode : 1

1. Tabulating

Tabulasi adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel.

Pada tahap ini data dianggap sudah selesai diproses sehingga harus

segera disusun ke dalam suatu format yang telah dirancang.

4.8 Analisa Data

4.8.1 Analisis Deskriptif (Univariat)

Analisa univariat dalam penelitian ini pada variabel independent

dan dependent melalui proses tabulasi data kemudian diskoring.

Hasil tabulasi digambarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

dilakukan perhitungan presentase dengan rumus :

SP
P= X 100%
SM

Keterangan :
P : Presentase %
SP : Jumlah Kasus
SM : Jumlah Responden

Kemudian hasil pengolahan data dalam bentuk prosentase

diinterpretasikan sebagai berikut :


100% : Seluruhnya

76 – 99% : Hampir Seluruhnya

51 – 75% : Sebagian Besar 58


50% : Setengahnya

26 – 49% : Hampir Setengahnya

1 – 25% : Sebagian Kecil

0% : Tak Satupun

4.8.2 Analisis Bivariat

Analisis data secara inferensial untuk mencari perbedaan

variabel independent dengan dependent. Setelah data diolah dan

ditabulasi kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan

Uji statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon

Signed Rank Test terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis untuk mengetahui adakah pengaruh terapi SEFT

terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan gout di

Kelurahan Pojok Kota Kediri Tahun 2015 secara komputerisasi.

Untuk menguji hipotesis penelitian (tes signifikansi) dengan cara :

Nilai signifikansi (ρ) value dibandingkan dengan (α). Bila (ρ) value

< (α), maka H0 ditolak yang berarti adapengaruh terapi SEFT

terhadap penurunan intensits nyeri pada lansia dengan gout di

Kelurahan Pojok Kota Kediri Tahun 2015. Bila (ρ) value > (α),

maka H1 diterima yang berarti tidak ada pengaruh terapi SEFT

terhadap penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan gout di


Kelurahan Pojok Kota Kediri Tahun 2015. Kemudian tentukan

negative ranks, possitive ranks atau selisih antara variabel sebelum

dan sesudah dan juga ties atau tidak ada perbedaan antara variabel
59
sebelum dan sesudah. Jika

jumlah negative ranks lebih kecil dibanding positive ranks maka

nilai T yang digunakan adalah jumlah rangking yang negatif.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis H0 : d = 0 (tidak ada

perbedaan tingkat intensitas nyeri antara sebelum dan sesudah

terapi SEFT) H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan tingkat intensitas nyeri

antara sebelum dan sesudah terapi SEFT).

Anda mungkin juga menyukai