Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan

TOGAF ADM pada Starbucks Coffee


Arina Ashfa, Olivia Wardhani, Sanny Hikmawati, Wahyu Hidayat
Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada

Abstract— Starbucks Coffee Company merupakan salah satu Untuk memenuhi kepuasan konsumen, kualitas pelayanan
perusahaan yang bergerak dibidang kedai kopi. Konsep menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk
Starbucks selain ingin mengangkat nama kopi sebagai dikelola dengan baik. Starbucks memiliki strategi khusus
minuman mewah, juga ingin membuat sebuah konsep tempat
berkumpul dengan sahabat, rekan kerja dan membuat kedai untuk menarik pelanggan dengan memanfaatkan teknologi
kopi sebagai tempat lain selain kantor untuk bekerja. Hal yang ada seperti facebook, twitter, instagram dll dengan
tersebut membuat Starbucks menjadi salah satu merek kedai memberikan promo-promo yang menarik melalui media
kopi terkenal dan sampai mendunia. Starbucks juga sosial. Promo-promo tersebut diantaranya free upsize untuk
mengembangkan sistem informasi untuk mendukung proses pembayaran dengan GO-PAY, voucher buy one get one,
bisnis perusahaan. Dalam mengembangkan sistem informasi, promo diskon 62% dengan credit card BCA dll.
diperlukan perencanaan arsitektur yang matang untuk
menyelaraskan strategi TI dan strategi bisnis perusahaan serta
Starbucks juga memiliki website yang dapat diakses
menghindari kegagalan dalam pengelolaan sistem. Pada melalui www.starbucks.com dimana melalui website ini
penelitian ini, perencanaan arsitektur enterprise dibuat semua customer dari Starbucks dapat dengan mudah
menggunakan TOGAF (The Open Group Architecture mengakses apapun yang mereka butuhkan. Sistem Informasi
Framework) dengan metode ADM (Architecture Develoment lainnya yang digunakan adalah mobile application untuk iOS
Method). Perencanaan arsitektur enterprise ini akan dan Android. Dengan adanya sistem informasi tersebut dapat
menghasilkan blueprint arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi,
terlihat bahwa Starbucks juga mementingkan kepuasan
arsitektur data, arsitektur teknologi, analisis gap pada setiap
arsitektur, serta roadmap implementasi aplikasi untuk konsumen atas produk yang mereka tawarkan.
Starbucks. Perubahan lingkungan dan perkembangan teknologi
mengharuskan Starbucks mempunyai strategi dalam
Keywords— Starbucks, TOGAF, Blueprint, Framework menyelaraskan bisnis dan teknologi informasi agar mampu
menjaga keberlangsungan proses bisnisnya dalam jangka
I. PENDAHULUAN
waktu yang panjang. Untuk mewujudkan keselarasan antara
Bisnis kedai kopi mulai marak di Indonesia sejak proses bisnis dan teknologi informasi diperlukan suatu
masuknya kedai kopi asal Seattle, Amerika yaitu Starbucks. perancangan arsitektur enterprise, salah satu metode yang
Sejak awal berdirinya, Starbucks berusaha untuk memenuhi digunakan adalah TOGAF ADM.
kegemaran dan kebutuhan sebagian orang dalam menikmati
kopi. Semua toko Starbucks terletak di area yang mudah II. TINJAUAN PUSTAKA
dijangkau dan terlihat jelas. Di Indonesia, PT Sari Coffee A. Enterprise Architecture (EA)
Indonesia merupakan pemegang lisensi Starbucks Coffee
Enterprise Architecture (EA) merupakan suatu
internasional. Semua toko Starbucks di Indonesia mengikuti
pernyataan bagaimana sebuah organisasi memulai dan
standar global yang berlaku. Desain toko, perabotan interior,
menghasilkan tatanan yang baik dalam implementasi TI dan
dan musik yang diputar merupakan hasil impor. Bahkan
proses bisnis organisasi untuk meningkatkan persaingan [2].
bahan-bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan
EA juga merupakan gambaran keselarasan visi dan misi
toko seperti obat pel, sabun cuci, dan pembersih kaca juga
organisasi (business architecture) dengan teknologi
diimpor. Air yang digunakan pun harus melalui alat water
informasi yang terdiri dari data, aplikasi, dan teknologi.
filter dengan kualitas yang juga harus memenuhi standar
global. Dengan berbagai standar yang harus dipenuhi maka B. TOGAF ADM
Starbucks di Indonesia diharapkan dapat menghadirkan TOGAF merupakan metode detail yang menggambarkan
pengalaman yang persis seperti di kota asalnya [1]. bagaimana membangun dan mengelola serta
Pada era saat ini perkembangan sektor ekonomi yang mengimplementasikan EA dan sistem informasi yang disebut
sangat cepat mendorong perusahaan untuk berkompetisi dengan ADM [3]. ADM merupakan sebuah metode yang
dalam setiap aktivitas pemasaran, baik produk maupun jasa. kompleks yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan
Perusahaan yang ingin berkembang dan mendapatkan pengembangan EA yaitu sebesar 92% [4]. TOGAF ADM
keunggulan kompetitif harus mampu memberikan produk juga merupakan metode yang umum, sehingga pada
berupa barang atau jasa yang berkualitas dengan harga praktiknya TOGAF ADM dapat disesuaikan dengan
murah, penyerahan cepat, dan memberikan pelayanan yang kebutuhan spesifik tertentu, misalnya digabungkan dengan
baik kepada konsumennya dibanding dengan kompetitornya.

XXX-X-XXXX-XXXX-X/XX/$XX.00 ©20XX IEEE


framework yang lain sehingga TOGAF ADM menghasilkan hidup arsitektur dipertahankan. Tahapan ini menetapkan
arsitektur yang spesifik terhadap organisasi [5]. TOGAF bahwa tata kelola kerangka kerja arsitektur dijalankan dan
ADM mempunyai tahap-tahap yang dibutuhkan dalam memastikan kemampuan arsitektur perusahaan
membangun EA [6][7], yaitu sebagai berikut. memenuhi persyaratan saat ini.

1. Preliminary Phase merupakan kegiatan persiapan dan


inisiasi yang bertujuan untuk memenuhi arahan bisnis III. METODE PENELITIAN
untuk arsitektur perusahaan yang baru. Tahap ini Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian
digunakan untuk memilih framework yang cocok dan deskriptif merupakan suatu penelitian yang menyajikan satu
ruang lingkup enterprise architecture (EA). gambar yang terperinci tentang satu situasi khusus, setting
2. Architecture Vision: Tahap ini merupakan tahap awal dari social, atau hubungan [8]. Langkah-langkah yang dilakukan
proses pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi 1. Studi literatur
dari ruang lingkup arsitektur yang akan dikembangkan. Pada studi literatur dilakukan analisis beberapa dokumen,
Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang referensi skripsi dan thesis untuk perbandingan penelitian
diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal seperti sejenis;
profil organisasi, visi dan misi organisasi, tujuan
2. Pemodelan TOGAF ADM
organisasi, sasaran organisasi, proses bisnis organisasi,
unit organisasi dan kondisi arsitektur saat ini. Tujuan dari pemodelan TOGAF ADM ini adalah untuk
memodelkan EA berdasarkan tahapan-tahapan yang telah
3. Business Architecture: Tahap ini digunakan untuk didefinisikan dalam TOGAF ADM;
mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis,
3. Hasil Pemodelan dan Analisis
menentukan model/ aktivitas bisnis yang diinginkan
berdasarkan skenario bisnis, memperluas sasaran dan Hasil pemodelan dan analisis berupa pemilihan proses-
gambaran tentang arsitektur bisnis organisasi pada saat ini proses yang tepat untuk direncanakan dalam pembuatan
dan selanjutnya dikembangkan arsitektur yang ada serta pengembangan.
berdasarkan hasil dari analisis kondisi saat ini. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Information System Architecture: Tahap ini menekankan A. Preliminary Phase
pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi Pada fase ini terdapat beberapa tahapan, yaitu prinsip-
dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi prinsip perencanaan arsitektur. Berikut tabel prinsip
dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur perencanaan arsitektur.
aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi;
Tabel 4.1 Principle Catalog
5. Technology Architecture: Tahapan ini digunakan untuk
1 Prinsip Bisnis
membangun arsitektur teknologi yang diinginkan serta
Arsitektur yang dibuat harus sesuai dengan tujuan,
memperhatikan semua aturan dalam melakukan aktivitas, serta tugas pokok dan fungsi yang ada di
pemilihan teknologi; Starbucks
6. Opportunities and Solution: Tahap ini menekankan
manfaat dari EA yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur 2 Prinsip Aplikasi
sistem informasi dan arsitektur teknologi. Pertimbangan Aplikasi harus user fiendly atau mudah digunakan
tersebut menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih oleh user, sehingga user dapat fokus pada
dan menentukan arsitektur yang digunakan. tugasnya.

7. Migration Planning: Pada tahap ini dilakukan penilaian 3 Prinsip Data


untuk menentukan rencana migrasi dari suatu sistem Data dikelola dengan baik untuk memastikan
informasi. tempat penyimpanan, akurasi, dan data dapat
8. Implementation Governance: Tahap ini menekankan diakses kapanpun dan dimanapun data dibutukan.
pada penyusunan rekomendasi pelaksanaan tata kelola
4 Prinsip Teknologi
yang sudah dilakukan meliputi tata kelola organisasi, tata
Menggunakan software, hardware, dan platform
kelola teknologi informasi dan tata kelola arsitektur.
yang telah distandarkan untuk mencegah data
Pemetaan tahapan ini bisa dipadukan dengan framework
yang tidak kompatibel dengan teknologi yang
untuk tata kelola seperti COBITS atau menggunakan
digunakan.
panduan umum sesuai dengan Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika.
B. Architecture Vision
9. Architecture Change Management: Tahap ini Pada arsitektur visi, terdapat visi dan misi Starbucks serta
menentukan prosedur untuk mengelola perubahan ke analisis value chain. Visi Starbucks adalah “We are in
arsitektur baru dengan tujuan memastikan bahwa siklus People Business Serving Coffee not in Cofee Business
Serving People” sedangkan misi dari Starbucks adalah pengelolaan biji kopi, pengendalian standarisasi
“Establish Starbucks as the premier purveyor of the finest penanganan produk, pengendalian pelaksanaan
cofee in the world while maintaning our uncompromising operasional, brand image, pembelajaran
principles while we grow”. Analisis value chain karyawan.
Starbucks berdasarkan primary activities serta support 2. Human Resource Management
activities dijabarkan sebagai berikut. Dukungan dari Human Resource Management
 Primary Activities meliputi perekrutan karyawan yang sesuai dengan
1. Logistik masuk kualifikasi perusahaan, sistem reward yang
Kegiatan memperoleh bahan baku berupa biji kopi diberikan perusahaan kepada para karyawan yang
dari pemasok sebagai dasar untuk membuat minuman. berprestasi. Sistem reward tidak hanya diberikan
Untuk mendapatkan kualitas dari biji kopi yang kepada para karyawan, tetapi juga diberikan kepada
terbaik, sample biji kopi yang dikirimkan oleh para para pemasok kopi yang selalu menjaga kualitas dari
pemasok akan dicek, dengan mengambil 10% s.d. biji kopinya.
20% biji yang telah dikirimkan untuk diproses, 3. Technology Development
apabila hasil pemrosesan tersebut memenuhi standar, Dukungan perusahaan terhadap pengembangan
maka Starbucks akan menjalin kerja sama dengan teknologi meliputi sistem pemesananan barang
pemasok yang telah memberikan sample biji kopi secara online, sistem perusahaan berbasis internet
tersebut. yang memudahkan perusahaan dalam menjalankan
2. Operasi aktivitas bisnisnya. Sistem e-payment yang
Setelah menerima biji kopi dari para pemasok, memudahkan pelanggan melakukan pembayaran
Starbucks Company Seattle akan memproses biji kopi serta sistem e-commerce yang dimiliki perusahaan
tersebut agar menjadi kopi yang berkualitas. untuk memberikan informasi kepada para
3. Logistik keluar pelanggannya.
4. Procurement of Resources
Barang yang telah dipesan oleh toko Starbucks akan
Dukungan perusahaan dalam pengadaan barang
dikirim langsung ke toko. Selanjutnya, pihak toko
meliputi biji kopi mentah yang didapatkan dari petani
akan menangani produk yang diterima untuk diolah
kopi. Mesin kopi memproses biji kopi agar menjadi
sesuai dengan standarisasi yang ditetapkan. Produk-
produk yang telah diolah tersebut kemudian kopi Starbucks. Pengadaan berbagai jenis kopi dari
didistribusikan kepada pelanggan. berbagai penjuru dunia, peralatan promosi dan
pengadaan merchandise dengan brand Starbucks
4. Penjualan dan Pemasaran
Coffee.
Untuk penjualan dan pemasaran produknya, Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, analisis value chain
Starbucks sering mengadakan kerjasama Starbucks adalah sebagai berikut.
dengan berbagai pihak. Diantaranya, adalah
promo buy one get one free, up-size, dimana promo
ini dilakukan atas kerja sama antara Starbucks
Coffee Indonesia dengan Bank BCA. Strategi
pemasaran yang dilakukan Starbucks adalah
menjadikan tokonya sebagai third place yaitu
menjadikan toko Starbucks sebagai tempat ketiga
selain rumah dan tempat kerja. Starbucks
selalu merancang tokonya secara khusus agar dapat
menghasilkan suasana yang nyaman. Starbuck selalu
menyediakan sofa dan wireless akses internet kepada Gambar 4.1 Analisis Value Chain Starbucks
pelanggan pada toko-tokonya.
C. Business Architecture
5. Pelayanan Pada tahap ini, dilakukan analisis atas proses bisnis yang
Starbucks selalu berusaha memberikan pelayanan sedang berjalan pada Starbucks. Proses bisnis operasional
terbaik kepada pelanggannya. Untuk dapat Starbuck terdapat pada Gambar 4.2 berikut.
memuaskan para pelanggan, Starbucks memberikan
customer comment card kepada para pelanggan untuk
mendapatkan feedback dari pelanggan.
 Support Activities bertujuan untuk mendukung
kegiatan utama Starbucks Coffee Indonesia
dalam menjalankan bisnisnya, untuk menghasilkan
competitive advantage.
1. Administrative Coordination And Support
Services merupakan pengaturan infrastruktur
perusahaan yang mempengaruhi semua aktifitas
utama seperti panduan dan pelatihan
kegiatan penjualan per hari kepada manajer
operasional district manager, marketing manager,
food and beverages manager dan learning and
Gambar 4.2 Proses Bisnis Arsitektur Starbucks development manager.
4. Weekly Report
Sesuai dengan Gambar 4.22 di atas, proses bisnis yang
terjadi dalam retail store Starbucks Coffee meliputi Laporan mingguan yang dibuat oleh tim manajemen
kegiatan bisnis dalam arus produk, arus informasi dan meliputi laporan-laporan seperti weekly hi-lite dan
keuangan yang dijelaskan sebagai berikut [9]. promo tracking. Laporan weekly hi-lite merupakan
laporan perkembangan kondisi toko tiap minggu
1. Pengadaan Barang
dengan membandingkan kondisi minggu lalu dengan
Produk-produk seperti biji kopi, pastry bag, paper sekarang. Laporan tersebut akan dikirimkan kepada
bag didatangkan langsung dari Starbucks Coffee district manager melalui email.
Company di Seattle. Biji kopi yang telah diolah dan
5. Monthly Report
dikemas kemudian dikirimkan ke berbagai
perusahaan pemegang lisensi Starbucks Coffee Laporan bulanan yang disampaikan adalah monthly
Internasional. Untuk Starbucks Coffee Indonesia, attendance. Laporan tersebut akan disampaikan ke
seluruh bahan baku dan barang kebutuhan toko bagian HRD kemudian ke bagian payroll. Tiap akhir
dikirim langsung ke warehouse PT Sari Coffee bulan, pihak toko juga harus menyampaikan laporan
Indonesia. Setiap toko akan membuat form purchase overgae and gift certificate dan laporan penggunaan
order yang dikirim melalui e-mail kepada pihak taxi voucher. Laporan tersebut merupakan laporan
warehouse. Selanjutnya, pihak warehouse akan mengenai uang berlebih hasil penjualan yang
mengirimkan barang ke tiap toko ritel. Hal serupa umumnya disebabkan karena barista salah
juga dilakukan untuk pemesanaan bahan dengan memberikan uang kembalian. Laporan bulanan
pemasok lokal. Pihak tim manajemen (store tersebut juga mencakup penjualan dari voucher yang
manager, assistant manager dan supervisor) akan dibeli oleh pelanggan. Begitu juga dengan taxi
membuat purchase order yang dikirimkan ke voucher yang digunakan sebagai sarana transportasi
pemasok lokal menggunakan email. Para pemasok dalam keadaan mendesak seperti gelas kertas habis
akan mengirimkan barang kebutuhan toko sesuai sehingga harus mengambil ke tempat lain.
dengan pesanan. Transportasi yang digunakan adalah taksi yang
pembayarannya menggunakan voucher taxi yang
2. Sales dan Service
dimiliki perusahaan.
Dalam melakukan penjualan, terdapat barista yang
bertugas menangani pemesanan pelanggan. Barista D. Information System and Technology Architecture
akan memasukkan pesanan pelanggan ke dalam Pada arsitektur sistem informasi, dibagi menjadi dua
komputer POS (Point of sales) dan pelanggan akan bagian, yaitu arsitektur aplikasi dan arsitektur data. Pada
membayar sesuai dengan harga yang tertera dalam arsitektur aplikasi dilakukan pengidentifikasian jenis
layar mesin POS. Mesin POS akan mencetak bukti aplikasi yang dibutuhkan untuk mengolah data dan
pembayaran, bukti yang berwarna putih diberikan mendukung aktivitas pada Starbucks, serta membuat
kepada pelanggan. Selanjutnya barista tersebut akan rancangan arsitektur aplikasi. Sedangkan pada arsitektur
melakukan calling a drink yaitu menyampaikan data, dilakukan identifikasi pada seluruh komponen data
pesanan dari pelanggan tersebut kepada barista yang yang akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan
berada di bar dengan menyebut jumlah dan nama informasi yang dibutuhkan oleh Starbucks. Starbucks
minuman. memanfaatkan perkembangan teknologi untuk layanan
3. Daily Report sebagai berikut.
Dalam bekerja, barista akan dibagi menjadi beberapa 1. SAP (Sistem Aplication and Product), sistem ini
shift, yaitu opening, middle dan closing. Satu jam merupakan sistem software ERP (Enterprise
sebelum jam kerja selesai, barista yang bertanggung Resource Planning) yang didalamnya terintegrasi
jawab melayani pesanan pelanggan, akan menutup proses-proses bisnis seperti bagian production,
mesin cash register-nya dan menghitug hasil material, warehouse, human resource, sales and
penjualan dengan diawasi tim manajemen. Hasil distribution, finance. Sistem tersebut memudahkan
penjualan akan dicatat dalam sales calculation slip, karyawan untuk bekerja lebih akurat, cepat, dan
yang akan dicek dan ditandatangani oleh pihak tim efektif dan efisien.
manajemen yang bertugas. Seluruh catatan penjualan 2. Website Starbucks: Berisi informasi mengenai store
yang diperoleh dari sales calculation slip akan dan perusahaan serta produk, berita, kesempatan
dilaporkan hasil keseluruhannya dalam DSFR (Daily berkarir, promosi yang bersifat distributed dan
Finance Sales Report). Laporan DSFR tersebut akan integrated dengan para pengguna aplikasi Starbucks
dikirimkan langsung melalui e-mail yang ditujukan dan pemilik kartu Starbucks.
kepada bagian finance PT Sari Coffe Indonesia setiap
hari. Tim manajemen juga akan mengirimkan
3. Website Starbucks card (sbuxcard.com): Berisi [3] Harrison, K., Varveris, L. (2006). TOGAF:
informasi seputar kegunaan, ketentuan penggunaan Establishing Itself As The Devenitive Method for
kartu Starbucks, halaman registrasi akun Starbucks. Building Enterprise Architecture in The
Commercial World.
[4] Yunis, R., Surendro, K. (2009). Perancangan Model
4. Aplikasi Starbucks untuk android dan iOS: Untuk Enterprise Architecture dengan TOGAF
pembayaran, mendapatkan poin setiap pembelian, Architecture Development Method, Prosiding
pencarian lokasi store, pemesanan tanpa antri, SNATI, ISSN:1907-5022, (UII, Yogyakarta), E25-
memberi tip pada barista, akses akun kartu Starbucks. E31.
5. Starbucks Card: Uang elektronik (e-money) yang [5] Setiawan, B. E (2009). Pemilihan EA Framework,
prosiding SNATI, ISSN: 1907-5022 (UII
bersifat close loop (hanya bisa digunakan pada satu Yogyakarta), B114-B119
merchant).
[6] The Open Group. Open Group Standard TOGAF
6. Starbucks Entertainment: Aplikasi yang terhubung Version 9.1, 2009
dengan iTunes Store agar pelanggan (pengguna [7] Wiyana, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
iPhone, iPod touch, iPad dan MacBook) dapat dengan TOGAF ADM Untuk Sekolah Menengah
mengunduh daftar putar lagu yang diputar pada store. Kejuruan, Vol. 2 (2015), 1-7
Selain hal tersebut di atas, Starbuck juga membangun [8] Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial.
POS warehouse dengan teknologi Oracle untuk Bandung: Refika Aditama.
menunjang operasionalnya. Bersama dengan Oracle [9] Thesis binus university, thesis.binus.ac.id, 2007
Exadata Database Machine, memungkinkan Starbucks
meningkatkan dan memigrasi warehouse berbasis Oracle
ke Oracle Exadata untuk meningkatkan performa. Sistem
komputer Starbucks juga berbasis cloud. Sistem CRM
Siebel menghadirkan kombinasi fitur transaksional dan
analitik untuk mengelola operasi yang dihadapi
pelanggan maupun toko ritel. Starbuck juga
menggunakan layanan online Office 365 Microsoft untuk
melakukan komunikasi melalui e-mail dan menyimpan e-
mail tersebut.

V. KESIMPULAN
1. Implementasi EA memerlukan perencanaan yang
matang, tidak hanya terfokus pada arsitektur aplikasi
dan teknologi saja, namun juga harus menyeluruh
pada semua domain arsitektur yang ada;
2. Perbaikan kualitas SDM di bidang TI/SI harus
dilaksanakan secara berkelanjutan agar selaras
dengan pengembangan dan implementasi EA;
3. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat
melanjutkan fase-fase pada TOGAF ADM hingga
fase architecture change management agar
pengimplementasian perencanaan EA pada
perusahaan atau organisasi menjadi lebih mudah
serta diharapkan menggunakan framework dan tools
yang berbeda guna perbandingan penelitian.

REFERENSI

[1] Tanujaya, Jimmy (2013). Analisa Faktor Pembentuk


Kualitas Layanan di Starbucks The Square
Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra
Vol.1, No.2 (2013), 1-11
[2] Ross, J., Weill, P., dan Robertson, A. (2006).
Enterprise Architecture as Strategy. Boston, MA,
Harvard Business School Press.Hery, “Analisis
Laporan Keuangan.”, PT Bumi Aksara ,2012

Anda mungkin juga menyukai