Anda di halaman 1dari 90

BAB V

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MELALUI PUSKESMAS


(ORIENTASI DI PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG 2016)

5.1. Puskesmas
5.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut PERMENKES RI No.75 tahun 2014 Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI, Puskesmas merupakan
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan),
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan).
Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas diarahkan
kebentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care service) yang lebih
mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health services).
Di Indonesia, Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968
ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan nasional (Rakerkesnas) I di
Jakarta, dimana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem pelayanan
kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada
waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan
seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan sendiri-
sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rekerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam
suatu organisasi yang di percaya dan diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas).
Menurut PERMENKES No. 75 tahun 2014 berdasarkan
karakteristik wilayah kerja Puskesmas dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas kawasan perkotaan;
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 153
b. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
Puskesmas kawasan perkotaan merupakan Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4
(empat) kriteria kawasan perkotaan yaitu aktivitas lebih dari 50% (lima
puluh persen) penduduknya pada sektor non agraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa, memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah
radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari
5 km, bioskop atau hotel, lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah
tangga memiliki listrik, dan atau terdapat akses jalan raya dan transportasi
menuju fasilitas perkotaan.
Puskesmas kawasan pedesaan merupakan Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4
(empat) kriteria kawasan pedesaan yaitu aktivitas lebih dari 50% (lima
puluh persen) penduduk pada sektor agraris, memiliki fasilitas antara lain
sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan radius lebih dari 2
km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa
bioskop atau hotel, rumah tangga dengan listrik kurang dari 90%
(Sembilan puluh persen) dan terdapat akses jalan dan transportasi menuju
fasilitas.
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik
yaitu berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau
kecil, gugus pulau, atau pesisir, akses transportasi umum rutin 1 kali dalam
1 minggu, jarak tempuh pulang pergi dari ibukota kabupaten memerlukan
waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca dan kesulitan pemenuhan bahan pokok dan
kondisi keamanan yang tidak stabil.
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, Puskesmas
dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas non rawat inap

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 154
Puskesmas non rawat inap adalah Puskesmas yang tidak
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, kecuali pertolongan
Persalinan normal.

b. Puskesmas rawat inap.


Sedangkan Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi
tambahan sumber daya untuk menyelenggarakan pelayanan rawat
inap, sesuai pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

5.1.2 Tujuan Puskesmas


Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

5.1.3 Fungsi Puskesmas


Menurut PERMENKES No 75 tahun 2014, fungsi Puskesmas
adalah :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan
masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 155
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit

5.2. Visi dan Misi Puskesmas


5.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah terwujudnya kecamatan sehat sejahtera menuju
tercapainya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran
masyarakat yang hidup dalam lingkumgan dan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

5.2.2 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah
kerja.
b. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk
hidup sehat diwilayah kerja.
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
d. Memelihara dan meningkatkan dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 156
5.3 Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
5.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas
secara terpadu. Asas penyelenggaraan Puskesmas tersebut
dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemeliharaannya
adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas baik
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Asas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah :
1. Asas pertanggungjawaban wilayah, berbagai kegiatan yang
dilakukan puskesmas, antara lain :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat
kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Asas pemberdayaan masyarakat, beberapa kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan
masyarakat, yaitu:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak: posyandu, polindes, Bina
Keluarga Balita (BKB).
b. Upaya pengobatan: Posyandu, panti pemulihan gizi,
keluarga sadar gizi (KADARZI).
c. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan
orang tua atau wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), pos
kesehatn pesantren (Posketren).
d. Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok pemakai air
(Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan
(DPKL).
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 157
e. Upaya kesehatan usia lanjut: Posyandu Usila, Panti Weda.
f. Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
g. Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, tim pelaksana kesehatan
jiwa masyarakat (TPJKM).
h. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: tanaman obat
keluarga (TOGA), upaya pembinaan dan jaminan kesehatan
(inovatif): data sehat, Tabungan ibu bersalin (Tabulin),
mobiditas dana keagamaan.
3. Asas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta
diperolehnya hasil yang optimal, setiap upaya penyelenggaraan
puskesmas harus terpadu secara jejak dari tahap perencanaan
Ada 2 macam keterpaduan yang harus dilakukan, yaitu:
1) Keterpaduan lintas program
a. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan
rakyat dengan P2M, gizi, promkes, pengobatan.
b. Usaha kesehatan sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan, kesehatan reproduksi
remaja, kesehatan gizi dan mulut, pengobatan, dan
kesehatan jiwa.
c. Puskesmas keliling: keterpaduan kegiatan dengan KIA-
KB, gizi, promkes, kesehatan gigi dan mulut.
d. Posyandu: keterpaduan KIA-KB, gizi, P2M, promosi
kesehatan.
2) Keterpaduan lintas sektor
Upaya memadukan penyelenggaraan upaya
kesehatan dengan berbagai program dari sektor terkait
tingkat kecamatan.
4. Asas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
pertama, yang bila tidak mampu mengatasi masalah karena
berbagai keterbatasan, bila melakukan rujukan baik secara

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 158
vertikal ketingkat yang lebih tinggi secara horizontal ke
puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu :
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat.

5.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui
puskesmas yaitu terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia
sehat. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Upaya kesehatan perorangan, Dilaksanakan dalam bentuk :
a. Rawat jalan.
b. Pelayanan gawat darurat.
c. Pelayanan satu hari (one day care).
d. Home care dan/atau.
e. Rawat Inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
2. Upaya kesehatan masyarakat.
a. Upaya kesehatan masyarakat esensial.
Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut adalah:
1. Pelayanan promosi kesehatan
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Pelayanan gizi, dan
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
b. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/ atau
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 159
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang
tersedia di masing-masing Puskesmas.
Untuk melaksanakan upaya kesehatan masyarakat
dan perorangan, Puskesmas harus menyelenggarakan:
1. Manajemen Puskesmas;
2. Pelayanan Laboratorium;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan kefarmasian.

5.4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas


5.4.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya,
antara lain :
a. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Sistem Kesehatan Kabupaten/ Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Kabupaten/ Kota adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten/ kota di wilayah kerjanya.
c. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah
adalah sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/
kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/ kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
d. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 160
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti: praktek dokter, praktek dokter
gigi, praktek bidan dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan
Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata
pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas
terdapat pula upaya-upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat seperti: Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa (POD)
dan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK). Kedudukan Puskesmas
diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

5.4.2 Organisasi Puskesmas


a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas bergantung dari beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas
di suatu wilayah kabupaten/ kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/ kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan
daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi
puskesmas sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas.
b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu kepala
puskesmas dalam pengelolaan :
1. Data dan Informasi
2. Perencanaan dan penilaian
3. Umum dan kepegawaian
c. Unit pelaksanaan teknis fungsional Puskesmas.
1. Upaya kesehatan masyarakat termasuk pembinaan terhadap
UKBM.
2. Upaya kesehatan perorangan.
d. Jaringan pelayanan perorangan
e. Unit puskesmas pembantu

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 161
f. Unit puskesmas keliling
g. Unit bidan di desa/ komunitas

b. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

c. Eselon Kepala Puskesmas


Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggung jawab
tersebut dan besarnya peran kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan kepala
puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
Apabila tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat, maka
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria kepala
puskesmas yakni seorang sarjana dibidang kesehatan masyarakat,
dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

5.4.3 Tata Kerja Puskesmas


a. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi
dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang
diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut
mencakup perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi
penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi
dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 162
b. Dengan Dinas Kabupaten/ Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota. Dengan demikian secara teknis dari administraif,
puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota bertanggung
jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis
kepada puskesmas.

c. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Sebagai mitra pelayanan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.

d. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang
erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya
kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan, seperti
Rumah Sakit (Kabupaten/ Kota) dan berbagai balai kesehatan
masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat,
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat ).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan
kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai bagian kesehatan masyarakat. Kerjasama

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 163
tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang
menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

e. Dengan Lintas Sektor


Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
adalah menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk hasil
optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada
ditingkat kecamatan. Diharapkan disatu pihak, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan
dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan
yang diselenggarakan oleh sektor lain ditingkat kecamatan
berdampak positif terhadap kesehatan.

f. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan
aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.
Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi
masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan serta
organisasi kemasyarakatan.

5.5 Gambaran Umum Puskesmas


5.5.1 Sejarah Puskesmas
Puskesmas Mandala berdiri pada bulan juni tahun 1982. Yang terletak
didesa kenangan baru kecamatan Percut Sei Tuan, yang didirikan oleh Pemko
Medan. Pada saat ini Puskesmas Mandala dipimpin oleh dr. Hafni Tanjung,
sedangkan pegawai terdiri dari 60 orang untuk Puskesmas Induk dan dua
Puskesmas Pembantu. Di Puskesmas Induk ada 34 pegawai, sisa 26 pegawai
terdapat di Puskesmas Pembantu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 164
5.5.2 Wilayah Kerja Puskesmas

Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Mandala melayani 4


kelurahan yang ada di wilayah kerja di kecamatan Medan Tembung yaitu :
1. Kelurahan Bandar Selamat : 90 Ha
2. Kelurahan Bantan : 151 Ha
3. Kelurahan Bantan Timur : 89 Ha
4. Kelurahan Tembung : 64 Ha
Pada wilayah kerja Puskesmas Mandala terdapat 2 Puskesmas Pembantu
(Pustu) yang terletak di Kelurahan Bantan dan Kelurahan Tembung.

5.5.3 Data wilayah/ Data Geografis


Puskesmas Mandala Dipimpin oleh dr. Hafni Tanjung, dibantu oleh 33
orang staf yang berada di Jalan Cucak Rawa II Perumnas Mandala,
Kecamatan Medan Tembung. Secara geografis, Puskesmas Mandala
berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan


Kab. Deli Serdang
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kec. Medan Denai
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kec. Medan Perjuangan
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kec. Percut Sei Tuan Kab.
Deli Serdang

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 165
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA

Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 166
GAMBAR DENAH LOKASI PUSKESMAS MANDALA MEDAN

Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 167
DENAH RUANG PUSKESMAS MANDALA

Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 168
5.5.4 Data Kependudukan atau Demografi
Puskesmas Mandala terdiri dari 4 kelurahan. Distribusi jumlah penduduk
berdasarkan wilayah kerja Puskesmas Mandala dapat dilihat di table 5.5.4.1

Table 5.5.4.1 Data Demografi Berdasarkan Distribusi Penduduk Menurut


Kelurahan Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Jumlah Jumlah Jenis Kelamin Luas
Jumlah
Kelurahan Penduduk Lingku Wilayah
KK Lk Pr
(Jiwa) ngan
Bandar 90 Ha
21.701 12 3.411 10.471 11.230
Selamat
Bantan 23.077 14 6.212 11.020 12.057 151 Ha
Bantan Timur 15.354 16 5.519 7.667 7.687 89 Ha
Tembung 9.569 6 1.894 5.471 4.098 64 Ha
Jumlah 69.701 48 17.036 34.629 35.072 394 Ha
Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

Berdasarkan Table 5.5.4.1 dapat dilihat Jumlah penduduk terbanyak


terdapat dikelurahan Bantan berjumlah 23.077 jiwa. Dengan luas wilayah terluas
yaitu 151 Ha. Jumlah KK 17.036.

5.5.5 Data Kesehatan


Data kesehatan Puskesmas yaitu upaya penyelenggaraan kesehatan yang
meliputi upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan serta data
10 penyakit terbesar yang ada di Puskesmas Mandala.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 169
5.5.5.1 Sarana Pendidikan
Tabel 5.5.5.1.1 Distribusi Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala
SD SD SMP SMP SMA SMA
Kelurahan
Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
Bandar
2 6 1 5 - 4
selamat
Bantan 2 11 - 5 1 7
Bantan
- 6 - 2 - 1
Timur
Tembung 2 2 1 2 - 3
Jumlah 6 25 2 14 1 15
Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

Dari table 5.5.5.1.1 diatas dapat dilihat distribusi sarana pendidikan


terbanyak yaitu SD Swasta berjumlah 25 SD.

5.5.5.2 Sarana Ibadah

Tabel 5.5.5.2.1 Distribusi Sarana Ibadah di Wilayah Puskesmas Mandala


Kelurahan Mesjid Musholla Gereja Kuil Wihara
Bandar Selamat 6 4 - - -
Bantan 14 1 3 1 -
Bantan Timur 5 1 2 2 2
Tembung 5 2 - - -
Jumlah 30 8 5 3 2
Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

Berdasarkan table 5.5.5.2.1 diketahui sarana ibadah terbanyak di


wilayah kerja Puskesmas Mandala adalah Mesjid sebanyak 30 unit.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 170
5.5.5.3 Sarana Kesehatan

Tabel 5.5.5.3.1 Distribusi Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas


Mandala
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 Puskesmas 1 buah
2 Rumah Sakit 4 buah
3 Klinik Kecantikan 1 buah
4 Klinik Bersalin 8 buah
5 Klinik Umum Pemerintah 3 buah
6 Apotek 14 buah
Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

Berdasarkan table 5.5.5.3.1 di atas diketahui sarana kesehatan terbanyak


di wilayah kerja Puskesmas Mandala adalah Apotek sebanyak 14 buah.

5.5.6 Fasilitas Fisik Puskesmas


Puskesmas Mandala dalam menjalankan semua program didukung oleh
berbagai fasilitas dalam kecamatan Medan Tembung, yang meliputi :

1. Fasilitas gedung puskesmas permanen.


2. Fasilitas sumber daya manusia.
3. Fasilitas alat-alat.
4. Fasilitas obat-obatan.
5. Fasilitas administrasi.
6. Fasilitas imunisasi.
7. Fasilitas laboratorium.

5.5.6.1 Fasilitas Gedung Puskesmas


Puskesmas Mandala terdiri dari beberapa ruangan yang meliputi:

1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 buah


2. Ruang Periksa Pasien/kamar dokter : 4 buah
3. Ruang Poli gigi dan mulut : 1 buah
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 171
4. Ruang Imunisasi dan Gizi : 1 buah
5. Gudang Obat : 1 buah
6. Ruang Apotik : 1 buah
7. Ruang Laboratorium/Klinik Sanitasi :1 buah
8. Ruang KIA dan Suntik KB :1 buah
9. Ruang Tunggu Pasien :1 buah
10. Kamar Mandi :2 buah
11. Ruang Kartu/karcis/loket :1 buah

5.5.6.2 Fasilitas Administrasi


Perlengkapan yang dimiliki oleh puskesmas mandala dalam menjalankan
perannya agar terlaksana laporan administrasi antara lain:
1. Kartu berobat pasien
2. Buku catatan pasien
3. Kartu laporan
4. Kartu laporan terpadu
5. Kartu BKIA
6. Lemari
7. Meja dan kursi
8. Stempel
9. Arsip computer

5.5.6.3 Fasilitas Imunisasi


Fasilitas Imunisasi yang dimiliki Puskesmas Mandala antara lain:
1. Lemari pendingin
2. Alat-alat imunisasi
3. Vaksin seperti: BCG, DPT, POLIO, Campak, DT, TT, dan Hepatitis B

5.5.6.4 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan


1. Poliklinik set
2. PHN kit
3. Bidan kit
4. Dental kit
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 172
5. Ginekologi kit
6. Timbangan dewasa
7. Kulkas
8. Laboratorium sederhana

5.5.6.5 Fasilitas obat-obatan


Puskesmas Mandala dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya
memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh
perlengkapan obat-obatan antara lain :
a. Obat-obat APBD
b. Obat-obat Askes

5.5.7 Sumber Daya Manusia Kesehatan Puskesmas


Tenaga medis/non medis di puskesmas Mandala jumlahnya 34 orang
dengan perincian sebagai berikut :

1. Dokter Umum : 5 Orang


2. Dokter Gigi : 1Orang
3. SKM : 4 Orang
4. Bidan : 9 Orang
5. Perawat :7 Orang
6. Perawat Gigi : 1 Orang
7. Apoteker : 2 Orang
8. Analis : 3 Orang
9. Penata Gizi : 2 Orang

5.5.7.1 Tenaga Kesehatan Puskesmas


Puskesmas Mandala memiliki tenaga kesehatan terdiri dari Tenaga
Medis, paramedis, dan staf administrasi lainnya.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 173
Tabel 5.5.7.1.1 Daftar Pegawai di Puskesmas Mandala

NO KETENAGAAN JUMLAH
1 Dokter Umum 5 Orang
2 Dokter Gigi 1 Orang
3 SKM 4 Orang
4 Bidan 9 Orang
5 Perawat 7 Orang
6 Perawat Gigi 1 Orang
7 Apoteker 2 Orang
8 Analis 3 Orang
9 Penata Gizi 2 orang
Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

DAFTAR PEGAWAI PUSKESMAS MANDALA

No. Nama NIP GOL


1 2 3 4
1 dr. Hafni Tanjung 19640519 199903 2 001 III/d
2 drg. Hj. Elfrida Donni 19560730 198212 2 002 IV/d
3 dr. H. Erwin Hakim Lubis 19620331 199903 1 003 IV/a
4 dr. Hj.Aisyah Umeda,M.Kes 19660819 199703 2 001 IV/a
5 dr. Helmi Yusmar Hrp 19661011 200701 2 013 III/d
6 dr. Kristina Sihotang 19570802 198307 2 001 IV/a
7 Efrida Hapni Harahap 19860927 200904 2 003 II/d
8 Nani Novita 19700807 199103 2 003 III/d
9 Fretty Anna Sitinjak 19710729 199103 2 002 III/d
10 Enaria Mendrofa 19670115 199003 2 003 III/d
11 Ratnawati Siregar 19671204 198903 2 002 III/d
12 Tiurlan Ulibasa S 19690729 199002 2 001 III/c
13 Rita Herawaty 19731230 199303 2 002 III/c
14 Duma Sari Siregar 19731215 199303 2 002 III/c

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 174
15 Yusnita Dewi Rambe 19700630 199203 2 003 III/b
16 Kristina Nainggolan 19780909 201101 2 004 III/c
17 Mila Hariyani Harahap 19800606 201101 2 006 II/c
18 Sampe Tua Hutasuhut 19680201 199701 2 004 III/b
19 Vincentia Purba 19811109 200312 2 002 III/b
20 Rasydianah Nur 19810926 200502 2 016 III/a
21 Dahliana Lubis 19810412 200604 2 017 III/a
22 Sri Fuji Hastuty 19790110 200502 2 003 III/a
23 Nizma Fitri Siagian 19800816 200701 2 003 III/a
24 Cut Intan Tursina 19870614 201001 2 023 II/d
25 Nurhatimah Nasution 19850906 201003 2 002 II/d
26 Rica Yuwanda Lubis 19830810 200502 2 002 II/c
27 Ristawati G. Sidabutar 19801126 201001 2 015 II/c
28 Murni Manurung 19760523 201101 2 002 II/c
29 Nana Juliana 19770703 200701 2 005 II/c
30 Latifah 19820215 201001 2 012 II/d
31 Nervi Evalina Hutapea 19880315 201101 2 016 II/c
31 Tri Aprina,SKM 19820430 200701 2 001 III/b
32 Rina Zahriana 19790610 200604 2 005 III/b
33 Sri Fuji Hastuty 19790110 200502 2 003 III/a
34 Ratna Dewi Naibaho 19830131 200604 2 015 III/a

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 175
5.5.8 Struktur Organisasi Puskesmas Mandala Tahun 2016

PLT. KEPALA PUSKESMAS MANDALA


dr.HAFNI TANJUNG
NIP. 196405191999032001

KEPALA TATA USAHA

STRUKTUR ORGANISASI RATNA WATI SIREGAR, SKM


PUSKESMAS NIP. 196712041989032002

MANDALA TAHUN 2016

URUSAN UMUM URUSAN KEUANGAN URUSAN


Sri.F.Hastuty & PERLENGKAPAN PERENCANAAN
NIP. 197901102005022003 Samapetua Hutasuhut PROGRAM&LAPORAN
NIP.196802011997012004 Enaria endrofa,SKM
NIP.196701151990032003

WAKIL KOORDINATOR I WAKIL KOORDINATOR II


dr.H.WARMANSYAH drg. Elfrida Donny
NIP.196310082002121005 NIP.195607301982122002

PROMKES KESLIING
Sri Fuji Hastuty Ratnawati SRG

UKS/UKGS SURVEILENSI
POLI Umum I Vinsensia/Intan Rina Zahriana
dr.Helmi Y. Hrp
dr.Aistah Umeda KIA/KB IMUNISASI
Duma,Dewi/Nani N Rita/Murni

POLI Umum II GIZI DBD


dr.Erwin Hakin Lubis Yusnita Dewi Rambe Tiurlan S

DDTK/KB TB PARU
Nurhatimah N Rasydianah,Latifah
POLI GIGI
drg.E. Donny Cut Intan
PTM HIV/AIDS
Nizma Fitri Mila Hariyani

APOTEK MATA DIARE


Sampetua H Kristina Rista.G.Sidabutar Fretty A. Sitinjak

LANSIA ISPA
LABORATORIUM Nana/Duma Efrida, Dahliana
Rica Yuwanda. Lbs
Ristawati G S JIWA Kes Kerja
NervI.E.Hutapea Dr. Helmi Y Hrp

KKS Ilmu KesehatanKEPALA PUSKESMAS PEMBANTU


Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 176
5.6 Program Dasar Dan Program Pengembangan Puskesmas

Pada Puskesmas yang sempurna usaha-usaha pokok atau Basic Health


Service yang dilakukan ada 18 program seperti yang tercantum dalam
program Kesehatan Nasional, yaitu :

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).


2. Keluarga Berencana (KB).
3. Usaha Peningkatan Gizi.
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat karena Kecelakaan.
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
8. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
9. Kesehatan Olahraga.
10. Kesehatan Kerja.
11. Kesehatan Gigi dan Mulut.
12. Kesehatan Jiwa.
13. Kesehatan Mata.
14. Laboratorium Sederhana.
15. Kesehatan Masyarakat.
16. Perawatan Lanjut Usia.
17. Pengobatan Tradisional (BATRA).
18. Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.

5.6.1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 177
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan
kesehatan wajib puskesmas ada 7 program wajib (basic seven) yaitu :

1. Upaya Promosi Kesehatan


2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

5.6.1.1 Upaya Promosi Kesehatan

Tujuan :

1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan


melaksanakan prilaku hidup sehat
2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam
upaya-upaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan
penyelenggaraan Posyandu.
3. Meningkatkan pengetahuan kesehatan, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat serta meningkatkan peran
serta mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Sasaran :

1. Tatanan rumah tangga.


2. Tatanan industri pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan
pokok pesantren.
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll)
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, dan
tempat hiburan.
5. Tatanan industri kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dll).

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 178
Kegiatan :

1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di


lingkungan wilayah kerja Puskesmas Mandala di dalam maupun di
luar gedung berbentuk kegiatan : Posyandu, Posyandu Lansia,
UKS, UKGS, Gizi, PKM, PHN, sanitasi, dan lain-lain. Pelayanan
kesehatan ini dilakukan secara rutin pada setiap hari kerjanya.
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
membagikan brosur/leaflet info kesehatan
3. Mencari kader kesehatan untuk dilatih.
4. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Pengertian

Posyandu merupakan wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan


kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.

Sasaran :

Bayi, Balita, Ibu hamil, Ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).

Tujuan :

1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, Balita dan angka


Kelahiran
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
tekhnolgi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai
kebutuhan.Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 179
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan
geografi.

Menurut tingkatnya Posyandu dibagi 4 strata ;

1. Pratama, kegiatan posyandu srata ini belum mantap dan belum


teratur tiap bulannya, juga terbatas jumlah kader.
2. Madya, kegiatan posyandu srata ini 8 (delapan) kali dalam setahun,
mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih
rendah dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan posyandu srata ini lebih dari delapan kali dalam
setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan
telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan posyandu srata ini sebanyak dua belas kali dalam
setahun jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat
sudah tersedia untuk lebih dari 50 % KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu;

1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan Bayi dan Balita
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Penyuluhan Perorangan
1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan
yang diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis
tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI
ekslusif dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan
atau tablet busa.
5. Meja V : pelayanan Tenaga kerja professional meliputi KIA, KB,
Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan
kebutuhan setempat.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 180
Tabel 5.6.1.1.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2016

No NAMA POSYANDU STRATA ALAMAT


I Kel. B. Selamat
1. Posy. Melati I Purnama Jl. Kapt. Jamil Lubis
2. Posy. Melati II Purnama Gg. Langgar
3. Posy. Melati III Purnama Jl. Kapt. Jamil Lubis
4. Posy. Melati IV Purnama Jl. Bersama Gg. Pepaya
5. Posy. Melati V Purnama Gg. Jawa
6. Posy. Melati VI Purnama Gg. Keluarga
7. Posy. Melati VII Purnama Gg. Subur
8. Posy. Melati VIII Purnama Gg. Amal
9. Posy. Melati IX Purnama Jl. Bersama
10. Posy. Melati X Purnama Gg. Bali
11. Posy. Melati XI Purnama Gg. Kurnia
12. Posy. Melati XII Purnama Jl. Kapt. Jamil Lubis Gg.
Aspol
II Kel. Bantan
1. Posy. Seroja Purnama Jl. Pukat Banting IV
2. Posy. Flamboyan Purnama Jl. Mustika
3. Posy. Cempaka Purnama Jl. Rahayu No. 20
4. Posy. Mawar Purnama Jl. Ampera
5. Posy. Melati Purnama Jl.Tirtosari No. 10
6. Posy. Anggrek Purnama Jl. Pertiwi No. 12
7. Posy. Dahlia Purnama Jl. Bersama No 74
8 Posy. Teratai Purnama Jl. Bersama No 252
9. Posy. Kenanga Purnama Jl. Tirtosari No. 121
10. Posy. Melur Purnama Jl. pukat IV Gg. Berlian

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 181
11. Posy. Kamboja Purnama Jl. Pukat Banting I
III Kel. Bantan Timur
1. Posy. Teratai Purnama Jl. Pukat V Gg. Durian
2. Posy. Dahlia Purnama Jl. Aksara Gg. Aneka
3. Posy. Aggrek Purnama Jl. Aksara Gg. Sepakat
4. Posy. Tanjung Purnama Jl. Pukat II Gg. Melati Senja
5. Posy. Melati Purnama Jl. Garuda Gg. Wahidin
6. Posy. Bakung Purnama Jl. Pukat II
7. Posy. Kemuning Purnama Jl. pukat V Gg. Pinang
8. Posy. Matahari Purnama Jl. Mandailing Gg. Sekolah
9. Posy. Kamboja Purnama Jl. Perguruan
10. Posy. Cempaka Purnama Jl. Sejati Gg. Sederhana
IV Kel. Tembung
1. Posy. Kenari I Purnama Jl. Bersama No 2
2. Posy. Kenari II Purnama Kantor lurah tembung
3. Posy. Kenari III Purnama Jl. Letda Sujono Gg. Surasi
4. Posy. Kenari IV Purnama Jl. Letda Sujono
5. Posy. Kenari V Purnama Jl. Letda Sujono
6. Posy. Kenari VI Purnama Jl. Kapt. Jamil Lubis
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

5.6.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Secara umum menurut pedoman teknis penilaian rumah sehat,
depkes RI, rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Memenuhi kebutuhan psikologi antara lain privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni
rumah, adanya ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur) bagi
masing-masing penghuni
2. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dengan penyedian air bersih, pengelolaan tinja dan
limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 182
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik
yang timbul karna pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain
persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi bangunan rumah,
bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam rumah.

Tujuan:

Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin


kesehatan, melalui kegiatan sanitasi dasar serta pencegahan.

Sasaran :

1. Daerah yang rawan air bersih


2. Daerah yang rawan penyakit menular
3. Daerah pemukiman baru
4. Tempat-tempat umum, seperti terminal, pasar swalayan dan lain-
lain
5. Masyarakat yang padat penduduk dan lingkungan yang kotor

Kegiatan :

1. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang


memenuhi syarat kesehatan.
2. Hygiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
a. Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban
keluarga
b. Mendata sarana air minum
c. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
d. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik tentang
kesehatan
e. Melaksanakan pemerantasan sarang nyamuk (PSN)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 183
3. Pengawasan kesehatan tempat-tempat umum serta tempat-tempat
pengolahan dan penyajian
4. Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
kebersihan lingkungan seperti air, penyehatan makanan, minuman
serta pengawasan terhadap kotoran manusia.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 184
Table 5.7 Laporan Kesehatan Lingkungan di Wilayah Puskesmas Mandala
Kecamatan Medan Tembung 2015 dan Januari 2016

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

2 halaman

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 185
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 186
Grafik 5.6.1.2.1 Laporan Kesehatan Lingkungan Diwilayah Puskesmas
Mandala Kecamatan Medan Tembung Periode Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik:

1. Jumlah sarana air bersih yang diinspeksi sanitasi pada periode Tahun 2015
Jumlah sarana air bersih yang mempunyai resiko pemcemaran Amat
Tinggi dan Tinggi (AT,T)pada periode Tahun 2015 adalah 83.
2. Jumlah sarana air bersih yang mempunyai resiko pencemaran sedang dan
rendah (S,R)periode Tahun 2015 adalah 1623.
3. Jumlah sampel air yang memenuhi syarat fisik air pada periode Tahun
2015 adalah 4526.
4. Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang diperiksa air pada
periode Tahun 2015 adalah 51.
5. Jumlah TPM yang memenuhi syarat pada periode Tahun 2015 adalah 51.
6. Jumlah rumah yang memenuhi syarat sanitasi dasar pada periode Tahun 2015
adalah 5730.
7. Jumlah Tempat-tempat umum (TTU) yang diperiksa pada periode Tahun 2015
adalah 50.
8. Jumlah TTU yang memenuhi syarat pada periode Tahun 2015 adalah 50.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 187
5.6.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.

a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Pengertian:

Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut


pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan Balita serta
anak usia prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka
meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Sasaran:
1. Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, ibu nifas.
2. Serta anak usia pra sekolah.
Tujuan:
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat
badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri,
pemberian tablet tambah darah, serta vitamin A.
2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi,
perawatan payudara, ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan
serta P P.
2

3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB


4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit apabila penyakitnya tidak
ditanggulangi di Puskesmas.
6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok Pembina Kesehatan
Ibu dan Anak)
7. Pemberian imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan
calon pengantin.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 188
Kegiatan
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu
menyusui dan KB
2. Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
4. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
5. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang
menderita diare dengan pemberian cairan per oral.
6. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
7. Bimbingan kesehatan jiwa anak.
8. Menjalankan kunjungan rumah.
9. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 189
Tabel 5.7 tabel KIA

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 190
5.6.1.4 Keluarga Berencana

Pengertian:
Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur
kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan
tertentu.

Sasaran:
Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Tujuan:

Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran


dalam kelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

Kegiatan
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan
usaha-usaha terpadu.
2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam
bentuk Intra Uterine Device (IUD), pil, kondom, suntikan,
kontrasepsi mantap (KONTAP), dan susuk.
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-
pos KB dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan ekseptor KB agar menjadi
motivator KB.
5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.
7. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan
usaha-usaha terpadu.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 191
Tabel KB 5.8 akseptor KB

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 192
Grafik 5.6.1.4.1 Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Periode Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik di atas:


1. Jumlah KB suntik yang digunakan di tahun 2015 yang paling banyak
adalah dikelurahan Bantan dengan jumlah pengguna 17589.
2. Jumlah akseptor KB yang paling sedikit adalah menggunakan Kondom
pada kelurahan Bandar Selamat, Bantan Timur dan Tembung sebanyak 0
akseptor.

5.6.1.5 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup


berat dan komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang
kurang dan kurangnya pengetahuan tentang gizi dari makanan yang ada.
Penyakit - penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi
protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok dan
keratin)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 193
Sasaran :

1. Semua Kecamatan bebas rawan gizi di wilayah Puskesmas


Mandala
2. Semua Balita mendapat Makanan Tambahan Pendamping ASI
(MP ASI)
3. Keluarga Sadar Gizi menjadi 45%
4. Semua Balita dengan gizi kurang mendapat perawatan
5. Meningkatnya cakupan pemberian ASI Ekslusif 50%
6. Menurunnya Prevalensi KEK ibu hamil sampai dengan <2%
7. Tercapainya Persentase bayi BGM <4%
8. Menurunnya Prevalensi kurang gizi sampai 3%
9. Menurunnya Prevalensi Berat Badan Bayi Lahir Rendah
(BBLR) 1,75%
10. Meningkatnya cakupan pemberian vitamin A menjadi 90%
11. Meningkatnya cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe III
menjadi 86%
12. Meningkatnya cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe I menjadi
90%
13. Meningkatnya cakupan penanggulangan garam beryodium
menjadi 75%

Kegiatan :

1. Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas


Mandala
2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama
gizi balita.
3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk
mencegah defisiensi vitamin A pada balita.
4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan
mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui.
5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga
murah dan terjangkau di posyandu dan puskesmas.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 194
6. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk
memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran
dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

Tabel 5.6.1.5.1 Distribusi Tablet Fe di Puskesmas MANDALA Tahun 2015

BUMIL
BULAN BUFAS
Fe I Fe II

Januari 148 131 111

Februari 148 137 118

Maret 142 132 114

April 157 140 118

Mei 150 130 106

Juni 203 171 144

Juli 180 153 129

Agustus 185 156 126

September 157 146 122

Oktober 163 145 113

November 171 148 124

Desember 125 110 76

TOTAL 1929 1699 1401


Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

Keterangan Tabel :
1. Pemberian tablet Fe I pada bumil terbanyak adalah pada bulan juni yaitu
sebanyak 203 bumil
2. Pemberian Fe II pada bumil terbanyak adalah pada bulan juni yaitu
sebanyak 171 bumil
3. Pemberian tablet Fe pada bufas terbanyak adalah pada bulan juni yaitu
sebanyak 144 bufas

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 195
Tabel 5.6.1.5.2 Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Medan Perjuangan Periode Tahun 2015

NO Jenis Kasus Sasaran ( Jiwa )


1. Gizi Buruk 4
2. Gizi Kurang 53
Total 58
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

Grafik 5.6.1.5.1 Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala


Medan Perjuangan Periode Tahun 2015

70

60

50

40
Jenis Kasus
30
Sasaran ( Jiwa )
20

10

0
1 2 Total

Keterangan Tabel dan Grafik

Dari tabel dan grafik diatas diketahui bahwa jumlah kasus gizi di wilayah kerja
Puskesmas Mandala mayoritas adalah gizi kurang yakni sebanyak 58 kasus.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 196
Penilaian Status Gizi Anak

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok


masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal
dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri
disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Umur.
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan
penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil
penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak
berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang
sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang
mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur
anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12
bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan
penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004).

b. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran
massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap
perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi
makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks
BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat
perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam
penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling
banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja
tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan
kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias
Abunain, 1990).

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 197
c. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat
dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk
melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan
berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan
dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau
juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan
karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan
setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran
keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang
menahun ( Depkes RI, 2004).

Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting
untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan
dengan status gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan
indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan
komposisi tubuh (M.Khumaidi, 1994).

Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan
sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan
dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO
bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah
tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan
langsung dengan angka kesakitan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 198
Tabel 5.6.1.5.3 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS

Indeks yang Batas


No Sebutan Status Gizi
dipakai Pengelompokan

1 BB/U < -3 SD Gizi buruk

- 3 s/d <-2 SD Gizi kurang

- 2 s/d +2 SD Gizi baik

> +2 SD Gizi lebih

2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek

- 3 s/d <-2 SD Pendek

- 2 s/d +2 SD Normal

> +2 SD Tinggi

3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus

- 3 s/d <-2 SD Kurus

- 2 s/d +2 SD Normal

> +2 SD Gemuk

Sumber : Depkes RI 2004.

Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan
dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation
score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang
populasinya relative baik (well-nourished), sebaiknya digunakan “presentil”,
sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under
nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen
terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 199
Tabel 5.6.1.5.4 Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks
Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS)

Indeks yang digunakan


No Interpretasi
BB/U TB/U BB/TB

1 Rendah Rendah Normal Normal, dulu kurang gizi

Rendah Tinggi Rendah Sekarang kurang ++

Rendah Normal Rendah Sekarang kurang +

2 Normal Normal Normal Normal

Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang

Normal Rendah Tinggi Sekarang lebih, dulu kurang

3 Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal

Tinggi Rendah Tinggi Obese

Tinggi Normal Tinggi Sekarang lebih, belum obese

Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :

Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Sumber : Depkes RI 2004.

Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan


mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 200
Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan
Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan


Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan
pada tabel Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS serta di interpretasikan
berdasarkan gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada
tabel interpretasi status gizi berdasarkan tiga indeks antropometri.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 201
TABEL 514. GIBUR GIKUR

3 halaman

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 202
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 203
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 204
5.6.1.6. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Pengertian:
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen seperti bateri, virus, parasit atau jamur yang
dapat menyebar langsung atau tidak langsung dari satu org ke orang
lainnya. (WHO)

Sasaran :
Seluruh lapisan masyarakat di wilayah Puskesmas Mandala

Tujuan :
1. Mencegah terjangkitnya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Pemberantasan Penyakit Menular atau P M dilaksanakan karena :


2

1. Masih tingginya angka penderita panyakit menular yang dapat


dicegah dengan imunisasi, misalnya : penyakit Campak, TB
Paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan
higiene dan sanitasi, misalnya : Diare, Infeksi mata, Infeksi
telinga dan Mastoid.
3. Masih tingginya angkat penderita penyakit menular yang
penularannya melalui vektor, misalnya : Demam Berdarah.
4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang
ditulari secara langsung, misalnya : TB Paru, ISPA, Campak,
Cacar air.

Kegiatan-kegiatan P M berupa :
2

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 205
1. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di
Puskesmas.
3. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak,
Polio, DT, dan TT.
4. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan
pemberatantasan penyakit
5. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
6. Melaporkan penyakit menular.
7. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan
yang masuk, menemukan kasus-kasus untuk mengetahui
sumber penularannya.
8. Tindakan penularan untuk menahan penjalarannya.
9. Menyembuhkan penderita hingga sehat.
10. Pemberian imunisasi.
11. Pemberantasan vektor nyamuk.
12. Pendidikan kesehatan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 206
Table 5.6.1.6.1 Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja
Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Perjuangan Periode
Tahun 2015

No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agu Sep Okt Nov Des Jumlah

1 ISPA 344 368 373 390 393 384 393 435 488 505 467 579 5109

2 Gastritis 331 312 355 362 330 336 341 358 344 370 381 382 4202

3 Reumatik 318 305 320 333 320 316 328 342 350 345 376 339 3992

4 HT 341 291 300 300 345 352 337 332 343 329 341 339 3950

5 DM 290 277 306 312 291 295 294 310 317 333 332 306 3663

6 Tonsilitis 117 115 97 85 117 115 102 92 92 114 128 118 1292

7 Penyakit 130 87 93 86 130 113 87 88 113 104 101 110 1242


Kulit
Jamur
8 Penyakit 119 87 85 76 119 104 98 84 61 68 91 99 1091
Kulit
Alergi
9 Penyakit 81 63 65 86 81 121 97 83 74 66 80 92 989
Kulit
Infeksi
10 Scabies 112 97 72 84 99 78 70 49 34 76 83 77 931

Sumber : SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 207
Grafik 5.6.1.6.1 Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja
Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Periode
Tahun 2015

700
ispa
600
gastritis
500 reumatik
HT
400
tonsilitis
300 penyakit kulit jamur

200 DM
Penyakit kulit alergi
100
scabies
0 Penyakit kulit infeksi
jan feb mar apr mei juni juli agus sep okt nov des

Keterangan Tabel dan Grafik :


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa:
1. Penyakit ISPA merupakan kasus terbanyak tiap bulan, dengan kasus
tertinggi pada bulan desember yaitu 579 jiwa.
2. Penyakit tonsilitismerupakan kasus terkecil tiap bulan dengan kasus
terendah pada bulan april yaitu sekitar 85 jiwa.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 208
Table 5.6.1.6.2 Data Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Kecamatan Medan Tembung Periode Tahun 2015
Bulan
No Kelurahan
Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

B.
1 3 1 3 2 0 0 0 1 0 0 0 0 10
Selamat

2 Bantan 1 4 0 0 0 1 1 0 0 2 4 0 13

3 B. Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Tembung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

Total 4 5 3 2 0 1 1 1 0 3 4 0 24

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

Grafik 5.6.1.6.2 Data Bulanan Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas


Mandala Kecamatan Medan tembung Periode Tahun
2015

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 209
Keterangan Tabel dan Grafik batang:

Dari tabel dan grafik diatas, kita bisa ketahui bahwa jumlah kejadian DBD

paling tinggi terjadi pada bulan februari 2015 yaitu sebanyak 5 penderita dari

seluruh kelurahan

Tabel 5.6.1.6.3 Data Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala


Kecamatan Medan Tembung Periode Tahun 2015

Jml
No Ja Fe Ma Ap Me Jun Jul Ag Se Ok No De
(Jiwa
. n b r r i i i s p t v s
)

1. 74 74 74 75 17 74 86 73 74 86 68 79 854
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

Grafik 5.6.1.6.3 Data Penyakit Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala


Kec. Medan Tembung Periode Tahun 2015

Jumlah Diare
100
90
80
70
60
50
Jumlah Diare
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 210
Keterangan Tabel dan Grafik Batang
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :

 Jumlah penderita Diare pada periode Tahun 2015 adalah 854 jiwa
Rata-rata pasien Diare periode Tahun 2015
= 854 = 71 jiwa/ bulan.
12
 Jumlah pasien Diare terbanyak pada bulan Juli dan Oktober 2015 yaitu 86
jiwa.
 Jumlah Pasien Diare terendah bulan Mei 2015 yaitu 17 jiwa

Tabel 5.6.1.6.4 Jumlah Kasus Penyakit ISPA di Puskesmas Mandala Periode


Tahun 2015
Jenis Kelamin
No Bulan Total
Laki-Laki Perempuan

1 Januari 179 165 344

2 Februari 191 177 368

3 Maret 203 170 373

4 April 205 185 390

5 Mei 203 190 393

6 Juni 203 181 384

7 Juli 203 192 395

8 Agustus 208 227 435

9 September 248 240 488

10 Oktober 263 242 505

11 November 287 280 576

12 Desember 252 236 488

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 211
Grafik 5.6.1.6.4 Jumlah Penyakit ISPA di Puskesmas Mandala
Periode Tahun 2015

700

600

500

400
Laki-laki
300
Perempuan
200 Jumlah Kasus ISPA

100

Dari keterangan diatas diketahui bahwa:


Pasien ISPA terbanyak di 2015 ditemui pada bulan November sebanyak
576 jiwa.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 212
Tabel 5.6.1.6.5 Data Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala Baru Kecamatan Medan tembung Periode Tahun
2015

Agu
No Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Sept Okt Nov Des
s
Jumlah
Penderita
1 5 5 5 3 4 2 2 3 3 4 5
1. BTA (+)
baru
diobati
Jumlah
penderita
BTA (-)
2. dengan 1 0 0 0 0 1 0 3 1 0 0 0
rontgen
(+) di
obati

Jumlah
Penderita
3. mengikuti 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
pengobata
n lengkap
Jumlah
Penderita
4. TB paru 3 3 3 5 9 4 2 6 3 6 3 1
yang
sembuh .

Jumlah
5. Penderita 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kambuh
Jumlah
Penderita
6. 20 50 30 50 30 41 18 21 29 29 40 50
Suspek
TB
Jumlah
7. penderita 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
TB anak
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 213
Grafik 5.6.1.6.5 Bulanan Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala Kecamatan Medan Tembung Periode Tahun 2015

60
jumlah penderita BTA (+)
50 BARU DIOBATI
jumlah penderita BTA (-)
40 dengan rontgen (+) diobati
jumlah penderita mengikuti
30 pengobatan lengkap
jumlah penderita TB paru
20 yang sembuh
Jumlah penderita kambuh
10
Jumlah penderita suspek TB
0
jan feb mar apr mei juni juli agus sep okt nov des

Dari tabel dan grafik batang diatas, kita bisa ketahui bahwa :

o Penderita BTA (+) yang baru diobati selama tahun 2015 sebanyak 47

orang

o Penderita BTA (-) dengan rontgen diobati selama tahun 2015 sebanyak

11 orang

o Penderita yang mengikuti pengobatan lengkap selama tahun 2015

sebanyak 8 orang

o Penderita TB Paru yang sembuh selama tahun 2015 sebanyak 45 orang

o Penderita yang mengalami kekambuhan selama tahun 2015 tidak ada

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 214
Program Imunisasi
Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada
tubuh terhadap penyakkit tertentu.
Sasaran
Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan Pasangan Usia Subur (PUS)
Tujuan
1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan
pencegahan penyakit.

Macam-macam imunisasi :
1. BCG
Fungsi : menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap panyakit
TBC terhadap anak.
Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
 Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
 Dengan injeksi SC.
 Dosis 0,05 cc.

2. DPT
Fungsi : untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.
 Dosis 0,5, dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali
suntikan .
 Lokasi suntikan di paha luar.
 Injeksi IM.

3. Polio
Fungsi : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 215
Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
 Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.
4. Campak
Fungsi : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Campak.
Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
 Lokasi pemberian pada lengan kiri.
 Dengan injeksi subkutan.
 Dosis 0,5 ml.
5. TT
Fungsi : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara pemberian :
 Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2
kali dengan interval 4 minggu.
6. Hepatitis B
Fungsi :
Cara pemberiannya :
 Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali dengan interval
minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke II dan III
diberikan dengan interval 5 bulan.
 Dengan injeksi memakai uniject.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 216
Tabel 5.6.1.6.6 Jumlah Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Periode Tahun 2015
No Bulan BCG DPT /HB/HIB Polio cam He TT TT TT3 TT TT
pak pati 1 2 4 5
tis
B
<7
hari
I II III 1 2 3 4
1 Januari 128 129 131 129 128 129 128 123 125 131 43 47 38 33 25
2 Februari 131 131 125 130 125 125 130 130 123 131 42 49 30 21 23
3 Maret 119 124 125 124 119 124 125 124 125 125 32 44 33 27 33
4 April 128 128 128 129 128 128 128 129 128 128 30 37 25 25 22
5 Mei 129 131 131 128 129 131 131 128 134 134 24 35 25 20 16
6 Juni 132 138 131 129 132 138 131 129 141 122 39 44 29 26 32
7 Juli 120 118 117 121 120 118 117 121 119 134 23 17 19 19 21
8 Agustus 120 119 117 133 120 119 117 133 119 161 29 30 16 10 12
9 September 121 129 129 133 121 129 129 133 130 193 39 52 24 20 20
10 Oktober 135 131 133 126 129 133 131 135 130 133 32 24 25 0 0
11 Nopember 134 125 127 129 125 129 132 130 133 142 18 33 7 0 0
12 Desember 137 140 139 128 138 138 137 125 131 142 18 28 9 0 0
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2015

5.6.1.7 Upaya Pengobatan


Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif
melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap
penyakit.Di Puskesmas Mandala dilaksanakan pengobatan gratis untuk
pengobatan dasar.
Pemeriksaan kesehatan masyarakat di Puskesmas, kegiatan melalui apotik
yang meliputi :
1. Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui
apotik yang ada di Puskesmas
2. Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan.
3. Mengirim penderita yang tidak mampu ke Rumah Sakit dan
melanjutkan pengobatan setelah penderita dikembalikan.
4. Perawatan dan pengobatan pasien Puskesmas Mandala meliputi pasien
umum, ASKES, Jamkesmas dan Medan sehat
.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 217
Tabel 5.6.1.7.1 Jumlah Kunjungan Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala Kecamatan Medan Tembung Periode Tahun 2015

2 halaman

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 218
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 219
Grafik 5.6.1.7.1 Jumlah Kunjungan Pasien di Wilayah Kerja
Puskesmas Mandala Periode Tahun 2015

Keterangan Tabel dan Grafik Batang di atas:


Dari tabel dan grafik diatas, kita bisa ketahui bahwa jumlah kunjungan
pasien terbanyak pada bulan Juni 2015 yaitu 18859 jiwa.

5.6.1.8 Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan :
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja
Pembagian :
a. Pencatatan :
 Kegiatan administrasi
 Registrasi family folder
 Registrasi kegiatan lain
b. Pelaporan :
 Laporan kejadian luar biasa
 Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung
puskesmas
 Laporan kasus penyakit menular

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 220
 Laporan kegiatan puskesmas dan posyandu
 Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan
puskesmas dan rencana kerja selama triwulan
 Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu
tahun yang diambil dari laporan bulanan
 Laporan khusus berupa laporan kematian, penyakit dan
obat.

5.6.2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang


ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang
dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu:

1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)


2. Upaya Kesehatan Olahraga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN)
4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
6. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7. Upaya Kesehatan Mata (UKM)
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (USILA)
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA)
10. Laboratorium Sederhana dan pemeriksaan sputum BTA

5.6.2.1 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

Kegiatan :

 Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi,


kesehatan lingkungan, P M, imunisasi, P K, dll.
2 3

 Melakukan PSN dan gotong royong


 Menbuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja
bulanan, triwulan dan tahunan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 221
Tabel 5.6.2.1.1 Upaya Kesehatan Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala Kecamatan Medan Perjuangan Periode Tahun
2015

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

1 HALAMAN

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 222
Grafik 5.6.2.1.1 Upaya Kesehatan Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala Kecamatan Medan Perjuangan Periode Tahun
2015
3000

1. Jumlah sekolah dasar dan


madrasah ibtidiyah kelas 1
2500 dengan kegiatan penjaringan
kesehatan
2. jumlah SLTP dan MTS kelas
1 dengan kegiatan penjaringan
kesehatan
2000

3. jumlah SLTA dan MA kelas 1


dengan penjaringan kesehatan

1500
4. Jumlah sekolah yang
diperiksa sarana kesehatan
lingkungan
1000
5. Jumlah sekolah yang
memenuhi ssyarat kesehatan
lingkungan

500 6. jumlah kunjungan pembina


UKS ke sekolah

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan

Keterangan Tabel dan Grafik:

 Jumlah sekolah dasar dan madrasah ibtidiyah kelas 1 dengan kegiatan


penjaringan kesehatan periode Tahun 2015 yang terbanyak adalah pada
bulan Oktober adalah 779.
 Jumlah SLTP dan MTS kelas 1 dengan kegiatan penjaringan kesehatan
periode Tahun 2015 pada bulan Oktober adalah 1813.
 Jumlah SLTA dan MA kelas 1 dengan penjaringan kesehatan periode
Tahun 2015 pada bulan November adalah 2599.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 223
 Jumlah sekolah yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan periode
Tahun 2015 pada bulan Oktober adalah 16.
 Jumlah sekolah yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan periode
Tahun 2015 pada bulan Oktober adalah 16.
 Jumlah kunjungan pembina UKS ke sekolah periode Tahun 2015 pada
bulan Oktober adalah 16.
 Jumlah TK melaksanakan kesehatan pra sekolah periode Tahun 2015 pada
bulan Juli adalah 10.

5.6.2.2 Upaya Kesehatan Olahraga

Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada


pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan
berolahraga. di puskesmas Mandala sendiri, kegiatan kesehatan olahraga
sampai saat ini belum berjalan dengan baik.

5.6.2.3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

Tujuan :

1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien


atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan
masyarakat dan kelompok masyarakat disekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan
kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan
dengan batas-batas kemampuan mereka.
3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 224
5.6.2.4 Upaya Kesehatan Kerja

Pengertian :

Kesehatan Kerja adalah upaya – upaya yang dilakukan oleh tenaga


kesehatan dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu
sakit maupun waktu sehat. Guna meningkatkan derajat kesehatan para
pekerja dan keluarganya.

Sasaran :

Kesehatan kerja sampai sejauh ini belum berjalan baik.

5.6.2.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok


yang menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah
dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar
paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarkat
berpenghasilan rendah khusus kelomok masyarakat awam.

Kegiatan-kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat


dilaksanakan:

1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan


pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan


penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di
Puskesmas.
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah
3. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 225
Table 5.6.2.5.1 Data Kasus Unit Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi
dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala
Kecamatan Medan tembung Periode Tahun 2015

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2016

1 halaman

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 226
Grafik 5.6.2.5.1 Data Kasus Unit Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi di
Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Periode Tahun 2015

80

70
penyakit pulpa dan
60 periapikal

50 karies gigi

40
gingivitis dan penyakit
30 periodental
gangguan gigi dan jaringan
20
penyangga lain
10 penyakit rongga mulut,
kelenjar ludah dan lainnya
0

Keterangan Tabel dan grafik :

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :

1. kasus terbanyak adalah penyakit gangguan gigi dan jaringan penyangga


lainnya yaitu 770 jiwa.
2. Kasus yang paling sedikit adalah penyakit rongga mulut, kelenjer ludah
dan lainnya yaitu 0 jiwa.

5.6.2.6 Upaya Kesehatan Jiwa

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa.


2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa.
3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 227
5.6.2.7 Upaya Kesehatan Mata

Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan Puskesmas


yang lain :

1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita,


penyuluhan kesehatan di Posyandu
2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi
4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan
tidak mampu ditanggulangi.

Tabel 5.6.2.7.1 Data Bulanan Penyakit Mata di Wilayah Kerja Puskesmas


Mandala Kecamatan Medan Tembung Periode Tahun 2015

Kelainan
No. Bulan Glaukoma Katarak Lain-lain
refraksi
1. Januari 1 0 0 94

2. Februari 0 0 0 94

3. Maret 22 0 0 26

4. April 0 0 0 21

5. Mei 0 0 0 96

6. Juni 0 0 0 107

7. Juli 0 0 0 76

8. Agustus 0 0 0 73

9. September 0 0 0 64

10. Oktober 0 0 0 93

11. November 0 0 0 47

12. Desember 0 0 0 38

Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala 2016

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 228
Grafik 5.6.2.7.1 Data Bulanan Penyakit Mata di Wilayah Kerja Puskesmas
Mandala periode Tahun 2015

120

100

80
glaukoma
60 kelainan refraksi

40 katarak
lain-lain
20

Keterangan tabel dan grafik :

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :

1. kasus Terbanyak adalah penyakit mata lain-lain yaitu sebanyak 107 jiwa.
2. Kasus yang paling sedikit adalah kelainan refraksi dan kelainan kornea
yaitu 0 jiwa

5.6.2.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia

Lanjut Usia (Lansia)

Lanjut Usia adalah suatu proses menjadi tua yang terjadi secara
alamiah, terus-menerus dan berkesinambungan yang selanjutnya akan
menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis dan biokemis pada jaringan
tubuh dan akhirnya fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan.16
Lansia merupakan kelompok penduduk berumur tua yang mendapat
perhatian atau pengelompokan tersendiri lebih dari 60 tahun. WHO
mengelompokan lanjut usia atas tiga kelompok, yaitu :

a. Kelompok middle age (45-59 tahun)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 229
b. Kelompok elderly age (60-74 tahun)

c. Kelompok old age (75-90 tahun)

Menurut UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia,


lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas. Tua dapat
dipandang dari tiga segi yaitu segi kronologis (umur sama atau telah
melampaui 65 tahun), biologis (berdasarkan perkembangan biologis yang
umumnya tampak pada penampilan fisik), dan psikologis (perilaku yang
tampak pada diri seseorang).

Klasifikasi Lanjut Usia (Lansia), yaitu :

a. Pralansia (Prasenilis)

Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

b. Lansia (Lanjut Usia)

Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih

c. Lansia Resiko Tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60


tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. (Depkes RI, 2003)

d. Lansia Potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan


yang dapat mengahasilkan barang/jasa. (Depkes RI, 2003)

e. Lansia Tidak Potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya


bergantung pada bantuan orang lain. (Depkes RI, 2003)

Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah pelayanan


kesehatan lanjut usia antara lain adalah upaya promotif, berupa :

1. Kegiatan penyuluhan tentang :

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 230
a. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri
b. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang
2. Pembinaan Senam Lansia

5.6.2.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Melakukan pendataan terhadap pengobatan tradisional di wilayah


Kerja Puskesmas Mandala, Kecamatan Medan Tembung.

Kegiatan :

1. Pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara


lain dukun beranak, dukun patah, dukun pijat, tukang jamu dan
lain-lain.
2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat pekarangan untuk
penanaman obat keluarga.

5.6.2.10 Laboratorium Sederhana

1. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu :


 Laboratorium rutin

Darah, urine, Feces rutin.

 Laboratorium khusus
 Darah khusus : golongan darah, KGD
 Urinalisa : protein, reduksi, bilirubin
 Plano test
 Sputum (BTA)
2. Membuat laporan hasil laboratorium.

Table 5.25 Jumlah Spesimen yang diperiksa di Laboratorium Sederhana di


Puskesmas Mandala periode Tahun 2015
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 231
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala 2016

1 halaman

Grafik 5.6.2.10.1 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Sederhana di


Puskesmas Mandala Periode Tahun 2015

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 232
Jum Spes Tinja yg diperiksa
120

100 Jum Spes Air Seni yg diperiksa

80 Jum Spes Tinja yg diperiksa

60
Jum Spes BTA/TBC (sputum)
40 yg diperiksa
Jum Spes BTA/TBC yg
20 (Sputum) positif

0 Jum Pem Darah untuk malaria


1

Keterangan Tabel dan Grafik Diatas :

Jumlah Pemeriksaan Laboratorium sederhana terbanyak di tahun 2015


pada pemeriksaan Jumlah Spesies BTA/TBC (sputum) yang diperiksa sebanyak
283 pemeriksaan.

5.7 Laporan Kegiatan Harian di Puskesmas Mandala

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 233
Kegiatan ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mandala Medan, mulai
tanggal 23 Mei 2016 s/d 30 Mei 2016. Adapun kegiatan yang kami lakukan di
wilayah kerja Puskesmas Mandala antara lain:

5.7.1 Laporan Kegiatan di Puskesmas Mandala


Tabel 5.7.1.1 Kegiatan Di Wilayah Puskesmas Mandala
No Kegiatan Keterangan
Melapor kepada Kepala Puskesmas dan perkenalan
1 Senin, 23 Mei 2016
kepada seluruh staf Puskesmas Mandala
2 Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
c. Apotek
Selasa, 24 Mei 2016
d. KIA/KB
e. Gizi
Penyuluhan tentang Hipertensi dan Diare di Puskesmas
Mandala Medan
Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
c. Apotek
Rabu, 25 Mei 2016
d. KIA/KB
3 e. Gizi
Penyuluhan tentang Diabetes Mellitus dan Infeksi
Saluran Pernafasan Akut di Puskesmas Mandala Medan
Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala
a. Poli Umum
4 b. Poli Gigi Kamis, 26 Mei 2016
c. Apotek
d. KIA/KB

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 234
e. Gizi
Penyuluhan tentang Tumbuh Kembang dan DBD di
Puskesmas Mandala Medan
Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala
a. Poli Umum
b. Apotek
c. Poli Gigi
d. KIA/KB
Penyuluhan tentang HIV dan TBC di Puskesmas
5 Jum’at, 27 Mei 2016
Mandala Medan
Mengikuti gotong royong di sekitar lingkungan
puskesmas mandala
Mengikuti program PSN (pemberantasan sarang
nyamuk) di perumahan penduduk wilayah puskesmas
mandala
Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala
a. Poli Umum
b. Apotek
c. Poli Gigi
6 d. KIA/KB Sabtu, 28 Mei 2016
Pembinaan Kantin Sehat Di Sekolah Dan Jajanan Di
Luar Sekolah
Penyuluhan tentang Bahaya Merokok dan PHBS di SD
Nahdatul Ulama
Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala
a. Poli Umum
b. Apotek
c. Poli Gigi Senin, 29 Mei 2016
7 d. KIA/KB
Mengikuti kegiatan imunisasi di puskesmas Mandala
Revisi dan Responsi dengan Kepala Puskesmas Mandala

5.7.2 Kegiatan Harian Di Puskesmas Mandala

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 235
1. Poli Umum
Kegiatan:
Menganamnesa, memeriksa, mendiagnosa dan meresepkan obat
untuk pasien di bawah bimbingan dokter di puskesmas serta merujuk
pasien untuk pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di puskesmas.
Hal yang ditemukan:
Fasilitas di ruangan cukup memadai.

2. Ruang Apotek
Kegiatan :
Meracik obat di bawah bimbingan apoteker, memberikan dan
memberitahu cara penggunaan obat yang benar kepada pasien.
Masalah :
Jenis obat yang tersedia masih terbatas.
Pemecahan masalah:
1. Menambah jenis obat.
2. Melakukan pengadaan jumlah obat yang disesuaikan dengan
jumlah penyakit yang banyak terdapat di Puskesmas

3. KIA/KB
Kegiatan :
Memeriksa ibu hamil di bawah bimbingan bidan, memberi
pengetahuan kepada ibu hamil tentang nutrisi yang baik selama
kehamilan, melihat perkembangan janin dengan melakukan pengukuran
seperti Berat badan, Tinggi Badan, dan Lingkar kepala.
Masalah :
Fasilitas ruangan untuk kegiatan KIA/ KB kurang memadai.
Pemecahan masalah :
Penambahan dan perbaikan fasilitas ruangan

5.7.3 Penyuluhan di Puskesmas


KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 236
Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan tentang Hipertensi, DBD, Tumbuh
Kembang, Diabetes Melitus, ISPA, TBC, Diare, dan HIV.
2. Melakukan tanya jawab dengan pasien di Puskesmas/
Audience.
Tujuan :
1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada
pasien/Audience tentang Hipertensi, DBD, Tumbuh Kembang,
Diabetes Melitus, ISPA, TBC, Diare, dan HIV
2. Memberikan edukasi kepada pasien tentang pengelolaan
Hipertensi, DBD, Tumbuh Kembang, Diabetes Melitus, ISPA,
TBC, Diare, dan HIV
3. Melihat respon pasien terhadap kegiatan penyuluhan yang
diberikan.
Sasaran :Seluruh pasien yang datang ke Puskesmas
Tempat :ruang tunggu Puskesmas Mandala
Waktu :Selasa-Jumat, 24-27 Mei 2016
Hasil :Pasien sangat antusias terhadap penyuluhan yang
diberikan.
Solusi :Memberikan informasi dan edukasi terpadu secara
berkala minimal 1 kali seminggu mengenai berbagai
penyakit.

5.7.4 Penyuluhan di Sekolah


Kegiatan:
1. Memberikan penyuluhan tentang PHBS.
2. Memberikan Penyuluhan tentang Bahaya Merokok.
3. Melakukan tanya jawab dengan siswa/Audience.
Tujuan :
1. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada siswa/
Audience.
2. Memberikan penyuluhan tentang PHBS.
3. Memberikan Penyuluhan tentang Bahaya Merokok
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 237
4. Melihat respon siswa terhadap kegiatan penyuluhan yang
diberikan.
Sasaran :Siswa/ siswi di SD Nahdatul Ulama Medan
Tempat :Ruangan Belajar Kelas 4 dan kelas 5 SD Nahdatul Ulama
Medan
Waktu :Sabtu, 28 Mei 2016.
Hasil :Siswa sangat antusias terhadap penyuluhan yang
diberikan.
Solusi :Memberikan informasi dan edukasi terpadu secara
berkala minimal 1 kali seminggu mengenai berbagai
penyakit.

5.7.5 Pembinaan Kantin Sehat Di Sekolah Dan Jajanan Di SD Nahdatul


Ulama Medan
Kegiatan:
1. Mengamati jajanan sehat di kantin sekolah dan jajanan di
luar sekolah.
2. Membina dan memberikan Kuesioner seputar Jajanan sehat
kepada Pengelola kantin, Guru, UKS serta siswa/i lain.

Tujuan :
1. Mengetahui jajanan yang di konsumsi oleh siswa-siswi
sehat atau tidak.
2. Memastikan jajanan kemasan yang dijual di kantin belum
kadaluarsa dan sudah lolos sertifikasi BPOM.
3. Mengetahui pengetahuan siswa/i terhadap jajanan sehat di
lingkungan sekolah.
4. Membina UKS serta siswa/i lain untuk dapat memilih
jajanan sehat di lingkungan sekolah.
Sasaran :Siswa/siswi di SD Nahdatul Ulama
Tempat :Kantin sekolah SD Nahdatul Ulama

Waktu :Sabtu, 28 Mei 2016


KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 238
Hasil :
1. Jajanan di kantin sekolah sudah memenuhi kriteria makanan
sehat dan belum kadaluarsa dan sudah lolos sertifikasi
BPOM.
2. Jajanan di luar sekolah menggunakan pewarna makanan
yang sangat mencolok.
3. Siswa/i sudah dapat mengerti bagaimana membedakan
makanan yang memakai pewarna dan bukan.
4. Siswa/i sangat banyak yang tertarik pada makanan yang
bewarna mencolok.
Solusi :Memberikan informasi dan edukasi kepada siswa-siswi
tentang makanan sehat.

Tabel 5.7.5.1 Kuesioner Jajanan Kantin Anak Sekolah di SD


KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 239
Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah lantai kantin sekolah ini terbuat dari semen?

2 Apakah atap kantin sekolah ini terbuat dari seng/genteng?

3 Apakah dinding kantin sekolah terbuat dari tembok?

Jika hujan apakah kantin di sekolah ini mengalami


4
kebocoran?
5 Apakah ventilasi dan pencahayaan kantin cukup?

6 Apakah kantin di sekolah ini mempunyai jendela?

7 Apakah kantin di sekolah ini sering dibersihkan?

Apakah kantin di sekolah ini mempunyai tempat


8
pembuangan sampah?
Apakah di sekitar kantin ini terdapat selokan untuk
9
mengalirkan air cucian piring?

10 Apakah sumber air di kantin ini berasal dari PDAM?

11 Apakah sumber air di kantin ini berasal dari sumur?

12 Apakah air di kantin sekolah ini berwarna kuning?

13 Apakah air di kantin sekolah ini berbau?

Apakah di sekitar kantin ini banyak dijumpai kecoa dan


14
tikus?

15 Apakah antara sampah organik dan non organik dipisahkan?

16 Apakah terdapat saluran pembuangan air kotor dan limbah


cucian piring?
17 Apakah tersedia air yang mengalir untuk mencuci peralatan
17
makanan?

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 240
18 Apakah makanan dan minuman yang dijual bebas dari
bahan pengawet?
181 Apakah makanan yang belum terjual masih dijual kembali
19
8 besoknya?
Apakah makanan / minuman yang dijual menggunakan
20
perwarna makanan yang aman?
Apakah ibu/bapak menggunakan bahan-bahan yang segar
21
untuk memasak?

22 Apakah ibuk mencuci bahan makanan sebelum memasak?

Jika makanan yang dijual tidak habis, apakah ibu


23
membuangnya?

24 Apakah ibu memasak menggunakan penyedap rasa?

Apakah ibu/bapak menjual makanan ringan seperti roti,


25
wafer, snack, dan lain-lain?
Apakah jumlah murid yang membeli makanan utama lebih
26
banyak daripada makanan ringan?
Apakah ibuk/bapak membungkus makanan menggunakan
27
kertas non kemasan ( kertas koran dan majalah )?
Apakah makanan yang belum terjual masih dijual kembali
28
esoknya?

29 Jika ibu menyapu lantai apakah makanannya ditutup?

30 Apakah kantin ini banyak lalatnya?

Apakah ada penyajian makanan yang lebih dari 12 jam


31
setelah di masak?
Apakah ibuk/bapak mengeringkan peralatan menggunakan
32
lap/serbet yang masih bersih?

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 241
33 Apakah ibuk/bapak menyediakan tempat cuci tangan ?

34 Apakah ibuk/bapak menyediakan tempat sampah?

Apakah sebelum memasak makanan ibu/bapak mencuci


35
tangan terlebih dahulu?

36 Apakah petugas kantin berpakaian rapi dan bersih?

37 Apakah ibu/bapak menderita batuk, pilek, influenza, diare?

38 Apakah ibu/bapak memiliki kuku yang dipotong pendek?

39 Apakah ibu/bapak mengenakan celemek selama bekerja?

Apakah ibu/bapak memegang makanan dengan tangan tanpa


40
alas?

41 Apakah ibu/bapak merokok saat menjajakan makanan?

42 Apakah ibu/bapak mencuci peralatan menggunakan sabun?

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Periode 16 Mei s/d 25 Juni 2016 242

Anda mungkin juga menyukai