KELOMPOK 2
1
LEUKEMIA
A. Definisi
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
poliferasi sel hemopoetik muda yang di tandai oleh adanya kegagalan sumsum
tulang dalam pembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh lain. (Kapita Selekta kedokteran, 2000).
Klasifikasi
1. Leukemia limfoblastik akut (LLA)
LLA subtype merupakan 60% dari bentuk leukemia anak dengan
insidens puncak pada usia 3-4 tahun. LLA lebih banyak ditemui pada anak
laki-laki disbanding anak perempuan. Laporan laporan tentang leukemia akut
berkelompok pada anak menimbulkan dugaan adanya pengaruh beberapa
faktor lingkungan umum, seperti agen infeksi atau karsinogen kimiawai, tetapi
analisis statistic yang teliti belum dapat mendukung dugaan ini.
Ciri-ciri sitokimia untuk indentifikasi sel-sel blasn LLA adalah tidak
adanya granula-granula yang positif dengan peroksidase atau sudan B hitam
didalam sitoplasma, dan seringkali menampakkan gumpalan materi yang
positif, limfoblas tersebut juga bereaksi negatif dengan esterase nonspesifik.
2
Manifestasi klinis Anak- anak dengan LLA umumnya memperlihatkan
gambaran yang agak konsisten. Sekitar dua pertiga telah memperlihat kan
gejala dan tanda selama kurang dari 6 minggu pada saat diagnosis
ditegakkan,gejala pertama biasanya tidak khas; dapat mempunyai riwayat
infeksi saluran napas akibat virus atau suatu eksentama yang belum sembuh
sempurna. Manifestasi awal yang lazim adalah anoreaksia , iritabilitas dan
alergi. Kegagalan fungsi sum-sum tulang yang progresif menimbulkan
keadaan pucat, perdarahan dan demam yaitu gambaran-gambaran yang
mendesak dilakukannya pemeriksaan diagnostic.
Leukemia Mieloblastik Akut (LMA) Angka kejadian 80% leukimia akut pada
orang dewasa. Permulaannya mendadak atau progresif dalam masa 1-6 bulan,
jika tidak diobati, kematian kira-kira 3-6 bulan. Insiden pada pria dan wanita
3:2.
3
Bentuk leukemia ini hanya merupakan 3% kasus pada anak-anak. Ada dua tipe
dasar leukemia mielositik kronik. Persamaan keduanya hanya pada ciri-ciri
umum yaitu peningkatan jumlah sel-sel myeloid yang berdiferensasi dalam
darah. Pada bentuk dewasa, kromosom ph1 ( Philadelphia ) yang patogonomik
ditemukan secara konsisten. Pada juvenile, sel leukemik dapat dengan berbagai
pareasi kromosom aneoploidi tetapi jarang ditemukan kromosom pH 1.
Bentuk dewasa LMK lasim ditemukan pada anak-anak besar, namun kadang-
kadang ditemukan pada bayi karena itu pada pasien LMK harus dilakukan
analisis kromosom untuk menentukan bentuk spesifiknya.
B. Etiologi
Penyebab leukemia masih belum diketahui secara pasti hingga kini. Menurut
hasil penelitian, orang dengan faktor risiko tertentu lebih meningkatkan risiko
timbulnya penyakit leukemia.
1) Faktor genetik
2) Kelainan tertentu seperti Down Syndrome
3) Radiasi
4) Faktor herediter, misalnya pada kembar identik
5) Transplantasi Organ
C. Manifestasi Klinik
Gejala klinis dari leukemia pada umumnya adalah sebagai berikut.
a. Anemia
Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari
kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Ditandai
dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin, turunnya hematokrit,
4
jumlah sel darah merah kurang. Anak yang menderita leukemia
mengalami pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.
b. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
Disebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan
menurunkan daya tahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk
mempertahankan daya tahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal.
c. Perdarahan
Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan
mukosa seperti gusi, hidung (epistaxis) atau perdarahan bawah kulit yang
sering disebut petekia. Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan atau
karena trauma. Apabila kadar trombosit sangat rendah, perdarahan dapat
terjadi secara spontan.
d. Penurunan kesadaran
Disebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke otak dapat
menyebabkan berbagai gangguan seperti kejang sampai koma.
e. Nyeri tulang atau nyeri sendi
Beberapa anak dengan leukemia akan memiliki nyeri tulang atau nyeri
sendi. Ini dari penumpukan sel-sel leukemia dekat permukaan tulang atau
didalam sendi
f. Pembengkakan perut
Sel-sel leukemia dapat terkumpul pada hati dan limpa, menyebabkan
mereka untuk memperbesar sehingga terjadi pembengkakan perut. Tulang
rusuk yang lebih rendah biasanya menutupi organ-organ ini, tetapi ketika
mereka diperbesar dokter sering dapat merasakannya
g. Penurunan nafsu makan, penurunan berat badan
5
Jika limpa dan / atau hati menjadi cukup besar, mereka mungkin
menekan organ-organ lain seperti perut. Hal ini dapat membatasi jumlah
makanan yang dapat dimakan, yang menyebabkan hilangnya nafsu
makan dan penurunan berat badan dari waktu ke waktu.
6
d. Leukemia Mieloblasitik Kronik
LMK memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasi dan fase krisis. Pada
fase kronik ditemukan hipermetabolisme, merasa cepat kenyang akibat
desakan limpa dan lambung. Penurunan berat badan terjadi setelah penyakit
berlangsung lama. Pada fase akselerasi ditemukan keluhan anemia yang
bertambah berat, petekie, ekimosis dan demam yang disertai infeksi.
D. Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Sel ini secara normal berkembang sesuai perintah,
dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan
produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. Mereka
terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya.
Sel leukemia memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh
terhadap infeksi. Sel leukemi juga merusak produksi sel darah lain pada
sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk
menyuplai oksigen pada jaringan.
Analisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi
kromosomal yang terdapat pada pasien dengan leukemia. Perubahan
kromosom dapat meliputi perubahan angka, yang menambahkan atau
menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan struktur termasuk
translokasi (penyusunan kembali), delesi, inversi dan insersi. Pada kondisi ini,
dua kromosom atau lebih mengubah bahan genetik, dengan perkembangan
gen yang berubah dianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal.
Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih
mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan.
7
Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari
kromosom (bahan genetik sel yang kompleks). Translokasi kromosom
mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel
membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini
menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang
menghasilkan sel-sel darah yang normal. Kanker ini juga bias menyusup ke
dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, dan
otak.
8
E. Penyimpangan Kebutuhan Dasar Manusia
9
F. Komplikasi
1. Sepsis
2. Perdarahan
3. Gagal organ
4. Anemia
5. Kematian
G. Penatalaksanaan
1) Transfusi darah, biasanya dierikan jika kadar Hb kurang dari 6 g%. Pada
trombositopenia yangberat dan pendarahan masif,dapat diberikan
transfusi trombosit bila terdapat tanda-tanda DIC dapat diberikan heparin
10
H. Pemeriksaan Lab
11
I. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
An.D kelihatan lesu, lemas dan pucat. Pasien baru masuk bagian anak untuk
yang ke dua kalinya atas indikasi ALL. Prositostatika.
Pemeriksaan Fisik :
I. Identitas Pasien
Nama anak : An.D
Tanggal masuk : 20-10-2009
No.RM : 613096
Tempat/tgl lahir : Pondok/ 05-10-2004
BB/TB saat lahir : 3500 gram/ 111 cm
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan anak : Taman Kanak-kanak
Anak Ke : 1 (satu)dalam keluarga
Nama ayah : Mahatir
Pekerjaan : Sopir Pendidikan :D3
Nama ibu : Nike
Pekerjaan : Ibu RT
Pendidikan : D3
Alamat : Pondok, Kota Padang
Diagnosa Medis : LLA. Prositostatika
12
IV. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Penyakit yang diderita sebelumnya :
Ibu mengatakan, An. D pernah menderita ALL. Prositostatika.
2. Pernah dirawat di RS :
Sebelumnya, An.D pernah di rawat di RS
3. Obat-obatan yang pernah digunakan :
Orang tua An.D mengatakan bahwa dulu An.D pernah
mengkomsumsi kortikosteroid, sitostatik dan imunoterapi.
4. Alergi :
An.D tidak memiliki riwayat alergi.
5. Kecelakaan :
An.D tidak pernah jatuh yang sampai mencederai kepalanya.Kalaupun
jatuh, An. D tidak sampai mengelami luka berat.
6. Riwayat imunisasi :
I II III
BCG 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN
DPT 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN
POLIO 9 BULAN
CAMPAK 1 BULAN
HEPATITIS B 0 BULAN 2 BULAN 6 BULAN
14
4. Mata :
a) Sklera :Normal/non ikterik
b) Konjungtiva : Anemis
c) Palpebra :
d) Pupil : ukuran ........ 2mm ......... bentuk ..... isokor ......... reaksi
cahaya ........+ / normal .........
5. Telinga :
a) Simetris : Ya
b) Serumen : Ada
c) Pendengaran : Baik
6. Hidung :
a) Septum simetris :Ya
b) Sekret :Tidak
c) Polip :tidak
7. Mulut: Kebersihan(kurang). Warna(merah) Kelembaban(kering),gusi
berdarah 3 hari yang lalu.
a) Lidah :Ada sariawan ± 1 cm
b) Gigi : caries pada gigi atasnya (keropos semua gigi yangdi atas)
8. Leher :
a) Kelenjer getah bening :Teraba di colli dextra diameter 1x1/2x1 ½
cm dan diinguinal dextra ada 3 bh diameter ½ x 1 ½ x 2 cm
b) Kelenjer tiroid :Tidak ada pembengkakanc. JVP : 5-2 cm H2O
9. Dada :
a) Inspeksi :Normal
b) Palpasi :Normal
10. Jantung :
a) Inspeksi : iktus cordis di RIC V
b) Auskultasi :-
c) Palpasi :-
11. Paru-paru :
a) Inspeksi :simetris
b) Palpasi :fremitus kiri = kanan
c) Perkusi :-
d) Auskultasi :vesikuler
12. Perut :
a) Inspeksi :ada purpura
b) Palpasi :Hepar kenyal dan pinggirnya tajam
c) Perkusi :timpanid. Auskultasi :bising usus normal (4x/menit)
13. Punggung :bentuk normal
15
14. Ekstremitas :Kekuatan dan tonus otot baik
15. Genitalia :-
16. Kulit :
a) Warna :sawo matang
b) Turgor :kembali dalam waktu 2 detik
c) Integritas :ada purpura di abdomen
d) Elastisitas :elastis
17. Pemeriksaan Neurologis : an.D dalam kondisi sadar/compos mentis
X. Pemeriksaan Tumbuh Kembang
a. DDST (terlampir)
b. Status Nutrisi (terlampir)
XI. Pemeriksaan Psikososial
An. D saat dilakukan pengkajian, kurang mau berinteraksi dengan
orang lain. Ketika diberi mainan, an. D baru mau
berkomunikasidengan orang
XII. Pemeriksaan Spritual
Orang tua anak mengatakan mereka juga berdoa untuk kesembuhan
anaknya.
XIII. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : - Hb : 8,4 gr % - Trombosit : 34.000/mm3
a. - Leukosit : 1800/mm3 - Ht : 26 %
b. Rontgen :-
c. Lain-lain :-
XIV. Kebutuhan Dasar Sehari-hari
16
ANALISA DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN:
17
RENCANA INTERVENSI
18
19