Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KESADAHAN AIR

Oleh

Anresansia Winesha Pandit 2017430028


Denis Markhaban 2017430030
Dwita Lestari 2017430032
Farhan Aldi Pratama 2017430034

TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
JAKARTA - 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang
berjudul “KESADAHAN AIR” dengan semampu kami.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah banyak
membantu dalam usaha penyelesaian makalah ini.Saran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Depok,September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I LATAR BELAKANG ........................................................................... 1

A. Pendahuluan ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

C. Tujuan .................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 4

A. Pengertian Kesadahan Air ................................................................... 4

B. Jenis-jenis Kesadahan Air ................................................................... 6

C. Tipe – Tipe Air Sadah ......................................................................... 8

D. Analisis Kesadahan Air ..................................................................... 10

E. Standar Jenis Kesadahan Air ............................................................. 11

F. Dampak Kesadahan ........................................................................... 13

G. Cara Menanggulangi Kesadahan ....................................................... 16

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 20

A. KESIMPULAN ................................................................................. 20

B. SARAN ............................................................................................. 21

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 22

ii
BAB I LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tanpa air, manusia
tidak akan bertahan hidup lama. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang
larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Air merupakan unsur penting utama bagi hidup kita di planet bumi ini.
Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama
untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Air
sangat penting di dalam mendukung kehidupan manusia, air juga mempunyai
potensi yang sangat besar jika air tersebut tercemar, dalam menularkan atau
mentransmisikan berbagai penyakit.
Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia
maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan
pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain
pihak, ketersediaan air dirasa semakin terbatas bahkan di beberapa tempat sudah
terjadi kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan
hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata
guna lahan, dan lain-lain.
Sumber-sumber air yang ada di bumi antara lain adalah air atmosfer, air
permukaan, air laut dan air tanah. Air merupakan suatu sarana utama dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut
tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air
dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air
tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat
terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan
manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan
membuat air tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.

1
Air merupakan pelarut penting, yang memiliki kemampuan yang dapat
melarutkan zat-zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis
gas dan banyak macam molekul organik. Bahan-bahan mineral yang dapat
terkandung dalam air adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4,
SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan
magnesium dikenal sebagai air sadah.
Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan
magnesium, air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan
berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan
sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif
sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah
dari larutan dalam bentuk endapan yang kemudian melekat pada logam (wadah)
dan menjadi keras .
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel yang
selalu digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan air tersebut
diperlukan pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan pemborosan energi.
Timbulnya kerak pada pipa uap dapat menyebabkan penyumbatan sehingga
dikhawatirkan pipa tersebut akan meledak, dan jika terjadi peledakan akan dapat
menyebabkan polusi udara yang bisa menurunkan kualitas lingkungan dan
lingkungan tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk itu perlu dilakukan
pengujian kesadahan. Manfaat penentuan atau pengujian kesadahan adalah untuk
mengetahui tingkat kesadahan air, dan untuk dapat menentukan kesadahan
digunakan metode Titrasi EDTA. EDTA adalah kependekan dariethylene diamin
tetra acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul
(HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam amino
yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua dan
tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus amina.
EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan
Co (III).

2
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian kesadahan air?
Sebutkan jenis – jenis kesadahan air?
Apakah dampak dari air yang kurang atau yang lebih?
Cara menanggulangi kesadahan?

C. Tujuan
Untuk mengetahui Pengertian kesadahan air.
Untuk mengetahui jenis – jenis kesadahan air.
Untuk mengetahui dampak dari air yang berlebihan atau kekurangan
kesadahannya.
Untuk mengetahui cara menanggulangi kesadahan air.

3
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesadahan Air


Kesadahan berasal dari kata sadah yang berarti mengandung kapur, jadi
kesadahan air adalah adanya kandungan kapur yang berlebih yang terdapat dalam
air yang disebabkan oleh lapisan tanah kapur yang dilaluinya. Jenis sumber air yang
banyak mengandung sadah adalah air tanah khususnya air tanah dalam.

Gambar 1. Kesadahan

Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa


apabila dicampur dengan sabun. Pada air yang mempunyai kesadahan rendah, air
akan dapat membentuk busa apabila dicampur dengan sabun, sedangkan pada air
yang mempunyai kesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa. Penyebab air menjadi
sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena
adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe,
Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah
kecil.
Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun,
dimana sabun ini diendapkan oleh ion-ion yang telah sebutkan diatas. Karena
penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka
arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat/karakteristik air yang menggambarkan
konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
Air sadah menyebabkan sabun sukar berbuih karena ion-ion Ca2+ dan
Mg2+ mengendapkan sabun. Contoh reaksinya yaitu:

4
Ca2+ + 2CH3 (CH2)16COO-(ag) --> Ca (CH3(CH2)16COO2)(s)

Air yang banyak mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal


sebagai “air sadah”, atau air yang sukar untuk dipakai mencuci. Senyawa kalsium
dan magnesium bereaksi dengan sabun membentuk endapan dan mencegah
terjadinya busa dalam air. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium
relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah
dari larutan dalam bentuk endapan yang akhirnya menjadi kerak.
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air
sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang
bercampur sabun dapat membentuk gumpalan sampah yang sukar dihilangkan.
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk
mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan
berbagai zat kimia.
Tingkat kesadahan diberbagai perairan berbeda-beda pada umumnya air
tanah mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi, hal ini terjadi karena air tanah
mengalami kontak dengan batuan kapur yang ada pada lapisan tanah yang dilalui
air. Air permukaan tingkat kesadahannya rendah (air lunak), kasadahan non
karbonat dalam air permukaan bersumber dari kalsium sulfat yang terdapat dalam
tanah liat dan endapan lainnya. Tingkat kesadahan air biasanya digolongkan seperti
ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Klasifikasi tingkat kesadahan


Mg/L CaCO3 Tingkat Kesadahan
0-75 Lunak (Soft)
75-100 Sedang (Moderatey Hard)
100-150 Tinggi (Hard)
150-300 Sangat Tinggi (Very Hard)

5
Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per volume (w/v)
dar CaCO3 atau ppm CaCO3 atau dalam satuan Grain atau derajat. Hubungan antara
satuan-satuan tersebut adalah sebagai berikut :

1 grain per US galon = 1 (derajat) = 17,1 ppm CaCO3


100 ppm CaCO3 = 40 ppm kalsium
1 derajat (Inggris) = 10 mg CaCO3 /0,7 l air
= 14,3 mg CaCO3 /l air
1 derajat (Jerman) = 10 mg CaCO3 = 17,8 mg CaCO3/ l air
1 derajat (Perancis) = 10 mg CaCO3/l air

B. Jenis-jenis Kesadahan Air


Pembagian Jenis Kesadahan Air sadah digolongkan menjadi dua jenis,
berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah
sementara dan air sadah tetap. Berdasarkan sifatnya, kesadahan dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
Kesadahan sementara
Kesadahan sementara merupakan kesadahan yang mengandung ion
bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium
bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2) Air
yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air,
sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan
pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel.
Reaksinya:
Ca(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) + CaCO3 (endapan)
Mg(HCO3)2 → dipanaskan → CO2 (gas) + H2O (cair) +
MgCO3 (endapan)
Kesadahan Tetap

6
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang mengadung anion selain ion
bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa
yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat
(Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium
nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak
bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air
tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan
mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda-
kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida)
sehingga terbentuk endapan kalsium karbonat (padatan/endapan) dan
magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3  CaCO3 (padatan/endapan) + 2NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3  CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2  Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2  Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaSO4 (larut)
Ketika kesadahan kadarnya adalah lebih besar dibandingkan
penjumlahan dari kadar alkali karbonat dan bikarbonat, yang kadar
kesadahannya equivalen dengan total kadar alkali disebut kesadahan karbonat;
apabila kadar kesadahan lebih dari ini disebutkesadahan non-karbonat. Ketika
kesadahan kadarnya sama atau kurang dari penjumlahan dari kadar alkali
karbonat dan bikarbonat, semua kesadahan adalah kesadahan karbonat dan
kesadahan nonkarbonat tidak ada. Kesadahan mungkin terbentang dari nol ke
ratusan miligram per liter, bergantung kepada sumber dan perlakuan dimana air
telah subjeknya.
Kesadahan tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda –
kapur (terdiri dari larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida )

7
sehingga terbentuk endapan kalium karbonat (padatan/endapan) dan
magnesium hidroksida (padatan/endapan) dalam air.
Reaksinya:
CaCl2 + Na2CO3  CaCO3 (padatan/endapan) + 2 NaCl (larut)
CaSO4 + Na2CO3  CaCO3 (padatan/endapan) + Na2SO4 (larut)
MgCl2 + Ca(OH)2  Mg(OH)2 (padatan/endapan) + CaCl2 (larut)
MgSO4 + Ca(OH)2  Mg(OH)2 (padatan/endapan) CaSO4 (larut)

C. Tipe – Tipe Air Sadah


Secara lebih rinci kesadahan dibagi dalam dua tipe, yaitu :
kesadahan umum (“general hardness” atau GH) dan
karbonat (“carbonate hardness” atau KH).
Disamping dua tipe kesadahan tersebut, dikenal pula tipe kesadahan yang lain
yaitu yang disebut sebagai kesadahan total atau total hardness. Kesadahan total
merupakan penjumlahan dari GH dan KH, yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan
Mg2+ yang dapat ditentukan melalui titrasi EDTA dan menggunakan indikator yang
peka terhadap semua kation tersebut. Kesadahan total dapat juga ditentukan dengan
menggunakan jumlah ion Ca2+dan ion Mg2+yang dianalisa secara terpisah.
Kesadahan umum atau “General Hardness”
Ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion
magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi
nilai GH, akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur
sehingga diabaikan. Kesadahan Umum (GH) pada umumnya dinyatakan dalam
satuan ppm (part per million/satu persejuta bagian) kalsium karbonat (CaCO3),
tingkat kekerasan (dH),atau dengan menggunakan konsentrasi molar CaCO3.
Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg CaO (kalsium
oksida) perliter air. Kesadahan pada umumnya menggunakan satuan ppm
CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai
17.8 ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen =
2.8 dH = 50 ppm. Berikut adalah kriteria selang kesadahan yang biasa dipakai:

8
0 – 4 dH, 0 – 70 ppm : sangat rendah (sangat lunak)
4 – 8 dH, 70 – 140 ppm : rendah (lunak)
8 – 12 dH, 140 – 210 ppm : sedang
12 – 18 dH, 210 – 320 ppm : agak tinggi (agak keras)
18 – 30 dH, 320 – 530 ppm : tinggi (keras)
Kesadahan Karbonat (KH)
Besaran yang menunjukkan kandungan ion ikarbonat (HCO3-) dan
karbonat (CO32-) di dalam air. Dalam aquarium air tawar, pada kisaran pH
netral, ion bikarbonat lebih dominan, sedangkan pada aquarium air laut ion
karbonat lebih berperan. KH sering disebut sebagai alkalinitas yaitu suatu
ekspresi dari kemampuan air untuk mengikat kemasaman (ion-ion yang mampu
mengikat H+). Oleh karena itu, dalam sistem air tawar, istilah kesadahan
karbonat, pengikat kemasaman, kapasitas pem-bufferan asam, dan alkalinitas
sering digunakan untuk menunjukkan hal yang sama. Dalam hubungannya
dengan kemampuan air mengikat kemasaman, KH berperan sebagai agen pem-
bufferan yang berfungsi untuk menjaga kestabilan pH. KH pada umumnya
sering dinyatakan sebagai derajat kekerasan dan diekspresikan dalam
CaCO3 seperti halnya GH. Jika CaCO3 sebagai alkalinitas dan kesadahan,
maka kesadahan karbonat ditentukan sebagai berikut :
a. Alkalinitas ³ kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = kesadahan total (mg/l)
b. Alkalinitas < kesadahan total
Kesadahan karbonat (mg/l) = alkalinitas (mg/l)
Adapun kesadahan non karbonat ialah jumlah kesadahan akibat
kelebihan kesadahan karbonat. Kesadahan non karbonat = kesadahan total –
kesadahan karbonat kation. Kation kesadahan non karbonat berikatan dengan
anion-anion sulfat nitrat.

9
D. Analisis Kesadahan Air
Cara paling mudah untuk mengetahui air yang selalu digunakan adalah air
sadar atau bukan dengan menggunakan sabun. Ketika air yang anda gunakan adalah
air sadah, maka sabun akan sukar berbuih, kalaupun berbuih, berbuihnya sedikit.
Kemudian untuk mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika
ternyata setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih, berarti air yang
anda gunakan adalah air sadah tetap.
Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Baik kalsium atau
magnesium dapat bereaksi dengan EDTA (Asam etilen diamin tetra asetat atau
yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amino
polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam titrasi
kompleksometri). membentuk senyawa kompleks. Apabila dalam suatu sampel air
terdapat ion-ion magnesium saja kemudian ditambahkan indikator
EBT (Eriochrome Black T), maka ion magnesium (II) akan mengikat indikator
EBT. (H3In) menghasilkan kompleks berwarna merah (Mg-In), apabila larutan
magnesium dititrasi dengan EDTA maka kompleks Mg-In akan terputus dan
membentuk kompleks Mg-EDTA yang lebih stabil daripada kompleks Mg-In,
sedangkan In berada dalam keadaan bebas berwarna biru. Titrasi dihentikan ketika
warna biru jelas telah terbentuk.

Mg2+ + HIn2-(biru) → MgIn-(merah) + H+

MgIn-(merah) + H2Y2- → MgY2- + HIn2- + H+

Ion kalsium (II) juga dapat bereaksi dengan EBT menghasilkan kompleks
Ca-In, tetapi kompleks ini kurang stabil jika dibandingkan dengan kompleks Mg-
In. Sebaliknya kompleks Ca-EDTA lebih stabil jika dibandingkan dengan
kompleks Mg-EDTA.
Ini berarti bahwa jika dalam larutan hanya terdapat ion kalsium (II), dan
kemudian dititrasi dengan EDTA maka perubahan warna akan terjadi jauh sebelum

10
titik akhir tercapai. Untuk mengatasi kekurangan ini maka pada analisis kalsium
ditambahkan sedikit magnesium yang akan mengikat indikator lebih stabil.

E. Standar Jenis Kesadahan Air


Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak juga
berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau berlebih
kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat
Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan terasa lunak dan
sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10 derajat Jerman maka akan
merugikan bagi manusia.
Di kalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan mana
air yang tingkat kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja
berdasarkan apa yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang
ditimbulkan air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat
bahwa air yang dikonsumsinya itu tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika
tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya tingkat
kesadahannya masih tergolong rendah. Standar kesadahan air meliputi :
Standar kesadahan menurut WHO, 1984, mengemukakan bahwa :
a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak mengandung 0-60 ppm CaCO3;
c. Agak sudah mengandung 60-120 ppm CaCO3;
d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 180 ppm ke atas.
Standar kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :
a. Sangat lunak antara 0-4 OD atau 0-71 ppm CaCO3;
b. Lunak antara 4-8 OD atau 71-142 ppm CaCO3;
c. Agak sadah antara 8-18 OD atau 142-320 ppm CaCO3;
d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm CaCO3;
e. Sangat sudah 30 OD keatas atau sekitar 534 ppm ke atas.
Standar kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :

11
a. Sangat lunak sama sekali tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;
c. Agak sadah, antara 75-150 ppm CaCO3
d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 300 ppm ke atas CaCO3.
Kesadahan merupakan salah satu sifat kimia yang dimiliki air.
Kesadahan air disebabkan adanya ion – ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan
Standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum
kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati
batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).
Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah
adalah air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180
ppm menurut WHO, sedangkan menurut Merck air dikatakan sadah jika
mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD, menurut EPA air yag
dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan menurut
PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang
dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus
diturunkan (pelunakan).
Dikalangan masyarakat yang awam, sangat sulit untuk membedakan
mana air yang tingkat kesadahannya rendah dan mana air yang tingkat
kesadahannya tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa
yang ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan
air pada dasar panci memberikan sedikit pemahaman pada masyarakat bahwa
air yang dikonsumsin yaitu tingkat kesadahannya tinggi, dan sebaliknya jika
tidak terlihat kerak yang ditimbulkan artinya bahwa air yang dikonsumsinya
tingkat kesadahannya masih tergolong rendah.
Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F

12
Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat Jerman, dimana 1 °D
setara dengan 10mg CaO per liter. Artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D
maka didalam air tersebut mengandung 10 mg CaO dalam setiap
liternya.Sedangkan standar kesadahan air meliputi :

Tabel 1 standar kesadahan air.


NO TINGKAT WHO, 1984 E-MERCK EPA, 1974
KESADAHAN
PPM CaCO3 OD PPM PPM
CaCO3 CaCO3
1 Sangat lunak - 0-4 0-71 -

2 Lunak 0-60 4-8 71-142 0-75

3 Agak Lunak 60-120 8-18 142-320 75-150

4 Sadah 120-180 18-30 320-534 150-300

5 Sangat Sadah >180 >30 >534 >300

F. Dampak Kesadahan
Adanya kesadahan air dapat menimbulkan dampak positif, namun apabila
tingkat kesadahannya tinggi maka dapat menyebabkan berbagai dampak negatif
(Purba, 2002) yaitu.

Dampak Positif
Dampak positif dari adanya kesadahan dalam air adalah :
Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk
pertumbuhan tulang dan gigi.
Mempunyai rasa yang lebih baik dari air lunak.

13
Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah (timbal
merupakan racun bagi tubuh) sehingga kemungkinan terjadinya
pencemaran air oleh logam berat ini dapat diminimalkan.

Dampak Negatif

Selain keuntungan-keuntungan diatas, kesadahan air yang terlalu


tinggi dapat menyebabkan beberapa dampak negatif.

Gambar 2. Kerak pada Alat


Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat
menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran.
Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah
yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah membentuk
gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Efek ini timbul
karena ion 2+ menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan membentuk
endapan padat (sampah sabun tersebut). Komponen utama dari sampah tersebut
adalah kalsium stearat, yang muncul dari stearat natrium, komponen utama dari
sabun:

2 C17H35COO- + Ca2+ → (C17H35COO)2Ca

14
Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak atau
hambar karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan
mengurangi selera dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air
kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak
mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan dampak yang
buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui dampak apa
saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau
kesadahannya tinggi
Air lunak atau air yang tidak mengadung kapur mempunyai
kecenderungan menyebabkan korosi pada pipa. Sedangkan jika air memiliki
kandungan kapur yang banyak atau tingkat kesadahannya tinggi, maka
mengakibatkan terbentuknya kerak-kerak pada dinding pipa yang
menyebabkan penyempitan pipa, sehingga memperkecil debit aliran air. Dalam
rumah tangga hal tersebut menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding
peralatan memasak sehingga menyebabkan pemakaian bahan bakar yang lebih
banyak dan menyebabkan pemakaian sabun yang semakin tinggi.
Apabila kandungan CaCO3 atan MgCO3 dalam air itu melewati batas 10
derajat Jerman maka akan menyebabkan, antara lain :
a. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari
logam;
b. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler;
c. Pipa air menjadi tersumbat;
d. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat
untuk mencegah kerugian. Pada industri yang menggunakan ketel uap, air yang
digunakan harus terbebas dari kesadahan. Hal ini dikarenakan kalsium dan
magnesium karbonat cenderung mengendap pada permukaan pipa dan
permukaan penukar panas. Presipitasi (pembentukan padatan tak larut) ini
terutama disebabkan oleh dekomposisi termal ion bikarbonat, tetapi bisa juga
terjadi sampai batas tertentu walaupun tanpa adanya ion tersebut. Penumpukan

15
endapan ini dapat mengakibatkan terhambatnya aliran air di dalam pipa. Dalam
ketel uap, endapan mengganggu aliran panas ke dalam air, mengurangi efisiensi
pemanasan dan memungkinkan komponen logam ketel uap terlalu panas.
Dalam sistem bertekanan, panas berlebih ini dapat menyebabkan kegagalan
ketel uap. Kerusakan yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat
bervariasi tergantung pada bentuk kristal, misalnya, kalsit atau aragonit.

G. Cara Menanggulangi Kesadahan


Pemanasan
Kesadahan Sementara dapat dihilangkan dengan jalan pemanasan.
Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-)akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg(HCO3)2 (aq) –> MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

Dengan Cara Kimia


Untuk membebaskan air dari kesadahan tetap, tidak dapat dengan
jalan pemanasan melainkan harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan
mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang
digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq).
Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan
atau Mg2+.

CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)


Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut
telah terbebas dari ion
Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas
dari kesadahan.

16
Pengenceran
Pengenceran dengan menggunakan air destilasi (air suling/aquadest)
dapat pula dilakukan untuk menurunkan kesadahan. Air yang
memiliki tingkat kesadahan yang tinggi, dapat diencerkan dengan air yang
bebas sadah.

Reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI)

Gambar 3. Proses Air RO

Reverse osmosis (RO) adalahteknologi pemurnian air yang


menggunakan membrane semi permeabel. Teknologi membran ini
tidak benar. Dalam reverseosmosis, tekanan diterapkan digunakan untuk
mengatasi tekanan osmotik, properti koligatif yang didorong
oleh potensi kimia, parameter termodinamika.
Reverse osmosis dapat menghapus banyak jenis molekul dan
ion dari solusi, dan digunakan dalam kedua proses industri dan produksi air
minum. Hasilnya adalah bahwa zat terlarut dipertahankan di sisi
bertekanan membran dan pelarut murni diperbolehkan untuk lolos ke sisi
lain. Untuk menjadi "selektif", membran ini tidak harus
memungkinkan molekulbesar atau ion melalui pori pori (lubang), tetapi harus

17
memungkinkan komponen yang lebih
kecil dari solusi(seperti pelarut) untuk lewat dengan benar
Cara yang paling baik untuk menurunkan kesadahan adalah dengan
menggunakan reverse osmosis (RO) atau deioniser (DI). Celakanya metode
ini termasuk dalam metode yang mahal. Hasil reverse osmosis akan memiliki
kesadahan = 0, oleh karena itu air ini perlu dicampur dengan air keran
sedemikian rupa sehingga mencapai nilai kesadahan yang diperlukan.
Penggunaan asam-asam organic
Penurunan secara alamiah dapat pula dilakukan dengan menggunakan
jasa asam-asam organik (humik/fulvik) , asam ini berfungsi persis seperti
halnya yang terjadi pada proses deionisasi yaitu dengan menangkap ion-ion dari
air pada gugus-gusus karbonil yang terdapat pada asam organik (tanian).
Beberapa media yang banyak mengandung asam-asam organik ini diantaranya
adalah gambut yang berasal dari Spagnum (peat moss), daun ketapang, kulit
pohon Oak, dll.
Proses dengan gambut dan bahan organik lain biasanya akan
menghasilkan warna air kecoklatan seperti air teh. Sebelum gambut digunakan
dianjurkan untuk direbus terlebih dahulu, agar organisme-organisme yang tidak
dikehendaki hilang.

Penggunaan resin pelunak air (penukar ion)

Gambar 4. Kation Peukar Resin

Resin pelunak air komersial dapat digunakan dalam skala kecil,


meskipun demikian tidak efektif digunakan untuk sekala besar. Resin adalah

18
zat yang punya pori yang besar dan bersifat sebagai penukar ion yang berasal
daripolysterol, atau polyakrilat yang berbentuk granular atau bola kecil dimana
mempunyai struktur dasar yang bergabung dengan grup fungsional kationik,
non ionik/anionik atau asam. Dalam prosoes ini natrium (Na) pada umumnya
digunakan sebagai ion penukar, sehingga pada akhirnya natrium akan
berakumulasi pada hasil air hasil olahan. Kelebihan natrium (Na) dalam air
akuarium merupakan hal yang tidak dikehendaki.

Penggunaan Zeolit
Zeolit adalah aluminosilikat berhidrat, alami atau buata, dengan struktur
Kristal berdimenci tiga terbuka, yang di dalam kisinya teerdapat molekul air.
Air dapat diusih lewat pemanasan dan zeolit kemudian dapat menyerap
molekul lain yang ukurannya cocok. Zeolit digunakan untuk memisahkan
campuran lewat penyerapan terpilih (selektif).

Pembekuan

Gambar 5. Pembekuan

Pembekuan (Freezing) juga dapatdigunakan untuk menurunkan


kesadahan.

19
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, dimana sabun
ini di endapkan oleh ion-ion Ca2+dan Mg2+ (khususnya Ca2+), maka arti dari
kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan
konsentrasi jumlah dari ion Ca2+dan Mg2, yang dinyatakan sebagai CaCO3.
2. penyebab air menjadi sadah adalah karenaadanya ion-ion Ca2+, Mg2+, atau
dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
bervalensi banyak) sepertiAl, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam
sulfat,klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
3. Satuan ukuran kesadahan ada 3, yaitu :
Derajat Jerman, dilambangkan dengan °D
Derajat Inggris, dilambangkan dengan °E
Derajat Perancis, dilambangkan dengan °F
4. Standar kesadahan air meliputi hubunganantara tingkat kesadahan dengan
kadar CaCO3.
NO TINGKAT WHO, 1984 E-MERCK EPA, 1974
KESADAHAN
PPM CaCO3 OD PPM PPM
CaCO3 CaCO3
1 Sangat lunak - 0-4 0-71 -

2 Lunak 0-60 4-8 71-142 0-75

3 Agak Lunak 60-120 8-18 142-320 75-150

4 Sadah 120-180 18-30 320-534 150-300

5 Sangat Sadah >180 >30 >534 >300

20
5. Dampak dari kesadahan air yang antara lain akan menyebabkan:
a. Mengurangi efektifitas kerja sabun
b. Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam
c. Kemungkinan terjadinya ledakan pada boiler
d. Pipa air menjadi tersumbat
e. Sayur-sayuran menjadi keras apabila dicuci dengan air bersih.

6. Proses pelunakan air, meliputi 3 cara, yaitu:


a. Proses pengendapan
b. Proses pertukaran ion
c. Proses pemanasan

B. SARAN
Diharapkan pada teman-teman yang akan melakukan penelitian mengenai
kesadahan air,agar lebih memfokuskan lagi penelitian pada penggunaan zeolit
sebagai bahan penukar ion.Karena seperti yang telah dipaparkan, diIndonesia
jumlah zeolit sangat melimpah dan tersebar di berbagai daerah baik di pulau
Jawa,Sumatera, maupun Sulawesi. Sedangkan penelitian mengenai pemanfaatan
zeolit,khususnya ssebagai resin penukar ion masih kurang mendapat perhatian.

21
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Wordpress. 2008. IBSN Air Sadah. http://ekoph.wordpress.com/2008/11/07/ibsn-air-


sadah/ .artikel. diakses pada….
Atastina. Dkk. 2005. Penghilangan Kesadahan air yang Mengandung ion Ca2+ dengan
menggunakan zeolit Alam Lampung sebagai Penukar Kation. http//www. Google.
Com. (10 mei 2008)
Banggali. T. 2004. Kimia Lingkungan. Makassar: Jurusan kimia FMIPA UNM.

Tim kimia analitik. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik I.Medan : FMIPA
UNIMED.
http://www.o-fish.com/parameter_air.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesadahan_air
http://asep.lecture.ub.ac.id/files/2011/12/Kesadahan.pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH.pdf
http://ptrizkyfebrilia.wordpress.com/2011/09/25/air-sadah/
http://tatyalfiah.files.wordpress.com/2009/09/kesadahan-pptx.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi
http://www.slideshare.net/rifqadivaby/kimia kesadahan air
http://elearning.upnjatim.ac.id/.../513ef885e64a5kesadahan

22

Anda mungkin juga menyukai