Anda di halaman 1dari 5

PURI

Rumah tempat tinggal untuk kasta kesatria yang memegang pemerintahan disebut ‘’ PURI’’
yang umumnya menempati bagian ‘’kaja angin’’ di sudut perempatan agung di pusat desa.
Penghuni puri berperan sebagai pelaksana pemerintah dan puri merupakan pusat
pemerintahan .Dengan demikian,puri dibangun sesuai dengan keperluan ruang ,pola dan
suasana ruang dan menunjang kewibawaan pemerintah .

Umumnya Puri dibangun dengan tata zoning yang berpola ‘’sanga mandala’’ semacam
widegrid/papancatur berpetak Sembilan .Bangunan-bangunan puri sebagain besar mengambil
type utama.Antara zona satu dengan lainya dari petak ke petak dihubungkan dengan pintu
kori .Fungsi masing masing bagian antara lain untuk :

- Ancak saji halaman pertama untuk mempersiapkan diri masuk ke puri ,dibagian kelod
kauh .
- Semanggen, bagian kelod untuk area upacara ‘’pitra yadnya /kematian’’
- Rangki, bagian kauh untuk area tamu-tamu paseban ,pemeriksan dan pengamanan
- Pewaregan ,bagian kelod kangin untuk area dapur dan perbekalan
- Lumbung ,bagian kaja kauh untuk area penyimpanan dan pengolahan bahan
perbekalan /padi
- Saren kaja ,zoning kaja untuk area tempat tinggal istri-istri raja
- Saren kangin, zoning kangin disebut juga saren agung utk tempat tinggal raja
- Paseban , bagian tengah untuk area pertemuan atau siding kerajaan
- Pemerajan agung ,bagian kaja kangin untuk area tempat suci perhyangan

Dalam penterapan tata zoning disesuaikan dengan situasi,kondisi dan kecendrungan


serta kreasi masing masing puri dengan para undagi arsiteknya.

Typology

Bangunan rumahan tradisional yang digolongkan utama madia dan sederhana masing masing
ada pula tingkatnya. Utamanya utama , madiZanya utama, sederhananya utama, demikian
pula yang tergolong madia dan yang sederhana masing masing ada tingkatnya

Typologi bangunan tradisional umumnya disesuaikan denga tingkat tingkat golongan utama,
madia dan sederhana. Type terkecil untuk bangunan perumahan adalah sakaempat, bangunan
bertiang 4. Type type membesar bertiang 6 ,bertiang 8 ,bertiang 9,bertiang 12. Dari bangunan
bertiang 12dikembangkan dengan emper kedepan , kedepan dan kesamping dan beberapa
variasi masing masing dengan penambahan tiang jajar.

Tembok penyengker (batas) pekarangan, kori dan lumbung dalam bangunan perumahan
tipologinya disesuaikan dengan tingkatan perumahan dengan fungsinya masing masing.
SAKAEMPAT

Bangunan saka empat diliat dari luas ruang tergolong bangunan sederhana luasnya sekitar
3,00x2,50 M. Bertiang 4 denah segi empat .Satu balai balai mengikat tiang. Atap dan
kontruksi kampiah atau limas an

Variasi ,dapat ditambah dengan 1 tiang parba, satu atau dua tiang pandak. Dapat pula tanpa
balai balai dalam fngsinya untuk balai patok /fungsi lain yang tidak memerlukan adanya balai
balai. Kontruksi cicanggahan ,sunduk atau canggah wang.

Di dalam pekarangan perumahan letak saka empat di tumuruntuk fungsinya sebagai


sumanggen ,disisi barat pemerajan untuk fungsinya sbgi perhiasan, kelod kauh difungsikan
utk paon. Penyelesaian ruang dan pelengkapnya disesuaikan dengan fungsi dan
peruntukannya

SAKANEM

Bangunan sakanem dalam perumahan tergolong sederhana bila bahan dan penyelesainnya
sederhana.Dapat pula digolongkan madia bila ditinjau dari penyelesainnya utk sakanem yang
dibangun dengan bahan dan pemyelesaian madia.

Bentuk sakanem persegi empat panjang ,dengan panjang sekitar 3xlebar. Luang bangunan
sekitar 6Mx2M ,mendekati luassakaempat.

Kontuksi bangunan terdiri dari 6 tiang berjajar tigatiga pada kedua sisi panjang. Ke enam
tiang disatukan oleh satu balai balai /empat tiang pada satu balai balai dan dua tiang di teben
pada satu balai balai dengan dua saka pandak. Hubungan balai balai dengan kontruksi
perangkai sunduk waton ,likah dan galar.

Dalam variasinya dapat pula sakanem dengan satu balaibalai yang hanya mengikat empat
tiang dan dua tiang diteben memakai sanggah wang karena tidak ada sunduk pengikat.

Dalam komposisi bangunan perumahan, sakenem menempati bagian kangin atau kelod untuk
fungsinya sebagai semanggen . Bila sakanem difungsikan utk balai piasan disanggah atau di
pemerajan ada pula yang disederhanakan. Dua tiang ditenga diganti satu tiang dengan
sanggawang panjang panjang disebut balai panca sari. Kontruksi atap dengan kampiah atau
limasan.

Bahan bangunan dan penyelesaiannya disesuaikan dengan fungsi dan tingkatan kualitasnya.
Dalam fngsinya sebagai semanggen sakanem ditempatkan memujur kangin kauh untuk
piasan atau balai kauh ditempatkan kaja kelod.
SAKUTUS

Diklarifikasikan sebagai bangunan madia dengan fungsi tunggal untuk tempat tidur yang
disebut balai meten. Letaknya dibagian kaja mengghadap kelod kenatah berhadapan dengan
semanggen. Dalam proses membangun rumah , sakutus merupakan bangunan awal yang
disebut paturon. Jaraknya delapan tapak kaki dengan mengurip angandang, diukur dari
tembok pekarangansisi kaja. Selanjutnya bangunan bangunan lainya ditentukan letaknya
dengan jarak jarak yang diukur dari meten sakutus .

Bentuk bangunan segiempat panjang, dengan luas sekitar 5mx2,50m .Kontruksi terdiri dari
delapan tiang yang dirangkai empat empat yang menjadi dua balai balai. Masing masing balai
balai memanjang kaja kelod dengan kepala kearah luan kaja. Tiang tiang dirangkainan
dengan sunduk ,waton /selimar ,likah dan galar .Stabilitas kontruksi dengan system lait pada
pepurus sunduk dgn lubang tiang sanggawang tidak ada pada sekutus. Dalam variasinya
sakutus diberi ataptonjolan diatas depan pintu. Ada pula dilengkapi dengan emper empat
tiang jajar di depan dengan lantai emper yang lebih rendah dari lantai pokok. Lantai balai
sakutus lebih tinggi dari bangunan lainya untuk estetika , filosofi dan fungsinya .

Astasari

Diklarifikasikan sebagai bangunan utama dalam fungsinya sebagai sumanggen atau piasan di
pemerajan atau sanggah. Letaknya dibagian kangin atau kelod dengan fungsinya untuk bale
sumanggen, bangunan untuk tempat upacara adat, tamu dan tempat bekerja atau serbaguna.

Untuk bangunan segi empat panjang, dengan luas sekitar 4mx5m. Tinggi lantai sekitar 0,60m
dengan tiga atau empat anak tangga ke arah natah. Bangunan dengan dinding penuh dengan
ruang sisi kangin dan sisi kelod. Dinding setengah sisi dan setengah tinggi pada sisi teben
kauh dan terbuka ke arah natah.

Konstruksi bangunan dengan satu balai-balai mengikat empat tiang dan empat tiang lainnya
berdiri dengan sanggawang sebagai stabilitas.

Pemaku tiang pada balai-balai dengan sunduk dan lait, pasak pada hubungannya. Konstruksi
pada atap limasan dengan dedelek pada pertemuan puncak atap.

Bahan bangunan, lantai pasangna batu alam, dinding pasangan batu cetak atau batu bata
perihpihan, tiang dan atap rangka kayu, kayu kelas untuk bangunan rumah tinggal. Kerangka
atap iga-iga dari bambu dan penutup atap dari alang-alang. Seluruh konstruksi menanpakkan
ketelanjangan warna alam warna aslinya. Dalam fungsinnya yang lain, sebagai balai piasan
dipemerajan dan di pura balai asta sari disebut juga sebagai balai asta rsi. Bentuk dan
konstruksinya sama, perbedaan nama karena fungsinya yang berbeda dan juga pengurip
dimensinya. Dalam peranannya sebagai bangunan utama bahan, konstruksi dan
penyelesainnya dengan mengutamakan segi-segi keindahan sesuai dengan fungsinya.
Tiangsanga

Bangunan utama untuk perumahan utama. Bahan bangunan, konstruksi dan penyelesaiannya
sesuai peranannya. Bentuk dan fungsi bangunan serupa dengan asta sari, sedikit lebih luas
dan tiangnya sembilan, diteben tiga sedangkan astasari diteben dua tiang. Letak tiang pada
masing-masing keempat sudut, ditengah-tengah keempat sisi dan ditengah dengan kencut
sebagai kepala tiang. Satu balai-balai mengikat empat tiang lainnya dengan sanggawang
sebagai stabilitas ikatan. Konstruksi atap limasan dengan puncak dedeleg, penutup atap
alang-alang.

Fungsi utama untuk sumanggen letaknya di bagian kangin atau kelod disebut juga balai
dangin atau balai delod. Dinding tembok pada dua atau tiga sisi terbuka kearah natah.

Bangunan tiang sanga dapat pula difungsikan sebagai ruang tidur dengan tembok ditengah
memisah kearah luan balai-balai untuk ruang tidur dan kearah teben untuk ruang duduk.
Untuk tiang sanga yang difungsikan untuk tempat tidur umumnya menempati bagian barat
menghadap timur.

Sakaroras

Bangunan utama untuk perumahan utama. Bahan bangunan, konstruksi dan penyelesaiannya
sesuai dengan peranannya. Bentuk bangunan denah bujur sangkar dengan konstruksi atap
limasan berpuncak satu. Petaka sebagai titik ikatan konstruksi di puncak atap. Jumlah tiang
duabelas buah empat-empat tiga deret dari hulan keteben. Letak tiang empat buah masing-
masing sebuah disudut-sudut, empat buah masing-masing dua buah disisi huluan dan teben.
Dua buah masing-msing disisi samping dan dua buah ditengah dengan kencut sebagai kepala
tiang.

Dua balai-bali masing-masing mengikat empat-empat tiang dengan sunduk, waton atau
seliamr dan likah sebagai stabilitas ikatan. Empat tiang sederet diteben dengan sanggawang
sebagai stabilitas konstruksi tiang.

Bangunan tertutup dua sisi terbuka ke arah natah. Kearah teben tertutup satu dengan tembok
setengah terbuka ada pula yang terbuka. Letak bangunan dibagian kangin atau kelod, terbuka
kearah natah.

Fungsi bangunan sakaroras untuk sumanggen atau kegiatan adat dan serba guna. Luas
bangunan sekitar 6mx6m, mendekati enam kali luas saka empat, atau tiga kali luas saka enam
atau satu setengah kali luas tiang sangga. Dalam tipologi bangunan perumahan tradisional
sakapat dengan balai-balai sisi panjang sepanjang tiang dan sisi lebar dua pertiga panjang
tiang merupakan modul dasar. Panjang tiang ditentukan oleh sisi-sisi penampung tiang dan
pengurut untuk masing-masing jenis kasta, peranan penghuni dan kecenderungan yang ingin
dicapai.
Penyelesaian detail konstruksinya bangunan sakaroras, tiang sanga dan asta rsi atau asta sari
dihias dengan ornamen-ornamen dekoratif. Tiang-tiang di hias dengan kekupakan paduraksa,
tagok, caping, dan ulur lelengisan atau di ukir. Pementang, tadapaksi dan tugeh juga dengan
hiasan kekupakan lelengisan atau ukiran. Puncak atap bagian dalam ruang dengan petaka
ataun dedeleg juga dengan hiasan lelengisan atau ukiran sendi tugeh pepindan Garuda Wisnu
atau singa ambara raja. Kepala tiang dengan hiasan kencut lelengisan atau ukiran.

Bangunan sakaroras juga disebut bale murda bila hanya satu balai-balai mengikat empat tiang
dibagian tengah. Di sebut gunung rata atau sakutus bandung bila difungsikan untuk balai
meten denggan dedeleg sebagai puncak atap. Letaknya dibagian kaja menghadap natah.

Kori

Pintu masuk pekarangan disebut kori atau kori agung untuk tempat tempat yang di
agungkan. sesuasi fungsinya untuk pintu masuk disebut juga pemesuan dalam bentuknya
yang sederhana dan pemedal untuk penghuni yang memiliki kasta brahmana dan ksatria.

Bentuk massabangunan pasangan massif dangan liubang masuk beratap.tap kori


merupakan pasangan lanjutan dari bagian badan dapan pula merupakan konstruksi rangka
penutup atap yang serupa dengan atap bangunan.lobang kori pada bangunan tradisional bali
biasanya memiliki tenggi apanyujuh( tangan direntangkan keatas) dan lebarkori
apajengking(tangan bercekak). Dalam pariasinya kori dibangun dengan berbagai
kemungkinan untuk keindahan sesuai dengan fungsi dan lingkunganya.untuk kori yang
tergolong utama diperumahan kori sebaga pintu pormal.untuk pekarangan yang luas
biasanya dibangun pulapintu betelan untuk kea rah blakang .

Penyengker

Penyengker merupakan betas pekarangan pada keempat sisi(penyengker karang).biasanya


pengengker ini bias dibuat dengan padgar hidup dan tembok pasangan.kosep penyengker
tempat suci dan pekarangan biasanya berbeda,untuk tempat suci pada umumnya memanjang
kangin kauh, sedangkan pada pekarangan perumahan dibuat memanjang kaja kelod.untuk
rumah rumah tempak tinggal di pakubon di ladang ladang umumnya menggunakan pagar
hidup ,sedangkan untuk tembok penyengker pasangan biasanya digunakan pada
puru,jero,gria,dan umah.bangunan tembok penyengker dibangun dengan pon dasi sebagai
kaki tembok ,badan tembok ,dan atap sebagai kepala tembok.

Sudut sudut pekarangan ,pertemuan tembok penyengkernya dibangun pilarpilar sudut dengan
namanya masing masing yang letaknya kaja kangin disebut sariraksa ,kelod kangin disebut
ajiraksa ,kelod kauh rudraraksa, dan kaja kauh kalaraksa. Bahan bangunan pada tembok
penyengker batu bata batu padas, batu kali ,batu karang laut ,batu karang bukit kapur. Dalam
variasinya dapat dipakai bahan sejenis atau kombinasi beberapa bahan dalam satu kopmposisi
keindahan.

Anda mungkin juga menyukai