Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalag menentukan tindakan dan pengobatan setelah
diklafikasikan berdasarkan kelompok gejala yang ada.
Pneumonia
Tindakan yang dapat dilakukan pada masalah pneumonia dalam manajemen terpadu balita sakit
sebagai berikut apabila didapatkan pneumonia berat atau penyakit sangat berat maka tindakan
yang pertama adalah:
2) Lakukan monitoring setiap 1-2 jam tentang status dehidrasi, apabila belum
membaik berikan tetesan intra vena cepat.
3) Berikan oralit ( kurang lebih 5 ml/kg/jam ) segera setelah anak mau minum.
4) Lakukan monitoring kembalu sesudah 6 jam pada bayi atau pada anak sesudah 3
jam dan tentukan kembali status dehidrasi kemudian ditentukan status
dehidrasi dan lakukan tindakan sesuai dengan derajat dehidrasi.
5) Anjurkan untuk tetap memberikan ASI.
Tindakan di atas dilakukan bila cairan tersedia akan tetapi apabila dalam
waktu 30 menit cairan tersebut tidak ditemukan maka tindakannya lakukan
rujukan segera dengan pengobatan intravena dan jika anak bisa minum berikan
oralit sedikit demi sedikit dalam perjalanan rujukan.
Kemudian apabula letaknya jauh untuk tempat rujukan dan saudara telah
terlatih untuk memasang nasogastric tube untuk rehidrasi maka lakukan dengan
rehidrasi dengan oralit melalui pipa lambung dengan memberi 20/ml/kg/jam
selama 6 jam atau total 120 ml/kg, kemudian monitoring setiap 1-2 jam dan
apabila ditemukan kembung atau muntah lambatkan pemberian cairan dan
apabula dalam waktu 3 jam tidak membaik lakukan rujukan untuk pengobatan
intravena dan lakukan kembali dalam waktu 6 jam untuk diperiksa tentang
status dehidrasi dan lakukan tindakan sesuai dengan tingkat klasifikasi.
Tindakan pengobatan untyk klasifikasi dehidrasi ringan atau sedang dapat
dilakukan sebagai berikut:
(1) Lakukan pemberian oralit dalam 3 jam pertama dengan ketentuan sebagai
berikut:
Untuk umur kurang dari 4 bulan dengan berat badan kurang dari 6 kg
maka pemberian antara 200-400 ml, umur 4-12 bulan dengan berat badan
6-< 10 kg pemberiannya adalah 700-900 ml, dan untuk umur 2-5 tahun
dengan berat badan 12-19 kg pemberiannya adalah 900-1400 ml, atau
juga dapat dihitung dengan cara Berat Badan x 75, dan pada anak kurang
dari 6 bulan dan tidak menetek maka berikan tambahan air matang 100-
200 ml.
(2) Lakukan monitoring setelah 3 jam pemberian terhadap tingkat dehidrasi,
dan rujuk untuk tindakan sesuai dengan tingkatan dehidrasi.
Kemudian anjurkan anak tetap berbaring dalam 1 jam dan ulangi suntikan kina
pada 4 dan 8 jam kemudian selanjutnya 12 jam sampai anak mampu meminum
obat malaria secara oral dan jangan memberikan suntikan kina sampai dengan
lebih dari 1 minggu dan pada risiko rendah jangan diberikan pada anak umur
kurang dari 4 bulan.
2) Pemberian obat anti malaria oral (untuk malaria saja) dengan ketentuan dosis
sebagai berikut untuk pilihan antimalarial pertama adalah klorokuin +
primakuin dan pilihan kedua adalah sulfadoksin primetamin + primakuin
(untuk anak ≥ 12 bulan dan tablet kina (untuk anak < 12 bulan).
3 hari) primetamin
Umur atau berat badan Tablet (150 mg basa) Tablet (15 mg Tablet (500 mg Tablet 100 mg
basa) sulfadoksin 25 mg
primetamin)
7 hari
Menjadi 3 dosis
Selama 7 hari
200.000 IU 100.000 IU
Umur atau berat badan Pirantel pamoat (125 mg/tablet) dosis tunggal