Anda di halaman 1dari 7

Penentuan Tindakan dan Pengobatan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalag menentukan tindakan dan pengobatan setelah
diklafikasikan berdasarkan kelompok gejala yang ada.

Pneumonia

Tindakan yang dapat dilakukan pada masalah pneumonia dalam manajemen terpadu balita sakit
sebagai berikut apabila didapatkan pneumonia berat atau penyakit sangat berat maka tindakan
yang pertama adalah:

1) Berikan dosis pertama antibiotika


Pilihan pertama adalah kotrimoksazol (trimethoprim + sulfametoksazol) dan pilihan kedua
adalah amoksilin dengan ketentuan dosis sebagai berikut :

Kotrimpksazol (trimetoprin + sulfametoksazol beri 2 Amoksilin beri 3


kali sehari selama 5 hari 3 kali sehari
5 hari

Tablet dewasa Sirup/per 5ml


80 mg tablet anak 20 40 mg
trimetoprim mg trimetoprim trimetoprim +
+ 400 mg + 100 mg 200 mg Sirup 125 mg per

Umur atau berat badan sulfametoksazol sulfametoksazol sulfametoksazol 5 ml

2-4 bulan (4-<6 kg) ¼ 1 2,5 ml 2,5 ml

4-12 bulan (6-<10 kg) ½ 2 5 ml 5 ml

2-4 bulan (4-<6 kg) 1 3 7,5 ml 10 ml

2) Lakukan rujukan segera


Apabila hanya ditemukan hasil klasifikasi pneumonia saja maka tindakannya adalag
sebagai berikut antibiotika yang sesuai selama 5 hari, berikan pelega tenggorokan
dan pereda batuk, beri tahu ibu atau keluarga walaupun harus segera kembali ke
petugas kesehatan dan lakukan kunjungan ulang setekah 2 hari.
Sedangkan apabila hasil klasifikasi ditemukan batuk dan bukan pneumonia
maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian pelega tenggorokan atau pereda
batuk yang aman , lakukan pemeriksaan lebih lanjut, beri tahu kepada keluarga atau
ibu kapan harus segera kembali ke petugas kesehatan dan lakukam kunjungan ulang
setelah 5 hari.
Dehidrasi
Pada klasifikasi dehidrasi tindsksn dapat dikelompokkan berdaarkan derajat dari
dehidrasi, apabila klasifikasinya dehidrasi berat maka tindakannya adalah sebagai
berikut :
1) Berikan cairan intravena secepatnya, apabila anak dapat minum berikan oralit
melalui mulut sambil infus dipersiapkan, berikan 100 ml/kg ringer laktat atau
NaCl dengan ketentuan sebagai berikut:

Umur Pemberian pertama 30 ml/ Pemberian berikut: 70 ml/


kg selama kg selama
Bayi ( dibawah 1 jam ( ulangi apabila denyut 5 jam
Umur 12 bulan ) nadi lemah dan tak teraba )
Anak (1-5 tahun) 30 menit (ulangi apabila 2,5 jam
denyut nadi lemah dan tak
teraba)

2) Lakukan monitoring setiap 1-2 jam tentang status dehidrasi, apabila belum
membaik berikan tetesan intra vena cepat.
3) Berikan oralit ( kurang lebih 5 ml/kg/jam ) segera setelah anak mau minum.
4) Lakukan monitoring kembalu sesudah 6 jam pada bayi atau pada anak sesudah 3
jam dan tentukan kembali status dehidrasi kemudian ditentukan status
dehidrasi dan lakukan tindakan sesuai dengan derajat dehidrasi.
5) Anjurkan untuk tetap memberikan ASI.

Tindakan di atas dilakukan bila cairan tersedia akan tetapi apabila dalam
waktu 30 menit cairan tersebut tidak ditemukan maka tindakannya lakukan
rujukan segera dengan pengobatan intravena dan jika anak bisa minum berikan
oralit sedikit demi sedikit dalam perjalanan rujukan.
Kemudian apabula letaknya jauh untuk tempat rujukan dan saudara telah
terlatih untuk memasang nasogastric tube untuk rehidrasi maka lakukan dengan
rehidrasi dengan oralit melalui pipa lambung dengan memberi 20/ml/kg/jam
selama 6 jam atau total 120 ml/kg, kemudian monitoring setiap 1-2 jam dan
apabila ditemukan kembung atau muntah lambatkan pemberian cairan dan
apabula dalam waktu 3 jam tidak membaik lakukan rujukan untuk pengobatan
intravena dan lakukan kembali dalam waktu 6 jam untuk diperiksa tentang
status dehidrasi dan lakukan tindakan sesuai dengan tingkat klasifikasi.
Tindakan pengobatan untyk klasifikasi dehidrasi ringan atau sedang dapat
dilakukan sebagai berikut:
(1) Lakukan pemberian oralit dalam 3 jam pertama dengan ketentuan sebagai
berikut:
Untuk umur kurang dari 4 bulan dengan berat badan kurang dari 6 kg
maka pemberian antara 200-400 ml, umur 4-12 bulan dengan berat badan
6-< 10 kg pemberiannya adalah 700-900 ml, dan untuk umur 2-5 tahun
dengan berat badan 12-19 kg pemberiannya adalah 900-1400 ml, atau
juga dapat dihitung dengan cara Berat Badan x 75, dan pada anak kurang
dari 6 bulan dan tidak menetek maka berikan tambahan air matang 100-
200 ml.
(2) Lakukan monitoring setelah 3 jam pemberian terhadap tingkat dehidrasi,
dan rujuk untuk tindakan sesuai dengan tingkatan dehidrasi.

Untuk tindakan pengobatan dengan klasifikasi tanpa dehidrasi dapat


dilakukan sebagai berikut :
(1) Berikan cairan tambahan sebanyak anak mau, dan lakukan
pemberian oralit apabila anak tidak memperoleh ASI eksklusif.
(2) Lanjutkan pemberian makan.

Klasifikasi Diare Persisten


Pada klasifikasi ini tindakan ditentukan oleh derajat dehidrasi, kemudian
apabila ditemukan adanya kolera maka pengobatan yang dapat dianjurkan
adalah : pilihan pertama antibiotika kotrimoksazol dan pilihan kedua adalah
tetrasiklin.

Kotrimpkazol (trimetoprin + sulfametoksazol beri 2 Tetrasiklin beri 4


kali sehari selama 5 hari kali sehari untuk
3 hari

Tablet dewasa Sirup/per 5ml


80 mg tablet anak 20 40 mg
trimetoprim mg trimetoprim trimetoprim +
+ 400 mg + 100 mg 200 mg Sirup 125 mg per

Umur atau berat badan sulfametoksazol sulfametoksazol sulfametoksazol kapsul 250 mg

2-4 bulan (4-<6 kg) ¼ 1 2,5 ml Jangan diberikan

4-12 bulan (6-<10 kg) ½ 2 5 ml ½

2-4 bulan (4-<6 kg) 1 3 7,5 ml 1


Kotrimpkazol (trimetoprin + sulfametoksazol beri 2 Tetrasiklin beri 4
kali sehari selama 5 hari kali sehari untuk
3 hari

Tablet dewasa Sirup/per 5ml


80 mg tablet anak 20 40 mg
trimetoprim mg trimetoprim trimetoprim +
+ 400 mg + 100 mg 200 mg Sirup 125 mg per

Umur atau berat badan sulfametoksazol sulfametoksazol sulfametoksazol kapsul 250 mg

2-4 bulan (4-<6 kg) 1/4 1 2,5 ml 1/8

4-12 bulan (6-<10 kg) 1/2 2 5 ml 1/4

2-4 bulan (4-<6 kg) 1 3 7,5 ml 1/2

Klasifikasi Risiko Malaria


Penanganan tindakan dan pengobatan pada klasifikasi risiko dapat ditentukan
dari tingkat klasifikasi, adapun tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Pemberian kinin (untuk malaria dengan penyakit berat) secara intra muscular
dengan dosis sebagai berikut :

Umur atau berat badan Kina intramuscular 300 mg/ml


Larutan garam kina (dalam ampul 2 ml)
2-4 bulan (4-<6 kg) 0,2 ml
4-12 (6-< 10 kg) 0,3 ml
1-2 tahun (10-< 12 kg) 0,4 ml
2-3 tahun (12-<14 kg) 0,5 ml
3-5 tahun (14 – 19 kg) 0,6 ml

Kemudian anjurkan anak tetap berbaring dalam 1 jam dan ulangi suntikan kina
pada 4 dan 8 jam kemudian selanjutnya 12 jam sampai anak mampu meminum
obat malaria secara oral dan jangan memberikan suntikan kina sampai dengan
lebih dari 1 minggu dan pada risiko rendah jangan diberikan pada anak umur
kurang dari 4 bulan.

2) Pemberian obat anti malaria oral (untuk malaria saja) dengan ketentuan dosis
sebagai berikut untuk pilihan antimalarial pertama adalah klorokuin +
primakuin dan pilihan kedua adalah sulfadoksin primetamin + primakuin
(untuk anak ≥ 12 bulan dan tablet kina (untuk anak < 12 bulan).

Klorokuin (beri selama Primakuin Sulfadoksin + Kina

3 hari) primetamin

Umur atau berat badan Tablet (150 mg basa) Tablet (15 mg Tablet (500 mg Tablet 100 mg

basa) sulfadoksin 25 mg

primetamin)

Hari 1 Hari 2 Hari 3 3 hari selama

7 hari

2 - 12 bulan (4-<10 kg) 1/2 1/2 1/4 2,5 ml 10 mg per umur

1 – 5 tahun (10-<19 kg) 1 1 1/2 3/4 ¾ (bulan) dibagi

Menjadi 3 dosis

Selama 7 hari

3) Setelah pemberian maka lakukan pengamatan selama 30 menit sesudah


pemberian klorokuin dan apabila dalam waktu tersebut terdapat muntah
maka ulangi pemberian klorokuin.
1) Pemberian antibiotik yang sesuai
2) Mencegah penurunan kadar gula darah
3) Pemberian parasetamol apabila terjadi demam tinggi ( ≥ 38,5 ℃ ) dengan
ketentuan dosis sebagai berikut :

Umur atau berat badan Tablet Tablet Sirup 120/


500 mg 100 mg 5 ml
2-6 bulan (4-<7 kg) 1/8 1/2 2,5 (1/2 sendok teh)
6 bulan-3 tahun (7-<14kg) 1/8 1 5 ml (1 sendok teh)
3-5 tahun (14-<19 kg) 1/2 1 7,5 ml (1 ½ sendok
teh)
Klasifikasi Campak

Pada klasifikasi campak dapat dilakukan tindakan sebagai berikut apabila


campak dijumpai dengan komplikasi berat maka tindakannya adalah
pemberian vitamin A, antibiotik yang sesuai, salep mata tetrasiklim atau
kloramfenikol apabila dijumpai kekeruhan pada kornea, pemberian
parasetamol apabila disertai demam tinggi ( 38,5℃ ), kemudian apabila
campak disertai komplikasi mata dan mulut ditambahkan dengan pemberian
gentian violet dan apabila hanya campak saja tidak ditemukan penyakit atau
komplikasi lain maka tindakannya hanya diberikan vitamin A.

Umur Kapsul vitamin A Kapsul Vitamin A

200.000 IU 100.000 IU

6 – 12 bulan ½ kapsul 1 kapsul

1 - 5 tahun 1 kapsul 2 kapsul

Klasifikasi Demam Berdarah Dengue

Pada klasifikasi demam berdarah dengue tindakan yang dapat dilakukan


antara lain apabila ditemukan syok maka segera beri cairan intra vena,
pertahankan kadar gula darah, apabila dijumpai demam tinggi maka berikan
parasetamol dan berikan cairan atau oralit apabila dilakukan rujukan selama
perjalanan.

Ketentuan Pemberian Cairan Pra Rujukan pada Demam Berdarah

1) Berikan cairan ringer laktat apabila memungkinkan beri glukosa 5%


kedalam ringer laktat melalui intra vena atau apabila tidak diberikan oralit
atau cairan per oral selama perjalanan.
2) Apabila tidak ada berikan cairan NaCl 10-20 ml/kgbb/ dalam 30 menit.
3) Monitor selama setelah 30 menit dan apabila nadi teraba berikan cairan
intra vena dengan tetesan 10 m;/kgbb dalam 1 jam dan apabila nadi tidak
teraba berikan cairan dengan tetesan 15-20 ml/kgbb dalam 1 jam

Klasifikasi Masalah Telinga


Tindakan dan pengobatan paa klasifikasi masalah telinga dapat dilakukan
antara lain berikan dosis pertama untuk antibiotika yang sesuai, pemberian
parasetamol dapat diberikan apabila di jumpai dengan demam tinggi,
apabila ada infeksi akut pada telinga sama seperti pemberian mastoditis
kronis ditambah dengan mengeringkan telingan dengan kain penyerap.

Klasifikasi Status Gizi


Pada klasifikasi status gizi dapat dilakukan tindakan pemberian vitamin A
apabila anak kelihatan kurus dan bengkak pada kedua kaki dan apabila
dijumpai adanya anemia maka dapat dilakukan pemberian zat besi dan
apabila daerah resiko Tinggi malaria dapat diberikan anak umur 4 bulan
atau lebih belum pernah diberikan selama 6 bulan terakhir serta hasil
pemeriksaan tinja positif.

Tablet besi/folat sulfat ferrous Sirup besi


200 mg +250 mcg folat (60 mg sulfat ferosus
Elementa; iron) diberikan 3 150 ml (30 mg
Umur atau berat badan kali sehari diberikan 3 kali
sehari

6-12 bulan (7-< 10 kg) 14 tagblet 2,5 ml (1/2 sendok teh)

1 – 5 than (10-< 19 kg ½ tablet 5 ml ( 1 sendok teh)

Umur atau berat badan Pirantel pamoat (125 mg/tablet) dosis tunggal

4-9 bulan (6-< 8 kg) ½ tablet


1-2 tahun (8-< 10 kg) ¾ tablet
2-3 tahun (10 -< 14 kg) 1 tablet
3-5 tahun (14 – 19 kg) 1 ½ tablet

Anda mungkin juga menyukai