Anda di halaman 1dari 12

ORKOM DAN ARSIKOM

“Internal memory”
Dosen pengampuh : Wakhid Yunendar, S,Pd,M.Pd

Disusun oleh :

NIRINA FIRWANA (1829040020)


INDAH ARISANTI (1829042046)
SYAHRUL SYAFAAT (1829041021)
RIZKY GULTOM (1829042044)

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan taufiq serta
hidayah-Nya yang telah memberi penulis kesempatan untuk menyelesaikan Tugas
Makalah Arsitektur Komputer ini. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah
untuk melengkapi tugas perkuliahan Arsitektur Komputer . Melalui makalah ini,
penulis akan membahas tentang “Memori Internal”
Dan terima kasih kepada Bapak keukeu Rohandi, M.Kom selaku dosen Arsitektur
Komputer yang selalu memberikan motivasi dan masukan sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa baik dari segi penulisan maupun isi, makalah ini masih
memiliki kekurangan, sebagaimana pepatah mengatakan, tiada gading yang tak
retak.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun dan saran
dari pembaca agar terbentuknya kesempurnaan makalah ini. Atas partisipasinya
penulis mengucapkan terima kasih.

makassar, 14 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ................................................................................ i
DFTAR ISI ................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................... 4
B. TUJUAN .............................................................................................. 4

II. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEMORIINTERNAL ............................................... 5
B. JENIS-JENIS MEMORIINTERNAL ................................................. 6
1. RAM ( RANDOM ACCESS MEMORY ) .......................................... 6
2. ROM ( READ ONLY MEMORY ) .................................................... 9

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................... 11
B. SARAN ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Memory komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap
orang yang masuk ke dalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang
ada tanpa merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer,
sebenarnya masih tersimpan di dalam memory, dan dalam hal ini komputer hanya
membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data tersimpan di dalam
memory komputer, maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya.
Setiap kali memory penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian
ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data yang baru.Walaupun konsepnya
terasa sederhana, memori komputer memiliki aneka ragam jenis, teknologi,
organisasi, unjuk kerja, dan biaya bagi sistem komputer. Tidak ada satu pun
teknologi yang optimal dalam memuaskan kebutuhan memori suatu sistem
komputer.
Sebagai akibatnya, sistem komputer yang umum dilengkapi dengan
hirarki subsistem-subsistem memori yang sebagiannya bersifat internal terhadap
sistem (dapat diakses secara langsung oleh processor) dan sebagian lagi bersifat
eksternal (dapat diakses oleh processor melalui suatu modul I/O).

B . Tujuan

1. Apa yang dimaksud dengan memori internal ?


2. Bagaimana pengelompokkan dari memori internal ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEMORI INTERNAL

Sebelum penulis menjelaskan tentang memori internal, mari kita ingat kembali
apa yang dimaksud dengan memori. Pengertian memori adalah suatu penamaan
konsep yang bisa menyimpan data dan program.Sedangkan internal adalah bahwa
memori terpasang langsung pada motherboard. Jadi Memori internal adalah
memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor register yang terdapat di dalam
prosesor, cache memori dan memori utama berada di luar prosesor.
Dengan demikian, pengertian memory internal sesungguhnya itu dapat
berupa:

1. First-Level (L1) Cache


Memory yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling
dekat dengan prosessor (lebih spesifik lagi dekat dengan blok CU (Control
Unit)). Penempatan Cache di prosessor dikembangkan sejak PC i486. Memori
ditingkat ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16 KB), tetapi
memiliki kecepatan akses dalam hitungan nanodetik (sepermilyar detik). Data
yang berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling sering
diakses. Biasanya data di sini adalah data yang telah diatur melalui OS
(Operating system) menjadi Prioritas Tertinggi (High Priority).

2. Second-Level (L2) Cache


Memori L2 Cache ini terletak di Motherboard (lebih spesifik lagi :
modulCOAST : Cache On a Stick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti
Memory Module yang dapat diganti-ganti tergantung motherboardnya). Akan
tetapi ada juga yang terintegrasi langsung dengan MotherBoard, atau juga ada
yang terintegrasi dengan Processor Module. Di L2 Cache ini, kapasitasnya lebih
besardari pada L1 Cache. Ukurannya berkisar antara 256 KB-2 MB. Biasanya
L2 Cache yang lebih besar diperlukan diMotherBoard untuk Server.
Kecepatan akses sekitar 10 ns.

3. Memory Module
Memory Module ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4 MB-512
MB. Kecepatan aksesnya ada yang berbeda-beda. Ada yang berkecepatan 80 ns,
60 ns, 66 MHz (=15 ns), 100 MHz(=10ns), dan sekarang ini telah
dikembangkan PC133mhZ(=7.5 ns).
a. Lokasi Memori Internal
1) Berada pada main memori ( memori utama )
2) Diperlukan oleh CPU untuk proses eksekusi (operasi) program, sehingga
dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU) tanpa modul perantara,
3) Memori internal sering juga disebut sebagai memori primer atau memori
utama.
4) Memori internal biasanya menggunakan media RAM

b. Kapasitas Memori
Kapasitas memori internal biasanya dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte
= 8 bit) atau word. Panjang word umum adalah 8, 16, dan 32 bit.

c. Satuan Transfer (Unit of Transfer)


Bagi memori internal (memori utama), satuan transfer merupakan jumlah
bit yang dibaca atau yang dituliskan ke dalam memori pada suatu saat.

d. Hirarki memori
1) Bisa lebih dari satu level dengan adanya cache
2) RAM

B. PENGELOMPOKKAN MEMORI INTERNAL

1. RAM (Random Access Memory )


Random Access Memory disingkat dengan
RAM adalahMemory penyimpanan sementara yang bersifat acak, biasanya
disebut juga dengan memory kerja. Pada memory ini karena disimpan sementara
(volatile), maka apabila komputer tidak mendapatkan daya (off), maka data yang
disimpan pada memori ini akan hilang. Berdasarkan bahan pembuatannya,
RAM dikelompokkan dalam dua bagian utama, yaitu :
a. Static RAM
Secara internal, setiap sel yang menyimpan n bit data memiliki 4
buah transistor yang menyusun beberapa buah rangkaian Flip- flop. Dengan
karakteristik rangkaian Flip- flop ini, data yang disimpan hanyalah berupa Hidup
(High state) dan Mati (Low State) yang ditentukan oleh keadaan suatu transistor.
Kecepatannya dibandingkan dengan Dynamic RAM tentu saja lebih tinggi karena
tidak diperlukan sinyal refresh untuk mempertahankan isi memory.
b. Dynamic RAM.
Secara internal, setiap sel yang menyimpan 1 bit data memiliki 1
buah transistor dan 1 buah kondensator. Kondensator ini yang menjaga tegangan
agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap dapat menyimpan data. Oleh
karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa saat (yang disebut
refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak daripada kinerja
Static RAM Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, modul memori
berkembang beriringan dengan perkembangan processor. Jenis DRAM ini juga
mengalami perkembangan.
Jenis-jenis RAM antara lain :
a. Extended Data Output RAM (EDO RAM)
Extended Data Output RAM, Disingkat dengan EDO RAM. Jenis memori
yang dapat menyimpan dan mengambil isi memori secara simultan. Jenis memor
ini banyak menggantikan primary memori yang ada pada PC terdahulu yaitu FPM
(Fast Page Memory) RAM. Karena dapat menyimpan dan membaca secara
simultan, maka kecepatan baca tulis pada EDO RAM ini dapat lebih cepat.
b. Synchronous DRAM (SDRAM )
Synchronous DRAM (SDRAM) dikenal sebagai SIMM SDRAM
hanyalah memperbaiki kecepatan akses data yang tersimpan. Dengan proses
sinkronisasi kecepatan modul ini dengan Frekuensi Sistem Bus pada prosessor
diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Modul EDO RAM dapat dibawa ke
kecepatan tertingginya di FSB maksimum 75 MHz, sedangkan SDRAM dapat
dibawa kekecepatan 100 MHz pada sistem yang sama SDRAM yang
dikembangkan untuk kebutuhan server yang memiliki kinerja yang berat. Jenis
SDRAM ini dapat mencari kerusakan data pada sel memori yang bersangkutan
dan langsung dapat memperbaikinya. Akan tetapi, batasan dari SDRAM jenis ini
adalah, sel data yang dapat diperbaiki hanya satu buah sel saja dalam satu waktu
pemrosesan data.
c. Double Data Rate RAM (DDR RAM )
DDR (Double Data Rate) sebenarnya adalah nama untuk sebuah tipe yang
menggunakan teknologi double clock cycle. Di dalam clock cycle juga terdapat
apa yang disebut dengan trigger. Trigger di sini mirip seperti kata aslinya, yaitu
ketika teraktivasi, data dari RAM atau VGA ditransfer ke processor untuk
diproses lebih lanjut.
Dalam teknologi sebelum DDR (SD = Synchronous Dynamic), setiap
clock naik ATAU turun, trigger untuk data transfer menyala. Jadi kalau ditetapkan
trigger aktiv ketika turun, berarti trigger hanya akan teraktivasi ketika sinyal clock
turun. Sebaliknya, jika ditetapkan trigger aktiv ketika naik, berarti trigger hanya
akan teraktivasi ketika sinyal clock naik.
Dalam teknologi DDR, setiap clock naik DAN turun, trigger untuk data
transfer menyala. Jadi setiap ada perubahan dari 1 ke 0 dan dari 0 ke 1, trigger
data transfer menyala. Sudah terlihat perbedaan awal antara SD dengan
DDR. Pengembangan lainnya dari DDR adalah DDR2 dan DDR3. Pada DDR2,
clock cycle diperbanyak. Jadi jika 1 detik pada DDR memiliki 100 clock cycle
(100 sinyal naik turun) atau artinya frekuensinya 100Hz.
Maka pada DDR2 frekuensinya menjadi 2 kali lipatnya, yaitu 200 Hz atau
200 naik-turun setiap 1 detik. Dengan trigger sama seperti DDR. Jadi DDR2
adalah hampir tepat 2 kali lipat lebih cepat dari DDR. Lihat saja spesifikasi pada
RAM DDR dan RAM DDR2, RAM DDR memiliki range frekuensi 200 Hz – 600
Hz. Sedangkan RAM DDR2 range frekuensinya adalah 400 Hz – 1066 Hz.
Hampir 2 kali lipat.
Teknologi DDR3 sedikit berbeda.. Tidak lagi fokus pada clock cycle dan
trigger, tetapi pada efisiensi. DDR3 menggunakan listrik yang lebih sedikit dari
DDR2, yaitu 1.5v (DDR2 menggunakan 1.8v). Teknologi DDR3 mendukung
“High Precision Calibration Resistors” dan “Fly-by Command Address Control
Bus With On-DIMM Termination”, sehingga memiliki fitur Read-Write
Calibration. Memang frekuensi DDR3 bertambah sampai 800 Hz – 1600 Hz. Tapi
dilihat dari tambahan² fitur yang ada, DDR3 lebih memilih mengefisienkan
pemakaian.
d. Rambus Dynamic RAM (RDRAM)
RDRAM adalah sebuah memori berkecepatan tinggi, digunaan untuk
mendukung prosesor Pentium 4.tipe RDRAM menggunakan slot RIMM,yang
mirip dengan slot SDRAM.Sebuah teknologi chip dinamis dari Rambus, Inc.
Produk ini memiliki lisensi khusus untuk teknologi semikonduktor yang
memproduksi chip.Pada 1995 diperkenalkan chip dasar dengan kecepatan 600
MBytes/sec. Pada 1997, Concurrent RDRAM mengalami peningkatan kecepatan
hingga 700 MBps, dan pada 1998, Direct RDRAM mencapai kecepatan 1,6 GBps.
Concurrent RDRAM banyak dipergunakan pada video games, sementara Direct
RDRAM biasa dipakai pada komputer.
e. MRAM (MAGNETIK RAM)
Jenis RAM ini disebut dengan Magnetic RAM (MRAM). Keunggulannya
yaitu mampu melakukan instant on start up hingga dapat melakukan proses start
up yang lebih cepat, mirip dengan proses yang terjadi pada televisi atau radio.
Selain itu memori jenis ini juga mampu menampung lebih banyak data,
mengakses lebih cepat dan rendah dalam pemakaian daya. Tidak hanya dari jenis
memorinya saja yang berkembang, dari faktor kapasitasnya juga mengalami
peningkatan. Terutama sejak dimulainya teknologi seluler 2G, terjadi perubahan
terhadap kebutuhan memori, yaitu meningkat dari 4 MB Flash/512 KB SRAM
menjadi 32 MB Flash/4MB.
Kecanggihan teknologi G apalagi 4G juga akan diikuti dengan kebutuhan
terhadap kapasitas memori yang lebih tinggi. PDA phone contohnya, dapat
memilik memori berkapasitas 128 MB Flash/128 MB DRAM. Bahkan
diprediksikan mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2009 akan terjadi perubahan
kapasitas memori mulai dari 128 MB, 256 MB, 512 MB, 1024 MB bahkan sampai
2048 MB dalam sebuah perngkat semungil ponsel.
f. Serial Presence Detect (PSD)
Serial Presence Detect (PSD) adalah perkembangan dari DIMM
yangmenyertakan sebuah chip EPROM yang dapat menyimpan informasi
tentang modul ini. Chip kecil yang memiliki 8 pin ini bertindak sebagai SPD
yangsedemikian rupa sehingga BIOS dapat emmbaca seluruh informasi
yang tersimpan di dalamnya dan dapat menyetarakan FSB dengan waktu kerja
untuk performa CPU-RAM yang sempurna.
g. SyncLink DRAM (SLDRAM)
SyncLink DRAM (SLDRAM) dibuat karena untuk memakai RDRAM ini
harus membayar royalti kepada RAMBUS Inc., hal ini dirasakan sangat mahal
bagipengembang motherboard. Dengan kecepatan 200 MHz, dan
bandwidth maksimum 1600MB/sec cukup untuk mengkanvaskan
perkembangan RAMBUS DRAM.
2. Read Only Memory (ROM)
Jenis memori ini datanya hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulis secara
berulang-ulang. Memori ini berjenis non-volatile, artinya data yang disimpan
tidak mudah menguap (hilang) walaupun catu dayanya dimatikan. Karena itu
memori ini biasa digunakan untuk menyimpan program utama dari suatu sistem.
Jenis ini tidak dapat diprogram ulang.
Jenis-jenis ROM adalah :
a. PROM (Programmable ROM)
Memori yang diprogram dengan cara memutuskan hubungan sekering
internal. PROM hanya dapat diprogram satu kali dan tidak dapat diprogram
ulang ROM ini memberikan kesempatan bagi pemakai untuk mengubah data
yang tersimpan secara default. Sebuah alat yang bernama PROM programmer
bertugas “membakar” (burning in) chip ini. Dengan arus listrik yang kuat lokasi
bit akan terbakar dan menunjukkan sebuah nilai (0 atau 1). Setelah melalui proses
burningin, PROM ini tidak dapat lagi diubah-ubah isinya.
b. EPROM EPROM (Erasable PROM)
Chip ini adalah perkembangan dari PROM. Hanya saja, EPROM ini dapat
dihapus isi yang terdahulu dengan menggunakan sinar ultraviolet. Sinar
tersebut melewati celah di kumpulan chip. Dengan demikian, muatan yang
tersimpan dapat terlepas. Dengan kata lain, EPROM dapat dihapus dengan sinar
Ultraviolet dan diprogram ulang secara elektrik yang diprogram dengan cara
mengisi gerbang tersekat dari piranti. Dihapus dengan cara pemberian sinar ultra
violet melalui jendela pada bagian atas IC.
Setelah dihapus dapat diprogram ulang. Sehingga untuk EPROM yang
terdiri dari 10 bit alamat, akan mempunyai 2 pangkat 10 = 1024 lokasi yang dapat
teralamati. Satu lokasi alamat didalam EPROM dapat menyimpan 8 bit data.
Setiap bit data yang tersimpan didalam EPROM akan berbentuk bilangan biner 1
atau 0. Untuk mengaktifkan EPROM harus diperhatikan pena OE dan CE. OE (
Output Enable) jika berlogic 0 maka keluaran D0 s/d D7 akan aktif.
Jika OE berlogic 1 maka keluaran D0 s/d D7 akan Hi-Z (Hi-Z atau High
Impedansi merupakan keadaan yang menandakan keluaran berada dalam keadaan
tidak aktif). CE ( Chip Enable) harus berlogic 0 untuk mengaktifkan EPROM.
Jika CE berlogic 1 keluaran akan Hi-Z dan tidak terpengaruh oleh kondisi sinyal
OE.
c. EEPROM (Electrically EPROM)
Chip ini tidak jauh berbeda dengan EPROM, tetapi EEPROM datanya
dapat dihapus tanpa menggunakan sinar ultraviolet. Cukup gunakan pulsa
listri(electrical pulses). Jenis ROM seperti PROM, EPROM dan EEPROM
tergolong ke memori stabil (nonvolatile memories). Artinya, ketiga jenis memori
ROM ini akan tetap menyimpan datanya walaupun ketika tidak dialiri oleh arus
listrik. Padaperkembangannya, chip EEPROM telah digunakan untuk BIOS dari
sebuah MotherBoard.
Dengan menggunakan teknik “flash”, isi dari BIOS pun dapat dibuat lebih
baru (update). Akan tetapi, bahaya dari flashable BIOS adalah semua orang dapat
mengubah isinya, termasuk juga virus. Jika telah diubah oleh virus,
maka motherboard komputer yang dipakai itu tidak akan bisa dipakai kembali
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh
prosesor register yang terdapat di dalam prosesor, cache memori dan memori
utama berada di luar prosesor.
2. Pengelompokkan memori internal adalah RAM ( RandomAccess Memory )
dan ROM ( Read Only Memory ) RAM ( Random Access Memory )
3. RAM ( Random Access Memory ) berdasarkan bahan pembuatannya dapat
di bagi menjadi static memory dan dinamyc memory, sedangkan jenis-jenis dari
RAM adalahExtended Data Output RAM (EDO RAM), Synchronous DRAM
(SDRAM ), Double Data Rate RAM (DDR RAM ), Rambus Dynamic
RAM (RDRAM), MRAM (MAGNETIK RAM),Serial Presence Detect (PSD),
dan SyncLink DRAM (SLDRAM)
4. Jenis-jenis ROM ( Read Only Memory ) antara lain, PROM (Programmable
ROM), EPROM EPROM (Erasable PROM), danEEPROM (Electrically
EPROM).

B. SARAN

Demikianlah makalah ini penulis rampungkan, Apabila terdapat kesalahan


dalam penulisan makalah ini maupun isinya penulis mohon maaf kepada
pembaca, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni (2003). Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta : Andi.
https://www.google.com/search?q=pengelompokkan+memori+internal&ie=
utf-8&oe=utf-8#q=jenis-jenis+memori+internal+pada+komputer diakses
pada tanggal 14 maret 2019 jam 15.30 WIB

ryanflyway.2013. keamanan sistem komputer. yogyakarta


http://ryanflyway.wordpress.com/keamanan-sistem-komputer/jenis-jenis-
memori-internal/ diakses pada tanggal 14 maret 2019 jam 15.35 WIB

Risky ananda.2014. behaviorurldefaultvmlo.batusangkar : rizky


http://riskyananda21.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo_17.html
diakses pada tanggal 14 maret 2019 jam 15.35 WIB

Anda mungkin juga menyukai