Atika Fitria-FEIS PDF
Atika Fitria-FEIS PDF
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial untuk Memenuhi
Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
ATIKA FITRIA
NIM: 204082002303
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2009 M
PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN PENERAPAN
AUDIT INTERNAL TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakkultas Ekonomi dan Ilmu Sosial untuk Memenuhi
Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
ATIKA FITRIA
NIM: 204082002303
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA. CPA
NIP. 131474891 NIP. 132055044
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2009 M
Hari ini Kamis tanggal 05 bulan Maret tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Atika Fitria NIM 204082002303 dengan judul
skripsi: “PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN PENERAPAN AUDIT
INTERNAL TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Drs. Abdul Hamid Cebba. MBA. CPA
Pembimbing I Pembimbing II
IDENTITAS PRIBADI
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN ORGANISASI
Anggota PMR MAN 4 Pondok Pinang Tahun 2002-2003
BEM FEIS Ekstensi:
Pengurus BEM FEIS Eks. Bid Kerohanian Tahun 2005-2006
Pengurus BEM FEIS Eks. Bid. Lit-Bang Tahun 2006-2007
ORANG TUA
Nama Orang Tua
Ayah : Sunardi HD
Ibu : Wati Harsini
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : Pensiunan PNS BI (Bank Indonesia)
Ibu : PNS DIKNAS
Alamat Tinggal : Jl. Beringin A2. no 12 Graha Permai Ciputat
Tangerang Selatan 15413
Influence of Assessment of Performance and Internal Audit ofApplying
to Company Internal Control System
By
Atika Fitria
ABSTRACT
Oleh
Atika Fitria
ABSTRAK
Kata Kunci: penilaian kinerja audit internal, penerapan audit internal, standar
auditing, sistem pengendalian intern.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara hati yang bersifat mulia,
sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, Sang Maha Cahaya, Penabur
cahaya Ilham, Pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, Sang Kekasih
Shalawat serta salam teruntuk Nabi akhir zaman, Muhammad SAW, yang
telah memberikan dan menyampaikan kepada kita semua ajaran islam yang telah
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-
syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
segala kerja keras demi terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,
dorongan serta bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terima
1. Kedua orang tuaku tercinta, untuk Papa Sunardi (Alm) yang temani ika
selama ini semasa hidup, papa sudah memberikan pelajaran dan pedoman
yang Ika jaga sampai sekarang, semoga papa bangga disana. Dan Mama
Wati Harsini, makasi mama sudah mau memberikan yang terbaik sampai
ika selesai dalam kuliah ini, dan Kalian adalah harta terbesar dalam
memberikan rasa cinta, perhatian, kasih sayang, dan doa restu untuk
mba berantem, isi waktu luang mba dirumah.. jadi anak yang baik ya…
2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen pembimbing I yang telah
skripsi. Terima kasih Pak Hamid untuk doa dan semangat yang diberikan..
3. Drs. Abdul Hamid Cebba. MBA. CPA, selaku dosen pembimbing II yang
dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih Pak Cebba, selalu ada saat
4. Rahmawati. SE., MM, selaku dosen favorit saya, terima kasih bu atas doa
Mas Alfred, Azis, Heri, Budi, Pak Sukmadi dan seluruh staf atas semua
6. Papa Ali dan Mama Asih, buat semangat dan doanya sehingga Tika lulus
7. Untuk Kamu yang selalu temani aku, support aku, dan menyangangi aku
tanpa henti, supaya aku cepat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Bebeb.. oia, buat Moluv yang selalu antarin bunbun jalan-jalan.makasi ya..
8. Buat Putri, DikaDee, Fara S, Syifa F, DikaUnca, Maryati, Mba Evie
10. Bagian Satuan Pengendalian Intern Bank BNI (Persero) Tbk. atas
11. Untuk semua orang atau semua pihak yang telah membantu saya tapi tidak
penulis. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik.
Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
Atika Fitria
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
kualitas audit itu sendiri, tetapi justru meningkatkan tingkat pengharapan klien
harus memenuhi kriteria prosedur dan standar auditing yang ditetapkan. Tetapi
dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan
yang secara rutin terjadi. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan
atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
memadai.
variasi tindakan yang diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan, namun pada
umumnya para akuntan lebih menekankan kepada empat aspek tujuan sebagai
semakin kompleks seperti sekarang ini, pertanyaan ini tidak mudah dijawab.
Di satu sisi, perkembangan yang terjadi di dalam bidang bisnis, hukum, dan
dengan adanya sistem pengendalian intern yang terlalu ketat. Sementara itu di
sisi lain, diakui telah terjadi kerugian atau pengorbanan yang dirasakan terlalu
apabila penilaian kinerja dan penerapan audit internal itu bermasalah, maka
Tetapi, apabila penilaian dan penerapan audit internal bekerja dengan baik,
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan penelitian
ini adalah:
2. Manfaat penelitian
diantaranya adalah:
a. Bagi penulis
b. Bagi pembaca
intern perusahaan.
intern perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Akuntansi
berikut:
mereka.
dalam banyak kondisi, fungsi penilaian kinerja dipandang sebelah mata oleh
begitu banyak waktu, dan sebagian besar orang-orang (para karyawan dan
penting. Setidaknya, ada 3 alasan menurut Ghorpade dan Chen (1995) dalam
kinerja merupakan sesuatu yang inherent dan tak terelakkan dalam setiap jenis
berdasarkan pada jasa individual. Pada titik ini, fungsi penilaian kinerja
kinerja organisasi.
dinamika interaksi keseharian mereka dengan para bawahan, (2) hasil proses
penilaian formal berbentuk dokumen tertulis yang permanen, dan (3) penilaian
yang lebih tinggi dari hasil yang sesungguhnya, atau deflating, yaitu karyawan
secara keseluruhan, tidak begitu saja membuat fungsi ini bekerja dengan baik.
Seperti yang dikatakan oleh Moss (dalam Lamont, et al:1999) dalam Fahrudin
tahun, dan kita masih berusaha keras untuk melaksanakannya dengan benar.
Untuk itu diperlukan tujuan yang jelas, sistem yang baik dan manajer yang
tidak baik, yang terdiri dari 5 masalah utama, seperti yang diperlihatkan
gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Permasalahan-permasalahan Utama Sistem Penilaian Kinerja
tidak ditentukan secara jelas dan kegiatan penilaian dianggap hanya sebagai
Gambar 2.2.
Penyebab Ketidak-efektifan Fungsi Penilaian Kinerja
fungsi
Sistem penilaian tidak tepat penilaian
kinerja tidak
Penilaian hanya sebagai ritual tahunan efektif
praktik yang sering terjadi dalam penilaian kinerja adalah kegiatan penilaian
berkinerja rendah.
kegiatan penilaian kinerja yang kelima, adalah kegiatan ini hanya dipandang
karyawan selama setahun yang lalu. Para manajer ini tidak menghendaki
adanya konfrontasi dan tidak mengetahui bagaimana cara menyajikan hasil
proses, bukan hanya sebuah kejadian (event) tertentu. Agar proses ini menjadi
lebih mudah, perlu diingat bahwa penilaian lebih dari sekedar mengisi
baik kepada setiap orang yang terlibat dalam proses penilaian. Buruknya
yang dinilai memiliki persepsi yang berbeda tentang tujuan dan pentingnya
persepsi ini akan mengurangi penerimaan karyawan terhadap proses dan hasil
rendah.
kinerja yang efektif merupakan satu hal yang paling esensial untuk
melaksanakan strategi-strategi mereka (Grote : 2000). Namun, seperti yang
dalam organisasi. Dari sudut pandang individu, penilaian kinerja yang tidak
adil dan tidak akurat akan menumbuhkan perasaan tidak nyaman atau tidak
itu mereka akan menemukan secara jelas bahwa masa depan dan karir mereka,
SDM nya, yang merasa diperlakukan secara tidak adil. Akhirnya, organisasi
yaitu: (1) rancangan sistem yang efektif, (2) praktik manajerial penilaian yang
efektif, dan (3) sistem pendukung penilaian yang efektif. Ketiga elemen ini
Keterlibatan Karyawan/Manajer
Rancangan
Sistem
yang Prosedur & Instrumen yang baik &
Efektif mudah digunakan
Pelatihan
Pelatihan Personalia
Personalia Pelaksana
Pelaksana Penilaian
Penilaian
Perencanaan
Perencanaan
Penilaian Penilaian
Fungsi Praktik
Penilaian Managerial
Kinerja yang Pelatihan
Pelatihan
& bimbingan
& bimbingan
yang
yang
terus-
terus-
yang Efektif menerus menerus
efektif
Motivasi
MotivasiPersonalia
PersonaliaPelaksana
PelaksanaPenilaian
Penilaian
Sistem Dukungan
Dukungan
Top Manajemen
Top Manajemen
Pendukung
Penilaian
yang Keterkaitan
Keterkaitan
Penilaian
Penilaian
dgndengan
tujuantujuan
Efektif organisasi organisasi
Sistem
Sistem Peninjauan
Peninjauan &
& tindakan
tindakan Per
Perbaikan
yang terus menerus
penerapan ini adalah untuk memeriksa atau melihat tingkat kewajaran dalam
suatu laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor internal. Prosedur
berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Auditing)
1. Standar Auditing
berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan
a. Standar umum
Indonesia.
neraca.
laporan keuangan.
c. Standar Pelaporan
paragraf pendapat.
keuangannya.
atau pihak lain suatu laporan keuangan yang disusunnya atau dibantu
1. Definisi Auditing
Beberapa ciri penting yang ada dalam definisi tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
yang dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek
pokok auditing.
kekurangan dana kas kecil, atau dapat juga berbentuk kualitatif, seperti
sebagai dasar untuk menilai asersi atau pernyataan. Kriteria dapat berupa
pengatur lainnya.
Standards Board (ASB) telah mengakui lima kategori asersi laporan keuangan
sebagai berikut:
ada pada tanggal tertentu, dan transaksi yang dicatat benar-benar telah
b. Kelengkapan (completeness)
Berkaitan dengan apakah aktiva telah menjadi hak entitas dan hutang
semestinya.
Terdapat tiga jenis audit yang umum dilakukan (Amir Abadi Jusuf,
2003:4), yaitu:
umum melalui laporan auditor atas laporan keuangan. Selain itu, auditor
b. Audit Operasional
keahlian auditor.
c. Audit Ketaatan
prosedur atau aturan yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas
lebih tinggi. Hasil audit ketaatan biasanya tidak dilaporkan kepada pihak
3. Jenis-jenis Auditor
operasional perusahaan.
keuangan, pada masa sekarang sering kali dilakukan evaluasi atas efisiensi
dilakukan di semua jenis audit, tetapi istilah “tindakan dan kejadian ekonomi”
lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas eksternal.
“Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan
operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan
telah diidentifikasi dan di minimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan
dan prosedur internal yang bisa diterima telah diakui; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien
dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua
dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawab secara
efektif”.
sebutan internal auditor saja , namun telah meluas menjadi kontrol atau sistem
analisis.
angka-angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri
menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas.
internal yang memiliki aspek kerja yang lebih luas ini sering disebut sebagai
audit internal modern. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang
mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata
hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal.
a. Penentuan risiko
2) Risiko kontrol (control risk), yaitu risiko bahwa salah saji material
yang bisa terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi
3) Risiko deteksi (detection risk), yaitu risiko bahwa auditor tidak dapat
tepat, dan program audit yang tepat akan menunjang keberhasilan audit.
antara lain:
pendahuluan.
c. Program audit
d. Pekerjaan lapangan
program audit, sesuai tujuan audit yang ingin dicapai. Tujuan audit
e. Temuan audit
audit tertulis diterbitkan. Pada saat itu harus dicapai kesepakatan mengenai
kekurangan.
f. Kertas kerja
diperoleh dan analisis yang dilakukan selama proses audit. Kertas kerja
internal.
5) Laporan audit.
penyelesaian audit
selanjutnya
mencegah atau menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dan ingin membentuk
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, pengendalian
sumber daya, dan (5) memenuhi tujuan yang ditetapkan (Institute of Internal
Auditors, 1993).
kelima tujuan di atas, maka perusahaan tersebut akan menerima risiko, sanksi,
atau akibat yang sangat merugikan. Oleh karena itu, suatu sistem pengendalian
intern yang berhasil disusun atau dirancang dengan baik merupakan sistem
suatu sistem pengendalian intern yang akan diterapkan oleh suatu organisasi
pencatatan, dan pelaporan secara akurat setiap transaksi yang terjadi didalam
kompetensi, (3) partsipasi dewan direksi dan komite audit, (4) gaya
wewenang dan tanggung jawab, dan (7) kebijakan dan praktik sumber
sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan untuk
secara tepat waktu. Komunikasi juga mencakup tujuan yang lebih luas
e. Pamantauan (monitoring)
sebagai berikut:
agar tidak sesat atau hilang dari usaha penyalahgunaan dan usaha
pencarian. Hal ini dapat juga terjadi pada harga tidak berwujud seperti
usaha, dan menguji setiap penggunaan sumber daya yang tidak efisien,
yang layak agar peraturan dan prosedur ditaati untuk mencapai tujuan
perusahaan.
F. Peneltian Terdahulu
Pertamina (persero).
risiko perusahaan.
G. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis
intern perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini membahas dua (2) variabel, yang terdiri dari variabel
independen yaitu penilaian kinerja audit internal dan penerapan audit internal,
Populasi dalam penelitian ini adalah audit internal yang berada pada
diperoleh dari sumber, data primer (primary data) data primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara), berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan,
dan hasil pengujian (Indrianto dan Supomo, 2002:147). Dan data primer yang
penelitian.
1. Statistik Deskriptif
dengan kuesioner variabel bebas dan variabel terikat. Skala likert (likert
scale) di desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak
dengan pertanyaan pada lima (5) titik dengan susunan responden terhadap
mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas adalah suatu nilai yang
a. Uji Validitas
apa-apa yang akan diukur. Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila
Keterangan:
N : jumlah responden
x : skor pernyataan
y : skor total
b. Uji Reliabilitas
antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau ditingkat
Cronbach’s Alpha, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai Alpha. Menurut
Santoso (2001:227) dalam Agus, 2007, apabila Alpha hitung lebih besar
daripada r tabel dan Alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen
3. Uji Hipotesis
adalah:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + еt
Dimana,
koefisien determinan antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Subvariabel Indikator Skala
Penilaian Kedudukan • Mengetahui prestasi para
kinerja fungsi anggotanya
(Variabel X1) penilaian • Melindungi organisasi dari
kinerja tindakan negatif
• Merupakan kegiatan yang
penuh dengan risiko dan
konsekuensi
• Mendapatkan hasil penilaian
yang baik
• Menentukan tingkat
pencapaian kinerja organisasi
tersebut
• Menjauh dari sistem politik
• Hasil penilaian berbentuk
dokumen
• Penilaian mempengaruhi
kemajuan suatu perusahaan
• Menciptakan tujuan dengan
jelas
• Keterlibatan karyawan dan
manajer
• Prosedur dan instrument yang
baik dan mudah digunakan
• Pelatihan personalia pelaksana
penilaian
Penilaian • Perencanaan penilaian
kinerja yang • Pelatihan dan bimbingan yang
efektif terus menerus
• Memotivasi personalia
pelaksana penilaian
• Dukungan top manajemen
• Keterkaitan penilaian dengan
tujuan organisasi
• Sistem peninjauan dan
tindakan perbaikan terus
menerus
Penerapan Standar Umum • Keahlian dan pelatihan teknis
(Standar yang memadai
Audit) • Independendi dalam sikap
(Variabel X2) mental
• Penggunaan kemahiran
professional dengan cermat
dan seksama
Standar • Perencanaan dan supervisi
Pekerjaan audit
Lapangan • Pemahaman yang memadai
atas pengendalian intern
• Bukti audit kompeten yang
cukup
Standar • Pernyataan tentang kesesuaian
Pelaporan laporan keuangan dengan
prinsip akuntansi yang berlaku
umum
• Pernyataan mengenai
ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi yang berlaku
umum
• Pengungkapan informatif
dalam laporan keuangan
• Prnyataan pendapat atas
laporan keuangan secara
keseluruhan
Sistem • Struktur organisasi satuan
pengendalian usaha
intern • Filososfi dan gaya operasi
(Variabel Y) manajemen
Lingkungan • Fungsi dewan komisaris dan
pengendalian komite audit
• Metode pengendalian
• Kebijakan prosedur
• Kesadaran keadilan
• Faktor-faktor ekstern
Sistem • Transaksi yang dicatat semua
akuntansi sah
• Pencatatan transaksi
• Transaksi yang terjadi harus
dinilai wajar
• Periode transaksi secara tepat
• Menyajikan transaksi dan
membuat laporan
• Pemisahan tugas yang
memadai
• Prosedur otorisasi yang
memadai
Prosedur • Perencanaan dan penggunaan
pengendalian dokumen dan catatan yang
cukup
• Pengendalian fisik atas
kekayaan dan catatan
• Pengecekan secara independen
Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber
BAB IV
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Pemerintah Indonesia.
yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank
dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan
nasional.
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia
lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
tahun 1996.
Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta
a. Visi BNI
b. Pernyataan Visi
dan consumer.
c. Misi BNI
seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)
sosial.
yang baik.
d. Values
dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand
baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya
f. Huruf BNI
g. Simbol “46”
logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna
h. Palet Warna
Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat
mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru
lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.
i. Budaya Perusahaan
1) Profesionalisme
2) Integritas
3) Orientasi pelanggan
B. Karakteristik Responden
proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan pada awal bulan April
dan dari jumlah tersebut yang kembali adalah sebanyak 45 keusioner atau
sebesar 90% dari total yang diberikan. Keusioner yang tidak kembali sebanyak
Tabel 4.1
Data Distribusi Kuesioner
1. Statistik Deskriptif
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan usia
atau sebesar 51%. Sedangkan untuk responden terbanyak kedua yang usianya
Tabel 4.2
Usia Responden
responden atau sebesar 36%. Artinya adalah bahwa sebagian besar responden
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang didasarkan pada
Tabel 4.4
Pengalaman Masa Kerja
Strata Satu (S1) sebanyak 32 responden atau sebesar 71% dan juga responden
yang memiliki pendidikan terakhir yaitu Strata Dua (S2) adalah sebanyak 13
responden atau sebesar 29%. Dapat dilihat tidak ada responden yang yang
Satu (S1).
Tabel 4.5
Pendidikan Terakhir Responden
a. Uji Validitas
antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
Setelah itu tentukan hipotesis Hο: skor butir pertanyaan berkorelasi positif
dengan total skor konstruk dan Hα: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi
signifikansi 0,05) untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana “n” adalah
(df) = 45-2 atau nilai (df) dari 43 adalah 0,2483. Suatu kuesioner
dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (Ghozali, 2001:45) dalam Laily,
2008.
ini terdapat 2 pertanyaan yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai
r hitung < r tabel. Dalam tabel 4.6 untuk variabel X1 atau penilaian kinerja
audit internal terdapat dua pertanyaan yang dinyatakan tidak valid yaitu
atau PKA1 dan PKA6. Sedangkan untuk variabel X2 atau penerapan audit
pertanyaan tesebut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penilaian Kinerja dan Penerapan Audit
Internal (Variabel X1 dan X2)
Item-Total Statistics
pengujian validitas ini juga tidak terdapat data yang dinyatakan tidak valid.
karena memiliki nilai corrected item-total correlation > dari r tabel yaitu
sebesar 0,2483.
Tabel 4.7
Hasil uji validitas Instrumen Sistem Pengendalian Intern
Item-Total Statistics
0,6, dimana jika nilai Cronbach’s Alpha dari suatu variabel lebih besar
dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen
reliabel. Sebaliknya jika nilai Cronbach’s Alpha dari suatu variabel lebih
kecil dari 0,6 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,955 ,955 59
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
normal.model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
pada sumbu diagonal dari grafik. Jiaka data (titik) menyebar disekitar garis
asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
b. Uji Heteroskedastisitas
model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat
plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan
(Ghozali, 2001:105).
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
2
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-4
-2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur,
c. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
Tolerance VIF
1 (Constant)
PKA ,615 1,625
PSA ,615 1,625
a Dependent Variable: SPI
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari
0,1 dan nilai varian inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10, dapat
4. Uji Hipotesis
a. Hasil Uji T
terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t dan p value (sig) yang
1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
(sig < 0,05) dan nilai t lebih besar dari nilai 2 atau (t > 2), maka Ha
dependen).
2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau
(sig > 0,05) dan nilai t lebih kecil dari nilai 2 atau (t < 2), maka Ha
variabel dependen).
Tabel 4.10
Hasil Uji T
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
berikut:
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.10 dapat diidentifikasi bahwa
probabilitas sig 0,098, ini berarti nilai t lebih kecil dari 2 atau ( t < 2) dan
adalah 0,10 artinya bahwa nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,10 atau (0,098 > 0,10). Maka, terdapat pengaruh yang
dengan nilai probabilitas sig 0,000, ini berarti nilai t lebih besar dari 2 atau
( t > 2) dan nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
(0,000 > 0,05). Maka, terddapat pengaruh yang signifikan antara variabel
1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau
(sig < 0,05) dan nilai F lebih besar dari nilai 4 atau (F > 4), maka Ha
dependen).
2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau
(sig > 0,05) dan nilai F lebih kecil dari nilai 4 atau (F < 4), maka Ha
variabel dependen).
Tabel 4.11
Hasil Uji F ANNOVA (b)
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3596,772 2 1798,386 86,335 ,000(a)
Residual 874,873 42 20,830
Total 4471,644 44
a Predictors: (Constant), PSA, PKA
b Dependent Variable: SPI
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS
probabilitas 0.000, karena probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05 dan
nilai F 86,335 lebih besar dari 4, maka model regresi bisa dipakai untuk
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Rudi, 2009). Jadi, nilai yang dipakai adalah 0,804, jika disajikan dalam
intern dan sisanya 19,6% (100% - 80,4%) dipengaruhi oleh variabel lain
error of estimate maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam
independen terhadap varibel dependen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13
Hasil Regresi Berganda
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
13,051, penilaian kinerja audit internal 0,245 dan penerapan audit internal
2,329.
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis signifikansi
intern dan secara simultan signifikansi pengaruh penilaian kinerja dan penerapan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil uji t menunjukkan penilaian kinerja audit internal (variabel X1) yang
nilai t sebesar 1,692 dengan nilai probabilitas sig 0,098. Ini berarti nilai t lebih
kecil dari 2 dan probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,10.
2. Hasil uji t menunjukkan penerapan audit internal (variabel X2) yang diukur
sebesar 9,172 dengan nilai probabilitas sig 0,000, ini berarti nilai t lebih besar
dari 2 dan nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05.
3. Hasil uji F menunjukkan penilaian kinerja audit internal (variabel X1) dan
86,335 dengan nilai probabilitas sig sebesar 0,000. Ini berarti nilai F lebih
besar dari nilai 4 dan nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas
pengendalian intern.
B. Implikasi
semua tugas yang dikerjakan dan hasil yang dilaporkan, apalagi seorang auditor
internal bekerja pada perusahaan yang memiliki manajemen yang membuat sistem
untuk diikuti dan dijalankan. Auditor internal juga bertanggung jawab terhadap
bekerja adalah merupakan salah satu cara agar perusahaan dapat mengoreksi
sangat dapat berdampak baik untuk perbaikan sistem manajemen yang telah
dibuat dan digunakan. Setelah penilaian yang diutarakan oleh auditor internal
terhadap pihak manajemen (bisa dalam bentuk laporan), adalah penerapan yang
tugasnya dengan baik, perlu adanya standar yang membantunya sebagai acuan
terhadap tujuan perusahaan, prosedur yang harus dilakukan setiap individu dalam
dan acuan yang digunakan adalah standar. Standar inilah yang akan membantu
baik.
2. Auditor internal dalam melakukan tugasnya, dalam hal ini adalah penilaian
Tetapi auditor harus mengacu pada standar auditing, agar hasil yang dicapai
adalah baik untuk sistem pengendalian intern yang ada di dalam perusahaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Abdul, “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), “Standar Profesional Akutan Publik Per
1 Januari 2001 / untuk Ikatan Akuntan Indonesia Kompartement Akuntan
Publik” , Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta, 2008.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), ”Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil /
Institut Akuntan Publik Indonesia”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, “Auditing”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
2000.
Niswonger, Rillin C., Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess. “Prinsip-
prinsip Akuntansi”, Edisi 19, Buku satu, Erlangga, Jakarta, 1999.
Umar, Husein, “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis” Edisi Kedua, Penerbit
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.